Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang
dimanfaatkan sebagai minuman atau campuran pada berbagai bahan pangan.
Rasa jahe yang pedas bila dibuat minuman bisa memberikan sensasi sebagai
pelega dan penyegar tenggorokan, juga bisa memberikan rasa hangat pada tubuh.
Selain sebagai penyedap makanan dan minuman, rimpang jahe juga berkhasiat
sebagai obat-obatan. Dewasa ini jahe banyak dimanfaatkan untuk asupan
makanan, industri makanan/minuman, atau bahan obat. Oleh karena itu, rimpang
jahe juga banyak dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Jahe instan merupakan produk siap pakai berbentuk kristal,. Produk ini
diproses dari campuran gula pasir dan air perasan jahe (air sari jahe). Dahulu,
jahe hanya digunakan sebagai bumbu dapur dan bahan jamu tradisional.
Sekarang, minuman instan jahe, dalam berbagai merk, sudah banyak dikenal dan
digemari. Minuman penghangat tubuh ini tidak hanya menyegarkan, namun juga
memiliki khasiat kesehatan. Mengobati masuk angin, batuk, perut kembung, dan
rematik hanyalah beberapa di antara berbagai khasiat jahe (Rukmana, 2008).
CV Intrafood merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan hasil pertanian (perkebunan). Produk yang dihasilkan oleh CV
Intrafood berupa jahe wangi atau jahe yang diolah dalam bentuk minuman
serbuk. Produk jahe wangi yang diproduksi oleh CV Intrafood memberikan
prospek yang bagus bagi perkebunan yang terdapat di wilayah Karangpandan
karena belum begitu banyak pabrik yang memproduksi produk olahan jahe.
Praktek magang di CV Intrafood bagi mahasiswa sangat bermanfaat,
yaitu untuk menambah wawasan mahasiswa dalam dunia industri pada umumnya
dan untuk mengetahui bagaimana proses produksi jahe wangi serta mengevaluasi
hasil akhir jahe wangi CV Intrafood apakah sudah sesuai dengan standar SNI
serta keamanan pangan (HACCP). Perlu diadakannya evaluasi hasil akhir agar
jahe wangi yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi oleh konsumen.
Magang dilaksanakan di CV Intrafood yang berlokasi di Jl. Ir Juanda,
Pucangsawit, Jawa Tengah. CV Intrafood memproduksi jahe wangi, serbat
wangi, beras kencur, jahe kopi, jahe kopi susu, jahe susu, dimana bahan baku
yang digunakan sudah mendapat sertifikat halal dan sesuai dengan standar yang
digunakan oleh pabrik tersebut. Produk tersebut dipasarkan di seluruh penjuru
Indonesia. Selain itu juga dipasarkan ke mancanegara seperti Jepang, Amerika,
Australia, Eropa, serta Asia dengan nama pasar untuk produk ekspor adalah
Singabera yang berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti jahe.
B. Tujuan Magang
Tujuan pelaksanaan magang di CV Intrafood adalah :
1. Mengetahui jenis jahe beserta spesifikasinya yang diproduksi CV Intrafood.
2. Mengetahui proses pengolahan jahe wangi.
3. Mengetahui pengendalian mutu bahan baku dan produk akhir dari jahe
wangi.
4. Mengetahui alat dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatan jahe
wangi di CV Intrafood.
5. Mengetahui proses sanitasi dan penanganan limbah di CV Intrafood.
C. Manfaat Magang
Manfaat dari pelaksanaan magang di CV Intrafood adalah :
1. Dapat mengetahui jenis-jenis jahe beserta spesifikasinya
2. Dapat mengetahui proses pengolahan jahe wangi
3. Dapat mengetahui pengendalian mutu bahan baku dan produk akhir dari jahe
wangi.
4. Dapat mengetahui alat dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatan
jahe wangi di CV Intrafood.
5. Dapat mengetahui proses sanitasi dan penanganan limbah di CV Intrafood
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Jahe
Nama ilmiah jahe adalah Zinger officinale Rosc. Kata Zingeber berasal
dari bahasa Yunani yang pertama kali dilontarkan oleh Dioscorides pada tahun
77 M. Jahe merupakan tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Bagianbagian tanamannya terdiri
rimpang jahe besar ini terkandung minyak atsiri antara 0,82 1,66%,
kadar pati 55,10%, kadar serat 6,89%, dan kadar abu 6,6 7,5%.
