Vous êtes sur la page 1sur 43

LAPIRAN PENDAHULUAN

KEJANG DEMAM
I.
1.

Landasan Teori Kejang Demam

Pengertian
Kejang Demam Adalah Serangan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh
(Rektal diatas 38C).
2. Etiologi
Kondisi yang dapat menyebabkan kejang demam antara lain :
1. Intrakranial:
- Trauma (Pendarahan ): pendarahan subrachnoid, subdural atau ventrikuler.
- Infeksi: baketeri,virus,parasit misalnya menginitis
- Kongenital: disgenesis, kelainan serebri
2. Ekstrakranial
- Gangguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesia,
gangguan eletrolit (Na dan K) misalnya pada pasien dengan riwayat diare
sebelumnya.
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik yang muncul pada penderita kejang demam:
1. Suhu tubuh anak (suhu rektal )lebih dari 38C
2. Timbulnya kejang yang bersifat tonik-klonik,tonik,klonik,fokal

atau

akinek.Beberapa detik setelah kejang berhenti anak tidak memberikan reaksi


apapun tetapi beberapa saat kemudian anak akan tersadar kembali tanpa ada
kelainan persyarapan
3. Saat kejang tidak berespon terhadap rangsangan seperti panggilan,cahaya
(penurunan kesadaran)
Selain itu pedomanmendiagnosa kejang demam menurut Living Stone juga
dapat dijadikan pedoman untuk menentukan manifestasi klinik kejang
demam.Ada tujuh kriteria antara lain:
1. Umur anak saat kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun
2. Kejang hanya berlangsung tidak lebih dari 15 Menit
3. Kejang bersifat umum ( tidak pada satu bagian tubuh seperti pada otot
rahang )
4. Kejang timbul 16 jam pertama setelah timbulnya demam
5. Pemeriksaan sistem persyarapan sebelum dan setelah kejang tidak ada
kelainan

6. Pemeriksaan Elektro Enchephalogrhrapy dalam kurun waktu 1 minggu


atau lebih setelah suhu normal tidak dijumpai kelainan
7. Frekwensi kejang dalam waktu 1 tahun tidak lebih dari 4X
4. Patofisiologi
Infeksi yang terjadi pada jaringan diluar kranial seperti tonsilitis,otitis media
akut,bronchitis penyebab terbanyaknya adalah bakteri yang bersifat toksik. Toksik
yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapt menyebar keseluruh tubuh melalui
hematogen maupun limfogen.
Penyebaran toksik keseluruh tubuh akan direspon oleh hipotalamus dengan
menaikan pengaturan suhu dihipotalamus sebagai tanda tubuh mengalami bahaya
sistemik. Naiknya pengaturan suhu dihipotalamus akan merangsang kenaikan
suhu dibagian tubuh yang lain seperti otot,kulit sehingga terjadi peningkatan
kontraksi otot.
Naiknya suhu dihipotalamus,otot,kulit dan jaringan tubuh yang lainakan disertai
pengeluaran mediator kimia seperti Epinefrin dan Prostaglandin.Pengeluaran
mediator kimia ini dapat merangsang peningkatan potensial aksi pada neuron.
Peningkatan potensial inilah yang merangsang perpindahan ion Natrium,ion
Kalium dengan cepat dari luar sel menuju kedalam sel.Peristiwa ini yang diduga
dapat menaikan fase depolarisasi neuron dengan cepat sehingga timbul kejang.
Serangan yang cepat itulah yang dapat menjadikan anak mengalami penurunan
respon kesadaran,otot ekstrimitas maupun bronkus juga mengalami spasme
sehigga anak beresiko terhadap injuri dan kelangsungan

jalan napas oleh

penutupan lidah dan spasme.

5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah tepi lengkap, elektrolit
(Na dan K )dan glukosa darah dapat dilakukan walaupun kadangn tidak
menunjukan kelainan yang berarti.

2. Indikasi lumbal fungsi pada kejang demam adalah untuk menegakan atau
menyingkirkan kemungkinan menginitis. Indikasi lumbal fungsi pada pasien
dengan kejang demam meliputi:
- Bayi <12 bulan harus dilakukan lumbal fungsi karena ginjal mengintis
-

sering tidak jelas.


Bayi antara 12 bulan- 1tahun dianjurkan untuk melakukan lumbal fungsi

kecuali pasti bukan menginitis


3. Pemeriksaan EEG dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas
4. Pemeriksan foto kepala, CT-Scan, dan atau MRI tidak dianjurkan pada anak
tanpa kelainan neurologist karena hampir semuanya menunjukan gambaran
normal. CT-Scan atau MRI direkomendasikan untuk kasus kejang fokal untuk
mencari lesi organik diotak.
6.

Diagnosa Banding
Penyebab Lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan,khususnys
meningitis.Adanya sumber infeksi seperti OMA tidak menyingkirkan meningitis
dan jika pasien tidak mendapat antibiotik mak perlu pertimbangan fungsi lumbal.

