Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Potter& Perry, 2006)
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda
Jual, 2000)
Keamanan
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang
optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengauhi kemampuan seseorang.
1. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi
dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan
penumpukan karbondioksida.
2. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban relatifnya
tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat
3. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat
menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko infeksi dan
keracunan makanan.
Kenyamanan
1. Nyeri

Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul bilamana jaringan
mengalami kerusakan dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan tersebut. (Guyton Hall, 1997)
a.

Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya ketidaknyamanan
yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak, durasinya singkat kurang dari 6 bulan.

b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri yang berlangsung
terus menerus, akibat kausa keganasan dan non keganasan atau intermiten selama 6 bulan
atau lebih
c.

Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu ketidaknyamanan, sensasi seperti
gelombang dibelakang tenggorokan epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau
mungkin tidak menimbulkan muntah.

B. FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEAMANAN DAN KENYAMANAN


1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan
2. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan
terjadinya resiko injury
3. Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti gangguan penciuman dan
penglihatan
4. Keadaan Imunits

Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang
penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan
kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan
kecelakaan.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit,
demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.

10. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia
mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan
tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan
tingkat kenyaman yang mereka punyai
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB NYERI
1. Stimulasi Mekanik
Disebut trauma mekanik adanya suatu penegangan akan penekana jarinagan
2. Stimulus Kimiawi
Disebabkan oleh bahan kimia
3. Stimulus Thermal
Adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim panas yang dipersepsikan sebagai nyeri
44C-46C
4. Stimulus Neurologik
Disebabkan karena kerusakan jaringan saraf
5. Stimulus Psikologik
Nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang bersifat psikologis
6. Stimulus Elektrik
Disebabkan oleh aliran listrik
D. FISIOLOGI NYERI
Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subyektif nyeri terhadap empat proses
tersendiri: Transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi. Transduksi nyeri adalah proses
rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri.
Trasmisi nyeri melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat terinduksi melewati
saraf perifer sampai termal di medula spinalis dan jaringan neoron-neuron pemancar yang
naik dan medula spinalis ke otak. Medulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur

saraf desendens dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri yang setinggi medula
spinalis. Medulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau
meningkatkan aktivitas direseptor nyeri aferen primer. Akhirnya, persepsi nyeri adalah
pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri
oleh saraf.
MUAL
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak dibelakang tenggorokan
dan epigastrium, sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai perubahan aktivitas saluran
cerna yangberkaitan dengan mual seperti meningkatnya salivasi, menurunnya tonus lambung
dan peristaltik. Peningkatan tonus duodenum dan jejenum menyebabkan terjadinya refluks isi
dodenum kedalam lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa
inimenyebabkan mual. Tanda dan gejala mual sering kali adalah pucat, meningkatnya
salivasi, hendak muntah, hendak pingsan, berkeringat, da takikardia.
E. KLASIFIKASI NYERI
1. nyeri berdasarkan kualitasnya

nyeri yang menyayat

nyeri yang menusuk


2. nyeri berdasarkan tempatnya

nyeri superfisial/nyeri permukaan tubuh

nyeri dalam/nyeri tusuk bagian dalam

nyeri ulseral/nyeri dari tusuk jaringan ulseral

nyeri neurologis/nyeri dari kerusakan saraf perifer

nyeri menjalar/nyeri akibat kerusakan jaringan ditempat lain

nyeri sindrom/nyeri akibat kehilangan sesuatu bagian tubuh karena pengalaman masa lalu

nyeri patogenik/nyeri tanpa adanya stimulus


3. nyeri berdasarkan serangannya

nyeri akut: nyeri yang timbul tiba-tiba, waktu kurang dari 6 bulan

nyeri kronis: nyeri yang timbul terus-menerus, waktu lebih atau sama 6 bulan
4. nyeri menurut sifatnya

nyeri timbul sewaktu-waktu

nyeri yang menetap

nyeri yang kumat-kumatan


5. nyeri menurut rasa

nyeri yang cepat: nyeri yang menusuk

nyeri difus: nyeri normal yang bisa dirasakan

6. nyeri menurut kegawatan

nyeri ringan

nyeri sedang

nyeri berat

F.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN


RASA AMAN DAN NYAMAN

1. PENGAKAJIAN
a. Keamanan
Memastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-hal yang memberi
kontribusi keadaan rumah, komunitas, atau lingkungan pelayanan kesehatan dan kemudian
mengkaji berbagai ancaman terhadap keamanan klien dan lingkungan
1) Komunitas
Ancaman keamanan dalam komunitas dipengaruhi oleh terhadap perkembangan, gaya hidup,
status mobilisasi, perubahan sensorik, dan kesadaran klien terhadap keamanan.
2) Lembaga pelayanan kesehatan
Jenis dasar resiko terhadap keamanan klien di dalam lingkungan pelayanan kesehatan adalah
terjadi kecelakaan yang disebabkan klien, kecelakaan yang disebabkan prosedur, dan
kecelakaan yang menyebabkan penggunaan alat.