Gambar 2.1 Jahe Merah (a), Jahe Emprit (b), Jahe Gajah (c)
Menurut Widiyanti (2009), kandungan rimpang jahe terdiri dari 2 komponen,
yakni :
1. Komponen volatile, sebagian besar terdiri dari derivate seskuiterpen
(>50%) dan monoterpen. Komponen inilah yang ada dalam aroma jahe,
dengan konsentrasi yang cendrung konstan yakni 13%. Derivate
seskuiterpen yang terkandung diantaranya zingiberene (20-30%), arcurcumene (6-19%), -sesquiphelandrene (7-12%) dan -bisabolene (512%). Sedangkan derivate monoterpen yang terkandung diantaranya pinene, bornyl asetat, borneol, camphene, -cymene, cineol, citral,
cumene, -elemene, farnesene, -phelandrene, -cymene, limonene,
linalool, myrcene, -pinene dan sabinene.
2. Komponen nonvolatile terdiri dari oleorosin (4,0-7,5%). Ketika rimpang
jahe diekstraksi dengan pelarut, maka akan didapatkan elemen pedas
seperti
gingerol,
elemen
non
pedas,
serta
minyak
essensial
Jenis nutrisi
Energi
Karbohidrat
Protein
Total lemak
Kolesterol
Serat
Vitamin
Folat (Vit.B9)
Niacin
Asam Pantotenat
Pyridoxine
Vitamin C
Vitamin E
Vitamin K
Unsur
Sodium (Na)
Potassium (K)
Mineral
Calcium (Ca)
Zat besi (Fe)
Magnesium (Mg)
Manganese (Mn)
Phosphorus (P)
Seng (Zn)
Nilai nutrisi
80 Kcal
17,77 g
1,82 g
0,75 g
0 mg
2,0 g
Persen (%)
4
13,5
3
3
0
5
11 g
0,750 mg
0,203 mg
0,160 mg
5 mg
0,26 mg
0,1 g
3
4,5
4
12
8
1,5
0
13 mg
415 mg
1
9
16 mg
0,60 mg
43 mg
0,229 mg
34 mg
0,34 mg
1,6
7,5
11
10
5
3
aromanya mulai berkurang. Jahe kering yang masih bagus ditandai dengan
aromanya yang pedas.
b. Sirup jahe
Sirup jahe adalah jahe segar yang telah dimasak dalam gula dan air
sehingga rasanya manis. Sirup jahe digunakan sebagai selai, saus, dan
makanan panggang. Sirup jahe juga dapat ditambahkan pada air soda dan
bahan-bahan lain untuk membuat minuman berasa jahe.
c. Asinan jahe
Asinan jahe merupakan salah satu bentuk olahan jahe (segar). Jepang dan
Timur Tengah adalah pasar terbesar jahe awet ini. Untuk membuat jahe
asinan ini biasanya menggunakan jahe badak yaitu jahe yang dipanen
ketika berumur 3-4 bulan hal ini karena kandungan seratnya tidak begitu
banyak dan tidak terlalu pedas.
d. Manisan jahe
Manisan jahe adalah jahe yang telah dicacah menjadi potongan kecil,
dimasak dalam sirup jagung, kemudian dilapisi gula. Manisan jahe yang
dijual di pasaran biasanya berwarna agak emas, ada juga manisan jahe
merah. Manisan jahe merupakan bentuk yang umum digunakan untuk
daging, unggas, makanan pencuci mulut, kue seperti kue jahe, dan
permen. Manisan jahe juga ditambahkan sebagai hiasan makanan yang
meleleh dan topping manis.
B. Minuman Serbuk Jahe Instan
Kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan harus
memenuhi persyaratan mutu sesuai dengan bentuk dan jenisnya. Bentuknya
yang berupa serbuk, maka persyaratan mutu didasarkan pada SNI 01-43201996 tentang serbuk minuman tradisional, yang didefinisikan sebagai produk
bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran
gula dan rempah-rempah dengan atau penambahan bahan makanan lain dan
melebur sehingga terjadi karamelisasi. pH optimal dalam proses ini sekitar 6,7-6,8.
Sedangkan suhu pemasakan dibawah 160oC (Astuti, 2010).
