Vous êtes sur la page 1sur 8

Asal usul[sunting | sunting sumber]

Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, beberapa di
antaranya adalah:

Pierre-Simon Laplace, pendukung Hipotesis Nebula

Gerard Kuiper, pendukung Hipotesis Kondensasi

Hipotesis Nebula
.[3]

Zona planet[sunting | sunting sumber]

Zona Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, dan sabuk
Kuiper. (Gambar tidak sesuai skala)

Planet (dari bahasa Yunani Kuno (astr plants), berarti "bintang


pengelana")
adalah benda
astronomiyang mengorbit sebuah bintang atau sisa
bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk
menciptakan fusi termonuklir, dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya
yang dipenuhi planetesimal. Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis
utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai
definisi IAU, ada delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya
dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus, danNeptunus.
Enam planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU
mengakui lima planet kerdil[3]dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga
masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai planet. [Di
zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya paling dekat
dengan
planetMerkurius (jarak
dari
Matahari
57,9 106 km,
atau
6
6
0,39 SA), Venus (108,2 10 km,
0,72 SA), Bumi(149,6 10 km,
1 SA)
dan Mars (227,9 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara 4.878 km dan
12.756 km, dengan massa jenis antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan
batuan metal dan mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter
beberapa kilometer (lihat: Daftar asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km
atau lebih. Ceres, bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan
dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan

beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).


Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 106 km,
5,2 SA), Uranus(2,875 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus (4,504 109 km, 30,1 SA)
dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3dan 1,66 g/cm3.
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa diperkirakan dengan
menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas jarak antara jalur edaran orbitorbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata
Surya. Anehnya, planet Neptunus tidak muncul di baris matematis Titus-Bode, yang
membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan
kosmis.
1.

Merkurius

2.

Venus

3.

Bumi

4.

Mars

5.

Yupiter

6.

Saturnus

7.

Uranus

8.

Neptunus

9.

Merkurius

10.

Venus

Planet di Tata Surya dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan


komposisinya:

Daratan: Planet-planet mirip Bumi yang permukaannya tertutup batuan:


Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Dengan massa 0,055 kali Bumi, Merkurius
adalah planet daratan terkecil (sekaligus planet terkecil) di Tata Surya, sementara
Bumi adalah planet daratan terbesar.

Raksasa gas (Jovian): Planet-planet yang terbentuk dari material gas dan lebih
besar daripada planet kebumian: Yupiter, Saturnus, Uranus, Neputunus. Yupiter,
dengan massa 318 kali Bumi, adalah planet terbesar di Tata Surya, sementara
Saturnus hanya sepertiganya dengan ukuran 95 kali massa Bumi.

Raksasa es, terdiri dari Uranus dan Neptunus, adalah subkelas raksasa
es yang berbeda dari raksasa gas karena massanya jauh lebih kecil (hanya 14
dan 17 kali massa Bumi) dan sedikitnya hidrogen dan helium di atmosfer
sekaligus proporsi batu dan es yang justru lebih tinggi.

Planet katai: Sebelum keputusan Agustus 2006, sejumlah objek diusulkan


sebagai planet oleh para astronom. Tetapi pada tahun 2006, beberapa objek
dikelompokkan ulang menjadi planet katai, berbeda dengan planet. Saat ini ada lima
planet katai di Tata Surya yang diakui keberadaannya oleh IAU: Ceres, Pluto,
Haumea, Makemake, dan Eris. Beberapa objek lain di sabuk asteroid dan sabuk
Kuiper sedang dipertimbangkan; 50 di antaranya berkemungkinan besar diakui. Ada
200 objek yang dapat ditemukan setelah seluruh sabuk Kuiper selesai dijelajahi.
Planet katai memiliki ciri-ciri yang sama dengan planet, namun juga terdapat
beberapa perbedaan, salah satunya adalah planet katai tidak dominan di orbitnya.
Sesuai definisinya, semua planet katai adalah anggota dari populasi yang lebih
besar. Ceres adalah benda terbesar di sabuk asteroid, sementara Pluto, Haumea,
dan makemake adalah anggota sbauk Kuiper dan Eris adalah anggota cakram
tersebar. Beberapa peneliti seperti Mike Brown percaya bahwa mungkin ada lebih
dari seratus objek trans-Neptunus yang dapat digolongkan sebagai planet katai per
definisi IAU.[82]

Matahari
Matahari Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen
utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massabumi. Massa yang
besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung
kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat.
Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran
tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan
dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup
besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell,
yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilailuminositas sebuah bintang
terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih
cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama,
dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih
cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang
yang lebih redup dan dingin adalah umum. [13]
Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak
hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi

nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat
kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. [14]
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori
ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih
banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan
astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". [15] Unsur-unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian
meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam
semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru
mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini
diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya,
karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal. [16]
Medium antarplanet[sunting | sunting sumber]
atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri
dari plasma panas bercampurmedan magnet.[12][13] Diameternya sekitar 1.392.684 km,
[5]

kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 21030 kilogram, 330.000 kali

massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total Tata Surya.[14] Secara kimiawi,
sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi)
terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.[15]
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu
wilayah di dalam sebuah awan molekulbesar. Sebagian besar materi berkumpul di
tengah, sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata
Surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi
termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan
proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari, berdasarkan kelas spektrumnya,
adalahbintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena
radiasi tampaknya lebih intens dalam porsispektrum kuning-merah. Meski warnanya
putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya
biru di atmosfer.[16] Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 C) dan Vmenandakan bahwa Matahari, layaknya
bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan
oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di intinya, Matahari memfusi 620 juta
ton metrik hidrogen setiap detik.
Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting.
Sekarang, Matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima
Sakti yang didominasi katai merah.[17][18] Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83. Akan
tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah benda tercerah
di langit denganmagnitudo tampak 26,74.[19][20] Korona Matahari yang panas terus

