Vous êtes sur la page 1sur 19

PENYULUHAN PSIKIATRI

NAPZA

Oleh :
DM Psikiatri periode 15 Desember 2014 11 Januari 2015

Pembimbing :
dr. Dicky

LAB/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik

: NAPZA

Sasaran

: Pasien dan pengantar di poli Jiwa RSUD dr Saiful Anwar Malang

Tempat

: Poli jiwa RSUD dr Saiful Anwar Malang

Hari/tanggal

: Kamis, 8 Januari 2015

Waktu

: 08.20 WIB 09,00 WIB

1. Tujuan Instruksional Umum


Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan pengantar pasien mengenai NAPZA
dan Zat Psikoaktif serta bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaanya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan pengantar pasien
a. Mengetahui Jenis-jenis NAPZA
b. Mengetahui Bahaya NAPZA pada tubuh
c. Mengetahui Ciri-ciri orang ketergantungan NAPZA
d. Mengetahui cara-cara agar kita tidak menjadi pemakai NAPZA
3. Materi
a. Jenis-jenis NAPZA
b. Bahaya NAPZA bagi tubuh
c. Ciri-ciri orang ketergantungan NAPZA
d. cara-cara agar kita tidak menjadi pemakai NAPZA
4. Metode
a. Ceramah dengan menggunakan materi hardcopy yang telah disediakan
b. Menguji kepahaman pasien dan pengantar tentang materi yang telah
disampaikan dengan menggunakan pretest dan postest
c. Tanya jawab
5. Media
Terlampir
6. Kriteria Evaluasi
Kriteria Struktur
a. Peserta merupakan pasien dan pengantar pasien yang ada di poli jiwa RSUD dr
Saiful Anwar Malang
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di poli jiwa di RSUD dr Saiful Anwar
Malang

c. Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan


Kriteria Proses
a. Pasien dan pengantar pasien antusias terhadap materi penyuluhan
b. Pasien dan pengantar pasien mendengarkan penyuluhan
c. Terdapat pembaikan nilai pretest dan posttest
d. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan penyaji dapat menjawab
pertanyaan secara lengkap dan benar
Kriteria Hasil
a. Pasien dan pengantar pasien mengetahui NAPZA dan Zat
Psikoaktif serta bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaanya.
7. Langkah-langkah Penyuluhan
1. Persiapan
Persiapan pengetahuan (Perdalam materi penyaji) dan keterampilan
2. Membuat sistematika penyuluhan dan SAP
Mempersiapkan alat bantu penyuluhan
Mempersiapkan tempat penyuluhan
8. Kegiatan Penyuluhan
No
1

Waktu
5 menit

15 menit

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pembukaan
Menyambut salam
Memperkenalkan diri
dan mendengarkan
Memperjelaskan tujuan dan target
penyuluhan
penyuluhan
Menyediakan materi penyuluhan
yang telah dikerjakan sebelumnya
Pelaksanaan
Pelaksanaan pretest
Menjelaskan materi penyuluhan
Memberi kesempatan kepada
pasien dan pengantar pasien bila
ada pertanyaan dan tidak jelas
dengan materi yang sedang
disampaikan

Mendengarkan dan
memperhatikan
selama materi
penyuluhan
diberikan
Bertanya kepada
penyaji bila ada
pertanyaan dan
meminta penyaji
mengulangi materi
yang disampaikan
bila pasien belum

15 menit

Evaluasi
Menanyakan kepada pasien dan

jelas
Menjawab dan
menjelaskan

pengantar pasien tentang materi

pertanyaan

yang disampaikan dan memberi


reinforcement kepada pasien dan
pengantar pasien bila dapat
menjawab dan menjelaskan

5 menit

kembali pertanyaan/materi
Pelaksanaan posttest
Penutupan

Mendengarkan dan

Mengucapkan terima kasih

membalas salam

kepada pasien dan pengantar


pasien
Mengucapkan salam

Materi Penyuluhan
A. Pendahuluan

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA
adalah : Narkotika, Alkohol,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Narkotika
adalah suatu obat atau zat alami, sintetis maupun non sintetis yang dapat
menyebabkan turunnya kesadaran, menghilangkan atau mengurangi hilang
rasa atau nyeri dan perubahan kesadaran yang menimbulkan ketergantungna
akan zat tersebut secara terus menerus. Contoh narkotika yang terkenal adalah
seperti ganja, heroin, kokain, morfin. Psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif


lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala.
Masalah timbul bila narkotik dan obat-obatan digunakan secara berlebihan
sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan.
Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup
para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin
serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang
merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan Ekonomi suatu bangsa. Dalam
istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan kedalam
tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA
psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang
belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran
seseorang .
B. Jenis-jenis dan penggolongan NAPZA
NARKOTIKA
Berdasarkan Undang-Undang terdiri dari 3 golongan yaitu:
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Codein.
Golongan narkotik berdasarkan bahan pembuatannya ::
1. Narkotika Alami