Penerapan teknik ini dalam pembuatan serbuk instan jahe adalah
memerangkap komponen pedas dan aroma jahe kedalam mikrokapsul yang terbentuk
dari kristal gula. Proses teknik ini yang dengan melarutkan gula kedalam ekstrak air
jahe dengan perbandingan tertentu. Selanjutnya campuran tersebut dipanaskan terus
menerus sampai terbentuk kristal gula yang didalamnya sudah terkandung aroma
jahe. Oleh karena itu kristal gula tersebut dilarutkan kembali dalam air maka sensasi
yang terasa dilidah dan tenggorokan kita akan merasakan rasa hangat dan pedas
(Hadi, 2007).
Minuman serbuk instan dari berbagi produk seperti jahe, kunyit, kopi, dan
sebagainya, sudah banyak ditemukan. Dengan model dibuat serbuk instan manis,
maka 1) mutu produk dapat terjaga, 2) tidak mudah kotor, 3) tidak mudah
terkontaminasi penyakit, dan 4) produk tanpa pengawet. Dari sisi pemakaian, serbuk
instan sangat mudah dibuat minuman hanya cukup menambahkan dengan air panas
atau dingin, hal ini merupakan daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsinya.
Melalui
proses
pengolahan
tertentu,
minuman
serbuk
instan
tidak
akan
mempengaruhi khasiat yang terkandung dalam bahan tersebut, sehingga baik untuk
kesehatan
(Rengga dkk., 2009 dalam Fitriyani dkk., 2012).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Perusahaan
1. Sejarah
Intrafood didirikan pada tahun 1984. Pendiri intrafood adalah Na Sing
Hi. Intrafood merupakan produsen minuman instan tradisional di Jawa
Tengah, Indonesia. Produk Intrafood yang paling popular adalah Jahe Wangi.
Saat ini pemilik CV Intrafood adalah Michael Na yaitu putra dari Na Sing Hi.
Jumlah karyawan di perusahaan ini berjumlah sekitar 200 orang. Sebagian
besar telah bekerja di perusahaan ini lebih dari lima belas tahun. Pada
awalnya pembuatan minuman ini dalam bentuk minuman siap minum yang
ditempatkan dalam termos. Ternyata banyak sekali yang berminat pada
minuman jahe tersebut, sehingga mulai dipasarkan ke daerah pemasaran yang
lebih luas. Karena jumlah permintaan semakin meningkat, Na Sing Hi
membuat minuman instan Jahe Wangi agar lebih praktis dan mudah
dipasarkan. Pada awal pembuatan minuman instan ini masih dilakukan secara
manual. Namun untuk memenuhi permintaan pasar, maka produksi mulai
dilakukan menggunakan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Formulasi awal produk Jahe Wangi tersebut dibuat langsung oleh istri
Na Sing Ha. Seiring berjalannya waktu produk yang dihasilkan bukan hanya
Jahe Wangi, tetapi terdapat juga minuman instan tradisional lainnya seperti :
Serbat Wangi, Beras Kencur, Jahe Kopi. Selain itu terdapat produk baru yang
telah dikembangkan oleh R&D yaitu Jahe Susu, dan Jahe Kopi Susu dimana
hal ini dilakukan untuk mencakup konsumen CV. Intrafood dari segala usia.
Walaupun begitu tetap menjaga rasa dan khasiat jahe tetap terjaga, yaitu
dengan tetap tidak menggunakan bahan kimia seperti pengawet dan pemanis
buatan. Semua produk diatas didistribusikan di seluruh penjuru Indonesia di
berbagai segmen pasar, baik pasar tradisional, pasar modern, supermarket,
hingga toko dan warung-warung kelontong. Produk ini didistribusikan oleh
CV. Trinas yang merupakan distributor tunggal CV. Intrafood.
Selain itu terdapat juga produk eksport yang dipasarkan di beberapa
Negara yang menjadi tujuan eksport adalah Amerika, Hongkong, Singapura,
Belanda, Jepang, Australia. Produk untuk eksport memiliki nama
Singabera dimana arti dari kata tersebut adalah jahe yang diambil dari
bahasa Sansekerta. Terdapat beberapa varian dari Singabera yaitu, Singabera
Original, Singabera Cinnamon, dan Singabera Lemongrass. Kualiatas untuk
produk ekspor sangat dijaga dari rasa, higiene, sampai kemasan primer dan
sekunder yang digunakan dimana harus sesuai dengan standar yang ada.
