NURROHMAT TRIATMOJO

Diagnosis and tests for MERS-CoV

Samples should be tested where there is suspicion of MERS-CoV. The recommended method
is PCR.
The Department of Virology at the Norwegian Institute of Public Health (NIPH) has diagnostic
tests for MERS-CoV and can receive samples from hospitalised patients for confirmation. The
Department of Microbiology at St. Olav's Hospital in Trondheim can also perform diagnostic
tests.

Two sets of respiratory samples for MERS test

Take samples from the upper and particularly the lower respiratory tract. Diagnostic
experience with the first disease cases showed that virus detection is most successful with
material from the lower respiratory tract. When the sample is taken, the NIPH recommends
that two sets of respiratory specimens should be taken, e.g. from nasopharyngeal secretions
and bronchial wash. Follow the hospital's infectious disease control procedures when taking
samples. Consult the hospital's infectious disease control physician or Duty Medical Officer
at the NIPH for isolation measures / infectious disease control measures and sampling. One
set of samples should be analysed locally for common respiratory agents while the other
should be sent to the Department of Virology at the NIPH for specific PCR analysis for MERSCoV.

Co-infection is confirmed in some cases

Positive tests for other infections do not rule out infection with MERS-CoV, as co-infection
(especially influenza) has been seen. Make arrangements in advance with the local
microbiology laboratory and Department of Virology at the NIPH before shipment. When the
sample is submitted, include clinical information such as symptoms, their onset, date
admitted to hospital, travel history and any underlying diseases in the notes. Mark clearly if
there is suspicion of the new coronavirus.

Transport of samples
Mix virus transport medium with the respiratory samples and transport under refrigeration at
4 C (wet ice or cooling block that is not in direct contact with the sample). Label and pack
the sample correctly. In practice it may be difficult for general practitioners and emergency
rooms to send samples in a cooled state. In such cases, keep the sample cool until shipment.
Transport should take place as quickly as possible to the local microbiology laboratory.

Repeated MERS tests?

Consider repeating respiratory tract tests if the first sample taken during the acute phase is
negative, and there is still strong clinical suspicion. There have been reported cases where
the initial test was negative and samples taken a few days later proved to be positive.

Other samples for MERS test

Faeces are also a relevant sample for direct virus detection, but testing of respiratory
samples should take priority. Serum samples can also be taken for serological diagnosis that
requires both acute phase samples and samples taken after 14-21 days. In cases of

NURROHMAT TRIATMOJO
suspected coronavirus, patient information must be clearly marked with relevant information
about the patient and the sample type.
http://www.fhi.no/eway/default.aspx?
pid=240&trg=List_6973&Main_6664=6898:0:25,7380&MainContent_6898=6972:0:25,7382
&List_6973=6979:0:25,7382&&keyword=&search=therapy%20mers*

Diagnosis dan tes untuk Mers-CoV

Sampel harus diuji di mana ada dugaan Mers-CoV. Metode yang disarankan adalah PCR.
Departemen Virologi di Institut Norwegia Kesehatan Masyarakat (NIPH) memiliki tes
diagnostik untuk Mers-CoV dan dapat menerima sampel dari pasien rawat inap untuk
konfirmasi. Departemen Mikrobiologi di Rumah Sakit St Olav di Trondheim juga dapat
melakukan tes diagnostik.

Dua set sampel untuk tes pernapasan Mers

Mengambil sampel dari atas dan terutama saluran pernapasan bagian bawah. Pengalaman
Diagnostik dengan kasus penyakit pertama menunjukkan bahwa deteksi virus yang paling
sukses dengan bahan dari saluran pernapasan bagian bawah. Ketika sampel diambil, NIPH
merekomendasikan bahwa dua set spesimen pernafasan harus diambil, misalnya dari sekret
nasofaring dan mencuci bronkial. Ikuti prosedur pengendalian penyakit menular rumah sakit
saat mengambil sampel. Konsultasikan menular dokter pengendalian penyakit rumah sakit
atau Tugas Medical Officer di NIPH untuk langkah-langkah isolasi / tindakan pengendalian
penyakit menular dan sampling. Satu set sampel harus dianalisis secara lokal untuk agen
pernapasan umum sementara yang lain harus dikirim ke Departemen Virologi di NIPH untuk
analisis PCR spesifik untuk Mers-CoV.

Koinfeksi dikonfirmasi dalam beberapa kasus Tes positif untuk infeksi lain tidak
mengesampingkan infeksi Mers-CoV, sebagai co-infeksi (terutama influenza) telah terlihat.
Membuat pengaturan di muka dengan laboratorium mikrobiologi lokal dan Departemen
Virologi di NIPH sebelum pengiriman. Ketika sampel diajukan, termasuk informasi klinis
seperti gejala, onset, tanggal dirawat di rumah sakit, riwayat perjalanan dan penyakit yang
mendasari dalam catatan. Mark jelas jika ada kecurigaan dari coronavirus baru.

Transportasi sampel
Mix media transportasi virus dengan sampel pernapasan dan transportasi dalam lemari
pendingin pada suhu 4 C (es basah atau pendingin blok yang tidak bersentuhan langsung
dengan sampel). Label dan pak sampel dengan benar. Dalam prakteknya mungkin sulit
untuk dokter umum dan ruang gawat darurat untuk mengirim sampel dalam keadaan
dingin. Dalam kasus tersebut, tetap dingin sampel sampai pengiriman. Transportasi harus
dilakukan secepat mungkin ke laboratorium mikrobiologi lokal.

Mer berulang tes?

Pertimbangkan mengulangi tes saluran pernapasan jika sampel pertama yang diambil
selama fase akut negatif, dan ada kecurigaan klinis masih kuat. Ada kasus yang dilaporkan
di mana pengujian awal negatif dan sampel yang diambil beberapa hari kemudian terbukti
positif.

NURROHMAT TRIATMOJO

Sampel lainnya untuk tes Mers

Tinja juga merupakan contoh yang relevan untuk deteksi virus langsung, tetapi pengujian
sampel pernapasan harus menjadi prioritas. Sampel serum juga dapat diambil untuk
diagnosis serologis yang membutuhkan kedua sampel fase akut dan sampel yang diambil
setelah 14-21 hari. Dalam kasus dugaan coronavirus, informasi pasien harus jelas ditandai
dengan informasi yang relevan tentang pasien dan jenis sampel.