7. Penatalaksanaan
Ada 3 hal pentingyang perlu dikerjakan yaitu ;
-

Pengobatan Fase Akut


Seringkali kejang berhenti sendiri.Pada waktu kejang pasien dimiringkan
untuk mencegah aspirasi ludah atau muntahan. Jalan napas harus bebas agar
oksigenisasi terjamin.Perhatikan keadaan vital kesadaran,tekanan darah ,suhu,
pernapasan dan fungsi jantung suhu tubuh yang tinggi diturunkan dengan
kompres air dingin dan pemberian antiperitik
Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah Diazepam yang diberikan
intravena atau intrarektal. Dosis Diazepam IV 0,3-0,5mg/kg BB/kali dengan
kecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis maksimal 20 mg.
Bila kejang berhenti sebelum diazepam habis,hentikan penyuntikan tunggu
sebentar,dan bila tidak timbul kejang lagi jarum dicabut.Bila Diazepam IV
tidak tersedia atau pemberianya sulit gunakan diazepam intrarectal5mg(BB <
10kg) atau 10mg ( BB > 10kg) Bila kejang tidak berhenti dapat diulang selang
5menit kemudian.bila tidak berhenti juga berikan Fenitoin dengan dosis awal
10-20mg/kg BB secara IV perlahan lahan 1 mg/kg BB/menit. Setelah

pemberian Fenitoin,harus dilakukan pembilasan dengan NaCL

fisiologis

karena fenitoin bersifat basa dan dapat menyebabkan iritasi vena.


Bila kejang berhenti dengan diazepam,dilanjutkan dengan Fenobarbital
diberikan langsung setelah kejang berhenti.Dosis awal untuk bayi 1bulan1tahun50mg dan 1tahun keatas 75mg secara IM.Empat jam kemudian berikan
-

Fenobarbital dosis rumat.


Mencari dan mengobati penyebab
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk kemungkinan meningitis,
terutama pada pasien kejang demam yang pertama walupun demikian
kebanyakan dokter melakukan fungsi lumbal hanya pada kasus yang dicurigai
sebagai meningitis misalnya bila ada gejala meningitis atau bila kejang

II.

demam berlangsung lama.


Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam
Ada 2 cara profilaksis Yaitu:
- Profilaksis intermiten saat demam
- Profilaksis terus-menerus Dengan Antikonvultan setiap hari

Landasan Teori Keperawatan Kejang Demam


I.

Pengkajian
a. Riwayat penyakit
Pada anak kejang demam riwayat yang menonjol adalah adanya demam
yang dialami oleh anak ( Suhu rektal diatas 38c)Demam ini

dilatarbelakangi adanya penyakit lain yang terdapat pada luarkranial


seperti tonsilitis,faringitis.Sebelum serangan kejang pada pengkajian status
kesehatan biasanya anak tidak mengalami kelainan apa-apa.Anak masih
menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa seperti bermain
b. Pengkajian Fungsional
Pengkajian fungsional yang sering mengalami gangguan adalah penurunan
kesadaran anak dengan tiba-tiba sehingga dibuktikan dengan tes GCS
yang dihasilkan berkisar antara 5-10 dengan tingkat kesadaran dari apatis
sampai samnolenatau mungkin koma.Kemungkinan ada gangguan jalan
napas yang dibuktikan dengan peningkatan Frekwensi pernafasan >
30X/menit dengan irama cepat dan dangkal ,lidah menekuk menutup
faring. Pada Kebutuhan rasa aman dan nyaman anak mengalami gangguan
ken`yamanan akibat hipertermia,sedangkan keamanan terjadi ancaman
karena anak mengalami kehilangan kesadaran yang tiba-tiba yang
beresikoterjadi cedera secara fisik maupun fisiologi.
c. Pengkajian Tumbuh Kembang Anak
Secara umum kejang demam tidak mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.

II.

Diagnosa keperawatan & investasi tindakan keperawatan


1. Hipertermia B/d penurunan laju metabolisme
Defenisi:peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
Batasan karakteristik:
Subjek:
Kejang
Kulit terasa hangat
Objek :
Kulit kemerahan

Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal


Takikardi
Takipnea

NOC
Thermoregulation
Kriteria Hasil

Suhu tubuh dalam rentang normal perektal 36-37C

Nadi dan RR dalam rentang normal

Tidak ada perubahan warna kulit

Intervensi dan Rasional (NIC)


NIC
Fever Treatment
1. Monitor suhu sesering mungkin

RASIONAL
1. Menentukan kestabilan suhu badan dan
untuk mencegah terjadinya kenaikan suhu
yang berlebihan

2. Monitor warna dan suhu tubuh


3. Berikan anti piretik

2. Mencegah terjadinya sianosis pada tubuh


3. Menurunkan kemungkinan terjadinya
infeksi kulit.

4. Kolaborasi pemberian cairan intravena

4. Mengmbalikan cairan tubuh yang hilang

5. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

5. Untuk menurunkan demam

6. Tingkatkan sirkulasi udara

6. Agar pasien dapat bernapas dengan baik

Temperature regulation
1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam

1. mencegah terjadinya hipertermia


2. agar mengertahui kestabilan TTV pasien

2. Monitor TD, Nadi, dan Respirasi


3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
4. Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas

3. agar kebutuhan nutirisi pasien terpenuhi


4. mengetahui cara mencegah keletihan akibat
panas

2. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan


cairan aktif
- Defenisi : penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler.
Ini mengarah kedehidrasi, kehilangan cairan denan pengeluaran sodum
-

Batasan Karakteristik
Subjektif:
Ketidakcukupan masukan cairan oral
Keseimbangan negatif antara masukan dan haluran
Penurunan berat badan
Kulit/membran mukosa kering
Objektif:
Peningkatan natrium serum (LAB)
Penurunan haluran urine atau haluran urine berlebihan
Urine memekat atau sering berkemih
Penurunan turgor kulit
Haus/mual/ubun-ubun cekung
NOC
Hasil:
Mempertahankan
atau
menunjukan
perubahan
perubahan
keseimbangan cairan
Melaporkan penurunan efek defekasi, konsistensi kembali normal
Tujuan/Kriteria Hasil:
Tanda vital stabil
Membran mukosa lembab
Turgor kulit baik

Intervensi dan Rasional (NIC)

