Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAN
TATA KELOLA KORPORAT
KELOMPOK 8
Fitricia Kartiko Wati
Lestari Suci Karyani
Nasta Aulia Listi
(14MPAXXIXA16)
(14MPAXXIXC21)
(14MPAXXIXB76)
Saham. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham
yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek perdagangan orang dalam
(insider trading) dan mengharuskan anggota Direksi untuk melakukan keterbukaan
apabila menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan
(conflict of interest). Kerangka yang dibangun oleh suatu negara mengenai corporate
governance harus mampu menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh
Pemegang Saham, termasuk Pemegang Saham minoritas dan asing.
3. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan (The role of stakeholders)
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance
harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders seperti yang ditentukan
dalam undang-undang, dan mendorong kerjasama yang aktif antara perusahaan
dengan para stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan kesejahteraan, lapangan
kerja, dan kesinambungan usaha. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk mekanisme
yang mengakomodasi peran stakeholders dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Perusahaan juga diharuskan membuka akses informasi yang relevan bagi kalangan
stakeholders yang ikut berperan dalam proses corporate governance.
4. Keterbukaan dan transparansi (Disclosure & transparency)
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance
harus menjamin adanya pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat untuk
setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam pengungkapan
informasi ini termasuk adalah informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja
perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Di samping itu informasi yang
diungkapkan harus disusun, diaudit, dan disajikan sesuai dengan standar yang
berkualitas tinggi. Manajemen perusahaan juga diharuskan meminta auditor eksternal
melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan perusahaan untuk
memberikan jaminan atas penyusunan dan penyajian informasi.
5. Akuntabilitas Dewan Komisaris (The responsibility of the board)
Kerangka yang dibangun di suatu negara mengenai corporate governance
harus menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif
terhadap manajemen yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, serta
akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap perusahaan dan Pemegang
Saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh
Dewan Komisaris dan Direksi beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada
Pemegang Saham dan stakeholders lainnya.
Berdasarkan prinsip-prinsip dasar GCG di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 (empat)
unsur penting dalam corporate governance (OECD Business Sector Advisory Group on
Corporate Governance, 1998), yaitu:
1. Fairness (Keadilan)
Menjamin perlindungan hak-hak para Pemegang Saham, termasuk hak-hak Pemegang
Saham asing serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.
2. Transparency (Transparansi)
Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat
diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan
kepemilikan perusahaan.
3. Accountability (Akuntabilitas)
Merupakan kejelasan mengenai fungsi, struktur, sistem serta pertanggungjawaban pihakpihak yang terkait didalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat
dilaksanakan secara efektif.
4. Responsibility (Pertanggung jawaban)
Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan
dipatuhinya nilai-nilai sosial. (FCGI, 2006)
BUMN menambah satu lagi prinsip tersebut yaitu:
5. Independency (Independensi)
Memastikan tidak adanya campur tangan pihak diluar lingkungan perusahaan terhadap
berbagai keputusan yang diambil perusahaan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pemilihan dilakukan berdasarkan survei dan penilaian yang independen terhadap penerapan
prinsip-prinsip GCG di perusahaan, dimana Antam berhasil mendapatkan skor tertinggi.
Kriteria penilaian antara lain adalah
1. perlindungan hak pemegang saham
2. perlakuan adil terhadap pemegang saham
3. peran pemangku kepentingan
4. pengungkapan dan transparansi
5. serta tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
Penilaian atas kriteria-kriteria tersebut dilakukan berdasarkan OECD (Organisation for
Economic Co-operation & Development) Guidelines. IICD juga melakukan assessment
secara independen terhadap informasi publik yang tersedia di website perusahaan maupun
website para regulator bursa. Predikat Best Overall dalam GCG Award dari IICD tersebut
merupakan penghargaan kedua yang diterima Antam, setelah penghargaan yang sama juga
diterima di tahun 2009 lalu. Pada bulan Desember 2010 Antam juga kembali meraih predikat
perusahaan Sangat Terpercaya pada ajang Good Corporate Governance Perception Index
(CGPI) Award 2009. Penilaian CGPI 2009 ini dilakukan oleh Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) melalui empat tahapan terhadap perusahaan publik (emiten),
BUMN, dan perusahaan lain. Keempat tahapan tersebut adalah self assessment, kelengkapan
dokumen, makalah dan observasi. Ajang yang diselenggarakan oleh IICG bekerjasama
dengan Majalah Swa ini bertemakan GCG Sebagai Budaya. Predikat perusahaan Sangat
Terpercaya dalam CGPI Award kali ini merupakan penghargaan kedua yang diterima Antam,
setelah penghargaan yang sama juga diterima di tahun 2009.
Tujuan penerapan GCG di ANTAM adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan
kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
tanpa mengabaikan kepentingan Stakeholders lainnya
2. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara Shareholders, Dewan
Komisaris, Direksi, dan seluruh Stakeholders Perusahaan
3. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan
4. Pengelolaan sumber daya secara lebih amanah
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada Stakeholders
6. Perbaikan budaya kerja Perusahaan
7. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh insan
Antam berikut peningkatan kemanfaatan bagi Stakeholders Perusahaan.
Dengan tujuan tersebut PT antam telah menjadikan GCG sebagai salah satu elemen
penting dalam mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi perusahaan
pertambangan internasional. tata kelola perusahaan yang baik akan mampu memastikan aset
dikelola secara hati-hati dan dapat dipertanggungjawabkan. selain itu, perusahaan akan
mampu menjalankan bisnisnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dilandasi dengan etika
bisnis yang telah disepakati dan dijunjung tinggi bersama.
Kesimpulan
Sumber
http://queenaya-84.blogspot.com/2012/03/case-study-pt-antam.html
http://www.antam.com/images/stories/joget/file/annual/2012/AR_ANTAM_2012.pdf
http://arsasi.wordpress.com/2013/05/31/good-corporate-governance-part-2/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27554/3/Chapter%20II.pdf