Vous êtes sur la page 1sur 5

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru

Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 5 - 9

Peningkatan Mutu Program Kerja Kepala Sekolah


Melalui Supervisi Manajerial di SD Negeri Bilik Pajang
Kecamatan Sekayu
Abdul Halim
Pengawas TK/ SD Kec. Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

Diterima: 8 Mei 2015

Disetujui: 17 Mei 2015

ABSTRAK
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri Bilik Panjang Kecamatan Sekayu,
Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan dampak pelaksanaan supervisi manajerial kepala sekolah terhadap mutu
program kerja kepala sekolah. Prosedur penelitian menggunakan supervisi dan analisis terhadap
administrasi kepala sekolah, bimbingan teknis penggunaan analisis SWOT, dan penyusunan
Program Kerja Tahunan Kepala Sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kondisi
sekolah dapat terlaksana dengan baik sehingga menghasilkan Program Kerja Tahunan Kepala
Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 yang lebih berkualitas.
Kata kunci: peningkatan mutu, administrasi, supervisi, dan program kerja
A.
1.

Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap
jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
pendidikan dasar dan menengah.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional,
antara lain melalui berbagai pelatihan dan
peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru,
pengadaan buku dan
alat
pelajaran,
perbaikan
sarana
dan
prasarana
pendidikan lainnya, dan peningkatan mutu
manajemen sekolah.
Namun
demikian
berbagai indicator mutu pendidikan belum
menunjukkan peningkatan yang
merata.
Sebagian sekolah, terutama di kota-kota,
menunjukkan peningkatan mutu pendidikan
yang cukup menggembirakan, namun sebagian
lainnya masih memprihatinkan.
Permasalahan sekitar rendahnya mutu
penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar
yang menjadi binaan Pengawas selama ini
pada dasarnya bermuara pada lemahnya
pengelolaan,
pengorganisasian
dan
pengembangan institusi.
Upaya peningkatan mutu pendidikan
persekolahan harus lebih dititik beratkan pada
peningkatan mutu sumber daya manusia.
Dalam konteks ini, program peningkatan
mutu
kinerja
kepala
sekolah
sangat
relevan dan sangat startegis, mengingat fungsi
dan perannya
sebagai pemimpin
dan
pengelola lembaga satuan pendidikan
di

tingkat operasional. Hal ini sejalan dengan


Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang
standar kompetensi kepala sekolah (Pasal 1)
kepala sekolah wajib memenuhi
standar
kepala sekolah/ madrasah yang
berlaku
nasional.
Dalam penelitian ini difokuskan pada
kompetensi
supervisi
yaitu:
(1).
Merencanakan program supervisi manajerial
dalam rangka peningkatan profesionalisme
kepala sekolah, (2) Melaksanakan supervisi
manajerial terhadap kepala sekolah dengan
menggunakan
pendekatan
dan
teknik
supervisi yang tepat, (3).
Menindaklanjuti
hasil
supervisi
manajerial terhadap kepala sekolah dalam
rangka peningkatan profesionalisme. Sebagai
pemimpin dan pengelola lembaga satuan
pendidikan, kinerja kepala sekolah akan
memberikan dampak yang positif
atau
negatif terhadap aspek-aspek sistemik yang
terkait dengan mutu pendidikan di sekolah
yang dipimpinnya. Asumsinya ialah bahwa
mutu kinerja
kepala sekolah
akan
berpengaruh terhadap mutu kinerja guru
dan warga sekolah lainnya.
Salah satu aspek penting dari mutu kinerja
kepala
sekolah
adalah
pengelolaan
manajemen
sekolah. Sebagai
seorang
manajerial, kepala sekolah dihadapkan pada
banyak
tugas
yang
menuntut
tanggungjawab
yang
sungguh-sungguh
dalam pelaksanaannya.

ISSN : 2459-9743 | 5

Abdul Halim | Peningkatan Mutu Program Kerja Kepala Sekolah

Dari hasil penilaian kinerja kepala


Sekolah Dasar
(SD), Kecamatan Sekayu
khususnya 10 (sepuluh) sekolah binaan
pengawas yang dilaksanakan dengan masa
penilaian tanggal 1 Juli 2014 - 30 Desember
2014 di dapat hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Data Penilaian Kinerja Sekolah

1.

