Vous êtes sur la page 1sur 25

PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN

KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Benigna Prostas
Hyperplasia)

2012

W W W . S A K T wY wA wI R. sLaAk N
GGA.WORDPRESS.COM
tyairlangga.wordpress.com

Page 1

Kelenjar Prostat
Anatomi

Gambar 2.1 Anatomi Kelenjar Prostat

Kelenjar Prostat adalah satu organ genetalia pria yang terletak di sebelah inferior bulibuli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran organ ini menekan
uretra pars prostatic dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli.
Prostat merupakan kelenjar aksesori terbesar pada pria; tebalnya 2 cm dan
panjangnya 3 cm dan lebarnya 4 cm, dan berat 20 gram. Prostat mengelilingi uretra
pars prostatika dan ditembus di bagian posterior oleh dua buah duktus ejakulatorius.
Kelenjar prostat terdiri dari 30-50 kelenjar yang terdiri atas empat lobus yaitu :
1.
2.
3.
4.

lobus medial
lobus lateralis
lobus anterior
lobus posterior.

Fungsi kelenjar prostat menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna
untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagma.
Kelenjar bulbo uretralis terletak di sebelah bawah dari kelenjar prostat panjangnya 2-5
cm. Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.

Fisiologi
Sekret kelenjaran prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama secret dari
vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen. Semen berisi

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 2

sejumlah asam sitrat sehingga pH nya agak asam (6,5). Selain itu dapat ditemukan
enzim yang bekerja sebagai fibrinolisin yang kuat, fosfatase asam, enzim-enzim lain
dan lipid. Secret prostat dikeluarkan selama ejakulasi melalui kontraksi otot polos.
Benigna Prostat Hipertropi
Pengertian
Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat,
disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi
jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra
pars prostatika.
Benigna Prostat Hiperplasi adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara
umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi
uretral dan pembatasan aliran urinarius (Marilynn, E.D, 2000 : 671).
Etiologi
Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui secara
pasti. Tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hyperplasia prostat erat
kaitannya dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses penuaan
(Purnomo, 2005).
Menurut Syamsu Hidayat dan Wim De Jong etiologi dari BPH adalah :
1) Adanya hyperplasia periuteral yang disebabkan
keseimbangan endokrin (testosteron dan estrogen)
2) Faktor umur/usia lanjut
3) Idiopatik

karena

perubahan

Selain faktor tersebut ada beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab
timbulnya hyperplasia prostat, yaitu sebagai berikut.
1) Dihidrotestosteron, peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen
menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi.
2) Ketidakseimbangan hormone estrogen testosterone. Pada proses penuaan pria
terjadi peningkatan hormone estrogen dan penurunan testosterone yang
mengakibatkan hiperplasi stroma.
3) Interaksi stroma epitel. Peningkatan epidermal growth factor atau fibroblas
growth factor dan penurunan transforming growth factor beta menyebabkan
hiperplasi stroma dan epitel.
4) Berkurangnya sel yang mati. Estrogen yang meningkat menyebabkan
peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat.

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 3

5) Teori sel stem. Sel stem yang meningkat mengakibatkan poliferasi sel transit.
Patofisiologi
Sejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia.
Jika prostat membesar, maka akan meluas keatas (kandung kemih) sehingga pada
bagian dalam akan mempersempit saluran uretra prostatica dan menyumbat aliran
urine.
Keadaan ini dapat meningkatakan tekanan intravesikal. Sebagai kompensasi
terhadap tahanan uretra prostatica, maka otot detrusor dan kandung kemih
berkontraksi lebih kuat agar dapat memompa urine keluar. Kontraksi yang terusmenerus menyebabkan perubahan anatomi dari kandung kemih berupa: hipertropi
otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sekula, dan divertikel kandung kemih.
Tekanan intravesikal yang tinggi diteruskan keseluruh bagian buli-buli tidak
terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat
menimbulkan aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesikoureter. Keadaan ini jika berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan hidroureter,
hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal.
Manifestasi Klinis
Gejala klinik yang timbul disebabkan oleh karena dua hal:
1. Obstuksi
2. Iritasi
Gejala-gejala klinik ini dapat berupa :
1. Gejala pertama dan yang paling sering dijumpai adalah penurunan kekuatan
pancaran dan kaliber aliran urine, oleh karena lumen urethra mengecil dan
tahanan di dalam urethra mengecil dan tahanan di dalam urethra meningkat,
sehingga kandung kemih harus memberikan tekanan yang lebih besar untuk
dapat mengeluarkan urine.
2. Sulit memulai kencing (hesitancy) menunjukan adanya pemanjangan periode
laten, sebelum kandung kemih dapat menghasilkan tekanan intra-vesika yang
cukup tinggi.
3. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk mengosongkan kandung kemih, jika
kandung kemih tidak dapat mempertahankan tekanan yang tinggi selama
berkemih, aliran urine dapat berhenti dan dribbling (urine menetes setelah
berkemih) bisa terjadi. Untuk meningkatkan usaha berkemih pasien biasanya
melakukan valvasa menauver sewaktu berkemih.
4. Otot-otot kandung kemih menjadi lemah dan kandung kemih gagal
mengosongkan urine secara sempurna, sejumlah urine tertahan dalam kandung

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 4

5.
6.
7.
8.