meluas di luar angkasa dan menciptakan angin Matahari, yaitu arus partikel bermuatan
yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 AU. Gelembung di medium
antarbintang yang terbentuk oleh angin Matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung
terbesar di Tata Surya.[21][22]
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di
zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi
Bima Sakti.[23][24] Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi
(bitnang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun
cahaya), Matahari memiliki massa terbesar keempat. [25] Matahari mengorbit pusat Bima
Sati pada jarak kurang lebih 24.00026.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat
dari kutub utara galaksi, Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam
kurun sekitar 225250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi
latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arahkonstelasi Hydra dengan
kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik
ke arah Crateratau Leo.[26]
Jarak rata-rata Matahari dari Bumi sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski
jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari
hingga aphelion pada bulan Juli.[27] Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari
Matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Energi sinar Matahari ini membantu
perkembangan nyaris semua bentuk kehidupandi Bumi melalui fotosintesis[28] dan
mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa Matahari terhadap Bumi sudah
diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah peradaban
sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai Matahari berkembang
perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu tentang
komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang
sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat dijelaskan
secara ilmiah

Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang
semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah
bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek
luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:

Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari)
yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui
reaksi fusi nuklir.

Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak
memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat

dengan Bumi adalahMatahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti


oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun
cahaya.

Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya[d][7] dan merupakan bulan terbesar
kelima dalam Tata Surya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya
menurut ukuran planet yang diorbitnya,[e] dengan diameter 27%, kepadatan 60%,
dan massa 181 (1.23%) dari Bumi. Di antara satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit
terpadat kedua setelah Io, satelit Yupiter.
Bulan berada pada rotasi sinkron dengan Bumi, yang selalu memperlihatkan sisi yang
sama pada Bumi, dengan sisi dekatditandai oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di
antara dataran tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang menonjol. Bulan
adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari. Meskipun Bulan tampak
sangat putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya gelap, dengan tingkat
kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari aspal cair. Sejak zaman kuno, posisinya yang
menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah memengaruhi banyak budaya,
termasukbahasa, penanggalan, seni, dan mitologi. Pengaruh gravitasi Bulan
menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan danpemanjangan waktu pada hari di
Bumi. Jarak orbit Bulan dari Bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari diameter
Bumi, yang menyebabkan ukuran Bulan yang muncul di langit hampir sama besar
dengan ukuran Matahari, sehingga memungkinkan Bulan untuk menutupi Matahari dan
mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total. Jarak linear Bulan dari Bumi saat ini
meningkat dengan laju 3.820.07 cm per tahun, meskipun laju ini tidak konstan.[8]
Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tak lama setelah
pembentukan Bumi. Meskipun terdapat sejumlah hipotesis mengenai asal usul Bulan,
hipotesis yang paling diterima saat ini menjelaskan bahwa Bulan terbentuk dari
serpihan-serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit
seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi.
Bulan adalah satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh
manusia. Program Luna Uni Soviet adalah wahana pertama yang mencapai Bulan
dengan pesawat ruang angkasa nirawak pada tahun 1959; program
Apollo NASAAmerika Serikat merupakan misi luar angkasa berawak satu-satunya yang
telah mencapai Bulan hingga saat ini, dimulai dengan peluncuran misi berawak Apollo
8 yang mengorbit Bulan pada tahun 1968, dan diikuti oleh enam misi pendaratan
berawak antara tahun 1969 dan 1972, yang pertama adalah Apollo 11. Misi ini kembali
ke Bumi dengan membawa 380 kgbatuan Bulan, yang digunakan untuk
mengembangkan pemahaman geologi mengenai asal usul, pembentukan struktur
dalam, dan sejarah geologi Bulan.
Setelah misi Apollo 17 pada 1972, Bulan hanya disinggahi oleh pesawat ruang angkasa
nirawak. Misi-misi tersebut pada umumnya merupakan misi orbit; sejak tahun
2004, Jepang, Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Badan Luar Angkasa Eropa telah

meluncurkan wahana pengorbit Bulan, yang turut bersumbangsih terhadap


penemuan es air di kawah kutub Bulan. Pasca Apollo, dua negara juga telah
mengirimkan misi rover ke Bulan, yakni misi Lunokhod Soviet terakhir pada tahun 1973,
dan misi berkelanjutan Chang'e 3 RRC, yang meluncurkan rover Yutu pada tanggal 14
Desember 2013.
Misi berawak ke Bulan di masa depan telah direncakan oleh berbagai negara, baik
yang didanai oleh pemerintah atau swasta. Di bawah Perjanjian Luar Angkasa, Bulan
tetap bebas dijelajahi oleh semua negara untuk tujuan dama

Bumi
Bumi adalah Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar
dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya
planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di
antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati
memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet
lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan
21% oksigen.[32] Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet
kebumian di dalam Tata Surya.planet ketiga dari Matahari yang merupakan
planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalamTata Surya. Bumi juga
merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang
disebut dengan dunia atau Planet Biru.[23]
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama.[24]Biosfer Bumi kemudian secara perlahan
mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan
magnet Bumimenghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. [25] Sifat fisik, sejarah
geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan Bumi ditutupi oleh air,[26] dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap
pembentukanhidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan
es Antarktika dan es laut di paket es kutub.Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti
dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan
magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada
sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahariatau satu tahun
sideris.[catatan 7] Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4 dari serenjang bidang orbit,
yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun
tropis (365,24 hari matahari).[27] Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang

mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan
dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan
secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.
[28]

Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih

terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global.


[29]

Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat,

yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan,
dan aksi militer.

Vous aimerez peut-être aussi