2.

3.

4.

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa:


Untuk administrasi nilai tertinggi 3,5 dan
nilai terendah 2,8 menandakan terdapat
sekolah yang nilai administrasinya baik
dan masih ada beberapa sekolah yang nilai
administrasinya kurang baik.
Untuk manajemen nilai tertinggi 3,8 dan
nilai terendah 3,0 menandakan terdapat
sekolah yang nilai manajemennya sangat
baik dan masih ada beberapa sekolah yang
nilai manajemennya kurang baik.
Untuk kepemimpinan nilai tertinggi 4,0
dan nilai terendah 3,0 menandakan
terdapat
sekolah
yang
nilai
kepemimpinannya sangat baik dan masih
ada beberapa sekolah yang nilai
kepemimpinannya baik.
Nilai rata-rata SDN Bilik Panjang untuk
ketiga komponen penilaian adalah sebesar
2,93 dengan rincian sebagai berikut:
administrasi (2,80), manajemen (3,0),
dan kepemimpinan (3,00).

Kecamatan Sekayu dan masalah yang diteliti


adalah Mutu Program Kerja Kepala Sekolah
pada bidang
manajerial, khususnya pada
penyusunan Program Kerja Tahunan Kepala
Sekolah, dengan alasan bahwa:
1. Sesuai dengan rekomendasi hasil penilai
kinerja kepala SD Negeri Bilik Panjang
Kecamatan Sekayu yaitu:
a. Sekolah harus mengupayakan agar
Visi dan Misi sekolah dapat dipahami
oleh seluruh warga sekolah,
b. Penyusunan program kerja janka
menengah dan program kerja
tahunan agar melibatkan semua
warga sekolah melalui proses diskusi
yang objektif dan rasional.
2. Penelitian ini adalah penelitian yang
hasilnya dapat langsung dimanfaatkan
oleh sekolah.
3. Alternatif/ strategi:
Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan supervisi manajerial
kepala sekolah.
2.
a.

b.

3.

Cara Pemecahan Masalah


Melakukan supervisi manajerial secara
kontinu dan hasilnya
diterapkan
saat
memlakukan bimbingan teknik kepada kepala
sekolah tentang cara menyusun/ membuat
program kerja
dan supervisi dengan
menyajikan contoh format supervisi:
a. Program Kerja Kepala Sekolah
b. Program Kerja Jangka Panjang
c. Program Kerja Jangka Pendek/Menengah
d. Program Kerja Tahunan Kepala Sekolah
4.
a.

Grafik Data Penilaian Kinerja Kepala


Sekolah SDN Bilik Panjang
Jika kita lihat nilai di atas, maka yang
harus segera diadakan Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) adalah SDN Bilik Panjang

6 | ISSN : 2459-9743

Rumusan Masalah
Apakah
Supervisi Manajerial Kepala
Sekolah
dapat Meningkatkan Mutu
Program Kerja Kepala Sekolah
SD
Negeri Bilik
Panjang
Kecamatan
Sekayu?
Bagaimana
cara
meningkatkan
keterampilan kepala sekolah
dalam
membuat program kerja dan melakukan
supervisi manajerial?

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
adalah:
1) Untuk mendeskripsikan dampak
pelaksanaan supervise manajerial
kepala sekolah terhadap mutu
program kerja kepala sekolah.
2) Agar
kepala
sekolah
mampu
meningkatkan mutu program kerja
kepala
sekolah, sehingga kepala
sekolah
dapat
memberikan

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru


Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 5 - 9

b.

