Vous êtes sur la page 1sur 29

(A) Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan


dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam
Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam
karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat
merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen
satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk
dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam
lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan
RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari
molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam
karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat
dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk
rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa
terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

1. Struktur
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R

: Alkil

Ar

: Aril

-COOH : Gugus karboksil

Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH),
karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O
sebesar 0,121 nm.

Contoh :

(B) Pembuatan Asam karboksilat

a. Oksidasi alkohol primer


Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :
b. Karbonasi pereaksi Grignard

Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :
c. Oksidasi alkil benzena
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.

Contoh :
d. Hidrolisis senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.

Contoh :
Kegunaan Asam karboksilat

a. Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).


b. Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.
(C) Tatanama Asam karboksilat
a. IUPAC

1) Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana
dengan oat.

Contoh :

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karboksil).

Contoh :
3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.

Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6) Penambahan kata asam pada awal nama senyawa.

Contoh :

7) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.
Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3neopentilheksanoat
b. Trivial (Nama Umum)

1) Tak bercabang
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :

2) Bercabang
a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus
karboksil).

Contoh :
b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh

c) Penambahan kata asam pada awal nama senyawa.


d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan huruf
, , .

Contoh :

(E) Sifat Fisik Asam karboksilat

a. Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain
yang berat molekulnya sebanding.
b. Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton
yang berat molekulnya sebanding.
c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
d. Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
(F) Sifat KimiaAsam karboksilat

a. Reaksi dengan basa


Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.

Contoh :
b. Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol
primer.

Contoh :
c. Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida
dan gas belerang dioksida.

Contoh :
d. Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan.

Contoh :
e. Reaksi dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

Contoh :
f. Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

Contoh :
g. Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam
trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :

(A) Alkohol
Umumnya kata alkohol diartikan etanol atau dikenal dengan spirit of wine. Etanol terbentuk dari
fermentasi gula dan memiliki karakteristik tak berwarna, dan mudah menguap. Dan zaman
dahulu, etanol digunakan sebagai depresan dan menyebabkan adiksi. Menurut ilmu kimia,
alkohol adalah kumpulan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat atom
karbon dari alkil atau gugus alkil tersubstitusi, contoh : metanol, etanol, propanol, butanol,
isopropil akohool, dsb. Metanol merupakan suku pertama golongan alkohol dan biasanya dibuat
dengan mereaksikan karbon monoksida dan hidrogen pada temperatur tinggi. Propanol dan
butanol dibuat dengan cara fermentasi selulosa oleh bakteri Clostridium acetobutilicum. Kata
alkohol berasal dari bahasa arab dari kata alkuhul yang asalnya merupakan nama bubuk antimon
sulfida yang digunakan sebagai antiseptik. Bubuk ini dibuat dengan sublimasi batuan stibnit
dalam ruang tertutup. Selain itu ada yang menyatakan alkohol berasal dari kata al-gawl yang
berarti setan. Alkohol digunakan sebagai bahan bakar mesin. Produk pembakaran etanol dan
metanol lebih bersih dari bensin atau solar. Alkohol digunakan sebagai zat antibeku pada radiator
mobil. Alkohol juga digunakan sebagai reagen atau pelarut karena dapat melarutkan zat-zat
nonpolar dan toksisitasnya rendah. Etanol sering digunakan sebagai pelarut obat-obatan, parfum,

dan essen. Etanol sering digunakan sebagai


antiseptik. Alkohol juga digunakan sebagai
pengawet spesimen.

1. Struktur
Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O dengan
rumus umum R-OH, dimana
R-

: gugus alkil, gugus alkil tak jenuh,

gugus alkil tersubstitusi, dan rantai siklik.


-OH
Contoh :

: gugus fungsi alkohol (hidroksil).


H3C-CH2-CH2-CH2-OH
Sudut yang dibentuk alkohol adalah 109 derjat, spt dibawah ini:

2. Klasifikasi
Jika didasarkan pada jenis atom karbon yang mengikat gugus hidroksil, dikelompokkan :
1. Alkohol primer adalah alkohol yang gugus OH terikat pada atom karbon primer.
Contoh : CH3-CH2-OH.
1. Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus OH terikat pada atom karbon sekunder.
Contoh : CH3-CH(OH)-CH3.
3. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus OH terikat pada atom
karbon tersier. Contoh : CH3C(OH)(CH3)CH3.
Jika didasarkan atas jumlah gugus hidroksil (-OH) yang terdapat dalam strukturnya, alkohol
dibagi menjadi :
9

1. Alkohol monohidroksi adalah alkohol yang mempunyai 1 gugus OH.


Contoh : CH3-CH2-OH.
1. Alkohol dihidroksi adalah alkohol yang mempunyai 2 gugus OH.
Contoh : CH2(OH)-CH2(OH)
1. Alkohol trihidroksi adalah alkohol yang mempunyai 3 gugus OH.
Contoh : CH2(OH)-CH(OH)-CH2(OH).

(B) Pembuatan alkohol

a. Mereaksikan alkil halida dengan basa


Alkohol dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan suatu basa. Selain itu juga
diperoleh produk lain, yakni garam halide
contoh:
b. Reduksi aldehida
Reduksi (hidrogenasi) aldehida akan menghasilkan alkohol primer.

Contoh:
c. Hidrolisis alkil hidrogensulfat

10

Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.

Contoh :
d. Hidrolisis ester
Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh :
e. Reduksi keton dengan hidrogen
Reduksi suatu keton akan menghasilkan suatu alkohol sekunder.

Contoh :
f. Mereaksikan Alkena dengan asam sulfat kemudian dihidrolisis.
Hidrolisis hasil reaksi antara alkena dengan asam sulfat akan menghasilkan alkohol.