Zat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya
proses fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa
langsung dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut
umumnya tidak boleh digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung
karena terlalu beresiko.
Contoh narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun kokain.
2. Narkotika Sintetis
Narkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan
medis dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya
yaitu seperti amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan
sebagainya.
Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :
a. Depresan = membuat pemakai tertidur atau tidak sadarkan diri.
b. Stimulan = membuat pemakai bersemangat dalam berkativitas kerja dan
merasa badan lebih segar.
c. Halusinogen = dapat membuat si pemakai jadi berhalusinasi yang mengubah
perasaan serta pikiran.
3. Narkotika Semi Sintesis
yaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain
sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
PSIKOTROPIKA
Menurut UU RI No 5 / 1997,. Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan

sindroma

ketergantungan.

Contoh

Ekstasi.

2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan


dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :


Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
ZAT ADIKTIF LAINNYA :
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan
manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan
dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu
dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House,
Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah

tangga,

kantor,

dan

sebagai

pelumas

mesin.

Yang

sering

disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.


3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian
rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya
pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA


dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). yaitu sejenis obat yang mempunyai
kemampuan untuk memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom.
Obat anti depresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan
rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa),
pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa tegang dan
kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernafasan serta dapat
berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Obat anti depresan yang
sering dipakai meliputi: obat penenang hipnotis, alkohol, benzodiazepines,
obat tidur (dengan nama dagang seperti Valium dan Rohypnol), analgesik
narkotika (opium, morfin, heroin, kodein), analgesik non-narkotika (aspirin,
parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus, Opioda
( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan
Tranquilizer (anti cemas ).
2.

Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang


fungsi

tubuh dan

meningkatkan

kegairahan

kerja.

Obat

jenis

ini

meningkatkan aktifitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat


perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi
waktu makan dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung,
tekanan

darah

dan

pemapasan,

serta

mengerutkan

urat

nadi,

membesarkan biji mata. Obat perangsang yang paling banyak dipakai


adalah: nikotin (dari nikotin tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, teh,
coklat, minuman ringan), amfetanium, kokain (dari erythroxylum pohon
koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).
3.

Golongan Halusinogen. Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk


memproduksi spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas dan
pengubah perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen
dan reaksi subyektif terhadap pengaruh-pengaruh tersebut bisa bebeda
jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang ragamnya mulai dari
perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri yang luar biasa.
Contohnya: LSD, psilocybin, jamur (juga dikenal sebagai jamur sakti), dan
DMD

atau

detura

yang

berasal

dari

bunga

terompet.

Klasifikasi NAPZA yang lain.


Jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap
sistem syaraf pusat dan otonom, namun jenis-jenis obat tersebut
berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik
(neurotransmitter).

Ketika

sedang

aktif,

neurotransmitter

itu

diyakini

mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat dan keterampilan motorik.


C.

Bahaya Pemakaian NAPZA


NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1. Komplikasi Medik muncul biasanya bila digunakan dalam jumlah yang
banyak dan cukup lama.
Pengaruhnya pada :
a. Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ).
pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c.Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,
hubungan

seksual.

e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.Para pengguna


NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan
hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat.
Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja
singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum

suntik secara bersama - sama membuat angka penularan HIV / AIDS


semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan
hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke
janin.
f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntik,sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
h. Komplikasi pada kehamilan :
- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial :
a. Di Lingkungan Keluarga :
Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib,
hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk
biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b . Di Lingkungan Sekolah :
Merusak disiplin dan motivasi belajar.
Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman
sebaya.
C .Di Lingkungan Masyarakat :
Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna
/ mangsanya.

Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang


telah menjadi ketergantungan.
Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,
pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
Meningkatnya kecelakaan.
D. Ciri-ciri orang ketergantungan NAPZA
Perubahan Fisik :
- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis
( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
- Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
- Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare,
rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
- Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan
dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku :
- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab.
- Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau
tempat kerja.
- Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
- Sering mengurung diri, berlama lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan
anggota keluarga yang lain.
- Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota
keluarga yang lain.
- Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,
mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
- Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

E. Cara Menghindari NAPZA


Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA
dan melakukan intervensi.
-. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai
resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi
terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA.
-. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang
dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi
menggunakan NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah
penyalahgunaan NAPZA :
1. Mengasuh anak dengan baik.
- penuh kasih sayang
- penanaman disiplin yang baik
- ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau
mencapai prestasi tertentu.
2.Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Hal ini membuat anak rindu
untuk pulang ke rumah.
3 Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik. Orang tua yang merokok akan menjadi
contoh yang tidak baik bagi anak.
5. Kembangkan komunikasi yang baik. Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan
jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
6. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai
moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari
hari.