9.

kemih sehingga menimbulkan sering berkemih (frequency) dan sering


berkemih malam hari (nocturia).
Infeksi yang menyertai residual urine akan memperberat gejala, karena akan
menambah obstruksi akibat inflamasi sekunder dan oedem.
Residual urine juga dapat sebagai predisposisi terbentuknya batu kandung
kemih.
Hematuria sering terjadi oleh karena pembesaran prostat menyebabkan
pembuluh darahnya menjadi rapuh.
Bladder outlet obstruction ataupun overdistensi kandung kemih juga dapat
menyebabkan refluk vesikoureter dan sumbatan saluran kemih bagian atas
yang akhirnya menimbulkan hydroureteronephrosis.
Bila obstruksi cukup berat, dapat menimbulkan gagal ginjal (renal failure) dan
gejala-gejala uremia berupa mual, muntah, somnolen atau disorientasi, mudah
lelah dan penurunan berat badan.

Tingkat Keparahan BPH


Tingkat keparahan penderita BPH dapat diukur dengan skor IPSS (Internasional
Prostate Symptom Score) untuk membantu diagnosis dan menentukan tingkat
beratnya penyakit.
No Keluhan pada bulan
terakhir

Seberapa sering anda


merasa tidak lampias saat
selesai berkemih?

Kadangkadang
sekitar
(50%)
3

Seberapa sering
anda harus kencing dalam
waktu <2 jam setelah
selesai berkemih?
Seberapa sering
anda mendapatkan
kencing anda terputusputus?
Seberapa sering
anda mendapatkan bahwa
anda sulit menahan

Tidak
pernah

<1x
<dari
dalam 5 setengah
kali

>dari
Hampir
setengah selalu

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 5

kencing?
Seberapa sering pancaran
kencing anda lemah?
Seberapa sering anda
harus mengedan untuk
mulai berkemih?
Seberapa sering anda
harus bangun untuk
berkemih sejak mulai
tidur pada malam hari
hingga bangun di pagi
hari?

Total IPSS Score : Ringan (Mild) : 0 7


: Sedang (Moderate) : 8-19
: Berat (Severe) : 20 - 35
Ada juga yang membagi derajat penderita hiperplasi prostat berdasarkan gambaran
klinis:
1. Derajat I
: Colok dubur terdapat penonjolan prostat
prostat mudah diraba, dan sisa volume urin <50 ml
2. Derajat II
: Colok dubur terdapat penonjolan prostat
prostat dapat dicapai, sisa volume urin 50-150 ml
3. Derajat III
: Colok dubur terdapat penonjolan prostat
prostat tidak dapat diraba, sisa volume urin >150 ml
4. Derajat IV
: Colok dubur terdapat penonjolan prostat
BAK, terjadi retensi urin total

1-2 cm, batas atas


2-3 cm, batas atas
3-4 cm, batas atas
>4 cm, tidak dapat

Pemeriksaan Diagnostik
1.
2.
3.
4.
5.

Urinalisis untuk melihat adanya tanda infeksi pada saluran kemih.


Fungsi ginjal untuk menilai adanya gangguan fungsi ginjal.
Pemeriksaan uroflowmetri.
Foto polos abdomen, untuk menilai adanya batu saluran kemih.
PIV, untuk melihat adanya komplikasi pada ureter dan ginjal, seperti hidroureter,
hidronefrosis.

Penatalaksanaan

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 6

1. Watchfull waiting
Watchfull waiting dilakukan pada penderita dengan keluhan ringan. Tindakan
yang dilakukan adalah observasi saja tanpa pengobatan
2. Medikamentosa : Penghambat adrenergik , Fitotropi, alpha blocker
3. Teknik pembedahan.
a. Trans uretral Resection (TUR), yaitu reseksi endoskopik malalui uretra.
Jaringan yang direseksi hampir seluruhnya terdiri dari jaringan kelenjar
sentralis. Jaringan perifer ditinggalkan bersama kapsulnya. Metode ini cukup
aman, efektif dan berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi retrograd dan pada
sebagaian kecil dapat mengalami impotensi. Hasil terbaik diperoleh pasien
yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. Untuk keperluan tersebut,
evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan
obstruksi dari pasien non-obstruksi. Evaluasi ini berperan selektif dalam
penentuan
perlu
tidaknya
dilakukan
TUR.
Suatu
penelitian
menyebutkan bahwa hasil obyektif TUR meningkat dari 72% menjadi 88%
dengan mengikutsertakan evaluasi urodinamik pada penilaian pra-bedah dari
152 pasien. Mortalitas TUR sekitar 1%dan morbiditas sekitar 8%.Saat ini
tindakan TUR P merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan
diseluruh dunia. Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans-uretra dengan
mempergunakan cairan irigan (pembilas) agar daerah yang akan direseksi
tetap terang dan tidak tertutup olehdarah. Cairan yang dipergunakan adalah
berupa larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik
pada saat operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murah
adalah H2O steril (aquades).
Salah satu kerugian dari aquades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga
cairan ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena
yang terbuka pada saat reseksi. Kelebihan air dapat menyebabkan terjadinya
hiponatremia relatif atau gejala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma
TUR P. Sindroma ini ditandai dengan pasien yang mulai gelisah, kesadaran
somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi. Jika tidak segera
diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam
keadaan koma dan meninggal. Angka mortalitas sindroma TUR P ini adalah
sebesar 0,99%. Karena itu untuk mengurangi timbulnya sindroma TUR P
dipakai cairan non ionik yang lain tetapi harganya lebih mahal daripada
aquades, antara lain adalah cairan glisin , membatasi jangka waktu operasi
tidak melebihi 1 jam, dan memasang sistostomi suprapubik untuk mengurangi
tekanan air pada buli-buli selama reseksi prostat.
Keuntungan :
- Luka insisi tidak ada
- Lama perawatan lebih pendek

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 7

- Morbiditas dan mortalitas rendah


- Prostat fibrous mudah diangkat
- Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol.
Kerugian :
- Tehnik sulit
- Resiko merusak uretra
- Intoksikasi cairan
- Trauma spingter eksterna dan trigonum
- Tidak dianjurkan untuk BPH yang besar
- Alat mahal
- Ketrampilan khusus
b. Trans urethral incision of prostate (TUIP)
Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi
ukuran prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak
begitu besar dan pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan
metode tersebut atau incisi leher buli- buli atau bladder neck incision (BNI)
pada jam 5 dan 7. Terapi ini juga dilakukan secara endoskopik yaitu dengan
menyayat memakai alat seperti yang dipakai pada TUR P tetapi memakai alat
pemotong yang menyerupai alat penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara
ureter sampai dekat ke verumontanum dan harus cukup dalam sampai tampak
kapsul prostat. Kelebihan dari metode ini adalah lebih cepat daripada TUR dan
menurunnya kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan cara TUR.
c. Prostatektomi terbuka
4. Terapi invasive minimal
a. TUMT (Trans urethral micro web thermotherapy)
b. Dilatasi balon trans uretra (TUBD)
c. High intensity focus ultrasound
d. Ablasi jarum trans uretra
e. Stent Prostat
Di dalam praktek, pembagian derajat beratnya BPH derajat I-IV digunakan untuk
menentukan cara penanganan, yaitu
1) Derajat I
: belum memerlukan tindakan operatif, melainkan dapat
diberikan pengobatan secara konservatif (observasi : watchfull waiting)

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 8

2) Derajat II
: sudah ada indikasi untuk melakukan intervensi operatif,
dan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai cara terpilih ialah
transurethral resection (TUR)
3) Derajat III
: TUR masih dapat dikerjakan oleh ahli urologi yang cukup
berpengalaman melakukan TUR oleh karena biasanya pembesaran prostat
sudah lebih dari 60 gram. Apabila diperkirakan prostat sudah cukup besar
sehingga reseksi tidak akan selesai dalam satu jam maka sebaiknya
dilakukan operasi terbuka
4) Derajat IV
: tindakan pertama yang harus dilakukan adalah
membebaskan pasien dari retensi urin total, dengan memasang kateter atau
sistostomi setelah itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
melengkapi diagnostic, kemudian terapi definitive dapat dengan TURP
atau operasi terbuka
Komplikasi
1. Retensi urin akut dan involusi kontraksi kandung kemih
2. Refluks kandung kemih, hidroureter, dan hidronefrosis
3. Gross hematuria dan urinary tract infection (UTI)
Latihan Kegel
Pengertian
Berbagai kondisi dapat menyebabkan melemahnya otot-otot panggul, seperti
kehamilan, melahirkan, dan kelebihan berat badan. Otot-otot panggul yang lemah
menyebabkan penurunan kemampuan untuk mengendalikan berkemih atau buang air
besar. Sebagai contoh, pada saat kandung kemih anda sudah penuh dengan urin, anda
tentu akan menahan agar urin tidak segera keluar sebelum anda sampai di toilet atau
kamar mandi. Meskipun sudah urin sudah sangat mendesak dan mungkin kandung
kemih sudah meregang, anda mampu mencegah aliran urin keluar.
Otot yang membantu anda untuk menahan urin untuk tidak segera keluar diperankan
oleh otot-otot panggul. Apabila otot-otot panggul ini sudah melemah, kemampuan
untuk mengendalikan perkemihan pun akan menurun. Otot-otot panggul sama seperti
otot-otot di bagian tubuh yang lain. Jika otot ini sudah mulai melemah, dapat dilatih
untuk memperkuatnya kembali caranya adalah dengan Latihan Kegel.
Kegels Exercise atau Latihan Kegel adalah latihan otot-otot panggul yang berperan
dalam mengendalikan perkemihan dan anus. Latihan dilakukan dengan mengencangkan
(kontraksi) dan mengendurkan (relaksasi) secara bergantian otot-otot panggul.
Latihan ini biasanya dianjurkan untuk dilakukan bagi mereka yang mengalami
gangguan mengendalikan perkemihan, seperti sering mengompol, kebocoran (atau
merembes), atau desakan berkemih yang tidak dapat ditahan. Wanita yang sedang

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 9

hamil sering mengalami masalah kebocoran urin karena janin dalam rahimnya menekan
kandung kemih.Selain otot yang mengendalikan perkemihan, latihan Kegel ini juga
dapat bermanfaat untuk masalah kendurnya otot-otot yang mengendalikan pengeluaran
BAB.
Pada manula pria, seiring dengan penurunan fungsi fisiologis tubuh, terjadi perubahan
pada sistem perkemihan berupa penurunan aliran darah ke ginjal dan penurunan
kapasitas kandung kencing. Akibatnya timbul keluhan sering kencing, susah menahan
kencing, ngompol, dan inkontinensia (kencing terasa tidak tuntas).
Di samping itu terjadi pembesaran prostat yang menyebabkan saluran kencing
menyempit. Akhirnya kencing menjadi sedikit-sedikit atau sampai tidak bisa kencing
sama sekali.
Posisi otot dasar panggul

Sphincter terletak di beberapa bagian tubuh kita: antara perut dan kerongkongan yang
usus besar dan usus kecil. Ini memainkan peran untuk mencegah terjadinya
refluks. Otot dasar panggul adalah salah satu sfingter dan merupakan otot yang
didistribusikan di sekitar anus, vagina, dan uretra dalam bentuk angka "8".
Untuk merasakan dimana posisi otot panggul dapat dilakukan beberapa metode, yaitu :
1. Duduk toilet dengan posisi kaki terpisah dan mencoba untuk menghentikan aliran
urin ketika buang air kecil. Pada saat ini tidak menggunakan otot lainnya, seperti
perut, pinggul, atau kaki.
Jika Anda dapat menghentikan aliran urin, Anda akan mengontraksikan otot dasar
panggul dan jika Anda buang air kecil lagi, Anda dapat merilekskan otot dasar
panggul. Cobalah berulang kali sampai anda mulai bisa lebih peka merasakan rasa
kontraksi dan relaksasi.
2. Metode lain mengetahui letak otot dasar panggul adalah dengan memasukkan jari
Anda ke dalam vagina dan menjepit jari pada otot vagina seperti metode
menghentikan urin. tidak menggunakan otot paha atau perut.
3. Seperti metode lainnya, ketika Anda berhubungan seks, cobalah untuk kontraksikan
otot vagina Anda. Otot yang dikontraksikan adalah otot dasar panggul.
4. Jika Anda tidak dapat merasakan otot panggul dengan metode di atas, Anda
mungkin harus bantuan dari instrumen.

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 10

Fungsi otot dasar panggul

1. Seperti otot perut disebut Core merupakan sebuah otot penting yang mendukung
tubuh kita, sehingga otot dasar panggul mampu menopang berat didaerah panggul
khususnya, rahim, kandung kemih, dan organ internal.
2. Peran sfingter Ini mengontrol pergerakan usus dan gerakan kandung kemih. Pada
saat keluar air seni, sebagian otot dasar panggul di sekitar uretra menjadi santai,
tegangan otot sangat rendah sehingga bisa buang air kecil dengan lancar. Pada
saat yang sama, otot dasar panggul di sekitar anus membuat tegangan seperti itu
sehingga untuk mencegah tinja keluar saat buang air kecil.
3. Dalam hal berhubungan seks, otot dasar panggul membuat tegangan seperti itu
sehingga mencegah tinja atau urin keluar dan membantu untuk mencapai orgasme
dengan mudah.
4. Hal ini memainkan peran penting ketika memimpin relaksasi saat melahirkan
sehingga melahirkan menjadi lebih mudah.

