Vous êtes sur la page 1sur 4

MANAJEMEN RISIKO RS ROYAL PROGRESS

TAHUN 2014 - 2015


Keterangan
Pelaksanaan Manajemen Risiko diawali dengan melakukan identifikasi risiko oleh unit. Setelah semua risiko diidentifikasi, unit menentukan prioritas risiko dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) dengan besaran dampak
(AKIBAT) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x A. Risiko yang termasuk risiko tinggi kemudian dikelola lebih lanjut untuk mengurangi skor risikonya. Skor risiko akan dihitung ulang pada tahun 2015.
NO

RISIKO

1 Risiko kesalahan penyerahan


obat pada pasien IRNA

2 Risiko kekurangan penyerahan


obat pada pasien IRNA

DAMPAK
Kerugian pada
pasien

Kerugian pada
pasien

P
4

A
4

KRITE
RIA

PENGENDALIAN RISIKO

16 Tinggi 1

Kerugian pada
pasien

Terdapat hasil review SPO


atau Revisi SPO

Melakukan supervisi yang intensif dan terdokumentasi


Terdapat dokumen supervisi
kepada seluruh staf agar lebih teliti dan memahami standar. yang ditanda tangani atasan
langsung

BIAYA
PENGENDALI
WAKTU
AN RISIKO
0
Nov-14
0

Setiap bulan, mulai


September 2014

Memastikan bahwa screening resep betul-betul dijalankan


dengan memaksimalkan dan mendokumentasi supervisi
dari atasan langsung.

Tedapat dokumen screening 0


resep yang ditanda tangani
petugas dan atasan langsung

Setiap bulan, mulai


September 2014

Memastikan bahwa checklist serah terima obat dengan


perawat betul-betul dijalankan.

Terdpat dokumen checklist


serah terima obat yang di
tandatangani petugas

Setiap bulan, mulai


September 2014

Melakukan sosialisasi terus menerus mengenai insiden agar Terdapat bukti sosialisasi
seluruh staf selalu waspada

Setiap bulan, mulai


September 2014

Menggunakan resep elektronik untuk mengurangi tulisan


yang tidak terbaca.

Terdapat perencanaan
implementasi sistem resep
elektronik
Terdapat SPO dokumentasi
kekurangan obat oleh APJP
dan perawat

Dec-14

Setiap bulan, mulai


September 2014

Terdapat SPO pelaporan


kekurangan obat oleh APJP
kepada case manager

Sept-2014

Terdapat dokumentasi
kelengkapan obat rawat inap
yang dibuat oleh APJP

Sept-2014

Terdapat SPO tindak lanjut


kekurangan obat, jangka
waktu melengkapi obat
sesuai resep adalah 2 jam.

Sept-2014

Didokumentasikan dalam
catatan terintegrasi

Sept-2014

20 Tinggi 1

4 Risiko kesalahan penulisan


aturan pakai obat oleh petugas
farmasi

Mengkaji ulang SPO yang ada apakah masih efektif untuk


menurunkan risiko kesalahan penyerahan obat .

INDIKATOR

Membuat SPO dokumentasi untuk kekurangan obat oleh


APJP dan perawat, termasuk sistem pelaporan ke case
manager

Membuat SPO tindak lanjut kekurangan obat oleh case


manager, lengkap dengan jangka waktu dan dokumentasi

Memberikan sanksi yang tegas sesuai KKB apabila terbukti


staf dengan sengaja tidak mengikuti SPO.

16 Tinggi 1

Memastikan bahwa screening resep betul-betul dijalankan


dengan memaksimalkan dan mendokumentasi supervisi
dari atasan langsung.

Tedapat dokumen screening 0


resep yang ditanda tangani
petugas dan atasan langsung

Membuat prosedur pengisian daftar obat rawat inap yang


harus melalui pengecekan pada status RM.

Terdapat SPO pengisian daftar 0


obat rawat inap

Oct-14
Setiap bulan, mulai
September 2014

Sept-2014

5 Risiko keterlambatan pemberian Kerugian pada


obat ke pasien
pasien

16 Tinggi 1
2

6 IPAL yang sudah tidak sesuai


dengan beban

7 Genset rusak

kerugian pada
pasien dan staf

4 16 Tinggi

8 Tagihan pasien BPJS yang tidak keuangan RS


terbayar

5 15 Tinggi

4 16 Tinggi

Memastikan bahwa obat-obatan selalu tersedia sehingga


tidak perlu membeli keluar .

Supervisi dari logistik

Sept-2014

Mereview ulang prosedur pengadaan obat agar lebih efektif Terdapat laporan hasil review 0

Sept-2014

1 Menghitung beban IPAL, bekerjasama dengan pihak ke 3

Terdapat hasil laporan


penghitungan beban IPAL

Oct-14

2 Membuat perencanaan perluasan IPAL

Terdapat dokumen
perencanaan perluasan IPAL

50-100 juta

Oct-14

1 Memastikan prosedur pemeliharaan Genset selalu


dijalankan dan terdokumentasi

Terdapat checklist
pemeliharaan

Sept-2014

2 Membuat MOU dengan pihak ke 3 untuk peminjaman


genset apabila rusak

Terdapat MOU dengan pihak


ke 3

Sept-2014

1 Menyiapkan dana darurat untuk tagihan tidak terbayarkan

Tersedia dana darurat

Sept-2014

2 Memperbaiki sistem penagihan


3 Memperbaiki sistem penerimaan dan pengendalian pasien
BPJS

Oct-14
Terdapat sistem pengendalian
program BPJS

Sept-2014

9 Risiko tertusuk alat tajam bekas Kerugian pada


pakai(needle stick Injury)
staff RS

12 Tinggi 1

Sosialisasi rutin kepada semua staf mengenai penanganan


alat tajam bekas pakai

Terdapat bukti sosialisasi

Setiap bulan, mulai


September 2014

Kerugian pada
RS(fasilitas)

25 Sangat 1
Tinggi

Mengasuransikan aset RS

Terdapat bukti pengurusan


asuransi aset

Oct-14

Membuat perencanaan pengendalian banjir

Terdapat dokumentasi
pengendalian bencana banjir

Membuat tanggul atau penahan banjir atau peninggian


panel

Terdapat penahan banjir di


daerah risiko tinggi

10 Risiko Kebanjiran

Sept-2014

30 Juta

Oct-14

kejadian (PELUANG) dengan besaran dampak


pada tahun 2015.
PJ
Ka Instalasi Farmasi , KA
Instalasi Rawat Inap
Koordinator case manager , Ka
Instalasi Rawat Inap, Ka
Instalasi Farmasi
Ka Instalasi Farmasi

Ka Instalasi Rawat Inap dan Ka


Instalasi Rawat Inap
Ketua Panitia PMKP
Manajer Pelayanan

Ka Instalasi Farmasi

Ka Instalasi Farmasi

Ka Instalasi Farmasi

Ka Instalasi Farmasi

Koordinator case manager


Ka Instalasi Rawat Inap dan Ka
Instalasi Rawat Inap
Ka Instalasi Farmasi

Ka Instalasi Farmasi

Residual
Risk
Score (S)

Penanggu Ket.
ng Jawab Residual

Ka Logistik
Ka Logistik
KA IPSRS
Manajer Operasional
KA IPSRS
Manajer Operasional
Manajer Keuangan
Manajer Keuangan
Manajer Keuangan
Ketua Panitia K3
Manajer Keuangan
Ketua K3

KA IPSRS

Vous aimerez peut-être aussi