b. Kenyaman
Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang bersifat subyektif dan hanya yang
menerimanya yang dapat menjelaskannya.
Tanda-tanda yang menunjukan seseorang mengalami sensasi nyeri:
1) Posisi yang memperlihatkan pasien
Pasien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi yang memberikan rasa nyaman
2)

Ekspresi umum

Tampak meringis, merintih

Cemas, wajah pucat

Ketakutan bila nyeri timbul mendadak

Keluar keringat dingin

Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak dalam posisi menggenggam

Pasien tampak mengeliat karena kesakitan


3) Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah

Lokasi nyeri

Waktu timbulnya nyeri

Reaksi fisik/psikologis pasien terhadap nyeri

Karakteristik nyeri

Faktor pencetus timbulnya nyeri

Cara-cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri


2. DIAGNOSA KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN AMAN
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma
b) Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
c) Nausea berhubungan dengan terapi, biofisik dan situasional
d) Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
e) Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infvasif, tidak cukup pengetahuan
dalam menghindari paparan patogen.
f)

Resiko Trauma berhubungan dengan faktor resiko eksternal yang berasal dari lingkungan
sekitar dan internal yang berasal dari diri sendiri

g) Resiko Injury berhubungan dengan imobilisasi, penekanan sensorik patologi intracranial dan
ketidaksadaran

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No.
Dx
1

Nama Diagnosa

Tujuan /NOC

Intervensi / NIC

Nyeri
akut
berhubungan
dengan
agen
cedera fisik atau
trauma

Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama .......x24 jam,
diharapakan
nyeri
berkurang
dengan
kriteria:
Kontrol
Nyeri
(1605)
- Mengenal faktor
penyebab (160501)
- Mengenal reaksi
serangan
nyeri
(160502)
- Mengenali gejala
nyeri (1605009)
- Melaporkan nyeri
terkontrol (1605011)
Tingkat
Nyeri
(2021)
- Frekuensi nyeri
(210203)
- Ekspresi akibat
nyeri (210206)
Keterangan Penilaian
NOC

Pain Management (140)


- Kaji tingkat nyeri,meliputi :
lokasi,karakteristik,dan
onset,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas/beratnya
nyeri,
faktor-faktor presipitasi
Kontrol
faktor-faktor
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan
- Berikan informasi tentang
nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi
- Tingkatkan tidur/istirahat
yang cukup
- Turunkan dan hilangkan
faktor
yang
dapat
meningkatkan nyeri
- Lakukan teknik variasi untuk
mengurangi nyeri
Analgetik
Administration
(2210)
Tentukan
lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat
nyeri
sebelum
pemberian obat
- Monitor vital sign sebelum
dan
sesudah
pemberian
analgetik
- Berikan analgetik yang tepat
sesuai dengan resep
- Catat reaksi analgetik dan
efek buruk yang ditimbulkan
- Cek instruksi dokter tentang
jenis obat,dosis,dan frekuensi

1. tidak

dilakukan
samasekali
2. jarang

dilakukan
3. kadang

dilakukan
4. sering

dilakukan
5. selalu

dilakukan
2

Nyeri
kronis
berhubungan
dengan kontrol
nyeri yang tidak
adekuat

Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama .......x24 jam,
diharapakan
nyeri
berkurang
dengan
kriteria:
Kontrol
Nyeri
(1605)
- Mengenal faktor
penyebab (160501)
- Mengenal reaksi
serangan
nyeri
(160502)
- Mengenali gejala
nyeri (1605009)
- Melaporkan nyeri
terkontrol (1605011)

Pain Management (140)


- Kaji tingkat nyeri,meliputi :
lokasi,karakteristik,dan
onset,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas/beratnya
nyeri,
faktor-faktor presipitasi
Kontrol
faktor-faktor
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan
Ajarkan
teknik
nonfarmakologi
untuk
menguragi nyeri (relaksasi,
distraksi)
- Perhatikan tipe dan sumber
nyeri
- Turunkan dan hilangkan

Referensi
Ali mulhidayat, Aziz. 1997. Kebutuhan Dasar Manusia. EGC: Jakarta
Brunner&Suddarth, Suzanne C. Smeltzer, Brenola G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.
EGC: Jakarta
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United
States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Ganong. 2003. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011.
Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta
Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume I dan II. EGC: Jakarta
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi
4. Salemba Medika : Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi