Vous êtes sur la page 1sur 21

Syarat-syarat Pengajuan Kredit / Pinjaman Di Bank

Persyaratan pengajuan kredit / pinjaman di bank tidaklah serumit yang diperkirakan


orang. Bahkan syaratnya sebetulnya cukup mudah. Bagi Bank hal ini dilakukan untuk
mengetahui lebih jauh tentang data-data calon debiturnya sekaligus untuk
mendapatkan informasi tentang karakter calon debitur, dana yang dimiliki saat ini,
pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap penghasilan debitur, jaminan yang
diajukan, dan masih banyak lagi.

Dalam memberikan pinjaman kepada debiturnya tentu bank akan melaksanakan


prinsip kehatian-hatian. Hal ini memang disyaratkan oleh undang*undang yang
mengatur mengenai perbankan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

Perlu diketahui bahwa setiap sen dana yang disalurkan ke masyarakat oleh bank
adalah milik masyarakat juga, tentunya bank akan mengembalikannya kepada
nasabah setiap saat berikut bunganya. Karena itu bank selalu melakukan analisa kredit
untuk menilai kelayakan calon debiturnya.

Pada umumnya, bank membagi debiturnya ke dalam dua golongan besar,yaitu debitur
perorangan dan debitur perusahaan (sekali lagi, debitur adalah pihak yang meminjam
uang dari bank). Berikut ini adalah persyaratan yang diminta bank sesuai golongan
debiturnya.

DEBITUR PERORANGAN
Debitur perorangan terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi. Bisa dokter,
artis, pegawai negeri, perancang busana, arsitek, karyawan swasta, pedagang, dan lain
sebagainya. Tiap-tiap profesi mempunyai ciri khasnya sendiri yang oleh bank
dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu wirausahawan, karyawan, dan
profesional.

Persyaratan yang diminta untuk masing * masing debitur perorangan tersebut pada
umumnya adalah :
Kopi identitas diri (KTP , SIM, atau paspor)
Kopi akte nikah (bagi yang sudah menikah), Bank akan meminta salinan akte nikah
bagi debitur yang sudah menikah adalah untuk mengetahui apakah harta yang
dijaminkan merupakan harta bersama suami-istri (harta gono-gini) atau bukan,
sehingga baik istri atau suami debitur dapat dimintai persetujuannya dan turut
bertanggung jawab terhadap harta yang dijaminkan ke bank berikut sejumlah
hutangnya.Jika calon debitur memiliki Perjanjian Pisah Harta, yaitu perjanjian notariil
antara suami-isteri yang isinya adalah harta yang diperoleh selama perkawinan
merupakan harta masing-masing pribadi, maka Bank juga akan meminta foto kopi
perjanjiannya
Kopi kartu keluarga.
Sama seperti nomor 2 di atas dan juga untuk mengetahui apakah calon debitur juga
menanggung biaya hidup oang lain selain dirinya sendiri.
Kopi rekekening koran/rekening giro atau buku tabungan di bank manapun antara 3
bulan terakhir.
Data ini diperlukan Bank untuk melakukan analisa keuangan calon debiturnya,
sehingga dapat diukur seberapa besar penghasilan debitur yang dapat disisihkan untuk
membayar angsuran pinjaman tiap bulannya.
Kopi slip gaji atau surat keterangan penghasilan dari perusahaan tempat bekerja calon
debitur.
Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja di suatu perusahaan,
pemerintah maupun swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur
memang bekerja di situ dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

DEBITUR BADAN USAHA/PERUSAHAAN


Debitur yang berbentuk perusahaan meliputi bentuk badan usaha seperti CV, PT,
firma, dan lain-lain. Persyaratan yang diminta antara lain:
Kopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur & komisaris)

Kopi NPWP (Nomor Pokok wajib pajak)


Kopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan )
Kopi Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya dari
Notaris
Kopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Dokumen di atas akan digunakan oleh bank untuk memeriksa keabsahan / legalitas
antara apa yang tercantum di akte pendirian dengan bidang usahanya, segala surat
perizinannya dan kewajiban pajaknya terhadap negara.
Kopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank manapun selama 3 bulan
terakhir.
Data keuangan lainnya, seperti neraca keuangan, laporan rugi laba, catatan penjualan
& pembelian harian, dan data pembukuan lainnya.
Dua dokumen ini digunakan Bank untuk melakukan berbagai analisa keuangan
terhadap calon debiturnya. Kesanggupan debitur dalam membayar kembali hutangnya
akan dianalisa dari berbagai sisi, seperti: kesanggupan dalam membayar kembali
hutang jangka pendeknya, kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola
sumber*sumber yang dimilikinya, kemampuan dalam mencetak laba, dan sebagainya.

JAMINAN
Saat mengajukan kredit ke bank , biasanya (tetapi tidak selalu) bank akan meminta
agunan / jaminan sehingga apabila Anda tidak mampu mengembalikan pinjaman
tersebut, maka bank akan menyita harta yang Anda jaminkan. Biasanya nilai jaminan
harus lebih besar atau minimal sama dengan nilai uang yang Anda pinjam.

Jaminan yang diminta oleh Bank untuk Kredit Pemilikan Rumah biasanya adalah
rumah yang akan dibeli. Pada Kredit Pemilikan Mobil, maka mobil yang akan dibeli
itulah yang biasa dijadikan jaminannya.

Sedangkan untuk Kredit Modal Kerja / Usaha dan Kredit Multi Guna, jaminan yang
diminta biasanya lebih bervariasi seperti tanah, rumah tinggal, ruko, apartemen,

kendaraan, pabrik, mesin-mesin dan lain -lain.

Selanjutnya jaminan tersebut akan dinilai oleh pihak bank mengenai kelayakan, nilai
dan marketabilitynya. Hasil penilaian ini adalah nilai pasar wajar dimana biasanya
bank akan memberikan pinjaman sekitar 70% - 80% dari nilai pasar wajar jaminan.
Petugas penilai bisa karyawan bank itu sendiri namun bisa juga petugas penilai
independen yang diorder oleh bank.

Nah, jika Anda sudah mengetahui persyaratan yang diperlukan untuk pengajuan kredit
di bank, maka sekarang tinggal Anda yang harus mempertimbangkan masak-masak
megenai perlu tidaknya mengambil kredit di bank.

http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://forum.kompas.com/ekonomiumum/242703-syarat-syarat-pengajuan-kredit-pinjaman-dibank.html&ei=fvujBO_m&lc=id-ID&s=1
Kompas.com
2013
Syarat-syarat Pengajuan Kredit / Pinjaman Di Bank

Cara dan Syarat Mengajukan Pinjaman/Kredit ke Bank


CaraPedi.com| Mendapatkan pinjaman dari bank kadang diperlukan untuk keperluan
modal pengembangan usaha, kebutuhan mendesak seperti pendidikan, pengobatan
dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang tahu bagaimana cara dan syarat apa
saja yang harus dipenuhi untuk mengajukan pinjaman ke bank agar bisa dikabulkan.

Setiap bank memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam menentukan persyaratan apa


saja yang harus dipenuhi oleh pihak nasabah yang ingin mengajukan pinjaman di
bank. Namun secara umum persyaratan yang diminta oleh bank manapun hampir
sama.

Syarat-Syarat Mengajukan Pinjaman ke Bank.


