Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN PENDAHULUAN

(TUMBUH KEMBANG)

Oleh :

MUHAMAD YOGA WIBOWO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN X
TAHUN 2015

LAPORAN PENDAHULUAN ANAK SEHAT

(TUMBUH KEMBANG)
A. PENGERTIAN
Pertumbuhan

merupakan

peningkatan

jumlah

dan

ukuran

sedangakan

perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat
yang paling rendah dan kompleks melalui proses maurasi dan pembelajaran (Whalex dan
Wone, 2000)
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana seseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua
eristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang,
umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tibuh yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang
yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri
tersendiri pada setiap anak.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
1. Factor keturunan (herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui
instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan
pertumbuhan selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh : syndrome Down,
Syndrom Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a. Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan
perempuan
b. Ras : ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa
memiliki karakteristik.
2. Factor lingkungan
a. Lingkungan internal
1. Intelegensi

Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika


intelegensi rendah.
2. Hormon
Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk
pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid
menstimulasi pertumbuhan sel inerstitiil testis, memproduksi testosterone dan
ovarium, memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru
berpengaruh terhadap perkembangan emosi, social, intelektual anak, cara anak
berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar
rumah.
b. Lingkungan eksternal
1. Kebudayaan
Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan
dan memahami kesehatan berperilaku hidup sehat.
2. Status social ekonomi
Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social
ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbatasan untuk memenuhi
kebutuhan primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat
dari makanan bergizi.
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan
mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.
C. PERIODE PERKEMBANGAN
Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembetukan organ
dan system orga anak, selain itu hubungan antara kondisi itu member dampak pada
pertumbuhannya.

2. Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada periode ini,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada aspek kognitif, motorik
dan social.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun).
Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas
seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.
D. PERKEMBANGAN ANAK BALITA
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social emosional dan intelegensi berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral
serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap
kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani
dengan baik maka akan mengurangi kualitas perkembangan.
Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang
melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang
cermat, missal : keterampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara
spontan.

4. Gross Motor (Motorik Kasar)


Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa milestone
pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal.
Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu,
misalnya :
a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara
c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan jari
telunjuk dan ibu jari
f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
ANALISA DATA
DATA

ETIOLOGI

MASALAH

Ds: keluarga mengatkan tidak


tahu proses tumbuh kembang
yang terjadi pada anak
Do:
- Tampak
kurang
motivasi belajar
- Tidak
peduli
pendidikan
yang
seharusnya
- Tampak
terhambat
masa tumbuh kembang
anak

Kurang informasi ttg proses


tumbuh kembang
Penelantaran anak
Proses tumbuh kembang
terhambat
Akibat ketidak tahuan
orangtua tentang tumbuh
kembang

Kurang pengetahuan orangtua


tentang
proses
tumbuh
kembang

Ds: klien mengatakan susah


berbicara
dengan
bahasa
indonesia yang baik dan benar
Do: - bahasa sangat terbatas
- Kosakata yang minim
- tampak malu malu
untuk berbicara

Kurang bimbingan belajar


bahasa
Perbedahan kata terbatas
Kemampuan memahami
proses belajar komunikasi
kurang
Gangguan komunikasi dan
rasa aman

Gangguan rasa
komunikasi

aman

dan

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan
2. Kurang pengetahuan orang tua b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan
anak.

3. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
4. Potensial peningkatan keteraturan perilaku bayi
F. PERENCANAAN
1. Dx 1
Intervensi
a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
b. Lindungi kaki anak dengansandal/sepatu
c. Beri makan yang aman untuk usia anak
d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan
2. Dx 2
Intervensi
a. Jelaskan pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi.
b. Bantu ibu/orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang
yang dilewati anak dengan masa pertumbuhan dan perkembangan.
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips perawatan anak
3. Dx 3
a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai
umur.
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Dx 4
a. Jelaskan keputuhan perkembangan bayi seperti stimulasi (visual, pendengaran,
vestibular, taktil, olfaktorius, gustatorius), periode keterjagaan, kebutuhan tidur.
b. Jelaskan pengaruh stress lingkungan yang berlebihan pada bayi
- Beri daftar tanda tentang stress dari bayi mereka
- Ajarkan untuk menghentikan sitmulasi jika bayi memperlihatkan tanda stress
- Saat memberi intervensi perkembangan: lakukan hanya bila bayi sedang
terjaga, jika memungkinkan perlihatkan pada orang tua contoh ketika bayi
mereka terjaga dan tidak terjaga, mulai dengan satu stimuli setiap kali
(sentuhan, suara), lakukan intervensi dalam waktu singkat, tingkatkan
intervensi berdasarkan isyarat bayi, lakukan intervensi yang sering,
c. Lakukan penyuluhan kesehatan dan rujukan bila diperlukan
- Jelaskan bahwa intervensi perkembangan akan berubah dengan sejalan dengan
berkembangnya

anak.

Rujuk

ke

keterlambatan

pertumbuhan

dan

perkembangan untuk kebutuhan perkembangan yang spesifik sesuai golongan


-

usia.
Beri orang tua data sumber untuk mendapatkan bantuan di rumah.

G. EVALUASI
1. Dx 1
Bayi bebas dari cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkungan
rumah, keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang aman
dirumah.
2. Dx 2
Orang tua mampu memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak.
3. Dx 3
Ibu tidak cemas dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya dan
informasi yang diberikan.
4. Dx 4
Bayi akan terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai dengan
golongan usia.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.Jakarta:EGC
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Wong,Donna L.2003.Pedoman Klinis Keperawatan Pediatri.Jakarta:EGC

Vous aimerez peut-être aussi