Sebagai produsen minuman jahe pertama pertama di Indonesia,
Intrafood memiliki motto Melalui Teknologi dan Inovasi, Kami Mengangkat
Citra Jahe ke dalam Gaya Hidup Modern. Maka Intrafood akan melakukan
inovasi-inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehingga tetap
dapat menjadikan Intrafood sebagai Market Leader dari produk minuman
instan berbahan dasar jahe yang memiliki standar Internasional.
2. Lokasi Perusahaan
Untuk saat ini CV. Intrafood berlokasi di Jalan Ir. Juanda No. 235,
Kecamatan Pucangsawit, Surakarta. Secara geografis CV. Intrafood dibatasi
oleh :
a. Sebelah utara
b. Sebelah selatan
c. Sebelah barat
: Pemukiman penduduk
: Jalan Ir. Juanda
: Pemukiman penduduk
d. Sebelah timur
: Pemukiman penduduk
Pabrik ini memiliki dua bangunan utama, yaitu bangunan rumah pribadi
pemilik perusahaan serta kantor dan staf administrasi perusahaan. Sedangkan
bangunan kedua merupakan bangunan untuk bagian produksi produk
Intrafood. Dimana pada lantai satu terdapat ruang kantor bagian produksi,
ruang kantor bagian QC, ruang kantor bagian R&D, ruang kantor bagian
teknisi, ruang proses produksi, ruang mixing, ruang pengemasan primer dan
sekunder, ruang penyimpanan bahan baku, gudang penyimapanan produk
jadi, gudang penerimaan bahan baku dan bahan kemas, toilet, dan loker bagi
karyawan perempuan. Dan di lantai dua terdapat kantin, mushola, ruang
teknisi kotor dan loker untuk karyawan laki-laki. Diluar bangunan kedua
terdapat ruang kecil yang merupakan gudang penyimpanan jahe, toilet, serta
tempat pencucian dan sortasi jahe.
Perusahaan ini akan mengadakan relokasi pabrik yaitu di daerah
Sukoharjo. Tahap pembangunan dan penyelesaian pabrik sedang dilakukan
untuk mempercepat relokasi, hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja
dari perusahaan, dimana daerah Sukoharjo merupakan daerah industri.
Dimana dari segi alam, lingkungan, kemudahan akses transportasi, sumber
air, sumber energi yang mendukung, serta letaknya yang tidak berada di
tengah kota. Sehingga dengan begitu kinerja dari CV. Intrafood dapat lebih
maksimal.
3. Manajemen Perusahaan
CV. Intrafood terdiri dari 5 divisi yang dipimpin oleh manajer, yaitu divisi
Marketing, Produksi, HR & GA (Human Resource And General Affair),
Keuangan, dan PPIC (Production Planning Inventory Control). Dan terdiri
dari 3 departemen yang dipimpin oleh kepala bagian, yaitu R&D (Research
and Development), QC (Quality Control), dan Teknisi.
1. Marketing
Tugas dan tanggung jawab divisi marketing, yaitu :
a. Mengatur jaringan pemasaran dari produk
b. Memasarkan produk secara persuasif agar calon konsumen memliki
ketertarikan untuk membeli produk
c. Bertanggung jawab atas program Corporate Social Responbillity
(CSR) dari perusahaan.
2. Produksi
a. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi dan pembentukan
jadwal produksi
b. Mengawasi kompetensi bawahan dan menyediakan apa yang
diperlukan untuk mencapai target performa
c. Melaksanakan tugas yang yang diberikan dari manajemen produksi
d. Merencanakan SDM dan bahan baku yang
diperlukan untuk
permintaan
peminjaman
barang
dari
semua
divisi/departemen
c. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan SDM
d. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan ketenegakerjaan perusahaan
e. Melakukan proses rekruitmen karyawan
f. Melakukan koordinasi dengan kepala bagian lain
g. Mengendalikan pelaksanaan peraturan perusahaan
5. PPIC (Production Planning Inventory Control)
Divisi PPIC dibagi menjadi 3 bagian yaitu purchasing, gudang produk
jadi, dan gudang bahan baku. Dimana memiliki tugas yaitu :
a. Mengatur kegiatan dan penjadwalan ekspedisi
b. Memilih dan mengevaluasi perusahaan ekspedisi
c. Mencatat kebutuhan atas barang-barang untuk keperluan perusahaan
d. Melakukan koordinasi dengan bagian gudang dan produksi
e. Meminta persetujuan direktur untuk pembelian barang tertentu
f. Mengatur penempatan stock barang jadi
g. Memastikan stock bahan jadi harian yang akurat
h. Berhubungan dengan bagian sales dan produksi untuk memastikan
stock barang yang mencukupi.