pelayanan pendidikan
dengan
efektif, efisien dan berkelanjutan.
3) Memberi
pengertian
dan
pemahaaman tentang makna dan
pentingnya supervise
manajerial
bagi kepala sekolah.
4) Memberi
keterampilan
kepada
kepala sekolah dalam meningkatkan
profesi pelayanan pendidikan.
5) Mengubah sikap tradisional yang
merasa puas dengan apa yang ada
menjadi sikap terbuka terhadap
pembaharuan.
Manfaat Hasil Penelitian
1) Bagi Sekolah:
a) Untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
pendidikan
di
sekolah.
b) Meningkatkan kinerja sekolah.
2) Bagi Kepala Sekolah:
a) Kepala sekolah termotivasi
untuk
melaksanakan
pengelolaan
administrasi
kepala sekolah yang terprogram
dan berkesinambungan
b) Kepala
Sekolah
dapat
merancang program supervisi
manajerial
dan
supervisi
akademik.
c) Kepala
sekolah
dapat
menyusun
program kerja
sesuai dengan
aturan yang
berlaku .
d) Kepala
sekolah
dapat
melaksanakan,
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pelaksanaan program kerja
tersebut.
e) Kepala
sekolah
dapat
mempedomani program kerja
yang dibuatnya
untuk
melaksanakan
pelayanan
pendidikan yang
menjadi
tanggung jawabnya.
f) Kepala
Sekolah
dapat
berkembang secara profesional.
g) Mendorong Kepala Sekolah lebih
percaya diri.
3) Bagi Pengawas:
a) Pengawas termotivasi untuk
melaksanakan
supervisi
manajerial. Kepala sekolah
yang
terprogram
dan
berkesinambungan.
b) Pengawas dan Kepala Sekolah
dapat merancang
program
supervisi manajerial
dan
supervisi manajerial bersamasama.

c)

d)
e)
f)

Memperbaiki
pengelolaan
kepengawasan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Pengawas dapat berkembang
secara profesional.
Mendorong pengawas lebih
percaya diri.
Menunjukkan
peran
nyata
dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.

B. Tinjauan Pustaka
Secara
etimologi (asal usul kata)
adminstrasi berasal dari bahasa Latin, ad +
minstare. Ad berarti intensif, sedangkan
ministare berarti melayani, membantu, dan
memenuhi. Administrare adalah kata kerja,
sedangkan kata bendanya adalah adminstratio
dan kata sifatnya adalah adminstration, dalam
bahasa Belanda menjadi administratie, dan
dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi.
Jadi administrasi berarti melayani secara
intensif (Usman, 2006).
Menurut Simon (1987) adminstrasi
sebagai tugas (kewajiban) dalam konteks
pendidikan disebut administrasi sekolah.
Berdasarkan kajian pustaka diatas, maka dapat
dikemukakan bahwa prioritas
tindakan
penelitian adalah: Dengan metode ceramah
dan bimbingan teknik dari pengawas sekolah
maka kemampuan kepala sekolah dalam
menyusun program kerja dan melakukan
sepervisi majanjerial menunjukkan persentase
tingkat pencapaian kompetensi sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang menjadi
tanggung jawabnya dapat berjalan dengan baik,
terprogram, terencana dan berkesinambungan.
C.
1.
a.

b.

Hasil Penelitian
Deskripsi dan Hasil Pembahasan
Siklus I
Hasil analisa dari laporan Penilaian
kinerja kepala SD tahun 2014 khususnya
untuk Kecamatan Sekayu, kinerja SDN
Bilik Panjang menempati urutan ke 10
dari 10 SDN yang dinilai kinerjanya
dengan nilai administrasi:
2,8, nilai
manajemen: 3,0 dan nilai kepemimpinan
kepala sekolah: 3,0. Nilai rata-rata: 2,93.
Hasil supervisi Administrasi Kepala SDN
Bilik Panjang tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
1) Laporan awal / akhir tahun pelajaran
dibuat tidak sesuai dengan data yang
sebenarnya , data/jumlah siswa yang
dibuat dalam laporan awal tahun
tersebut tidak sesuai dengan jumlah
siswa yang ada.

ISSN : 2459-9743 | 7

Abdul Halim | Peningkatan Mutu Program Kerja Kepala Sekolah

2)

3)

4)

5)

6)

Program Kerja Kepala Sekolah dibuat


tidak melalui tahapan analisis kondisi
sekolah.
Program Kerja hanya merupakan
syarat administrasi saja, sehingga
tidak dipedomani dalam pengelolaan
sekolah.
Supervisi yang dilaksanakan kepala
sekolah belum berjalan baik dan
program tindak lanjut tidak ada.
Catatan kepala sekolah mengenai:
pembinaan, kasus guru dan pegawai,
dan reward and punishment tidak
ada.
Kelengkapan lain seperti: buku tamu
umum, buku tamu khusus, buku tamu
supervisi, buku pengaduan dan
agenda kegiatan kepsek terisi tetapi
kurang terawat dengan baik.

