Vous êtes sur la page 1sur 3

PATOFISIOLOGI KANKER TIROID

Karsinoma tiroid biasanya menangkap iodium radio aktif dibandingkan dengan


kelenjar tiroid normal yang terdapat di sekelilingnya. Oleh karena itu, bila dilakukan
scintiscan, nodula akan tampak sebagai suatu daerah dengan pengambilan yang kurang, suatu
lesi dingin. Teknik diagnostik lain yang dapat digunakan untuk diagnosis banding nodula
tiroid adalah ekografi tiroid. Teknik ini memungkinkan membedakan dengan cermat antara
massa padat dan massa kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik
biasanya merupakan kista jinak.
Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodula
yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya, dan berhubungan dengan
limfadenopati satelit.
Secara umum telah disepakati bahwa kanker tiroid secara klinis dapat dibedakan
menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdeferensiasi baik dengan kecepatan
pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan penyembuhan tinggi, dan suatu kelompok kecil
tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal. Terdapat empat jenis kanker tiroid menurut sifat
morfologik dan biologiknya : papilaris, folikularis, medularis, dan anaplastik.
(Price, 1995, hal:1078)
Karsinoma papiler kelenjar tiroid biasanya berbentuk nodul keras, tunggal, dingin
pada scan isotop, dan padat pada ultrasonografi tiroid, yang sangat berbeda dengan bagianbagian kelenjar lainnya. Pada goiter multinodular, kanker berupa nodul dominan lebih
besar, lebih keras dan jelas dari bagian sekelilingnya. Kira-kira 10% karsinoma papiler,
terutama pada anak-anak, disertai pembesaran kelenjar getah bening leher, tapi pemeriksaan
teliti biasanya akan mengungkapkan nodul dingin pada tiroid. Jarang, akan perdarahan,
nekrosis dan pembentukan kista pada nodul ganas tetapi pada ultrasonografi tiroid, akan
terdapat echo interna yang berbatas jelas yang berguna untuk lesi ganas semi kistik dari kista
murni yang tidak ganas. Akhirnya, karsinoma papiler dapat ditemukan tanpa sengaja sebagai
suatu fakus kanker mikroskopik di tengah-tengah kelenjar yang diangkat untuk alasan-alasan
lain seperti misalnya : penyakit graves atau goiter multinodular.
Secara mikroskopis, tumor terdiri dari lapisan tunggal sel-sel tiroid teratur pada
vascular stalk, dengan penonjolan papil ke dalam ruang mikroskopis seperti kista. Inti sel
besar dan pucat sering mengandung badan inklusi intra nukleus yang jelas san seperti kaca.
Kira-kira 40% karsinoma papiler membentuk bulatan klasifikasi yang berlapis, sering pada
ujung dari tonjolan papil disebut psammoma body, ini biasanya diagnostik untuk
karsinoma papiler. Kanker ini biasanya meluas dengan metastasis dalam kelenjar dan dengan