6. R&D (Research and Development)
a. Penelitian dan pengembangan proses produksi untuk produk-produk
baru
b. Penelitian dan pengembangan produk-produk baru
c. Memperbaik proses-proses produksi yang sudah ada agar lebih efektif
d. Melindungi segala rahasia perusahaan
Proses
pemurnian
ekstrak
jahe
dilakukan
dengan
cara
mengendapkan ekstrak jahe secara alami dari partikel-partikel atau padatan yang
ada secara terpisah hingga waktu tertentu ke dalam suatu wadah. Perlakuan ini
bertujuan untuk memisahkan cairan ekstrak jahe dengan partikel-partikel atau
padatan yang ada. Padatan tersebut mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
berat jenis air sehingga akan mengendap di bawah permukaan wadah. Hasil yang
diharapkan adalah memperoleh cairan ekstrak yang lebih homogen dan jernih
untuk diolah lanjut menjadi minuman serbuk instan (Afifah dkk, 2011).
Selaim jahe wangi intrafood juga memproduksi produk lainnya yaitu :
serbat wangi, beras kencur. Dan untuk produk yang dirancang untuk segala usia
dan disukai dikalangan remaja yaitu jahe kopi, jahe susu, dan jahe kopi susu. Dan
untuk produk ekspor terdapat jenis produk yaitu Singabera.
1. Jahe Wangi
Jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah
Pencucian
Air
Pengayakan basah
Pengeringan molen
Pengayakan kering
Serbuk Jahe Wangi
Pengemasan primer
Pengemasan sekunder
a. Pencucian jahe
Bahan baku jahe sebelum diproses lebih lanjut dilakukan proses pencucian
terlebih dahulu. Pencucian jahe dilakukan menggunakan mesin pencucian jahe.
Pencucian ini dilakukan untuk menghilangkan tanah yang menempel pada jahe
dan membersihkan jahe dari segala cemaran yang dapat mempengaruhi kualitas
produk akhir. Pencucian menggunakan air mengalir
b. Sortasi dan penimbangan
Setelah dilakukan pencucian terhadap jahe, dilakukan proses sortasi untuk
memisahkan jahe yang memenuhi standar bahan baku dan jahe yang busuk.
Proses sortasi dilakukan secara manual. Jahe yang telah dipilih ditempatkan pada
keranjang besar yang selanjutnya akan dilakukan proses penimbangan sesuai
dengan komposisi bahan baku untuk pembuatan produk.
c. Penggilingan jahe dan pengepresan
Jahe yang telah ditimbang kemudian digiling menggunakan mesin giling.
Pengecilan ukuran ini dimaksudkan untuk memperluas permukaan jahe sehingga
sari jahe dapat dikeluarkan secara optimal. Setelah jahe digiling, jahe kemudian
dipress menggunakan mesin press. Hasil dari pengepresan berupa sari jahe dan
ampas. Sari jahe ditampung dalam ember besar sedangkan ampas jahe yang
tertinggal dimasukkan ke dalam karung.
d. Penyaringan
Proses selanjutnya adalah penyaringan sari jahe. Penyaringan sari jahe juga
dilakukan secara manual. Penyaringan dilakukan menggunakan kain saring. Sari
jahe hasil penyaringan kemudian dicampur dengan bumbu yang telah ditakar.
Pada tahap ini juga dilakukan penambahan CaCO3 yang berfungsi untuk pengatur
pH yang berperan dalam proses rekristalisasi saat proses pemasakan sehingga
dihasilkan produk minuman serbuk instan. Hasil pencampuran kemudian
dimasukkan ke dalam ember kecil sebagai takaran bahan baku sari jahe yang akan
digunakan dalam proses pemasakan.
e. Pemasakan
Pemasakan dilakukan dalam mesin adukan (cooker kecil) dan mesin kajiwara
(cooker besar). Bahan yang dimasak adalah sari jahe yang telah ditakar dan gula
pasir. Kapasitas mesin kajiwara sebesar lima kali kapasitas mesin adukan.
