Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
VERTIGO
A. PENGERTIAN VERTIGO
Vertere suatu istilah dalam bahasa latin yang merupakan bahasa lain
dari vertigo, yang artinya memutar. Vertigo dalam kamus bahasa
diterjemahkan dengan pusing (Wahyono, 2007). Definisi vertigo adalah
gerakan (sirkuler atau linier), atau gerakan sebenarnya dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya diikuti atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ yang
berada di bawah pengaruh saraf otonom dan mata (nistagmus) (Jenie, 2001).
Sedangkan menurut Gowers Kapita Selekta neurologi, 2005, mendefinisikan
vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objekobjek disekitar penderita yang bersangkutan dengan gangguan sistem
keseimbangan (ekuilibrum).
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan
keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ
tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan
tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya
sistem vestibular, system visual dan system somato sensorik (propioseptik).
Untuk memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3
sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo,
penderita merasa atau melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak
terhadap lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun
kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang
vertikal.
Pada
dapat
kita
saksikan
Profesi
Profesi
vertigo)
Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
Herpes zoster
Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
Peradangan saraf vestibuler
Penyakit Meniere
Profesi
5. Kelainan neurologis
Sklerosis multiple
Patah tulang tengkorak
yang
disertai
cedera
pada
labirin,
D. PATOFISISIOLOGI VERTIGO
1. Anatomi Vertigo
Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigo:
a. Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses
transduksi yaitu mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia:
Reseptor mekanis divestibulum
Resptor cahaya diretina
Resptor mekanis dikulit, otot dan persendian (propioseptik)
b. Saraf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke
pusat keseimbangan di otak:
Saraf vestibularis
Saraf optikus
Saraf spinovestibulosrebelaris.
c. Pusat-pusat keseimbangan, berperan
komparasi,
integrasi/koordinasi
serebelum,
kortex
serebri,
dan
dalam
proses
persepsi:
hypotalamusi,
inti
modulasi,
inti vestibularis,
akulomotorius,
formarsio retikularis
2. Patofisiologi Vertigo
Dalam kondisi fisiologi/ normal, informasi yang tiba dipusat
integrasi alat keseimbangan tubuh yang berasal dari resptor vestibular,
A. NURUL FADILAH ULFA, S.Kep
Ners/FIK-UIN 2014
Profesi
gangguan
di
batang
otak
supinasi
dan
pronasi
turut (dysdiadochokinesia),
A. NURUL FADILAH ULFA, S.Kep
Ners/FIK-UIN 2014
gangguan
tanyanye
berjalan
secara
berturut-
dan
gangguan
Profesi
otak,
serebelum)
yang
dapat
menyebabkan
vertigo
meniere
pendengaran
mempunyai
menurun
trias
gejala
yaitu
ketajaman
Usia
penderita
dari
penyakit
meniere
diselingi
ialah
oleh
terdapat
masa
kelompok
remisi.
Terdapat
Profesi
terganggu
benigna.
Pada
penderita
dengan
system vestibular
periferyaitu
mabok
kendaraan,
VERTIGO PERIFERAL
VERTIGO SENTRAL
Profesi
O
1
(VESTIBULOGENIK)
Pandangan gelap
(NON-VESTIBULER)
Penglihatan ganda
Sukar menelan
Kelumpuhan otot-otot
Hilang keseimbangan
Kesadaran terganggu
Hilangnya koordinasi
10
11
Berkeringat
Profesi
Yaitu
tes
yang
dilakukan
untuk
mengevaluasi
system
3 kali sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi respon vertigo.
Obat-obatan
:
obat
anti vertigo seperti miklisin,
betahistin atau fenergen dapat digunakan sebagai terapi simtomatis
sewaktu melakukan latihan atau jika munculeksaserbasi atau serangan
akut. Obat ini menekan rasa enek (nausea) dan rasa pusing. Namun
ada penderita yang merasa efek samping obat lebih buruk dari
vertigonya sendiri. Jika dokter menyakinkan pasien bahwa kelainan
ini tidak berbahaya dan dapat mereda sendiri maka dengan membatasi
dan
terapi
simtomatik. Nistagmus
meningkat
bila
pandangan
untuk
Profesi
jiwa dan akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau
pula
menberikan
efek
tidak
dapat
bekerja
atau
kemungkinan
kehilangan
pekerjaannya.
4. Presbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut)
Rasa tidak setabil serta gangguan keseimbangan dapat dibantu
obat supresan
vestibular dengan
dosis
rendah
dengan
tujuan
Meskipun ringan kita harus waspada dan memberikan terapi atau penanganan
yang efektif sebab kemungkinan kambuh cukup besar, dan jika kambuh bisa
meninggalkan cacat.
Latihan fisik vestibular pada penderita vertigo:
A. NURUL FADILAH ULFA, S.Kep
Ners/FIK-UIN 2014
Profesi
Tujuannya:
1. Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium
untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lamban laun
2. Melatih gerakan bola mata, latihan viksasi pandangan mata
3. Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
contoh latihan:
Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup
Olah raga yang menggerakkan kepala (gerak rotasi, fleksi, eksfensi, gerak
miring)
Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian dengan
mata tertutup
Jalan dikamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan mata
tertutup
Berjalan tandem
Jalan menaiki dan menuruni lereng
Melirikkan mata kearah horizontal dan vertical
Melatih gerakan mata dengan mengikuti obyek yang bergerak dan juga
menfiksasi pada objek yang diam
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN VERTIGO
A. NURUL FADILAH ULFA, S.Kep
Ners/FIK-UIN 2014
Profesi
A. PENGKAJIAN VERTIGO
a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Pada
pasien vertigotanyakan adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap
terhadap munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu vertigo.
c. Riwayat kesehatan yang lalu
Adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan
penyakit
tumor
otak.
Riwayat
penggunaan
Profesi
kafein.
Kontrasepsioral/hormone, menopause.
n. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
1. Sistem persepsi sensori
Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bahwa
benda yang diam tampak bergerak maju mundur.
2. Sistem Persarafan
Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual
maupun dengan alat.
3. Sistem Pernafasan
Adakah gangguan pernafasan.
4. Sistem Kardiovaskuler
A. NURUL FADILAH ULFA, S.Kep
Ners/FIK-UIN 2014
Profesi
Profesi