invasi kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening lokal. Pada pasien tua, mereka bisa jadi lebih
agresif dan menginvasi secara lokal kedalam otot dan trakea. Pada stadium lebih lanjut,
mereka dapat menyebar ke paru. Kematian biasanya disebabkan penyakit lokal, dengan
invasi kedalam pada leher, lebih jarang kematian bisa disebabka metastasis paru yang luas.
Pada beberapa penderita tua, suatu karsinoma papiler yang tumbuh lambat akan mulai
tumbuh cepat dan berubah menjadi karsinoma anaplastik. Perubahan anaplastik lanjut ini
adalah penyebab kematian lain dari karsinoma papiler, banyak karsinoma papiler yang
mensekresi tiroglobulin, yang dapat digunakan sebagai tanda rekurensi atau metastasis
kanker.
Karsinoma folikular ditandai oleh tetap adanya folikel-folikel kecil walaupun
pembentukan koloid buruk. Memang karsinoma folikular bisa tidak dapat dibedakan dari
adenoma folikular kecuali dengan invasi kapsul atau invasi vaskular. Tumor ini sedikit lebih
agresif daripada karsinoma papilar dan menyebar baik dengan invasi lokal kelenjar getah
bening atau dengan invasi pembuluh darah disertai metastasis jauh ke tulang atau paru.
Secara mikroskopis, sel-sel ini berbentuk kuboid dengan inti besar yang teratur sekeliling
folikel yang sering kali mengandung koloid. Tumor-tumor ini sering tetap mempunyai
kemampuan untuk mengkonsentrasi iodium radioaktif untuk membentuk tiroglubulin dan
jarang, untuk mensintesis T3 dan T4. Jadi, kanker tiroid yang berfungsi yang jarang ini
hampir selalu merupakan karsinoma folikular. Karakteristik ini membuat tumor-tumor ini
lebih ada kemungkinan untuk memberi hasil baik terhadap pengobatan iodin radioaktif . Pada
penderita yang tidak diobati, kematian disebabkan karena perluasan lokal atau karena
metastasis jauh mengikuti aliran darah dengan keterlibatan yang luas dari tulang, paru, dan
visera.
Suatu varian karsinoma folikular adalah karsinoma sel Hurthle yang ditandai
dengan sel-sel sendiri-sendiri yang besar dengan sitoplasma yang berwarna merah muda
berisi mitokondria. Mereka bersikap lebih seperti karsinoma papilar kecuali mereka jarang
ada ambilan radioiodin. Karsinoma campuran papilar dan folikular lebih seperti karsinoma
papilar. Sekresi tiroglobulin yang dihasilkan oleh karsinoma folikular dapat digunakan untuk
mengikuti perjalanan penyakit.
Karsinoma medular adalah penyakit dari sel C (sel parafolikular) yang berasal dari
badan brankial utama dan mampu mensekresi kalsitonin, histaminase, prostaglandin,
serotonir, dan peptida-peptida lain. Secara mikoroskopis, tumor terdiri dari lapisan-lapisan
sel-sel yang dipisahkan oleh substansi yang terwarnai dengan merah. Amiloid terdiri dari
rantai kalsitonin yang tersusun dalam pola fibril atau berlawanan dengan bentuk-bentuk lain

amiloid, yang bisa mempunyai rantai ringan imunoglobulin atau protein-protein lain yang
dideposit dengan suatu pola fibri.
Karsinoma medular lebih agresif daripada karsinoma papilar atau folikular tetapi tidak
seagresif kanker tiroid undifferentiated. Ini meluas secara lokal ke kelenjar getah bening dan
ke dalam otot sekeliling dan trakea. Bisa invasi limfatik dan pembuluh darah dan metastasisi
ke paru-paru dan visera.kalsitonin dan antigen karsinoembrionik (CEA = Carsinoembryonic
antigen) yang disekresi oleh tumor adalah tanda klinis yang membantu diagnosisdan followup. Kira-kira sepertiga karsinoma medular adalah familial, melibatkan kelenjar multipel
(Multiple Endocrin neoplasia tipe II = MEN II, sindroma sipple). MEN II ditandai dengan
dengan karsinoma medular, feokromositoma, dan neuroma multipel pada lidah, bibir, dan
usus. Kira-kira sepertiga dalah kasus keganasan semata. Jika karsinoma medular di diagnosis
dengan biopsi aspirasi jarum halus atau saat pembedahan, maka penting kiranya pasien
diperiksa untuk kelainan endokrin lain yang di jumpai pada MEN II dan anggota diperiksa
untuk adanya karsinoma medular dan juga MEN II. Pengukuran kalsitonin serum setelah
stimulasi pentagastrin atau infus kalsium dapat digunakan untuk skrining karsinoma medular.
Pentagastrin diberikan per intravena dalam bentuk bolus 0,5g/kg, dan contoh darah vena
diambil pada menit 1, 3, 5, dan 10. Peningkatan abnormal kalsitonin serum pada menit ke 3
atau 5 adalah indikatif adanya keganasan. Gen untuk MEN Iia telah dilokalisasi pada
kromosom 10, dan sekarang memungkinkan menggunakan pemeriksaan DNA polimorfik dan
polimorfisme panjang fragmen terbatas untuk identifikasi karier gen sindroma ini. Jadi
anggota keluarga yang membawa gen ini dapat diidentifikasi dan diperiksa sebagai orang
berisiko tinggi untuk timbulnya sindroma ini.
Karsinoma anaplastik, tumor kelenjar tiroid undifferentiated termasuk karsinoma sel
kecil, sel raksasa, dan sel kumparan. Biasanya terjadi pada pasien-pasien tua dengan riwayat
goiter yang lama dimana kelenjar tiba-tiba dalam waktu beberapa minggu atau bulan mulai
membesar dan menghasilkan gejala-gejala penekanan, disfagia atau kelumpuhan pita suara,
kematian akibat perluasan lokal yang biasanya terjadi dalam 6-36 bulan. Tumor-tumor ini
sangat resisten terhadap pengobatan.

Vous aimerez peut-être aussi