NIC
Tindakan mandiri
1. Observasi dan catat frekuensi dan
karakteristik defekasi
2. Kaji tanda-tanda vital (TD, suhu
nadi pernapasan)
3. Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa, pemurunan
turgor kulit
4. Ukur BB tiap hari

Rasional
1. Membantu membedakan penyakit
individu dan mengkaji beratnya
episode
2. Hipotensi takikardi demam dapat
menunjukan respons terhadat dan atau
efek kehilangan cairan.
3. Menunjukan kehilangan cairan
berlebihan atau dehidrasi
4. Indikator dalam menilai status cairan

Tindakan Kolaborasi
1 Kolaborasi dalam peberian IVFD
2

Berikan obat sesuai dengan indikasi


(antidiare antibiotik)

dan gizi seseorang


1. Untuk membantu dalam memperbaiki
gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
2. Menurunkan mobilitasi usus bila diare
terjadi dan untuk mengobati infeksi

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan faktor biologis


Defenisi : Asupan nurisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
- Batasan Karakteristik:
Subjektif:
Melaporkan kurang tertarik pada makanan
Mual/muntah
Kurang nafsu makan
Objektif:
Berat badan 10% -20% di bawah standar ideal
Tonus otot buruk dan nyeri tekan
Membran mukosa pucat
Bising usus hiperaktif
Diare
- NOC
Hasil:
Menunjukkan kebutuhan tubuh mulai kembali dengan intake yang
adekuat
Tujuan/Kriteria Hasil:
Menunjukan peningkatan berat badan
BBI sesuai dengan tinggi badan
Tidak mengalami tanda mal nutrisi
- Intervensi dan Rasional (NIC)
-

NIC
Tindakan mandiri
a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai
b. Catat stasus nutisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
c. Monitor BB pasien dalam batas
normal
d. Monitor mual/muntah
e. Berikan makan yang terpilih

Rasional
1.

Mengidentifikasi defisiensi,
menduga kemungkinan intervensi.
2.
Berguna dalam
mendefinisikan derajat atau luasnya
masalah dan pilihan intervensi yang
tepat.
3.
Mengawasi penurunan BB
atau efektifitas intervensi nutrisi.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan

(sudah di konsultasikan dengan


ahli gizi)
f. Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
g. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

nutrisi pasien
5.
Memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien
6.

Maksimalkan masukan
nutrisi dan menurunkan kelemahn

7.

Mengetahui tentang
pentingnya kebutuhan nutrisi
h. Membantu dalam membuat rencana
diet untuk memenuhi kebutuhan
individual

4. Ansietas atau kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya


informasi
Defenisi: perasaan tidak nyaman atau kekuatiran yang samar disertai
respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu;merasa takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal
ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan indivudu akan
adanya bahaya dan memampukan indivudu untuk bertindak mehadapi
ancaman
- Batasan Karakteristik:
Subjektif:
Perasaan takut yang tidak jelas
takut yang tiba-tiba
kekhawatir
Objektif:
Peningkatan rasa tegang atau tidak ada harapan
Ketakutan, khawatir resah
Perasaan mau pingsan
Rangsangan simpatik atau gelisah
-NOC
Hasil: Anxiety self-control

Criteria hasil:

Klien mampu mengidentfikasi dan mengungkapkan gejalacemas


Mengidentifikasi,mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk
menontrol cemas
Posturtubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat akktivitas
menunjukan berkurangnya kecemasana
Intervensi Rasional (NIC)
NIC
1
2
3
4

Rasional

Catat petunjuk perilaku, 1.


Sebagai indikator
mis....., gelisah
derajat ansietas
Dorong pasien
menyatakan perasaan, berikan
2.
Membina hubungan
umpan balik.
trapeutik
Berikan informasi yang
akurat tentang kondisi pasien
3.
Membantu
Anjurkan untuk
menurunkan ansietas
relaksasi
4.
Membantu
mengurangi ansietas

DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatanRI.2001 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita sakit
(MTBS).Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
Dedeh Sri
Rahayu.2009
Buku saku Asuhan keperawatan Anak dan
Neonatus.Jakarta:Salemba Medika
Ridwan Arief,dkk .2000.Ilmu Kesehatan Anak.Bandung:FK Unpad/RS Hasan
Sadikin
Soetjininggsih.2000.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC
Amin huda nurarif S Kep Ns .Nanda Nic noc jilid 1 2015
Hardhi kusuma , S.Kep Ns Nanda NIC NOC jlid 2 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK


DENGAN KEJANG DEMAM DI RUANGAN ANAK (CANDRA)
RUMKIT TK III dr. J.A. LATTUMETEN, AMBON
A. PENGKAJIAN
Tgl / jam Pengkajian

04-05 -2015 / 09:10 wit

Tgl / jam masuk RS

04 -05 -2015 / 03 :05 wit

Ruangan / kamar no

Ruangan Anak( candra)/Kamar 1

Dx Medis

Kejang Demam

1. Data Biografi
a. Identitas Klien
A

Nama

/. F

Nama panggilan

Tanggal lahir / umur :

12-01-2014

Umur

2 tahun

Jenis kelamin

Perempuan

Agama

Islam

Suku / Bangsa

Ambon / Indonesia

Pendidikan

---------

b. Identitas Orang Tua


-

Nama
Usia
Pendidikan
Pekerjaan

:
:
:
:

Ibu

Ayah

Ny. ST
24Thn
SMA
IRT

Tn. A
28 Thn
SI
TNI AD

Agama
Suku / Bangsa
Alamat rumah
Sumber biaya

:
:
:
:

Islam
Islam
Jawa / Indonesia
Jawa/ Indonesia
Asmil Bentas
Asmil Bentas
didapat dari penghasilan ayah

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


a.

Keluhan Utama masuk RS :

Panas Tinggi
Dan kejang-kejang 1X 15 menit

b. Keluhan saat pengkajian

Badan panas
c. Keluhan Yang Menyertai :

Tidak

napsu makan,badan lemas,Anak


Rewel dan sering menangis. Mencret
4X/hari,Muntah 3X
d.

Riwayat Kesehatan Utama


-

Faktor pencetus

Hal-hal yang memberatkan: :

Diare
bila

suhu

Bila

pasien

tubuh meningkat dan pada


saat mencret
-

Ha-hal yang meringankan

beristrahat dan di berikan


obat penurun panas
a.

Catatan kronologis
:
Keluarga mengatakan anaknya sakit Sejak 1 hari yang lalu dengan keluhan
badan panas,dan mencret ibunya sudah memberikan obat penurun panas
dan mencret. Namun pada tgl 04-05-15 Jam 02.45 wit pasien mencret lagi
disertai muntah-muntah , kemudian panas tinggi dan kejang-kejang 15
menit lalu keluarga segera melarikan pasien ke Rumah sakit Tentara pada
jam 03.00 wit pasien tiba di RST dan langsung mendapat pertolongan oleh
dokter jaga dan perawat di ugd.Therapi yang diberikan:
a. IVFD RL 30 tts / menit (micro)
b. Injeksi Cefotaxime 300mg/8jam/IV

c. Sanmol Droop 0.8 / 8jam/oral


d. Trazep Sup 10 mg (bila kejang)
TTV
TD

: 100/60 mmhg

Nadi

: 155 x/m

Suhu

: 39 0 C

: 39 x/m

Kemudian jam 08.00wit pasien dibawa keruangan candra.


3.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu

a. Riwayat Kehamilan
Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil
-

Hiperemis gravidarum

: Tidak ada

Pendarahan pervagina :

Tidak ada

Anemia

Tidak ada

Penyakit infeksi

: Tidak ada

Preeklamsia / eklamsia

: Tidak ada

Gangguan kesehatan :

Tidak ada

2. Pemerikasaan Kehamilan
-

Teratur

Teratur hanya 4X

Diperikasa oleh

: Bidan/Dokter Kandungan

Tempat pemeriksaan :

Polikklinik BKIA RST

Hasil pemerikasaan

Bayi dalam keadaan baik

Imunisasi TT

Lengkap

3. Riwayat pengobatan selama kehamilan :


Masa natal
1.

Usia kehamilan saat kelahiran

9 Bulan

2.

Cara persalinan

Normal

3.

Ditolong oleh

4.

Keadaan bayi saat lahir

Bidan

Obat Tablet Fe

BB

2,8kg

PB

48 cm

LD

Orang tua Lupa

LK

Orang tua Lupa

LLA

Orang tua Lupa

5. Pengobatan yang didapat

Tidak ada

Neonatal
1.

Catatan congenital

2.

Ikterus

Tidak ada Ikterus

3.

Kejang

Tidak ada Kejang

4.

Paralysis

5.

Pendarahan

6.

Trauma Persalinan

Tidak ada

Tidak ada Paralysis


:

Tidak ada Perdarahan


:

Tidak ada
Trauma persalinan

7.

Penurunan BB

8.

Pemberian minum ASI

Tidak ada Penurunan BB


:

Ya sampai usia 1 tahun

b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan


1. -

BB lahir

: 2,8 Kg

BB usia 6 bulan

:7,2 Kg

BB usia 1 tahun 9 bulan

:11,4Kg

2. Pertumbuhan gigi
-

Jumlah

10buah

Masalah gigi

Tidak ada

3. Perkembangan bahasa
-

Perkembangan bahasa anak sudah bisa menyebutkan sebanyak dua


kata/lebih misal papa dan mama,Ci luk baa

4. Perkembangan motorik kasar dan halus


-

Perkembangan motorik kasar: Sudah bisa berjalan sendiri tanpa


bantuan orang lain

Perkembangan

motorik

halus:Sudah

bisa

memegang

cangkir,memasukkan jari kelubang,membuka kotak,melempar benda

5. Tingkat sekolah saat ini dan penilaian di sekolah : --6. Interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
-

Interaksi anak dengan orang tua baik

c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita :

Demam dan malaria,diare

d. pernah Dirawat di RS

Tidak pernah dirawat

e. Riwayat Penggunaan Obat

Obat penurun panas

f. Tindakan (misalnya ; operasi)

Tidak ada tindakan operasi

g. Alergi

Tidak ada Alergi

h. Kecelakaan

Tidak ada Kecelakaan

i. Riwayat imunisasi
No

Jenis

1
2

BCG
DPT

Usia
pemberian
0 bulan
2bulan
4bulan
6bulan

Polio

Campak

Hepatitis B

Pemberian
keberapa
Pertama
Pertama
Kedua
Ketiga

0bulan
2bulan
4bulan
6bulan
9bulan

Pertama
Kedua
Ketiga
keempat
Pertama

0bulan
1bulan
4bulan

Pertama
Kedua
Ketiga

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Susunan Keluarga (Genogram 3 Generasi)
57

2
8

52

24

50

18

23

47

17

Keterangan

Imunisasi
lengkap

Keterangan
Laki-laki

Perempuan

Menikah

Pasien

:
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit

Penyakit

Orang Tua

yang

Saudara Kandung

Anggoata

Malaria

Tidak ada

Keluarga Lain
Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

pernah diderita

Penyakit

yang

sedang diderita
c. Koping Keluarga

Koping keluarga kurang baik


(Cemas Akan kondisi anaknya)

d. Sistem Nilai Kepercayaan :

Keluarga percaya karena dengan bantuan


Tuhan Yang Maha Esa dan tim medis anaknya
dapat sembuh.

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


a. Resiko Bahaya Kecelakaan

Rumah :

Tidak ada

Lingkungan Rumah

Ada (karena rumah dekat jalan raya)

b. Polusi

Tidak ada

c. Tempat bermain

Dalam rumah

6. Pengkajian Fisik
a. Penampilan Umum
1.

Keadaan umum

Lemah

2.

Tingkat kesadaran

Composmentis

3.

BB/TB, LK, LD, LLA

BB :

11,5 kg

TB :

78 cm

BBI

: umur(tahun) x2+8
2x2+8 = 12 kg

Status gizi

: kurang

4.

TD

: 89/60 mmhg

5.

Nadi

: 155 x/m

6.

Suhu

: 39 0 C

7.

: 40 x/m

b. Kepala
1.

Bentuk :

Simetris

2.

Besar / kecil

3.

Rambut

4.

Warna :

Hitam

5.

Tekstur:

Kasar

Besar

c. Muka
1.

Bentuk :

Simetris

2.

Paralysis :

Tidak ada paralisis

3.

Oedema

Tidak ada odema

d. Mata
1. Bola mata

Simetris kanan/kiri

2. Gerakan bola mata

Normal (tidak strabismus)

3. Kelopak mata

Oedema kelopak mata bawah : Tidak ada

Tanda radang :

Tidak ada

Pendarahan

Tidak ada

4. Konjungtiva

Warna :

merah muda

Peradangan

Tidak ada

Secret :

Ada

Keluar air mata

Ada saat menangis

5. Kornea
Keruh

Tidak keruh

Tidak keruh

7. Pupil

Isokor

8. Sclera

icterus tidak ada

9. Visus

Tidak dikaji

Warna

Merah

Kelembaban

Kering

Lessi

Tidak ada

Ulkus

Tidak ada

Masa

Tidak ada

Kelainan

Tidak ada

6. Lensa
Keruh

e. Mulut
1. Bibir

2. Membran mukosa
Warna :

Merah

Kelembaban :

Kering

Luka :

Tidak ada

Lessi :

Tidak ada

Masa :

Tidak ada
3. Gigi

Warna :

Putih

Jumlah :

7 buah

Jarak :

Berdekatan

Karang gigi

Bengkak :

Tidak ada

Tidak ada

Pendarahan

Tidak ada

f. Hidung

Bentuk :

Simetris, normal

Gerakan cuping hidung

Septum

Dinding dalam:

Pembauan :

Kurang baik

Pendarahan

Tidak ada

Berada di garis tengah


Normal, tidak ada odema

Tidak ada

g. Telinga
1. Daun telinga

Kelainan congenital :

Tidak ada

Oedema

Tidak ada

2. Liang telinga

Serumen :

Tidak ada

Corpus alieneum :

Furunkel :

Tidak ada

Tidak ada

3. Membran timpani

Warna

Putih

Perforasi

Tidak ada

Ruptur

Tidak ada

4. Tes pendengaran

Tidak dikaji

h. Leher

Bentuk

Normal (tidak ada kelainan)

Kaku kuduk

Tidak ada

Pembengkakan

Tidak ada

Kelenjar limfe

Tidak ada pembesaran

Kelenjar tiroid

Tidak ada pembesaran

Arteri carotis

Teraba

Vena jugularis

Tekanan normal, tidak ada pembesaran.

Kelainan

Tidak ada

Belum ada

i. Dada

Bentuk :

Normal

Pertumbuhan buah dada

Pembengkakan

Tidak ada

Retraksi dinding dada

Tidak ada

j. Abdomen
Bentuk :

Simetris

Bising usus

Hiperpristaltik

Gambaran
Strie

Tidak ada

Pembuluh darah :

Tidak ada

Kembung :

Ya, kembung

Tegang / kaku

Ada

Lingkaran perut

Tidak ada

Hernia :

Nyeri tekan dan nyeri lepas

Tidak ada

Pembesaran hepar

Tidak ada

Pembesaran limfe

Tidak ada

Pembesaran ginjal

Tidak ada

Distensi kandung kemih

Tidak ada

Tidak ada

k. Ekstremitas atas dan bawah

Bentuk :

Keseimbangan berjalan

Kekuatan menggenggam

Normal
:

Tidak baik

Tangan kiri

Lemah

Tangan kanan

Lemah

Otot kaki :

Kecil

Rentang gerak

Terbatas

Kekuatan otot

3 Lemah

n. Tulang belakang

Normal

o. Genetalia

Labia :

Bentuk simetris, warna sesuai warna tubuh

Orifisium uretra eksterna

Secret :

Tidak ada

Lessi :

Tidak ada

Kelainan congenital

Normal

Tidak ada

Tidak ada

p. Anus

Paten :

Ya

Hemoroid / prolaps

Lessi :

Kelainan :

Tidak ada
Tidak ada

q. Kulit

Warna :

kemerahan

Tekstur

Turgor :

Kurang

Suhu :

39 0 C

Luka :

Tidak ada

Lessi :

Tidak ada

Kelembaban :

Kering

Agak kering

r. Kuku

Warna :

merah

Bentuk :

Lancip (sesuai jari)

7. Pola kebiasaan sehari - hari


No
1

Pola hidup
Pola nutrisi
ASI

Sebelum Sakit

Saat Sakit

- Lama pemberian
- Waktu pemberian
- Adakah kesulitan
- Keluhan
Makanan Padat
Kapan mulai diberikan
Jenis makanan