Foto Copy Kartu Identitas (KTP) Suami dan Isteri (bagi yang sudah menikah).
Dalam hal alamat KTP dengan tempat domisili berbeda harus ditambah dengan surat
keterangan domisili dari kelurahan setempat.
Foto Copy Akte Nikah (bagi yang sudah menikah). Hal ini untuk mengetahui
apakah harta yang dijaminkan merupakan harta bersama atau bukan. Jika harta
bersama tentu membutuhkan persetujuan kedua belah pihak.
Foto Copy Kartu Keluarga. KK diperlukan untuk mengetahui berapa orang yang
ditanggung oleh debitur selain dirinya dan pasangannya.
Foto Copy Buku Tabungan. Biasanya pihak bank akan meminta Fotocopy buku
tabungan 3 bulan terakhir untuk mengetahui kemampuan finansial calon debiturnya.
Foto Copy Slip Gaji. Syarat ini hanya diberlakukan untuk calon debitur yang bekerja
di instansi pemerintah atau swasta. Tujuannya untuk memastikan bahwa calon debitur
memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Jaminan. Hal ini yang paling menentukan karena untuk menjamin piutang bank
kepada nasabah dapat dikembalikan. Bagi PNS, bisa menjaminkan SK terakhir
beserta dokumen lainnya seperti Taspen. Sementara SK CPNS kebanyakan bank
seperti BRI, BNI, Mandiri tidak menerimanya sebagai jaminan, namun begitu ada
juga bersedia menerimanya seperti Bank BDE. Sementara bagi yang memilih
menggunakan jaminan berupa surat berharga seperti sertifikat tanah, BPKB mobil dan
barang berharga lainnya, harus memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pinjaman.
Jika tidak, maka debitur dapat menambahkan surat jaminan lainnya hingga nilai jual
total jaminan memenuhi batas minimal.

Cara Mengajukan Pinjaman ke Bank


Bawa semua berkas tersebut ke Bank yang Anda inginkan;
Pilih antrian pada bagian Customer Service;
Sampaikan maksud Anda, biasanya Anda akan dibawa ke bagian kredit;
Setelah berkas-berkas Anda diteliti kelengkapannya, maka Anda akan diminta untuk

menunggu selama 1 atau beberapa hari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan
menunggu ditandatangani oleh kepala/direktur bank.
Jika sudah ada keputusan mengenai diterima atau tidaknya pinjaman Anda, maka
pihak bank akan menghubungi Anda melalui telphon.

http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://carapedi.com/2014/06/cara-dansyarat-mengajukan-pinjaman-ke-bank-bri-bca-bni-mandiri/&ei=fvujBO_m&lc=idID&s=1
carapedi.com
2014
Cara dan Syarat Mengajukan Pinjaman/Kredit ke Bank

Inilah Syarat-syarat Mengajukan Kredit

Pinjaman perbankan merupakan salah satu alternatif untuk membiayai bisnis Anda.
Saat ini, banyak orang yang beranggapan bahwa berurusan dengan bank adalah hal
yang rumit dan melelahkan. Sebetulnya, mendapatkan fasilitas kredit dari bank tak
serumit yang dikira. Buktinya, banyak orang mendapatkannya. Kenapa Anda tak
mencobanya?

Prinsipnya, bank hanya akan memberi kredit pada orang yang dipercaya. Oleh sebab
itu, hal yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan pihak bank agar percaya pada
Anda. Caranya? Penuhi semua persyaratan yang diminta.

Bank membagi penerima kredit dalam dua golongan, yakni debitur perorangan dan
debitur perusahaan. Tentu saja, persyaratan untuk kedua jenis debitur itu berbeda.

Bila Anda mengajukan kredit atas nama pribadi, maka Anda termasuk debitur

perorangan. Debitur perorangan itu terdiri bisa berprofesi sebagai pebisnis, dokter,
karyawan, pegawai negeri, perancang busana, arsitek, karyawan swasta, pedagang,
dan lain-lain.

Bila Anda mengajukan kredit atas nama kelompok atau perusahaan, maka Anda
disebut debitur perusahaan atau badan usaha. Semua bentuk usaha yang sah secara
hukum seperti PT, CV, Firma, dan sebagainya bisa mengajukan kredit.

Seperti kami ringkas dari beberapa situs perbankan nasional, bank selanjutnya akan
membedakan debitur perorangan ini dalam tiga golongan, yakni wirausahawan,
karyawan, dan profesional, sesuai profesi masing-masing debitur. Persyaratan yang
diminta umumnya sama, yakni:
1. Foto kopi identitas diri (KTP, SIM, atau paspor).
2. Fotokopi akte nikah (bagi yang sudah menikah).
3. Fotokopi kartu keluarga.
4. Fotokopi rekekening koran/ giro atau tabungan 6-3 bulan terakhir.
5. Fotokopi slip gaji dan surat keterangan bekerja dari perusahaan (bagi karyawan).