Tujuan

1.
2.
3.
4.

Meningkatkan tonus otot kandung kemih dan kekuatan otot dasar panggul serta
sfingter uretra agar dapat tertutup dengan baik
Meningkatkan efisiensi serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
Meningkatkan aliran darah ke ginjal
Memperpanjang interval waktu berkemih sehingga lansia dapat menahan sensasi
untuk berkemih sebelum waktunya

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 11

Langkah-langkah Latihan

Kegel
Gambar 3.3.3 Latihan Kegel dengan sit up

1. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul. Minta klien berupaya
untuk menghentikan aliran urine selama berkemih dan kemudian memulainya
kembali. Praktikkan setiap kali berkemih.
2. Klien mengambil posisi duduk berdiri. Instruksikan klien untuk mengencangkan otototot disekitar anus.
3. Minta klien mengencangkan otot di bagian posterior dan kemudian kontraksikan
otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat. Kemudian minta klien
merelaksasikan otot- otot secara keseluruhan. Ulangi latihan empat kali per jam saat
terbangun dari tidur selama tiga bulan.
4. Apabila memungkinkan, ajar klien melakukan sit-ups yang dimodifikasi (lutut
ditekuk). Membantu klien untuk merasakan otot - otot anterior pada dasar panggul.
Mengajarkan teknik pengontrolan. Membantu klien merasakan otot-otot posterior
pada dasar panggul. Meningkatkan pengontrolan otot panggul dan membantu
relaksasi sfingter selama berkemih. Menguatkan otot - otot abdomen untuk
pengontrolan kandung kemih. (Potter & Perry, 2005: 1732)
Lakukan rangkaian Kegels Exercise ini tiga kali dalam sehari. Latihan dilakukan setiap
hari dalam berbagai posisi yang berbeda: berbaring, duduk, dan berdiri. Anda dapat
melakukannya saat berbaring di tempat tidur (misalnya, malam hari sebelum tidur), saat
duduk di meja kerja, atau saat beridiri memasak di dapur.
Orang lain tidak akan mengetahui anda melakukan latihan ini, sehingga mempermudah
anda melakukannya di mana saja di tengah-tengah aktivitas sehari-hari. Latihan di tempat
umum pun tidak masalah, anda dapat melakukannya sambil duduk di kendaraan, atau

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 12

berdiri saat mengantri kasir di supermarket. Latihan dengan posisi yang berbeda-beda
dapat memperkuat otot-otot panggul anda.
Petunjuk
1. Bernapas normal saat melakukan latihan kegel untuk memastikan aliran oksigen
lancar untuk otot dasar panggul Anda.
2. Menghindari ketegangan otot-otot pantat paha dan perut Anda saat berlatih senam
kegel. Menempatkan tangan Anda pada wilayah ini saat melakukan latihan kegel
akan mengingatkan Anda menjaga otot-otot tersebut untuk tetap rileks.
3. Jangan melewatkan fase relaksasi setiap siklus latihan kegel. Relaksasi otot-otot
dasar panggul Anda antara kontraksi memungkinkan serat otot untuk beristirahat
dan memperkuat kontrol Anda.
4. Bersabarlah, dibutuhkan waktu untuk membangun kekuatan pada otot dasar
panggul Anda. Tergantung pada jumlah pengulangan Anda melakukan dan
frekuensi latihan Anda, mungkin diperlukan waktu hingga enam minggu sebelum
Anda mengalami peningkatan yang nyata dalam kekuatan otot dasar panggul Anda.
5. Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau mengalami
kesulitan mencoba untuk melakukan latihan Kegel.
6. Inkontinensia urin dapat terjadi karena berbagai alasan selain kelemahan otot dasar
panggul. Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda mengalami nkontinensia urin.
Anda mungkin perlu tes medis untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang
tepat.
7. Latihan kegel seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit. Jika Anda mengalami sakit
saat melakukan latihan dasar panggul, konsultasikan dengan penyedia layanan
kesehatan Anda.
8. otot dasar panggul Sangat lemah atau rusak dapat menyebabkan organ-organ
panggul ke dalam vagina kendur. Jika Anda melihat sebuah tonjolan yang tidak
biasa di dalam vagina, hubungi dokter.