- Waktu makan

Frekuensi minum
Jenis minuman
- Minuman yang disenangi
- Jumlah minum / hari

Pola bermain

Pola kebersihan diri


Mandi
Frekuensi
Sabun

Sejak masuk RS
Bubur,Susu Chil
mild
Per Oral
Tidak ada

1porsi dihabiskan

- Porsi makan
Pola minum

Pada umur 6 bulan


Bubur saring, bubur

3 X sehari
Bubur dan nasi + lauk
pauk
Tidak ada
Tidak ada
Makan bersama
keluarga
Pagi, siang, malam

- Makanan yang disenangi


- Alergi makanan
- Kebiasaan makan

Pola tidur
Waktu tidur siang
Waktu tidur malam
Kelainan waktu tidur
Kebiasaan menjelang tidur
- Kebiasaan yang membuat
merasa nyaman saat tidur
- Kualitas

ASI tidak
diberikan lagi

Per Oral
Tidak ada

cara pemberian
Vitamin
Pola makanan
Frekuensi makan
Jenis makanan

1 tahun
Tidak menentu
Tidak ada
Tidak ada

anak

3X sehari
Bubur dan nasi
+ lauk pauk
Tidak ada
Tidak ada
Makan bersama
keluarga
Pagi, siang,
malam
1 porsi tidak
dihabiskan

6 7gelas / hari
Air putih, susu
Tidak ada
1200 cc / hari

7-8 jam
Air putih, susu
Tidak ada
1500 cc / hari

1- 3 jam
7 10 jam
Tidak ada
Digendong
Punggung di usap
usap
Nyenyak

1- 3 jam
7 10 jam
Tidak ada
Digendong
Punggung di
usap usap
Gelisah sering
terbangun
Tidak ada

Bermain boneka

3 x sehari
Pakai sabun
(ya orang tua)

2 x sehari (dilap)
Tidak
Ya (orang tua dan
perawat)

Bantuan
Oral hygiene
Frekuensi
Waktu
Cara
Menggunakan pasta gigi
Cuci rambut
Frekuensi
Sampo
Keluhan
Berpakaian
Keluhan

2 x sehari
Pagi dan siang
Disikat
Ya

Tidak ada

2 x sehari
Ya
Tidak ada

Tidak pernah
Tidak
Tidak ada

Dibantu

Dibantu

1 3 x / hari
Tidak menentu
Kuning
Khas
Lunak
Manual
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

4x per /hari
Tidak menentu
Kuning
khas
Encer
Manual
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

4 5 x / hari
Kuning
Pesing
Tidak ada
Tidak ada

3 4 x / hari
Kuning
Pesing
Tidak ada
Tidak ada

5
Pola eliminasi
BAB
Frekuensi
Waktu
Warna
Bau
Konsistensi
Cara
Keluhan
Penggunaan laxatif
Kebiasaan waktu BAB
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan
Kebiasaan ngompol
8. Keadaan psikologis
a.

Keadaan emosional

b.

Pola adaptasi

c.

Sifat dasar (karakter)

: Rewel Mudah menangis


Kurang baik
: Ceria
d. Keadaan

emosional

keluarga

Keluarga pasrah dengan keadaan


anak mereka
9. Keadaan sosial

a.

Interaksi dalam keluarga

b.

Hubungan dengan orang yang paling dekat: Baik

c.

Rekreasi

d.

Pola konsep diri keluarga


Aspek spiritual

a.

Agama

b.

Kegiatan agama

Baik

Islam
:

Tidak ada

Pemeriksaan penunjang
DATA

Hematologi
Hemoglobin
Eritrosit
Hematokrit
Darah tepi elektrolit
Kalium
natrium
12.

Baik

: Kadang kadang

10.

11.

HASIL

NILAI NORMAL

10 gr/dl
4,2mm3
44 %

10-16 gr/dl
4,2-5,4 mm3
37-43 %

5,9 mEg/L
146 mEg/L

Anak: 3,6-5,8 mEg/L


Anak:135-145 mEg/L

Penatalaksanaan medis :

a.IVFD RL 30 tts / menit (micro)


b. Injeksi Cefotaxime 300mg/8jam/IV
c. Sanmol Droop 0.8 / 8jam/oral
d. Trazep Sup 10 mg (bila kejang)
e. Paracetamol 10 mg x 4/6jam
KLASIFIKASI DATA
1. Data Subjektif
Orang tua pasien mengatakan
a.

Badan Panas tinggi

b.

Kejang 1X 15 Menit

c.

Mencret 4Xsehari

d.

Muntah 3Xsehari

e.

Badan lemas

f.

Tidak nafsu makn

g.

Anak rewel dan sering menangis

h.

Orang tua merasa cemas dengan kondisi anaknya


2. Data Objektif

a.

Keadaan umum lemah

b.

Staus Gizi Kurang

c.

Hiperpristaltik usus

d.

Perut Kembung

e.

1 Porsi makan tidak dihabiskan

f.

membran mukosa kering

g.

bibir kering

h.

Kulit kering

i.

Turgor kulit jelak

j.

Kulit kemerahan
0

k.

Suhu : 39

l.

Nadi: 155x/m

m.

R : 40xm

n.

BB:11,6Kg

o.