Sedang, persyaratan yang diminta untuk kelompok debitur perusahaan, antara lain:

1. Bukti legalitas perusahaan


* Fotokopi identitas diri dari para pengurus perusahaan (direktur & komisaris).
* Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
* Fotokopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan).
* Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris.
* Fotokopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

2. Performa keuangan
* Kopi rekening koran/giro atau buku tabungan di bank manapun selama 6-3 bulan
terakhir.

* Data keuangan lain, seperti neraca keuangan, laporan rugi laba, catatan penjualan &
pembelian harian, dan data pembukuan lainnya.

Setelah hal tersebut di atas lengkap, bank biasanya akan meminta jaminan untuk lebih
meyakinkan mereka bahwa Anda layak mendapat kredit. Bentuknya bermacammacam, bisa berupa serifikat atau surat-surat berharga, bisa juga dalam bentuk wujud
tanah, bagunan, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Yang penting, nilainya lebih besar
atau (minimal) sama dengan jumlah kredit diterima. Selamat mencoba.

http://icl.googleusercontent.com/?
lite_url=http://www.ciputraentrepreneurship.com/memulai-bisnis/inilah-syarat-syaratmengajukan-kredit&ei=fvujBO_m&lc=id-ID&s=1
ciputraentrepreneurship.com
2013
Inilah Syarat-syarat Mengajukan Kredit

Prinsip-prinsip Penilaian Kredit : 6C, 7P, 3 R Apa sih isinya

Sebagai seorang analisis kredit suatu instansi ( perbankan ) biasanya dihadapkan pada
beberapa prinsip untuk menilai kredit seseorang atau suatu instansi. Sebagai seorang
Analis Kredit harus mempunyai sifat independensi, nggak boleh terpengaruh oleh
beberapa hal secara subyektif.

ASAL DAN ARTI KATA CREDIT :

CREDERE
CREDO
KEPERCAYAAN
TRUTH
FAITH
KREDIT adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala aspek, baik
keuangan maupun non-keuangan. Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88).Analisis
kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatanpendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.

Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan

apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya


kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya,
sesuai dengan kesepakatan dengan bank.

Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :1. Kredit
Produktif2. Kredit Konsumtif.

TIPE-TIPE PINJAMAN

Ada 4 macam kelas pinjaman yang disalurkan oleh bank-bank komersial:

1. Real estate,

Pinjaman real estate meliputi pinjaman hipotek & pinjaman kepemilikan rumah.

2. Individual,

Pinjaman individu (konsumen) meliputi pinjaman personal & mobil.

Penyedia pinjaman individu: bank komersial, perusahaan pembiayaan, pengecer, bank


tabungan, perusahaan gas.

3. Komersial & industri (C&I),

Pinjaman komersial & industri (C&I) dapat diberikan kepada usaha kecil & korporasi.

Tingkat bunga: tetap atau mengambang.

Jangka waktu: beberapa minggu s.d 8 tahun.

4. Semua yang lain.

Pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang biasa dipakai dalam menganalisis


kredit modal kerja adalah Turn Over Method, sedangkan untuk menganalisis kredit
investasi adalah PP Method, NPV Method dan IRR Method.

Penggunaan pendekatan-pendekatan tersebut tentunya didasarkan dari data keuangan


perusahaan yaitu laporan necara dan laba rugi perusahaan yang diberikan kepada
bank.

Proses analisis kredit, yaitu :

DescriptiveMenggambarkan bisnis usaha debitur.

ExplanatoryMenjelaskan tentang bisnis

Prinsip-prinsip Penilaian Kredit :

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah,:

a. 6c
1. Character
adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
(willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah
tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:

a.

Meneliti riwayat hidup calon nasabah;

b.

Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;

c.

Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);

d.

Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;

e.

Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;

f.

Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.2

2. Capital

adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar
modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah
dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan
kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung
jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap
gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam
bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih
besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.

3. Capacity

adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau
melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.

Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut


ini:

a.

Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan

perkembangan dari waktu ke waktu.

b.

c.

Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus

Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai

kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian
kredit dengan bank.

d.

Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan

nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.

e.

Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah

mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatanperalatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan
merebut pasar.

