Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
II.
Monografi Zat
Asam Folat (acidum folicum)
1. Stuktur
2. Rumus molekul
3. Berat molekul
4. Sifat fisika
a. Bentuk
b. Bau
c. Warna
kekuningan
d. Rasa
5. Kelarutan
etanol, dalam
:
:
:
:
:
:
C19H19N7O6
441,40
organoleptis
Serbuk hablur,
Tidak berbau
Kuning, kuning
kecoklatan
atau
jingga
: Pahit
: Sangat sukar larut dalam air; tidak larut dalam
aseton, dalam kloroform dan dalam eter; segera
larut dalam
alkali karbonat encer; larut dalam
hidroksida dan dalam alkali karbonat encer; larut
dalam asam klorida 3N panas,
6. Kestabilan
7. OTT
: Tidak kompatibel: dengan oksidasi dan
mengurangi agen dan
dengan ion logam berat. Asam larutan asam folat
yang sensitif terhadap panas tapi terhadap
stabilitas netralitas progressvely meningkat; solusi
yang tidak aktif oleh cahaya ultraviolet dan
larutan alkali yang sensitif terhadap oksidasi.
8. Titik lebur
:
9. pH
: 8 -8,5
10.
Penyimpanan
: ditempat sejuk dan kering
summber : (Martindale halaman 1648 )
Pembawa obat : 10 25 %
Pendispersi : sampai 5%
3. Lactosa monohidrat
C12H22O11. H20
Bobot molekul : 360.31
a. Pemerian
: serbuk atau hablur berwarna putih, tidak
berbau, berasa agak manis : -lactose hampir 20% semanis
sukrosa, sedangkan -lactose lebih manis 40% daripada bentuk nya.
b. Kelarutan
: Pada suhu 20C praktis tidak larut dalam
kloroform, etanol dan eter. Larut dalam 5,24 bagian air (40C)
c. Titik leleh
: 201C 2020C
d. Kegunaan
: pengisi tablet dan kapsul.
e. Higroskopisitas : laktosa monohidrat stabil dalam air dan tidak
terpengaruh oleh kelembaban pada suhu kamar. Tetapi bentuk
amorf, tergantung pada pengeringannya, dapat dipengaruhi oleh
kelembaban dan bisa mengalami konversi menjadi monohidrat.
f. Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal : sebagai
pengisi pada tablet dan kapsul.
g. Densitas
: 1.545 untuk -lactose monohidrat
h. Kelembaban
:
laktosa
anhidrat
secara
normal
mengandung air 1% b/b. Laktosa monohidrat mengandung air
hampir 5% b/b.
i. Stabilitas
: pada penyimpanan, laktosa dapat berubah
warna menjadi coklat.
j. Inkompatibilitas : reaksi kondensasi antara laktosa dengan gugus
amin primer dapat menghasilkan produk berwarna coklat. Laktosa
inkompatibel dengan asam amino, aminopilin, amphetamine,
lisinopril
k. Penyimpanan
: disimpan pada wadah sejuk dan kering,
tertutup
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994,
hal.252-257.:
I. Alasan pemilihan metode dan zat tambahan
Dipilih metode kempa langsung karena, dosis lazim asam folat
sehari ialah 5-30mg perhari sehingga dibuatlah tablet asam folat
dengan dosis 5 mg dalam 100 mg bobot tablet.
Zat aktif memiliki sifat fisikokimia yang baik. Jika digunakan
metode granulasi basah/ kering, dikhawatirkan jumlah zat aktif
berkurang karena proses yang panjang. Selain itu agar jumlah zat
aktif tiap tablet seragam . Proses lebih singkat, efisiensi ruangan,
tenaga kerja, konsumsi energi dan tahapan manufaktur. Dengan
tekanan yang teteap (kompres) sehingga menghindari terjadinya
polimorfisme zat aktif, menghindari terganggunya ketersediaan
hayati dalam tubuh. Sifat alir zat tambahan sudah baik.Serta waktu
hancur lebih baik karena tidak melewati proses granulasi.
Semakin sedikit zat tambahan dalam suatu sediaan maka
semakin baik. Dengan ditambahkan zat tambahan pada sedian tablet
memiliki tujuan untuk memperbaiki sediaan tersebut. Dilihat pula
OTT zat aktif terhadap zat tambahan. Sehingga didapatkan metode
yang tepat dengan zat tambahan yang sesuai. Pertimbangan
pemilihan zat aktif dapat dilihat dari segala aspek dari sifat
fisikokimia, farmakologi, farmakokinetik sampai ekonomisnya.
R/
Asam folat
5mg
Ludipress (pvp : Laktosa mono hidrat)
7% : 93%
Mg Stearat
2%
4.515,485
kg
2. Penimbangan
1. Asam Folat
2,5 kg
2. PVP
1,485 kg
3. Laktosa monohidrat 4.510,5kg
4. Mg stearat
1 kg
III.
Prosedur pembuatan
1. Menyiapkan alat alat serta bahan bahan yang akan digunakan.
2. Menimbang semua bahan yang digunakan.
3. Mencampur Asam folat dengan ludipress yang terdiri dari campuran
PVP dan laktosa mono hidrat. lalu diaduk ad homogen.
4. Melakukan uji evaluasi serbuk, meliputi uji sifat alir (secara langsung
dan secara tidak langsung) dan uji kompresibilitas.
5. Tambahkan Magnesium stearat dan talk kedalam campuran serbuk
sebelumnya ( yang
telah dilakukan evaluasi serbuk), diaduk ad
homogen.
6. Memasukkan campuran serbuk tersebut ke dalam mesin cetak,
kemudian tablet dicetak sesuai yang diharapkan.