Orang tua tampak gelisah


C. ANALISIS DATA
No
DATA
1 DS : Orang tua pasien mengatakan
- Panas tinggi
- Kejang-kejang 10 menit
DO :
- Ku lemah
0
C
- Suhu : 39
- Nadi 155x/m
- R : 39x/m

ETI OLO GI
Penurunan laju
metabolisme

M ASALAH
Hipertermia

Anak rewel dan sering

menangis
Kulit kemerahan
Kulit kering

DS : Orang tua pasien mengatakan


- Panas tinggi
- Mencret 4X sehari
- Muntah 3X
DO :
-

kehilangan cairan
aktif

Devicit volume
cairan tubuh

KU lemah
Kulit kering
Membran mukosa kering
Bibit kering
Turgor Kulit jelek
S: 39c
N: 155x/m
TD: 89/60 mmhg

DS : Orang tua pasien mengatakan


- Tidak napsu makan
- Muntah 3X

DO :
- KU Lemah
- Status gizi kurang
- 1Porsi makan tidak
-

dihabiskan
BB:11,6Kg
Hiperpristaltik usus
Perut kembung

Intake yang tidak


adekuat dan

nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

Kurang Informasi
Tentang Penyakit

Kecemasan Orang
tua

DS : Orang tua mengatakan pasien


mengatakan:
- Orang tua cemas dengan
kondisi anaknya
DO :
- Orangtua tampak gelisah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN / PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermia B/d Penurunan laju metabolisme
DS : Orang tua pasien mengatakan
- Panas tinggi
- Kejang-kejang 10 menit
DO :
- Ku lemah
0

Suhu : 39
Nadi 155x/m
R : 39x/m
Anak rewel dan sering menangis
Kulit kemerahan
Kulit kering

2. Devisit volume cairan B/d kehilangan cairan aktif ditandai dengan:


DS : Orang tua pasien mengatakan
- Panas tinggi
- Mencret 4X sehari
- Muntah 3X
DO :
-

KU lemah
Kulit kering
Membran mukosa kering
Bibir kering
Turgor Kulit jelek
S: 39c
N: 155x/m
TD: 89/60 mmhg

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/d intake yang tidak adekuat ditandai
dengan:
DS : Orang tua pasien mengatakan
- Tidak napsu makan
- Muntah 3X
DO :
4.

KU Lemah
Status gizi kurang
1Porsi makan tidak dihabiskan
BB:11,6Kg
Hiperpristaltik usus
Perut kembung
Kecemasan orangtua B/d Kurang informasi tentang penyakit
DS : Orang tua mengatakan
- Orang tua cemas dengan
kondisi anaknya
DO :
- Orangtua tampak gelisah

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Gangguan Perfusi

Hari/Tgl
Kamis

Jaringan B/d

02-09-10

Penurunan Suplay
Oksigen

Pukul

S O API E R
S : Orang Tua pasien mengatakan:
- Kejang kejang tidak ada
O:
- Membran mukosa, dan
konjungtiva pucat
- KU lemah
A : Masalah belum teratasi
P:
1.

Kaji

tingkat

pengisian

perifer
2.

Kaji riwayat nutrisi,


termasuk makanan yang disukai.
3.
Tempatkan pasien pada
ruangan dengan sirkulasi udara yang
baik
I:

Paraf

1.
10.00

Mengkaji tingkat pengisian


perifer dengan pemeriksaan fisik
pada kulit,kuku dan ujung jari
Hasil:Kulit,kuku dan ujung jari
pucat

E:

14.00

S : Orang Tua pasien mengatakan:


Kejang kejang (-)
O:
Kunjungtiva dan kulit dan mukosa
berwarna merah muda
A : Masalah teratasi
1. P : Kaji tingkat pengisian perifer
R:-------

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Devisit Volume

Hari/Tanggal
Kamis,

cairan B/d

02-08-10

Peningkatan
Suhu Tubuh

Pukul

S O API E R
S : Orang tua pasien mengatakan:
- BAB 1X
- Muntah tidak ada
O.
- Suhu : 380C
- Turgor kulit baik
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Kaji tanda-tanda vital (TD, suhu
nadi pernapasan)
2. Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa,
pemurunan turgor kulit
3. Ukur BB tiap hari
4. Kolaborasi dalam pemberian

Paraf

IVFD
menit

Dektrose RL 30 tetes/

I:
11.30

14.00

1. Mengkaji ulang tanda-tanda vital


(TD, suhu nadi
pernapasan)dengan melakukan
follow op
Hasil:Suhu : 380C R:60X/menit
N: 120X/menit
2. Mengobservasi Ulang kulit kering
berlebihan dan membran mukosa,
pemurunan turgor kulit dengan
cara Pemeriksaan fisik
Hasil Kulit dan membran
mukosa Kering,Turgor Kulit
Kurang
3. Mengukur BB pasien dengan
cara Menimbang pasien + Ibunya
Hasil BB ibu + Anak dikurangi
BB ibu Hasil 45,4-37=7,4kg
Hasil : BB: 74Kg
E:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- BAB 1X
- Muntah tidak ada
O.
- Suhu : 380C
- Turgor kulit baik
A : Masalah teratasi
P:
1. Kaji tanda-tanda vital (TD, suhu
nadi pernapasan)
2. Observasi kulit kering berlebihan
dan
membran
mukosa,
pemurunan turgor kulit
3. Ukur BB tiap hari
R :--------

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Perubahan
Nutrisi Kurang

Hari/Tanggal
Kamis

Pukul

02-09-2010

dari Kebutuhan
tubuh B/d Intake
Yang Tidak
adekuat

12.00

14.00

S O API E R
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang
O:
- Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P:
1.Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2.Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
3.Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai.
4.imbangan dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
5.Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
I;
1. Mencatat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
Hasil:
Turgor Kulit baik
2. Mendorong orang tua untuk
memberi makan porsi kecil tapi
sering dengan makanan tinggi
protein dan karbohidrat
Hasil:
Napsu makan kurang
1Porsi makan tidak dihabiskan
E:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang
O:
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2.Dorong makan dan sering dengan

