Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK B6 (16)
ADI PURNOMO
MUHAMMAD YUSUF K
SAMUEL F PICARDI
PRAMITHA YUSTIA
AULIANSYAH ALDISELA
BEATA DINDA SERUNI
BARA TRACY LOVITA
ERIKA VINARIYANTI
PRATIWI INDAH PALUPI
ASTICHA ERLIANING
DEWI NARESWARI
ANDIYANI DEWI P.P
G0012004
G0012140
G0012204
G0012160
G0012036
G0012042
G0012040
G0012072
G0012162
G0012032
G0012058
G0012014
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario 2
Mata Saya Merah tapi kok tidak Kabur?
BAB II
DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A Seven Jump
1 Langkah 1: membaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam
skenario
Dalam skenario ini kami mengklasifikasikan istilah sebagai berikut:
Konjunctiva adalah bagian terluar dari mata yang terdiri dari
membrane mukosa tipis yang melapisi permukaan bola mata, kelopak
mata.
mengenai permasalahan.
Penyebab dan mekanisme mata merah disertai gatal dan berair
Mata merah terjadi karena adanya peningkatan aliran darah
pada arteri conjungtiva posterior atau cabang arteri ciliaris anterior
yang memvaskularisasi permukaan mata. Mata merah merupakan
tanda tipikal conjungtivitis. Injeksi conjungtival terjadi karena
bertambahnya darah yang mengisi pembuluh darah conjungtiva, yang
lebih prominen pada bagian forniks.
yaitu
yang
biasanya disertai oleh gatal yang hebat, keluar air mata, dan
pembengkakan selaput-selaput mata. Faktor penyebabnya yang sering
terjadi karena musiman dan debu. Biasanya timbul gejala-gejala alergi
seperti bersin, hidung yang gatal, atau tenggorokan yang gatal.
b. Mata Merah Karena Iritasi
Mata merah karena bahan kimia, suhu listrik, dan radiasi dapat
berakibat ketika segala senyawa yang mengiritasi masuk ke mata-mata.
posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan
mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia konjungtiva ini biasanya
didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi
benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang
sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluh darah yang
hiperemia dan menambah jumlah air mata.
Alergi
++
+
Viscus
Toksik
+
-
krusta
++
+
+
++
+
+
+
-
kelenjar limfe
Panus
Bersamaan dengan
keratitis
Demam
Sitologi
Limposit,
Eosinofil
Sel
Gatal
Mata merah
Hemoragi
Sekret
Kemosis
Lakrimasi
Folikel
Papil
Pseudomembran
Pembesaran
Virus
+
+
Serous
Bakteri
++
+
Purulen,
mucous
kuning,
++
+
++
Granulosit
monosit
epitel,
granulosit
Kornea jernih
kemoterapi,
riwayat
pekerjaan
yang
mungkin
ada
hubungannya dengan penyakit, riwayat alergi dan alergi terhadap obatobatan, dan riwayat penggunaan lensa-kontak
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi
pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang
bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan
kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak
berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan
lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal
ditemukan di kulit. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang
biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi
akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi
kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta,
pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa,
blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. Gejala umum pada blefaritis
adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan
epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.
Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam
fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia.
Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis,
hordeolum,
kalazoin,
dan
madarosis.
Gejala :
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk
sisik dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.
Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.
Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah. Bisa
terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata
rontok.
Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. Bisa
terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika
keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi
mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
Episkleritis didefinisikan sebagai peradangan local sklera yang relatif
sering dijumpai. Kelainan ini bersifat unilateral pada dua-pertiga kasus,
dan insidens pada kedua jenis kelamin setara. Episklera dapat tumbuh
Nyeri
Fotofobi
a
Lakrimas
i
Hiperemi
Secret
Konjungti
vitis
Mukopurul
en
Blefaritis
+ (gatal)
Episkleriti
s
++
Skleritis
+++
Serous
episkleritis
yang
luas,
gambaran
klinis
mirip
dengan
Mata merah
penyebab
penglihatan.Tanda
primernya adalah mata Infeksi
merah. Nyeri adalah
mekanisme
Non infeksi
pada skleritis yaitu
nyeri terasa berat, nyeri tajam menyebar ke
jamur
trauma
normal
turun
7
1
Macam-macam konjungtivitis
Gejala Klinis:
-
gatal
panas
epifora
pseudoptosis
hipertrofi papiler
preaurikuler adenopati
Virus
Bakteri
Klamidia
Alergi
Gatal
minimal
minimal
Minimal
Hebat
Hiperemi
umum
umum
Umum
Umum
Air mata
banyak
sedang
Sedang
Sedang
Eksudasi
Minimal
banyak
Banyak
Minimal
Adenopati
Sering
jarang
Pada
preaurikuler
konjungtivitis
inkusi
Kerokan
monosit
PMN
eksudat
Sakit
PMN,
sel Eosinofil
plasma, inklusi
kadang
kadang
Tak pernah
Tak pernah
tenggorokan,
demam
Pengobatan
Sulfonamide,
Antihistamin,
gentamicin
kortikosteroid
0,3%,
kloramfenikol
0,5%
KONJUNGTIVITIS VERNAL
konjungtivitis bilateral berulang menurut musim dengan gambaran
spesifik hipertrofi papiler di tarsus dan limbus
Gejala
ptosis bilateral
TRAKHOMA
Konjungtivitis karena chlamidia trachomatis
-
GONOBLENORE
konjungtivitis hiperakut dengan secret purulen disebabkan N
gonorea
Gejala Klinis
-
terjadi mendadak
bisa
terjadi
perdarahan
akibat
pecahnya
pembuluh
darah
konungtiva
Penanganan
-
MRS isolasi
SIMBLEFARON
Perlengketan antara konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbi, dan
konjungtiva fornix, lebih sering terjadi di inferior.