Contoh :
Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan

1) Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.
2) Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak bumi).
3) Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan bahan untuk
membuat plastik (polimer).
4) Etanol digunakan untuk membunuh kuman.

11

(C) Tatanama Alkohol


a. IUPAC

1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan
ol.

contoh :
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.

Contoh :
3) Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan nomor
atom C paling rendah.

12

Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :
b. Trivial (Nama Umum)

1) Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.

Contoh :
2) Tambahkan akhiran alkohol setelah nama substituen.

contoh:

13

(D) Sifat Fisik alkohol

a. Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna
dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
b. Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
c. Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
d. Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
e. Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam
mulut.
(E) Sifat Kimia Alkohol

a. Oksidasi alkohol primer


Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu aldehida dan air.
Contoh:
b. Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan suatu keton dan air.

Contoh :
c. Oksidasi alkohol tersier
Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton,
karbondiokaida dan air.

14

Contoh :
d. Reaksi dengan natrium
Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa
gas hidrogen.
Contoh :
e. Reaksi dengan asam halida
Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
Contoh :
f. Esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan

Contoh :
g. Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.

Contoh :

15

(A)

Eter

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter


(atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa
eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul
eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik
didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena).
Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat
membentuk polieter.
1. Struktur

Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R atau Ar-O-Ar atau R-O-Ar.
Dimana :
-O-

: gugus fungsi eter

R,R : Alkil
Ar,Ar : Aril
Jika R=R atau Ar=Ar maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika RR atau ArAr
maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-)
sebesar 109,50 dan
panjang ikatan C-O- 0,142 nm.

Contoh struktur :
16

(B)

Pembuatan dan Kegunaan

eter Pembuatan Eter

a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida


Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil
samping diperoleh garam natrium halida.
Contoh :
b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam
perak halida.
Contoh :
c. Dehidrasi alkohol primer
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan


a. Kegunaan

1) Eter digunakan sebagai pelarut.


2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka
oktan bensin.

17

b. Dampak

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi
tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

(C) Tatanama
a. IUPAC

1) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang
terbesar dianggap alkana.

Contoh :
2) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.

Contoh :
3) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.

Contoh :
4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan
awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan
dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

18

b. Trivial

1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).

Contoh :
2) Tambahkan akhiran eter setelah nama-nama subtituen.

Contoh :

19

(D)

Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik

a. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
b. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
c. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran
yang eksplosif dengan udara.
d. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat Kimia

a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
aldehida.

Contoh :
b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.

Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.

Contoh :
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.

20

Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom H.
Contoh :

21

(A)

Ester

Ester dibentuk dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam


(esterifikasi). Asam-asam itu dapat berupa Asam karboksilat, asam
phosfat, asam sulfat, asam nitrat, asam borat, dsb. Ester yang mudah
menguap terdapat dalam parfum, pheromon, dan minyak atsiri. Nama
ester diturunkan dari bahsa jerman yakni Essig-Ather yang berarti cuka
ether. Eter siklik dinamakan lakton.

1. Struktur

Ester merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang memiliki rumus umum R-COO-R,
dimana :
R, R : Alkil, Aril
-COO- : Gugus fungsi ester

Contoh :
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi COO- sebesar 120 derjat,
contoh:

22

(B)

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Ester

a. Mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam


b. Mereaksikan klorida asam dengan alkohol
c. Mereaksikan anhidrida asam dengan alkohol
Kegunaan Ester

a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen
buah-buahan.
b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi)
digunakan sebagai bahan makanan dan sebagai bahan untuk
membuat sabun.

23

(C) Tata nama Ester


a. IUPAC

Dalam pemberian nama ester, diawali dengan menyebut nama gugus alkil/aril yang
menggantikan atom H dalam gugus COOH pada asam induknya, kemudian diikuti nama asam
tsb, tetapi tanpa kata asam. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama sistematik) yang terdapat dalam
struktur.

Contoh :
2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya (tanpa kata asam).
Contoh : Nama : Etil etanoat

b. Trivial (Nama Umum)

1) Tentukan jenis alkil dan nama asam karboksilat (nama trivial)


yang terdapat dalam struktur.

Contoh :

24

2) Urutan penulisan diawali nama alkil kemudian nama asamnya


(tanpa kata asam).

Contoh :

25

(D) Sifat fisik dan kimia


Sifat Fisik Ester

a. Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya
sebanding.
b. Ester dapat larut dalam pelarut organik.
c. Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
d. Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
Sifat Kimia Ester

a. Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.

Contoh:
b. Reaksi dengan amonia
Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.

Contoh :
c. Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang
berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.

Contoh :
d. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.

26

Contoh:
e. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan menghasilkan
alkohol primer.

Contoh :

27

(A)

Keton

Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus


karbonil yang terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus
karbonil dinamakan karbon . Atom hidrogen yang diikat karbon
dinamakan hidrogen . Dengan katalis asam, keton bertautomeri ketoenol. Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil
bersifat polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam air. Hidrogen
dari keton lebih asam dari hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan -hidroksibutirat
adalah keton yang terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat
dalam tubuh manusia.
1. Struktur

Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-COR, dimana:
R

: Alkil

-CO- : gugus fungsi keton (karbonil)

Contoh :
sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi CO- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan rangkap
C=O 0,121 nm.

Contoh struktur

28

(B)

Pembuatan dan kegunaan

Pembuatan Keton

a. Oksidasi alkohol sekunder


Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
keton dan air.

Contoh :
b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas
hidrogen.

Contoh :
c. Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat
Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.

Contoh :
Kegunaan Keton

a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.


b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan getah.

29

Vous aimerez peut-être aussi