Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sindrom asperger atau aspergers disorder adalah gangguan perkembangan
yang luas (bagian dari gangguan perilaku, termasuk autisme).1 Sindrom asperger
merupakan variasi ringan dari Autistic Disorder. Sindrom asperger dan autistic
disorder masuk dalam satu bagian (sub grup) dari satu kategori diagnosis yang lebih
besar yang disebut Autistic spectrum disorder, terutama di Negara-negara eropa, atau
pervasive developmental disorder (PPD) di Amerika Serikat.2
Berdasarkan DSM IV, orang-orang dengan sindrom asperger menunjukan
penurunan dalam interaksi sosial, pola perilaku berulang dalam minat dan aktifitas.
Tidak seperti autis, Sindrom asperger tidak menunjukan adanya keterlambatan
berbahasa, perkembangan kognitif, ataupun kemampuan menolong diri sendiri sesuai
umur.3
Nama "Asperger" berasal dari Hans Asperger, seorang dokter Austria yang
pertama kali menjelaskan sindrom ini pada tahun 1944. Hans Asperger
mendeskripsikan suatu sindrom yang dinamakan autistic psychopathy, yaitu
seseorang dengan inteligensi normal yang menunjukan penurunan kualitatif dalam
interaksi social dan perilaku yang aneh tanpa keterlambatan dalam perkembangan
bahasa. Sejak saat itu, seseorang dengan retardasi mental namun tdak mengalami
keterlambatan dalam berbahasa didiagnosis sebagai sindrom asperger, dan seseorang
yang mengalami keterlambatan berbahasa tetapi tidak mengalami retardasi mental
juga didiagnosis sindrom asperger.2,3
ETIOLOGI
Penyebab Asperger Sindrom belum diketahui, tetapi studi keluarga
menunjukan hubungan yang mungkin dengan autistic disorder. Kesamaan ini
terbatas dan ekspresi wajah yang tidak ada atau tidak pantas
Susah memahami komunikasi nonliteral dan tersirat
Gangguan dalam modulasi volume, intonasi, infleksi, dan irama bicara
Berbicara yang tidak jelas (terdiri dari topik tidak berhubungan) dan tidak
langsung (memberikan detail signifikan yang berlebihan tentang topik), sering
mengeluarkan komentar yang tidak relevan
dan/atau temperature
Peka terhadap tekstur dari makanan
Keterlambatan kemampuan/keterampilan gerak
Riwayat perkembangan kemampuan gerak/motorik tertunda
Nampak janggal dan kurang kordinasi
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis sindrom Asperger menurut diagnostic and statistical manual of
mental disorder (DSM) IV:
A. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh
sekurangnya dua dari berikut:
1. Ditandai dengan gangguan dalam penggunaan perilaku nonverbal multipel
seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak-gerik untuk
mengatur interaksi sosial.
2. Gagal mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai
menurut tingkat perkembangan.
3. Gangguan untuk secara spontan membagi kesenangan, perhatian atau
prestasi dengan orang lain (seperti kurang memperlihatkan, membawa
atau menunjukkan obyek yang menjadi perhatian orang lain).
4. Tidak adanya timbal balik sosial dan emosional.
B. Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik,
seperti yang ditunjukkan oleh sekurang - kurangnya satu dari berikut :
1. Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik, dan
terbatas, yang abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya.
2. Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual
yang spesifik dan nonfungsional.
3. Manerisme motorik stereotipik dan berulang (menjentik dan mengepakngepak tangan atau jari, atau gerakan kompleks seluruh tubuh).
4. Preokupasi persisten dengan bagian-bagian obyek.
C. Gangguan ini menyebabkan gangguan yang bermakna secara klinis dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
D. Tidak terdapat keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam
bahasa (misalnya, menggunakan kata tunggal pada usia 2 tahun, frasa
komunikatif digunakan pada usia 3 tahun).
E. Tidak terdapat keterlambatan bermakna secara klinis dalam perkembangan
kognitif atau dalam perkembangan ketrampilan menolong diri sendiri dan
perilaku adaptif yang sesuai dengan usia (selain dalam interaksi sosial), dan
keingintahuan tentang lingkungan pada masa kanak-kanak.
F. Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan pervasif spesifik atau skizofrenia
Kriteria diagnosis sindrom asperger menurut gilbergs:2
A. Ketidak Cakapan Sosial (Egosentrisitas yang ekstrem)
(setidaknya ditunjukkan oleh dua dari empat criteria berikut):
1. Tidak mampu berinteraksi dengan rekan-rekan sebaya.
2. Tidak memiliki hasrat untuk berinteraksi dengan rekan-rekan sebaya
3. Tidak memiliki apresiasi terhadap isyarat-isyarat sosial.
4. Perilakunya, secara sosial dan emosi tidak tepat.
B. Minat yang Terbatas
(Setidaknya ditunjukkan oleh satu dari tiga criteria berikut):
1. Pengabaian aktivitas-aktivitas lainnya.
2. Kepastian yang berulang.
3. Lebih banyak hafalan daripada pemahaman makna.
C. Rutinitas yang Berulang
(Setidaknya ditunjukkan oleh satu dari criteria berikut):
1. Pada diri sendiri, dalam aspek-aspek kehidupan.
functioning. Batas antara gangguan Asperger dan high functioning autism untuk
gangguan ber-bahasa dan gangguan belajar sangat kabur. Gangguan Asperger
mempunyai verbal
intelligence yang
normal
sedangkan
autisme
infantil
nonverbal, mengenal dan membaca perilaku nonverbal pada orang lain, kesiagaan
diri, perspective taking skill, dan interpretasi komunikasi.
Pelatihan pada orangtua
Pelatihan pada orangtua bagaiman menghadapi simtom dan memberi
dukungan kepada anak dengan gangguan AS
Strategi yang dapat dilakukan;
1) Melatih anak dalam berbicara, orangtua harus bersikap sabar dan penuh kasih
sayang dalam berbicara dengan anak gangguan AS. Orangtua diharapkan sesering
mungkin mengajak anaknya berbicara dengan menyesuaikan kemampuan ang
dimiliki anak, bicaralah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka.
2) Berikanlah tugas-tugas yang mampu diselesaikan oleh anak berserta dengan
instruksi yang jelas (baik berupa perintah atau gambar), tanyankanlah pada anak
apakah ia sudah cukup menegrti dengan tugas yang diberikan.
3)Usahakanlah anak menatap orangtuanya ketika berbicara.
4) Berikanlah pujian ketika ia dapat menyelesaikan tugasnya dan ketika ia melakukan
hal-hal lain yang positif tanpa disuruh
5) Latihlah anak untuk belajar memilih dari beberapa alternatif yang diajukan.
Farmakoterapi
Perlu diingat bahwa tidak ada obat-obatan medis yang dapat menyembuh
gangguan AS ini, dokter akan memberikan obat bila disertai dengan beberapa gejala
lain berupa gangguan kecemasan, atau depresi misalnya.
Pemberian obat-obatan seperti jenis serotonin; risperidone, olanzapine,
quetiapine diperuntukkan untuk meredam perilaku agresivitas atau self injuries.
Jenis SSRI lainnya seperti fluoxetin diberikan bila disertai dengan gangguan
kecemasan dan clomipramine diberikan untuk meredamkan perilaku obsesif.
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
1. Stppler M, Asperger Syndrome [internet]. 2005 april. [cited july 2010];
available from: http://www.emedicinehealth.com/asperger_syndrome_em.htm
2. Rosen BS. Aspergers syndrome, high functioning autism, and disorder of
autistic continuum [internet]. 2001 desember. [cited july 2010]; available from:
http://www.asperggersyndrome.com
3. Volkmar FR, Klin A. Pervasive developmental disorder. Dalam: Kaplan HI,
Sadock BJ. Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7th ed, Baltimore; hal 121821.
4. Asperger Sydrome [ internet]. 2007 june. [cited july 2010]; Available from:
http://www.mayoclinic.com/health/asperger-syndrome/DS00551
5. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder IV, 4th ed. Washington; p: 75-77.