Pemasakan dilakukan hingga larutan campuran antara sari jahe dan gula pasir
berubah menjadi granula basah. Proses pemasakan berlangsung sekitar 20 menit
dengan suhu pemasakan 115-120C. Pada tahap ini juga dilakukan penambahan
frambors jahe untuk memperkuat flavor Jahe Wangi. Setelah terbentuk granula
basah, hasil masakan kemudian dipindahkan ke dalam wadah yang selanjutnya
akan dilakukan proses pengayakan.
f. Pengayakan I (Pengayakan Basah)
Proses pengayakan I dilakukan untuk menghaluskan ukuran granula basah
sehingga setelah dikeringkan ukurannya granula menjadi hampir seragam. Proses
pengayakan dilakukan menggunakan mesin ayakan basah. Hasil pengayakan I
ditampung ke dalam wadah yang kemudian dilakukan proses pengeringan.
g. Pengeringan
Granula basah yang telah diayak kemudian dimasukkan ke dalam mesin
molen pengering. Proses pengeringan berlangsung sekitar 15 menit atau sampai
granula basah berbentuk serbuk kering. Setelah itu, granula kering ditampung
pada wadah untuk selanjutnya dilakukan proses pengayakan II.
h. Pengayakan II (Pengayakan kering)
Proses pengayakan II menggunakan jenis mesin yang sama dengan proses
pengayakan I. Tujuan dari proses pengayakan II adalah untuk memastikan bahwa
ukuran granula kering telah seragam dan untuk menyeragamkan ukuran granula
kering sebelum dilakukan proses pengemasan. Hasil pengayakan II ditampung
pada blendong yang kemudian akan dikatrol untuk dimasukkan ke dalam mesin
Topack untuk dikemas.
2. Beras Kencur
Pengeringan I
Pengayakan basah
Pengeringan II
Gula jawa
Air, garam, CaCO3
Pengayakan
Proseskering
boiling
Serbuk beras
kencur
Pemasakan
Gula pasir, bumbu SW dan framboze SW
Pengemasan
primer I
Pengeringan
Pengayakan
basah
Pengemasan
sekunder
Pengeringan II
Beras kencur
Pengayakan kering
Pengemasan sekunder
Serbat wangi
Gula dasaran
Pengemasan sekunder
Air jahe
Dibagi menjadi 3 bagian
Diaduk
Gula, framboze
5. Singabera Original
Serbuk minuman jahe dicampur dengan bubuk kayu manis dengan perbandingan 325 :1
Pengemasan primer
Pengemasan sekunder
Kesimpulan :
1. Bahan baku yang digunakan pada pembuatan jahe wangi diantaranya adalah jahe,
gula, dan bahan penunjang.
2. Peralatan yang digunakan di CV Intrafood untuk membuat produk jahe wangi
adalah mesin cuci jahe, mesin FFC, mesin press, mesin kajiwara, mesin adukan,
oscilating granulator, mollen, mixer, mesin KTM, mesin omori, mesin tokiwa,
mesin topack, mesin giling bumbu.
3. Proses pengolahan produk jahe wangi terdiri dari jahe dicuci, disortasi, ditimbang,
diekstrak, penambahan garam, merica dan CaCO3, disaring dan ditakar, dimasak
dengan menambahkan gula, diayak, dikeringkan, diayak kembali dan kemudian
dikemas.
4. Pengemasan produk terdiri dari tiga jenis kemasan, yaitu kemasan primer berupa
kemasan plastik (etiket), kemasan sekunder berupa kardus kecil dan wrap, dan
kemasan tersier berupa karton.
5. Kegiatan sanitasi di CV Intrafood meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi
lingkungan, sanitasi peralatan proses, sanitasi bangunan, dan sanitasi pekerja.
Afifah, Nok; Enny Sholichah dan Cahya Edi W.A.2011. Rancangan Proses Produksi
Minuman Instan Skala Industri Kecil dari Empon-Empon. Prosiding
Snapp2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan Vol 2. No 1.