3)

Masih ada aspek-aspek kegiatan


sekolah yang belum dimasukkan ke
dalam program kerja.
4) Skala prioritas dalam program kerja
belum kelihatan dengan jelas.
3. Deskripsi
dan Hasil Pembahasan
Siklus II
Dari kegiatan siklus II diperoleh hal-hal
sebagai berikut:
a) Kepala Sekolah telah membuat perbaikan
analisis kondisi dengan menggunakan
teknik analisis SWOT danhasilnya sudah
cukupmemuaskan.
b) Kepala Sekolah telah membuat perbaikan
Program Kerja Tahunan, dan hasilnya
sudah cukup baik.
Tabel 2. Penilaian Adminstrasi Sekolah

No
1.
2.
3.
4.
2.

Refleksi Kegiatan Siklus I


Dari kegiatan siklus I yang dilaksnakan
diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Kepala sekolah telah membuat analisis
kondisi dengan menggunakan teknik
analisis SWOT, tetapi setelah dicermati
oleh
peneliti
analisis
tersebut
masih
harus
diperbaiki karena:
1) Masih banyak sub
aspek kegiatan sekolah
yang belum dianalisis.
2) Hasil analisis SWOT
disusun
tidak
sistematis.
3) Kesenjangan
dan
alternatif pemecahan
masalah belum dibuat.
b. Kepala
Sekolah
telah
membuat Program Kerja
Tahunan, tetapi setelah dicermati oleh
peneliti Program Kerja tersebut masih
harus diperbaiki karena ;
1) Terjadi salah penafsiran antar tujuan
dan sasaran serta hasil yang
diharapkan.
2) Progam Kerja yang dibuat belum
mengacu kepada hasil analisis
kondisi.

8 | ISSN : 2459-9743

Unsur Yang
Dinilai
Program
kerja
jangka panjang
Program
kerja
jangka menengah
Program
kerja
jangka pendek
Program
kerja
tahunan
Jumlah
Rata-rata

Nilai
Siklus Siklus
1
2
2,80
3,90
2.80

3,90

2.70

4,00

2.90

4,00

11,20
2,80

15,80
3,95

Grafik Siklus 1 dan Siklus 2

C.
1.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Setelah diadakan supervisi manajerial
Kepala
Sekolah,
dan
hasil
supervisi
ditindaklanjuti dengan bimbingan teknis secara
langsung terhadap kepala sekolah, maka dapat
disimpulkan:
a. Mutu hasil penyusunan analisis kondisi

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru


Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 5 - 9

b.

2.
a.

b.

c.

sekolah dengan menggunakan teknis


analisis SWOT meningkat.
Program Kerja Tahunan Kepala sekolah
untuk tahun pelajaran 2014/2015
tersusun dengan baik.
Saran
Dalam setiap penyusun program kerja
tahunan sekolah sebaiknya diawali
dengan melakukan analisis kondisi dengan
menggunakan teknik analisis SWOT.
Dalam
penyusunan program kerja
Tahunan Kepala Sekolah sebaiknya
mengacu kepada hasil analisis kondisi.
Sehingga skla prioritas dapat terlihat
dengan jelas dan program kerja tersebut
bisa menjadi acuan dalam melaksnaakan
kegiatan-kegiatan di sekolah.
Perlu diadakan pelatihan kepala sekolah
tentang
penyusunan program kerja
tahunan sekolah dengan mengginakan
teknik analisis SWOT .

Daftar Pustaka
LPMP Sumsel. 2010.
Kumpulan
Materi
Pelatihan
Penguatan
Kemampuan
Kepala
Sekolah
dan
Pengawas
Sumatera
Selatan. Indralaya: LPMP
Sumsel.
Lutan, R. 2002. Supervisi Pendidikan Jasmani.
Jakarta: Depdiknas.
Republik Indonesia. 2007. Permendiknas
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah. Jakarta: Biro Hukum
dan Organisasi Kemdiknas.
Sahertian, P.A . 2000. Konsep Dasar & Teknik
Supervisi
Pendidikan.
Jakarta:
Bhinneka Cipta.
Slamet. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Wiriadihardja, M. 1987. Pedoman Administrasi
Umum. Jakarta: Balai Pustaka.

ISSN : 2459-9743 | 9

Vous aimerez peut-être aussi