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 13

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus
Tn. X berumur 60 tahun mengeluh buang air kecil tidak lancar sejak 2 bulan yang lalu.
Pasien harus menunggu pada permulaan buang air kecil, mengedan pada saat buang air
kecil, alirannya terputus-putus, pancaran air lemah dan menetes pada akhir kencing. Pasien
juga merasa tidak puas setelah buang air kecil.selain itu, pasien merasakan nyeri pada
ujung penis dan batang penis saat buang air kecil.
Pengkajian
Nama

: Tn. X

Umur

: 60 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Klirong, Kebumen

Agama

: Islam

Keluhan Utama

: Buang air kecil tidak lancar

Riwayat Penyakit Dahulu

: Riwayat DM disangkal, riwayat sakit batu saluran kencing


di sangkal, riwayat infeksi saluran kemih disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

: Tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang sama

Pemeriksaan Fisik
1. Sistem pernapasan
RR=20x/menit
2. Sistem Kardiovaskuler
Nadi 120 x/menit, tekanan darah 130/100 mmHg, CRT <3 detik
3. Sistem Persarafan
Nyeri pada batang dan ujung penis

4. Sistem Perkemihan

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 14

Sulit memulai buang air kecil, alirannya terputus-putus, pancaran air lemah dan
menetes pada akhir kencing. Ada retensi urin, dan setelah dipalpasi ditemukan
pembesaran pada prostat, batas atas prostat tidak dapat diraba.
5. Sistem Pencernaan
Normal
6. Sistem Muskuloskeletal
Normal
7. Sistem Integumen
Normal
8. Sistem Endokrin
Normal
9. Sistem Reproduksi
Normal
Analisa Data
Pre operasi
No
1.

Data

Etiologi

Masalah

DS : Pasien mengeluh
buang air kecil
tidak lancar
DO : Ada retensi urin

BPH

Prostat membesar

Mendesak uretra

Obstruksi uretra

Perubahan pola eliminasi


urin

Perubahan pola eliminasi


urine

BPH

Prostat membesar

Menekan saraf

Nyeri

2. DS : Pasien mengeluh
nyeri di ujung dan
batang penis saat
BAK
DO
: P = nyeri

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 15

meningkat saat BAK


Q=
R = ujung dan
batang penis
S=5
T = saat BAK
5.

DS
:
pasien
mengekspresikan keluhan
karena perubahan pada
kejadian kehidupan
DO : pasien tampak
gelisah dan takut saat tau
akan dilakukan tindakan
bedah

Post Operasi
No.
Data
1.
DS : DO : penggunaan kateter

2.

DS : Klien mengeluh
keterbatasan
dalam
berhubungan
seksual
selama
proses
penyembuhan
akibat
pembedahan
DO : pembatasan yang
dialami atau actual terkait

Nyeri

BPH

Rencana pembedahan

Ansietas

Ansietas

Etiologi
BPH

Prostat membesar

Mendesak uretra

Obstruksi uretra

Retensi urin

Kateterisasi

Resiko infeksi

Masalah
Resiko infeksi

BPH

Berkurangnya fungsi organ


reproduksi

Perubahan gairah seksual

Disfungsi seksual

Disfungsi seksual

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 16

dengan penyakit dan/atau


terapi

Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
1. Perubahan pola eliminasi urin b.d obstruksi uretra sekunder dari pembesaran prostat
2. Nyeri b.d peregangan dari terminal saraf
3. Ansietas b.d prognosis perubahan status kesehatan, menghadapi prosedur bedah
Post operasi
1. Resiko infeksi b.d port de entre mikroorganisme melalui kateterisasi
2. Resiko disfungsi seksual b.d hilangnya fungsi tubuh

Intervensi Keperawatan
Pre operasi
1. Perubahan pola eliminasi urin b.d obstruksi uretra sekunder dari pembesaran prostat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 7x24 jam, pola eliminasi optimal
sesuai kondisi pasien
Kriteria Hasil : Frekuensi miksi dalam batas 5-8x/24 jam
: Tidak terjadi retensi urin

Intervensi
1. Kaji pola berkemih dan catat produksi
urin tiap 6 jam
2. Menghindari minum banyak dalam waktu
singkat, menghindari alcohol dan diuretik
3. Kolaborasi :
a. pemberian
obat
penghambat
adrenergic
b. pemasangan kateter
c. catat jumlah sisa volume urin, jika

Rasional
1. Mengetahui
pengaruh
iritasi
kandung kemih dengan frekuensi
miksi
2. Mencegah distensi kandung kemih
akibat tonus otot detrusor menurun
3. Kolaborasi:
Untuk mengurangi resistensi otot
olos prostat
Kateter dapat mengurangi retensi
urin
Tindakan pembedahan merupakan

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 17

>100 ml (BPH derajat III) maka


dilakukan
tindakan
pembedahan
prostatektomi atau lebih aman Trans
Uretral Reseksi Prostat

penatalaksanaan BPH dan tindakan


endourologi
adalah
tindakan
invasive minimal untuk reseksi
prostat. Lebih aman apabila pada
pasien yang mengalami risiko
tinggi pembedahan tidak perlu
insisi pembedahan

2. Nyeri b.d peregangan dari terminal saraf


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam, pasien mampu
mempertahankan derajat kenyamanan secara adekuat
Kriteria Hasil : Secara verbal pasien mengungkapkan nyeri berkurang/hilang
: Pasien dapat beristirahat dengan tenang

1.