Etiologi:
-
trauma kecelakaan
operasi
Terapi:
Ringan: dilepaskan dan diberi salep
Berat: operasi plastic, dilepaskan, ditutup dengan membran mukosa
mulut atau bibir
Pencegahan simblefaron post operasi: beri salep mata yang banyak
untuk melicinkan
HEMATOM SUBKONJUNGTIVA
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada atau di
bawah konjungtiva (a.konjungtiva dan a episklera)
Terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh:
-
Usia lanjut
Hipertensi
Aterosklerosis
Konjungtivitis hemoragik
Anemia
Pemakaian antikoagulan
Batuk rejan
Trauma
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan swab konjuntiva dengan pemeriksaan gram dan
giemsa sangat membantu untuk mengetahui bakteri penyebab dan
penegakan diagnosis konjuntivitis bakteri. Pengecatan gram bisa
didapatkan
bakteri
coccus
atau
batang
gram
positif,
pada
ophthalmic (cairan):
1-2
tetes
BID
Pencegahan
Pencegahan yang paling penting untuk menghindari infeksi
adalah dengan menjaga kebersihan dan menghindari kontak ke
mata.
Pasien
dan
keluarganya
harus
diedukasi
untuk
individu
yang
terinfeksi.
Contohnya
dengan
skenario,
keluhan
pasien
tidak
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang kami lakukan pada dua kali pertemuan diskusi tutorial, kami
mempelajari bahwa pasien mengeluhkan mata kanan yang
mengalami kemerahan, gatal dan berair disertai pembengkakan kelopak mata. Penyebab dari
berbagai keluhan yang dirasakan pasien, dapat berupa infeksi akibat virus, bakteri, jamur,
parasit atau merupakan proses alergi. Akan tetapi, proses fokal infeksi ini tidak menyebabkan
penurunan visus pada pasien. Hal ini disebabkan karena pasien tidak mengalami kelainan
atau gangguan pada media refrakta.Beberapa diagnosis banding yang kami pelajari antara
dibedakan
berdasarkan manifestasi klinis masing-masing penyakit dan pada skenario. Untuk mengetahui
secara pasti keluhan pasien, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti kultur sel swab
test atau pemeriksaan sitologi.
penyebab. Pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri, berikan terapi antibiotic berupa salep
topical ataupun sistemik bila perlu. Pasien diberikan edukasi untuk selalu menjaga kebersihan
mata.
BAB IV
SARAN
Pada skenario, hasil anamnesis perlu dikaji ulang guna menunjang proses
pembelajaran mahasiswa agar lebih memahami patofisiologi penyakit pada pasien tersebut.
Mahasiswa juga perlu mengetahui jenis-jenis pemeriksaan fisik dan penunjang apa yang
lazim digunakan untuk pasien dengan keluhan pada mata.
Mahasiswa rata-rata sudah berperan secara aktif pada diskusi tutorial.Setiap
mahasiswa mempunyai kontribusi yang menyeluruh, bersifat saling melengkapi pengetahuan
satu sama lain. Diskusi juga berjalan lebih sistematis dan terorganisir dengan menggunakan
bagan atau skematik. Tutor sangat membantu keberlangsungan diskusi tutorial dengan
mengarahkan diskusi secara baik.
Daftar Pustaka
Lang, Gherhard.2006.Ophthalmology.Germany:Thieme.
Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3. Jakarta: Media Aecaliptus FK UI.
Novitasari,
Lusy.2013.Konjungtivitis.https://www.academia.edu/6174407/1_-
Sherwood, L. 2006. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6. Jakarta: EGC.