Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelum dicatat,
dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih.
Pembayaran atas bunga kepada pihak luar jumlahnya relatif lebih besar dibandingkan
tingkat bunga sebenarnya.
perusahaan
membuat
akun
penggajian
impres
terpisah
untuk
Tahap I
Tahap I
Tahap I
Tahap II
Prosedur audit
Jumlah sampel
Tahap III
Sampel yg dipilih
Penetapan waktu
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan
(Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memegaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu sering
muncul potensi salah saji material dalam kas. Oleh karena itu kas lebih mudah dicuri
dibandingkan aset lainnya, terdapat risiko bawaan cukup tinggi untuk tujuan
keberadaan, kelengkapan dan akurasi.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
b.
dalam
siklus
akuisisi
dan
pembayaran,
pengendalian
utama
meliputi
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Mendesain
dan
Melakukan
Pengujian
Pengendalian
dan
Pengujian
Tujuan Audit terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo atas Kas Umum di Bank
Tujuan audit terkait saldo
Prosedur umum pengujian komentar
perincian saldo
Kas di bank sebagaimana
dinyatakan dlm rekonsiliasi
dicocokkan & sesuai dg buku
besar (kecocokkan perincian)
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pengujian
ini
dilakukan
seluruhnya dlm rekonsiliasi
bank, tanpa referensi ke
dokumen atau pencatatan
lain kecuali buku besar.
Penerimaan kas
Menghitung kas ditangan
pada hari terakhir tahun
berjln & menelusuri setoran
dlm perjalanan sesudah tgl
neraca & jurnal penerimaan
kas.
Menelusuri setoran dalam
perjalanan ke laporan bank
periode sesudah tgl neraca.
.Pengeluaran kas
Mencatat nomor cek terakhir
yg digunakan pada hari
terakhir thn berjln dan
setelah itu menelusuri ke cek
beredar
&
jurnal
pengeluaran kas.
Menelusuri cek beredar ke
laporan
bank
periode
sesudah tgl neraca.
Ketiga prosedur berikut ini harus ditambahkan dalam pembahasan karena permintaan
konfirmasi bank sangat penting dan kompleks, laporan bank atas pisah batas dan
pengujian rekonsiliasi bank.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
dengan kas di bank, kecuali bila ada setoran dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis
rekonsiliasi lainnya.
Dalam verifikasi rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi dalam laporan bank atas
pisah batas untuk melakukan verifikasi kewajaran rekonsiliasi. Verifikasi auditor dalam
rekonsiliasi meliputi beberapa prosedur:
Melakukan verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien akurat secara sistematis.
Menelusuri saldo konfirmasi bank dan atau saldo awal pada laporan pisah batas ke
saldo per bank pada rekonsiliasi bank untuk memastikan jumlahnya sama.
Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan dimasukkan ke
laporan bank atas pisah batas ke daftar cek beredar pada rekonsiliasi bank dan
juga jurnal pengeluaran kas dalam periode neraca atau periode sebelumnya.
Memeriksa seluruh cek yang jumlahnya besar dan termasuk dalam daftar cek yang
beredar yang belum dikliring oleh bank pada laporan pisah batas. Langkah
pertama dalam pemeriksaan ini harus dilakukan dengan menelusuri jumlah yang
belum dikliring dalam jurnal pengeluaran kas. Alasan mengapa cek belum
diuangkan, harus dibahas dengan klien dan jika auditor khawatir telah terjadi
kecurangan maka vendor yang termasuk dalam saldo utang dagang harus
dikonfirmasi untuk menentukan apakah vendor tersebut sudah mengakui
penerimaan kas dalam pencatatannya. Ditambah lagi cek yang dibatalkan perlu
diperiksa sebelum tanggal terakhir audit jika memang ada.
Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan bank atas pisah batas. Seluruh
penerimaan kas yang tidak disetorkan ke bank di akhir tahun harus ditelusuri ke
laporan pisah batas untuk memastikan bahwa kas tersebut disetorkan ke bank di
akhir tahun harus ditelusuri ke laporan pisah batas untuk memastikan bahwa kas
tersebut disetorkan segera di awal tahun berikutnya.