4. Collateral

adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang
diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh
mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk
collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud
seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi
dan avalis.

5. Condition of Economy

yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi
keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi
kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal
tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:

a.

Keadaan konjungtur

b.

Peraturan-peraturan pemerintah

c.

Situasi, politik dan perekonomian dunia

d.

Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

6. Constraint

adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk
dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin
yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer
adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti.
Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.

b.7p

1. Personality yaitu menilai dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya seharihari maupun masa lalunya.

2.

Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifiasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.


3.

Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis yang diinginkan nasabah.


4.

Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang

apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
5.

Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

yang telah diambil atau dari sumber mana saja untuk pengembalian kredit yang
diperolehnya.
6.

Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba.

7.

Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank
namun melalui suatu perlindungan.

c. 3R

1. Return(hasil yang dicapai)

Returndisini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan
debitur setelah dibantu dengan kredit oleh bank. Dapat pula diartikan keuntungan
yang akan diperoleh bank apabila memberikan kredit kepada pemohon.

2. Repayment (pembayaran kembali)

Dalam hal ini bank harus menilai berapa lama perusahaan pemohon kredit dapat
membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali
(repayment capacity), dan apakah kredit harus diangsur/ dicicil/ atau dilunasi
sekaligus diakhir periode.

3.

Risk bearing ability (kemampuan untuk menanggung resiko)

Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan
pemohon kredit mampu menanggung resiko kegagalan andai kata terjadi sesuatu yang
tak diinginkan.

Prosedur Analisis Kredit

Penyampaian permohonan kredit oleh calon debitur kepada bagian kredit, yang perlu
diusahakan selengkap mungkin berkasnya, yaitu :

1. Berkas permohonan kredit diserahkan kepada analis untuk dilakukan analisis


tentang permohonan kredit yang bersangkutan.

2. Analis segera menghubungi calon debitur (pemohon kredit) untuk memperoleh


informasi yang sewajarnya.

3. Bila berkas tidak lengkap, analis mengembalikan ke bagian kredit

4. Jika persyaratan telah terpenuhi dalam berkas permohonan kredit yang


bersangkutan maka proses analisis berlanjut dengan :

a. Aspek manajemen berupa pelengkap yang harus diketahui analis

b. Bidang marketing menuntut analis untuk dapat diketahui tentang kelancaran


pemasaran produksi calon nasabah yang bersangkutan

c. Bidang keuangan sebagai sasaran utama analis untuk mengetahui benar tentang
kondisi keuangan calon debitur, serta kemungkinan di hari kemudian, bila kredit
diberikan

d. Penguji analis atas beberapa Turns Over yang dapat dilakukannya terhadap
rencana usaha calon-calon peminjam (calon debitur)

e. Sebagai langkah akhir daripada analisis kredit, adalah penyampaian laporan


analisisnya kepada kepala bagian kredit, untuk kemudian diteruskan kepada yng
berwenang mengambil keputusan kredit.

Kebijakan umum persyaratan suatu permohonan kredit adalah sebagai berikut:

1.

Surat permohonan fasilitas kredit.

2.

Legalitas usaha.

3.

NPWP dan Laporan Keuangan.

4.

Hubungan dengan bank.

5.

Pengalaman usaha.

6.

Batas maksimum kredit bagi badan usaha.

7.

Persyaratan penempatan staf BNI atahttp://www.blogger.com/blogger.g?

blogID=8604366819472339454#editor/target=post;postID=6879892678622958295u
pihak ketiga lainnya.

8.

Fasilitas Forex Line.

9.

Persyaratan Take Over debitur dari bank lain.