2.

3.
4.

5.

Intervensi
Monitor dan catat adanya rasa nyeri,
lokasi, durasi dan faktor pencetus serta
penghilang nyeri
Observasi tanda-tanda non verbal
nyeri (gelisah, kening mengkerut,
peningkatan tekanan darah dan denyut
nadi)
Beri kompres hangat pada abdomen
terutama perut bagian bawah
Anjurkan pasien untuk menghindari
stimulant (kopi, teh, merokok,
abdomen tegang)
Atur posisi pasien senyaman mungkin

6. Ajarkan teknik relaksasi.


7. Kolaborasi : pemberian analgesik jika
diperlukan

Rasional
1. Mengidentifikasi nyeri yang dirasakan
pasien
2. Mengidentifikasi
keparahan/skala
nyeri yang dirasakan pasien

3. Kompres hangat dapat mengurangi


nyeri dengan cara merilekskan otot
4. Kopi dan teh adalah diuretic yang
dapat menstimulasi pembentukan urin
5. Posisi yang nyaman dapat mengurangi
nyeri
6. Teknik relaksasi dapat mengurangi
nyeri
7. Analgesik
berfungsi
sebagai
pengurang rasa nyeri

3. Ansietas b.d perubahan status kesehatan, menghadapi prosedur bedah

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 18

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, perasaan khawatir dan
tegang menghilang atau berkurang
Kriteria Hasil : Pasien tampak rileks
: Tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
Intervensi
1. Dampingi klien dan bina hubungan
saling percaya
2. Memberikan informasi tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan
3. Dorong pasien atau orang terdekat untuk
menyatakan masalah atau perasaan
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
situasi yang mencentuskan ansietas
5. Sediakan pengalihan melalui televisi,
radio, permainan, serta terapi okupasi.

Rasional
1. Menunjukka
perhatian
dan
keinginan untuk membantu
2. Membantu pasien dalam memahami
tujuan dari suatu tindakan
3. Memberikan
kesempatan
pada
pasien dan konsep solusi pemecahan
masalah
4. Membantu
pasien
menghindari/mengurangi
faktor
pencetus
5. Untuk mengurangi ansietas dan
memperluas fokus

Post operasi
1. Resiko infeksi b.d port de entre mikroorganisme melalui kateterisasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan 2x24 jam, pasien terbebas dari infeksi
Kriteria Hasil : Tanda-tanda vital dalam batas normal
: Tidak ada bengkak, aritema, nyeri
: Berkemih dengan urin jernih tanpa kesulitan

Intervensi
1. Monitor tanda-tanda sepsis (nadi
lemah, hipotensi, nafas meningkat,
dingin, keseimbangan cairan intake
output, adanya perdarahan)
2. Perhatikan kateter urin, laporkan bila
keruh dan bau busuk
3. Ajarkan personal hygiene pada pasien

Rasional
1. Mengidentifikasi tanda-tanda infeksi
sejak dini
2. Tanda terdapat bakteri
3. Untuk melindungi
infeksi

tubuh

www.saktyairlangga.wordpress.com

terhadap

Page 19

4. Pertahankan system drainage gravitas


tertutup
5. Buang urin dalam bag urine setelah
terisi

4. Mencegah refluks urin ke dalam


kandung kemih
5. Untuk mencegah perkembangbiakan
bakteri

2. Resiko disfungsi seksual b.d hilangnya fungsi tubuh


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam, pasien mampu
mempertahankan fungsi seksualnya
Kriteria Hasil : Pasien menyadari keadaannya dan akan mulai lagi interaksi seksual dan
aktivitas secara optimal

1.

2.

3.

4.

Intervensi
Motivasi
pasien
untuk
mengungkapkan perasaannya yang
berhubungan dengan perubahannya
Beri kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan perasaannya tentang
efek prostatektomi dalam fungsi
seksual
Libatkan
keluarga/istri
dalam
perawatan pemecahan masalah fungsi
seksual
Beri
HE
tentang
:
adanya
kemungkinan fungsi seksual kembali
normal
:
adanya
kemunduran
ejakulasi.
Anjurkan
pasien untuk menghindari hubungan
seksual selama 1 bulan setelah operasi

1.

2.
3.
4.