Memperhatikan jenis rekonsiliasi lain ke laporan bank dan rekonsiliasi bank. Hal ini
meliputi biaya jasa bank, kesalahan dan pembetulan bank, dan transaksi tak
tercatat yang didebet atau dikredit langsung ke akun bank oleh pihak bank. Jenis
rekonsiliasi ini perlu diinvestigasikan untuk memastikan sudah diperlakukan
dengan benar oleh klien.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
mendesain
prosedur
untuk
menemukan
kecurangan,
auditor
harus
Pembuktian Kas
Auditor kadang-kadang membuat pembuktian kas saat klien memiliki kelemahan
material atas pengendalian internal untuk kas. Auditor menggunakan pembuktian kas
untuk menetukan apakah hal-hal berikut ini telah dipenuhi:
Rekonsiliasi saldo padaa laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode
pembuktian kas.
Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang dikliring ke bank dengan dicatat dalam
Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar padaa akhir periode
pembuktian kas.
Skema kecurangan kas
Hasil penelitian The Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) 2006 dari 1.134
kecurangan menemukan bahwa kerugian terbesar dihasilkan dari kecurangan laporan
keuangan, salah penempatan aset yang bukan merupakan skema kejahatan yang lazim,
terhitung lebih 90% dari kasus yang dipelajari. Sebagaimana diperkirakan aset yang paling
banyak dijadikan target kecurangan karyawan adalah kas. Skema kecurangan kas biasanya
dibagi 3 kategori:
1. Kecurangan pengeluaran kas (Fraudulent disbursements)
Contohnya penyerahan faktur fiktif, kartu pencatat waktu fiktif, permintaan uang fiktif,
dan pencatatan jurnal fiktif dalam jurnal pengeluaran kas untuk menutupi pencurian
kas.
2, Pencurian kas di awal (Skimming)
Kas dicuri dari perusahaan sebelum dicatat dalam pencatatan akuntansi.
3. Pencurian kas di akhir (Cash Larceny)
Kas dicuri dari perusahaan setelah dicatat dalam pencatatan akuntansi.
Sumber 2006 Report to the notion: Occupational Fraud and Abuse. Associate of certified Fraud Examiners 2006, Austin,
Texas.
Pembuktian kas adalah pengujian atas transaksi dan pengujian perincian saldo, di mana
rekonsiliasi bank merupakan pengujian atas saldo kas pada suatu titik waaktu. Pembuktian
kas merupakan metode yang sangat baik dalam membandingkan pencatatan penerimaan
dan pengeluaran kas dengan akun bank dan dengan rekonsiliasi bank. Pembuktian atas
pengeluaran kas tidak efektif untuk menemukan cek yang ditulis dengan jumlah yang
tidak benar, kecurangan cek, atau salah saji lainnya di mana jumlah uang yang salah
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
muncul pada pencatatan pengeluaran kas. Sama halnya bahwa pembuktian penerimaan
kas tidak dapat digunakan untuk menemukan pencurian penerimaan kas atau pencatatan
dan setoran kas dalam jumlah yang tidak benar.
yang disebut kiting, yaitu memindahkan uang dari suatu bank ke bank lainnya dan tidak
mencatat transaksi itu dengan benar. Mendekati tanggal neraca, cek ditarik atas suatu
akun bank dan dengan segera disetorkan ke akun kedua sebelum periode akuntansi
berakhir. Dalam melakukan pemindahan tersebut, si pencuri dengan hati-hati memastikan
bahwa cek terlambat disetorkan sehingga tidak dapat dikliring di bank pertama hingga
periode berakhir. Jika transfer antar bank tidak dicatat sebagai aset di kedua bank.
Meskipun ada cara lain untuk melakukan kecurangan, masing-masing meningkatkan saldo
bank untuk menutupi kekurangan dengan menggunakan transfer antarbank.
Untuk menguji adanya praktik kiting seperti halnya kesalahan yang tidak disengaja dalam
pencatatan transfer antarbank yang dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal
neraca dan menelusuri masing-masing ke pencatatan akuntansi agar dicatat dengan
benar.
Ada beberapa hal yang perlu diaudit atas skedul transfer antarbank yaitu sebagai berikut:
Transfer antarbank harus dicatat, baik di bank penerima maupun bank pengirim
Misal terdapat Rp.10.000.000 dipindahkan dari Bank A ke Bank B, tetapi hanya
pengeluarannya yang dicatat, maka ini adalah bukti pencurian uang yang ditutupi.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
dengan benar dari rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai cek beredar.
Skedul transfer antarbank harus dimasukkan atau dikeluarkan dengan benar dari
rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan.
verifikasi
kas
kecil
karena
terdapat
potensi
kecurangan
dan
klien
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
aktivitas lainnya.
Saat pengeluaran kas dilakukan dari kas kecil, pengendalian internal yang memadai
mensyaratkan adanya tanda tangan personel yang berwenang pada formulir kas kecil
yang bernomor urut. Total dari kas aktual dan cek dananya ditambah total formulir kas
kecil yang belum dicairkan sebagai pengeluaran, harus sama dengan total jumlah dana
kas kecil yang disebutkan dalam buku besar.
dalam menangani dana. Hal ini dilakukan dengan mendiskusikan pengendalian internal
bersama pemegang kas kecil dan memeriksa dokumen atas beberapa transaksi. Saat hasil
penilaian risiko pengendalian adalah rendah dan hanya sedikit pengeluaran dilakukan
selama tahun berjalan, biasanya auditor tidak melakukan pengujian lebih lanjut karena
tidak material. Ketika auditor menguji kas kecil dua prosedur utamanya adalah
menghitung saldo kas kecil dan melanjutkan dengan pengujian terperinci atas satu atau
dua transaksi pengeluaran. Prosedur utama harus meliputi:
1. Menjumlahkan voucher pendukung kas kecil yang menunjukkan jumlah pengeluaran
2. Memperhatikan urutan voucher kas kecil
3. memeriksa otorisasi dan pembatalan voucher kas kecil
4. memeriksa kewajaran dokumen pendukung, biasanya terdiri atas gulungan register
kas, faktur, dan bukti penerimaan.
Pengujian kas kecil dapat dilakukan sewaktu-waktu selama tahun berjalan tetapi agar
memudahkan biasanya dilakukan pada tanggal interim. Jika saldo dana kas kecil
diperkirakan material, hal ini jarang terjadi, maka saldo tersebut harus diperhitungkan
pada akhir tahun. Pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa sebagai bagian dari
penentuan apakah biaya yang belum tercatat jumlahnya material.
Surat Berharga
Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aset lancar (current asset) atau non current assets
tergantung maksud dan tujuan dari pembelian surat berharga tersebut.
Kalau surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan sebagai temporary investment atau
marketable securities yang merupakan current assets. Misalnya dalam bentuk deposito berjangka
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP
Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary & long term investment.
2.
Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal, penambahan dan pengurangan
serta saldo akhir.
3.
Periksa fisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga kepemilikannya. Biasanya pemeriksaan
fisik dilakukan bersamaan dengan kas opname, seandainya surat-surat berharga tersebut
disimpan oleh pihak ketiga, harus dikirim konfirmasi.
4.
Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik surat berharga
tersebut.
5.
6.
7.
Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama perhatikan otorisasi
dan kelengkapan bukti pendukungnya.
8.
Periksa perhitungan bunga dan dividennya dan perhatikan segi perpajakannya. Periksa apakah
bunga/dividen yang diterima telah dibukukan semuanya.
9.
Periksa harga pasar dari surat berharga pada tanggal neraca. Untuk temporary investment.
Valuationnya adalah mana yang lebih rendah antara harga beli dan harga pasar. Untuk long
term investment, valuation nya adalah berdasarkan harga beli kecuali jika tendensi menurunnya
harga pasar surat berharga tersebut untuk masa yang cukup panjang.
10. Adakan diskusi dengan management untuk mengetahui apakah ada perubahan tujuan dari
pembelian surat berharga yang akan mempegaruhi klasifikasi klasifikasi dari surat berharga
tersebut.
11. Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah tanggal neraca yang
akan mempengaruhi klasifikasi atau disclosure dari surat-surat berharga tersebut. Misalnya
penjualan long term investment dalam subsequent period.
12. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary dan long term investment yang
diperiksa.
Pemeriksaan Akuntansi II
STIE MDP