Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERCOBAAN II
KALIUM NITRAT
OLEH
NAMA
: JESSI
NIM
: F1C1 13 052
KELOMPOK
: VII (TUJUH)
ASISTEN
: HENDRA SAPUTRA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I; PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Garam-garam diketahui
padatan ionik. karna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali bilamana
kerusakan di induksi dalam kisi, misalnya, dengan radiasi, juga melaui
penjebakan elektron dalam lubang. Garam-garam logam alkali umumnya
dicirikan oleh titk leleh tinggi, oleh hantaran listrik lelehnya, dan kemudahannya
larut dalam air. Kadang-kadang terhidrasi bilamana ion-ion tersebut tidak cukup
untuk mengimbangi energi yang diperlukan untuk memperluas kisi (Cotton dan
wilkinson.,1989).
Reksristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran
atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai atau cocok. Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan pengotor pada kristal dan mudah
dipisahkan dari kristalnya (Rositawati dkk., 2013).
A)
3; Pada gelas kimia lainnya 8,5 gram kristal natrium nitrat dengan 25 mL air
panas (larutan B)
Kalium Klorida
(KCl)
Natrium nitrat
(NaNO3)
- ditimbang sebanyak
7,5 gram
- dilarutkan dalam 25
mL air panas ke dalam
gelas kimia 250 mL
Larutan A
- ditimbang sebanyak
8,5 gram
- dilarutkan dalam 25
menjadi separuhnya
- disaring dalam keadaan panas
Filtrat
Residu
menjadi setengah
- didinginkan hingga
terbentuk kristal kaium
nitrat
- disaring
Residu
a
Kristal KNO3
- direkristalisasi
menggunakan aquades
- dikeringkan
- ditimbang
- dibandingkan dengan berat
bahan dasarnya
Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
Hasil pengamagan
1.
2.
3.
KCl(aq) + NaNO3(aq)
3; Analisis Data
Berat KCl
= 7,5 gram
Mr KCl
= 74,5 g/mol
Berat NaNO3
= 8,5 gram
NaCl(p) + KNO3(aq)
Mr NaNO3
= 85 g/mol
Mr KNO3
= 101 g/mol
kertas saring
= (9,37 + 1,08) 1,08
Mol KCl
Mol NaNO3
= 9,37 g
7,5 g
g KCl
74,5 g / mol
= Mr KCl
8,5 g
NaNO3
= 0,1g mol
85 g / mol
= Mr NaNO3
= 0,1 mol
; Jadi % rendamen
,37 g teori
= 9berat
100 %
10
,
1
g
=
= 92,7 %
B; Pembahasan
terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh
karena itu untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih mudah diubah
menjadi garam kalium. Kalium nitrat yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam
mineral silvit dan NaNO3.
Pada asam nitrat dan garamnya merupakan senyawa okso dari nitrogen
yang sangat penting. Saat ini asam nitrit sebagian besar dibuat dari merubah
nitrogen
dalam
atmosfer
menjadi
ammonia.
Ammonia
dibuat
dengan
percobaan ini. Sedangkan filtrat adalah cairan yang akan digunakan dalam proses
berikutnya untuk membentuk garam kalium nitrat. Lalu filtrat tersebut diuapkan.
Tujuan dilakukan penguapan adalah untuk mengurangi jumlah kandungan pelarut
sehingga larutan menjadi jenuh. Pada proses penguapan ini terdapat endapan di
dasar gelas. Berdasarkan reaksinya, dapat dilihat bahwa NaCl mengendap terlebih
dahulu. Jadi dapat dikatakan bahwa endapan yang terbentuk adalah NaCl.
Terbentuknya endapan NaCl ini menunjukkan bahwa Ksp NaCl telah lewat jenuh.
Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai Ksp NaCl lebih kecil dibandingkan Ksp
KNO3.
Berikutnya filtrat tersebut didinginkan sehingga akan terpisah dari sisa
pengotor yang ada. Maka tidak lama kemudian kristal akan terbentuk. Kristal
NaNO3 dalam keadaan panas disaring kembali untuk memisahkan kristal dengan
cairan yang ada . Penyaringan dilakukan dalam keadaan panas karena kelarutan
KNO3 dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperatur, sedangkan
NaCl kurang melarut dalam larutan jenuh antara KCl dan NaNO 3. Setelah itu,
kristal KNO3 dimurnikan dengan teknik rekristalisasi menggunakan akuades. Pada
proses ini, teknik reklistalisasi diperlukan, dimana zat padat sebagai hasil reaksi
biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan
zat-zat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini
adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil kristal Kalium Nitrat kita
lakukan pemurinian agar memperoleh hasil kristal yang murni. Hal ini dilakukan
dengan menambahkan akuades secukupnya hingga larutan kristal kalium nitrat
bebas dari ion klorida yang mungkin masih terdapat dalam kristal kalium. Kristal
V; KESIMPULAN
rekristalisasi. Berat rendamen yang diperoleh pada percobaan ini adalah 92,7 %
dan 7,3 % adalah pengotornya.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, dan Wilkinson.,1994, Kimia Anorganik Dasar I, Universitas Indonesia :
Jakarta.
Farizaldi,2011, Pengaruh Kalium Nitrat (KNO3) Dan Atonik Terhadap
Pertumbuhan Bibit Sengon (Albizia falcataria), Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 11(2).