Rasional
Mengungkapkan
perasaan
yang
dirasakan dapat meningkatkan rasa
nyaman pada pasien
Menjelaskan pada pasien hal-hal yang
sedang di khawatirkan pasien
Keluarga/istri
adalah
system
pendukung terkuat dari pasien
Menjelaskan pada pasien hal-hal yang
sedang di khawatirkan pasien

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 20

PENUTUP
Kesimpulan
Benigna Prostat Hiperplasi adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat. Adanya
pembesaran prostat tersebut akan menyebabkan terjadinya obstruksi saluran kemih yang
dapat mengakibatkan terganggunya pola berkemih pada penderitanya.
Terdapat beberapa terapi yang dapat mengembalikan fungsi otot detrusor agar
pemenuhan eliminasi urin kembali optimal, salah satunya dengan latihan kegel.
Latihan kegel yang dilakukan secara teratur dapat berpengaruh terhadap pemenuhan
eliminasi urin
Saran
Sebagai seorang perawat, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan tindakan
perawatan dalam asuhan keperawatan yang diarahkan kepada pembentukan tingkat
kenyamanan pasien, manajemen rasa sakit dan keamanan. Perawat harus mampu
memahami factor psikologis dan emosional yang berhubungan dengan diagnosa penyakit,
dan perawat juga harus terus mendukung pasien dan keluarga menjalani proses
penyembuhan penyakitnya.

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 21

DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Selemba Medika.
Nursalam. 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta : Salemba Medika.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk MahasiswaKeperawatan.Jakarta : EGC.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.
Aprillia,
Yessie.
2012.
http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=504:latihan-kegel-latihan-memperkuat-sphincter-otot-dasar-panggul&catid=40:monthly-guide&Itemid=34 diakses
pada tanggal 3 Juni pukul 17.00 WIB

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 22

WOC
Perubahan
keseimbangan
endokrin
(testosteron dan
estrogen)
peningkatan
lama hidup
stroma dan
epitel dari
kelenjar prostat

Faktor
umur/usia
lanjut

Idiopatik

Dihidrotestosteron

Teori sel stem

peningkatan 5 alfa
reduktase

Sel stem
poliferasi
sel transit

peningkatan
reseptor androgen

Estrogen dan
testosterone
hyperplasia
periuteral

epitel dan stroma


dari kelenjar
prostat hiperplasi

PROSTAT MEMBESAR

Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH )

meluas keatas
(kandung kemih)

mempersempit saluran
uretra prostatica

tekanan intravesikal

menyumbat aliran urine

Derajat IV

Derajat III

Derajat II

Terjadi retensi
urin total

Colok dubur :
batas atas prostat
tidak dapat diraba,
sisa volume
urin>100 ml

Colok dubur :
penonjolan prostat
jelas, batas atas dapat
dicapai, sisa volume
urin 50-100 ml

urethra menjadi
panjang (elongasil)

Derajat I
Colok dubur :
penonjolan prostat,
batas atas mudah
diraba, dan sisa
volume urin <50 ml

www.saktyairlangga.wordpress.com

Page 23

Manifestasi klinis :
1. Otot-otot kandung kemih
menjadi lemah
2. Kandung kemih gagal
mengosongkan urine

Manifestasi klinis :
1. Diperlukan waktu yang
lebih lama untuk
mengosongkan kandung
kemih
2. dribbling (urine menetes
setelah berkemih)

Inflamasi sistemik

ISK

Manifestasi klinis :
Sulit memulai
kencing (hesitancy)

Manifestasi klinis :
Penurunan kekuatan
pancaran

residual urine

Gangguan Pola Eliminasi Urin

batu kandung
kemih
Hipert

Resiko Tinggi Infeksi

Peningkatan suhu
obstruksi

Nyeri

overdistensi kandung kemih


akibat residual urine meningkat
pembuluh darah rapuh
refluk vesikoureter
hematuria
hydroureteronephrosis
PK. Perdarahan

Indikasi :

gagal ginjal
Ansietas

Watchfull waiting
Penatalaksanaan

Ansietas
Farmakologi
www.saktyairlangga.wordpress.com

Pembedahan

Pembedahan

reseksi prostat

klien yang mengalami urin akut


atau pernah retensi urin akut, klien
dengan residual urin > 100 ml.
klien dengan penyulit, terapi
Page 24
medikamentosa tidak berhasil dan
flowmetri menunjukkan pola

Terapi invasive minimal

Trans urethral
incision of prostate
(TUIP)

a. TUMT (Trans urethral


micro web
thermotherapy)
b. Dilatasi balon trans uretra
(TUBD)
c. High intensity focus
ultrasound
d. Ablasi jarum trans uretra
e. Stent Prostat

Perubahan pola
eliminasi urin
Nyeri
Ansietas

Pre operasi
Intra operasi
Post operasi

www.saktyairlangga.wordpress.com

Resiko infeksi
Resiko disfungsi
seksual

Page 25

Vous aimerez peut-être aussi