7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi


dengan anak. Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan
penyalahgunaan NAPZA :

HASIL DAN PEMBAHASAN


Secara garis besar, kegiatan Penyuluhan NAPZA yang dilakukan di Poli Jiwa
RSUD dr Saiful Anwar Malang adalah sebagai berikut :
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dan tempat : Kamis, 8 Januari 2015 di Poli jiwa RSUD dr Saiful Anwar
Malang
2. Peserta
Pasien dan pengantar pasien di poli jiwa RSUD dr Saiful Anwar Malang
3. Sasaran/ Target Kegiatan
Pasien dan pengantar di poli Jiwa RSUD dr Saiful Anwar Malang
4. Tujuan Kegiatan
Untuk meningkatkan pengetahuan kepada pasien dan pengantar pasien
mengenai NAPZA dan Zat Psikoaktif serta bahaya yang ditimbulkan oleh
penyalahgunaanya.
5. Jadwal Kegiatan Rinci
08.20 - 08.25
08.25 - 08.40

: Pembukaan oleh MC
: Pelaksanaan penyuluhan

08.40 - 08.55
08.55 - 09.00

: Evaluasi
: Penutupan

6. Pencapaian Hasil
Pada kegiatan ini terlihat adanya interaksi, antusiasme, dan keaktifan peserta
dalam penyuluhan Napza. Peserta yang ikut penyuluhan adalah 21 orang.. Dengan
antusiasme yang terlihat dari peserta yang hadir, terjadi suasana yang kondusif.
7. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan NAPZA dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah
disepakati antara pelaksana dengan dokter pembimbing.

Situasi pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses, dengan antusiasme dan
keaktifan peserta dalam kegiatan ini.

Analisis SWOT

Kelebihan (Strengh)
Dukungan dari dokter pembimbing

Kelemahan (Weakness)
Peserta sulit berkonsentrasi

dan pihak pegawai di Poli jiwa

karena kondisi yang tidak

RSUD dr Saiful Anwar Malang.


Peserta yang sangat antusias dan

memadai.
Peserta kurang memberikan

ada yang diantaranya yang

pendapat apabila ditanya untuk

kooperatif.
Peluang (Opportunity)
Antusiasme peserta kegiatan

proses evaluasi
Hambatan (Threat)
Tidak bisa memprediksi peserta yang
akan datang ke Poli jiwa RSUD dr

dalam mengikuti kegiatan


Dukungan dari dokter pembimbing
yang memberikan dorongan untuk

yang ada tidak bisa memberikan

berpartisipasi kepada para peserta

outcome yang diharapkan

Saiful Anwar Malang sehingga peserta

penyuluhgan selama proses


kegiatan
8. Analisis Tingkat Keberhasilan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan NAPZA dapat dikatakan berhasil, mengingat
perbedaan hasil yang signifikan antara pretest dan posttest dimana posttest
memberikan hasil yang lebih baik dari pretest.

Faktor-faktor keberhasilan Kegiatan:


1. Partisipasi peserta kegiatan
2. Antusiasme yang tinggi
3. Kerjasama teman-teman yang kompak dan reaktif
9. Pelajaran yang dapat diambil dari Kegiatan ini
1. Pengetahuan tentang jenis-jenis napza beserta

bahaya

yang

dapat

ditimbulkannya.
2. Pemahaman tentang perubahan perilaku dan perubahan fisik pada pengguna
NAPZA
3. Edukasi tentang bagaimana cara agar tidak menjadi pecandu NAPZA
4. Sangat penting untuk selalu mengingat kemungkinan kendala bahasa dan
kemampuan tingkat pemahaman peserta dalam suatu proses penyampaian
informasi.

LAMPIRAN
1. Soal Pre test dan Post test
1.

2.

3.

Narkoba kepanjangan dari


a. Narkotika dan psikotropika
b. Narkotika dan obat berbahaya lainnnya
c. Narkotika dan bahan berbahaya lainnya
d. Narkotika dan zat adiktif lainnya
Penggolongan jenis narkoba adalah ...
a. Psikotropika, narkotika
b. Psikotropika dan zat adiktif lainnya
c. Psikotropika, narkotika, dan zat adiktif lainnya
d. Narkotika dan zat adiktif lainnya
Narkoba sangat berbahaya dan dapat menimbulkan ketergantungan karena
menyerang organ ...
a. Otak
b. Usus
c. JantungdanParu
d. Mata

4.

Apa saja bahaya dari kecanduan narkoba ?


a. Bisa melakukan tindakan kriminal dan kekerasan
b. Kematian karena kecelakaan atau over dosis
c. Terkena penyakit menular seperti HIV dan Hepatitis
d. a, b, c Benar

2. Dokumentasi

Pembukaan Penyuluhan

Pembagian pre test dan


post test

Peserta Penyuluhan

Saat Penyuluhan
berlangsung

REKAP NILAI PRETEST & POST TEST PENYULUHAN NAPZA


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Pretest
50
50
75
25
25
50
50
50
50
50
50
50
50
50
100
25
50
50
50
75
50

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Postest
75
75
75
75
75
100
100
75
50
50
100
75
75
100
75
75
75
75
50
75
75

LAMPIRAN : POSTER
LAMPIRAN : PAMFLET

Vous aimerez peut-être aussi