7. Melakukan evaluasi tablet meliputi uji keseragaman bobot, waktu
hancur, kekerasan, keseragaman ukuran, dan friabilitas.
8. Memasukkan tablet ke dalam wadah beserta etiket, dan diserahkan.
IV.
Evaluasi
1. Masa siap cetak
a. Penetapan Bobot Jenis Nyata, Bobot Jenis Mampat, Kadar
Pemampatan, dan Porositas.
Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam
gelas ukur 250 mL, catat volumenya (V 0). Selanjutnya dilakukan
pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50, dan
500 diukur
b. Kecepatan aliran
timbang beker glass kosong (Wo)
set skala pada posisi 0
masukkan granul ke corong
alat dihidupkan
catat waktu alir (t)
timbang beker glass berisi granul (Wt)
Wt Wo
t
hitung aliran granul :
c. Sudut istirahat
dengan menggunakan prosedur yang sama pada prosedur 3
ukur tinggi puncak taburan serbuk (h)
ukur diameter lingkaran yang terbentuk dari taburan serbuk
(d=2r)
hitung sudut yang terbentuk dari taburan serbuk tersebut
antara bidang datar denag tinggi granul : tan a = h/r
a.
b.
c.
d.
e.
2. Tablet
Penampilan
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan
zat warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak
dan bebas dari noda atau bintik-bintik. Bau tablet tidak boleh
berubah.
Keseragaman Ukuran
Diambil secara acak 10 tablet, lalu diukur diameter tebalnya
menggunakan jangka sorong.
Keragaman Bobot
Diambil 10 tablet secara acak lalu timbang masing-masing
tablet. Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot
rata-rata.
Kekerasan Tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 10 tablet yang
diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas
permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan
dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm 2. Dihitung kekerasan
rata-rata dan standar deviasinya.
Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 10
tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu.
Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya
ikat serbuk, terlelu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang
tidak tepat, massa cetak terlalu kering.
Friksibilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 10
tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu
tertentu.
diambil 10 tablet secara acak
d. Kontra indikasi
hipersensitifitas pemberian jangka panjang
e. ADME
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3
bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil,
absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi
absorpsi dapat berlangsung secara difusi. Walaupun terdapat
gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih
mencukupi kebutuhan terutama PmGA.
Ada tidaknya transport protein belum dapat dipastikan, tetapi
yang jelas 2/3 dari asam folat yang terdapat dalam plasma darah
terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal. Distribusinya
merata ke semua sel jaringan dan terjadi penumpukkan dalam
cairan serebrospinal.
Ekskresi berlangsung melalui ginjal, sebagian besar dalam
bentuk metabolit. Belum diketahui pasti apakah degradasi
berlangsung di ginjal atau di tempat lain. Pada orang dengan diet
normal, jumlah yang diekskresikan hanya sedikit sekali, dan akan
meningkatkan bila diberikan folat dalam jumlah besar.
VI.
Daftar pustaka
Anonym, 1979, Farmakope Indonesia, Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Anonim, 2007, USP NF Asian Edition, volume I,Rockville : The United
Sates Pharmacopeial Convention.
Lieberman, L Lachman, 1989, pharmaceutical Dosage Form : Tablet
Volume I, New York : Marcel Dekker.
Folatis forte
tablet
tiap tablet mengandung :
asam
folat.............................................................................
......5 mg
CARA KERJA OBAT
Asam Folat suatu Vitamin dalam kelompok vitamin B
dengan nama kimia Pteroylglutamicacid (Asam
Pteroilglutamat).
Dalam makanan, Asam Folat dapat ditemukan antara
lain dalam sayuran hijau, buah-buahan, dan kacangkacangan. Asam Folat larut dalam air dan
kelebihannya tidak disimpan dalam tubuh.
Hasil
penelitian
telah
membuktikan
bahwa
penggunaan Asam Folat setiap hari pada wanita
sejak sebelum kehamilan sampai dengan kehamilan
ke tiga bulan, 70% efek sebagai pencegah utama
terhadap Neural Tube Defect (Defect sumbang
syaraf). Cara yang paling efektif untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan Asam Folat pada wanita
hamil adalah
dengan
penggunaan tablet Asam Folat
ETIKET
DAN
KEMASAN
setiap hari.
1. Etiket
INDIKASI
Anemia
megaloblastik
defisiensi asam
danmakroskotik
akibat
KONTRA INDIKASI
hipersensitifitas pemberian jangka panjang
EFEK SAMPING
Perubahan
warna
urin
yang
tidakberbahaya,yaitumenjadiberwarna
kuning,
nausea, insomnia, rasa berat di dada,eritema,
kesulitan bernafas akibat brokopasm
PERHATIAN
DOSIS
Dewasa dan anak-anak 0,4 mg/hari
Kehamilan dan menyusui 0,8mg/hari
Anak dibawah 4 th 0,3 mg/hari
Bayi 0,1 mg/hari
KEMASAN
Dus isi 100 tablet
No. Reg : GKL 9922228810A1
PENYIMPANAN
Simpan di tempat yang sejuk dan kering
DI BUAT OLEH : PT
HARUS DENGAN
2. kemasan
Folatis
forte
tablet
Folatis forte
tablet
ISI : 100 tablet
Komposisi :
Tiaptablet
mengandung asam
folat 5 mg
Indikasi:
Anemia megaloblastik
danmakroskotik akibat
defisiensi asam
Folatis forte
tablet
ISI : 100 tablet
Dosis:
Anemia megaloblastik
danmakroskotik akibat
defisiensi asam
Diproduksi oleh :
PT.shine
pharmaceuticalin
Noreg :
Diproduksi oleh :
PT.shine
pharmaceuticalin
Simpan di tempat
yang sejuk dan
kering