10. Referensi agungan untuk kredit yang ditake over dari bank lain Skim pemberian

fasilitas kredit dengan agunan deposito berjangka oleh divisi korporasi atau UMN /
SKM ( diambil dari beberapa sumber )

http://blog.stie-mce.ac.id/tita/2014/08/31/prinsip-prinsip-penilaian-kredit-6c-7p-3-rapa-sih-isinya/
Tita, 2014, Prinsip-prinsip Penilaian Kredit : 6C, 7P, 3 R Apa sih isinya
Pengertian Penilaian atau Analisis Kredit

Penilaian atau analisis kredit adalah semacam studi kelayakan (feasibility Study) atas
perusahaan pemohon kredit. (Firdaus & Ariyanti 2009:184)

Penilaian kredit adalah Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap
kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon
debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau
ditolak. (Djohan 2000:97)

Menurut Thomas Suyatno, dkk (2003:70) yang dimaksud dengan analisa kredit adalah
pekerjaan yang meliputi:
1. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan
maupun

non

keuangan

untuk

mengetahui

kemungkinan

dapat/tidak

dapat

dipertimbangkan suatu permohonan kredit.


2. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan
serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.

Dari Pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengertian penilaian atau analisis kredit
adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga berbagai aspek yang
mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan
pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak.

Pertimbangan Analisa Kredit

Dalam pelaksanaan penilaian kredit, bank harus selalu mempertimbangkan berbagai


hal yang terkait, agar kredit yang akan dipinjamkan dapat memiliki manfaat dan tidak
merugikan bank maupun debitur di masa depan. Menurut Rahadja (1990:10) bank
harus selalu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut
dapat dilunasi kembali.
2. Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability), yaitu bahwa kredit akan
digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat/sekurangkurangnya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
3. Menguntungkan (profitable), baik bagi bank berupa penghasilan bunga maupun
bagi nasabah, yaitu berupa keuntungan dan makin berkembangnya usaha.

Fungsi Analisa Kredit

Kegiatan analisa kredit memiliki arti penting bagi bank, karena bank akan memiliki
jaminan yang memadai selama kredit diberikan. Sutojo (1997:69) menyebutkan
fungsi analisa kredit adalah:
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan
yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifa
kredit, tujuan kredit, dan sebagainya,
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan
keputusan,
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.

Aspek Penilaian Analisis Kredit

Dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan kredit perlu dibahas berbagai
aspek yang menyangkut keadaan usaha pemohon kredit. Pembahasan ini pada
dasarnya adalah untuk meneliti apakah pemohon memenuhi Prinsip 5C atau tidak
yang kemudian menjadi pertimbangan bank untuk menentukan kelayakan pemohon
kredit memperoleh kredit atau tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan kredit
tersebut feasible dalam arti andaikata kredit diberikan, maka usahanya akan
berkembang baik dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga
dalam jangka waktu yang wajar atau sebaliknya.

Kasmir (2002:120) menjelaskan aspek-aspek yang perlu dinilai dalam penentuan


kelayakan pemberian fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
1. Aspek hukum/Yuridis

Dalam aspek inin, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumendokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian ini juga dimaksudkan agar
jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa,
sehinggamenimbulkan masalah. Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke
lembaga yang berhak untuk mengeluarkan dokumen tersebut.
2. Aspek Pemasaran (Marketing)

Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan
dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga akan diketahui
prospek usaha tersebut sekarang dan dimasa yang akan datang.
3. Aspek Keuangan

Analisa aspek ini terhadap perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah
dari kebutuhan usaha dan juga terpenting untuk menilai kemampuan berkembangnya
usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar kreditnya.
4. Aspek Teknis

Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengamati perusahaan dari segi fisik serta
lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat dan produknya mampu bersaing di
pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai.
5. Aspek Manajemen

Penilaian aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber
daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan pengalaman sumber
daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang
ada juga menjadi pertimbangan lain.
6. Aspek Sosial Ekonomi

Penilaian aspek ini digunakan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat
adanya proyek atau usaha pemohon kredit terhadap perekonomian masyarakat dan
sosial secara umum.
7. Aspek AMDAL

Merupakan analisis terhadap lingkungan baik darat, laut atau udara, termasuk
kesehatan manusia apabila usaha atau proyek pemohon kredit dijalankan. Analisis ini
dilakukan secara mendalam sebelum kredit disalurkan, sehingga proyek atau usaha
yang dibiayai tidaka akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya.

http://www.kajianpustaka.com/2013/02/penilaian-atau-analisis-kredit.html?m=1
Muchlisin Riadi
2013
Pengertian Penilaian atau Analisis Kredit

Vous aimerez peut-être aussi