Paraf

makanan tinggi protein dan


kiarbohidrat
R:-------

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Hipertermia B/ d
proses infeksi

Hari/Tanggal
Kamis,

Pukul

02-09-2010

08.00

08.15

11.00

14.00

S O API E R
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas masih tinggi
O:
- Suhu : 390C
- Kulit kering
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Pantau suhu tubuh anak tiap
setengah jam
2. Kompres anak dengan alkohol
atau air hangat
3. Beri pakaian yang tipis dari bahan
yang halus seperti katun
4. Jaga kebutuhan cairan anak
tercukupi melalui pemberian
intravena dengan patokan
kebutuhan seperti tabel diatas
5. Kolaborasi pemberian antipiretik
( aspirin dengan dosis 60
mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik sesuai
dengan penyebab
I:
1. Memantau suhu tubuh anak tiap
setengah jam dengan melakukan
Follow op
Hasil :Suhu tubuh pasien Turun
naik
2. Memberikan Kompres anak
dengan alkohol dan air hangat
Hasil:
Suhu :380C
3. Memberi pakaian yang tipis
dengan car a mengganti pakaian
yang basah
4. Melanjutkan hasil kolaborasi
pemberian obat Injeksi Norages
1ampul dan Injeksi Cefotaxime
300mg/IV
E.:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas turun naik

Paraf

O:
- Suhu : 380C
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Pantau suhu tubuh anak tiap
setengah jam
2. Kompres anak dengan alkohol
atau air hangat
3. Beri pakaian yang tipis dari bahan
yang halus seperti katun
4. Kolaborasi pemberian antipiretik
( aspirin dengan dosis 60
mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik sesuai
dengan penyebab
R :------

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Cemas B/d
Kurang

Hari/Tanggal
Kamis,

Pukul

02-09-2010

informasi

11.00

14.00

S O API E R
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Kecemasan orang tua hilang
O:
- Gelisah hilang
A : Masalah belum teratasi
P:
1.
Catat petunjuk
perilaku, mis....., gelisah
2.
Dorong pasien
menyatakan perasaan, berikan
umpan balik.
3.
Berikan informasi
yang akurat tentang kondisi pasien.
4.
Anjurkan untuk
relaksasi
I:
1
Mencatat petunjuk
perilaku orang tua, mis....., gelisah
dengan cara memperhatikan prilaku
dan ekpresi wajah orang tua
Hasil:Orang tua tidak gelisah
2
Mendorong orang tua
menyatakan perasaan, berikan
umpan balik.
Hasil:Orang tua menyerah semua
pengobatan kepada tim kesehatan
3
Memberikan
informasi yang akurat kepada orang
tua tentang kondisi pasien.
Hasil:cemas hilang
E: S : Orang tua pasien mengatakan:
- Kecemasan orang tua hilang
O:
- Gelisah hilang
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Catat petunjuk perilaku, mis.....,
gelisah
2. Dorong pasien menyatakan
perasaan, berikan umpan balik.
3. Berikan informasi yang akurat
tentang kondisi pasien.

Paraf

R:---------

CATATAN PERKEMBANGAN
NO

Hari/Tanggal

Pukul

Catatan
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaa

Perubahan
Nutrisi Kurang

Jumat
03-09-10

dari Kebutuhan
tubuh B/d Intake
Yang Tidak
adekuat

12.00

14.00

n
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang
O:
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P:
1 Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2 Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
3 Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai.
4 imbangan dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
5 Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
I;
1
Mencatat status
nutrisi pasien pada penerimaan,
catat turgor kulit, integritas
mukosa oral
Hasil:
- Turgor Kulit baik
2
Mendorong orang tua
untuk memberi makan porsi kecil
tapi sering dengan makanan tinggi
protein dan karbohidrat
Hasil:
- Napsu makan kurang
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
E:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang

Paraf

O:
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P:
1 Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2 Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
R:------CATATAN PERKEMBANGAN
NO

Hari/Tanggal

Puku
l

Hipertermi
a B/ d

Jumat,
03-09-10

proses
infeksi

08.00
08.15

11.00

Catatan
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas turun naik
O:
- Suhu : 380C
A : Masalah belum teratasi
P:
1
Pantau suhu tubuh anak tiap
setengah jam
2
Kompres anak dengan alkohol
atau air hangat
3
Beri pakaian yang tipis dari
bahan yang halus seperti katun
4
Jaga kebutuhan cairan anak
tercukupi melalui pemberian intravena
dengan patokan kebutuhan seperti tabel
diatas
5
Kolaborasi pemberian
antipiretik ( aspirin dengan dosis 60
mg/tahun/kali pemberian)antibiotik
sesuai dengan penyebab
I:
1. Memantau suhu tubuh anak tiap setengah
jam dengan melakukan Follow op
Hasil :Suhu tubuh pasien Turun naik
2. Memberikan Kompres anak dengan
alkohol dan air hangat
Hasil:
Suhu :37,50C

Paraf

14.00

3. Memberi pakaian yang tipis dengan car a


mengganti pakaian yang basah
4. Melanjutkan hasil kolaborasi pemberian
obat Injeksi Norages 1ampul dan Injeksi
Cefotaxime 300mg/IV
E.:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas turun
O:
- Suhu : 37,50C
A : Masalah belum teratasi
P:
1 Pantau suhu tubuh anak tiap
setengah jam
2
Kompres anak dengan alkohol
atau air hangat
3
Beri pakaian yang tipis dari
bahan yang halus seperti katun
4
Kolaborasi pemberian
antipiretik
( aspirin dengan dosis 60 mg/tahun/kali
pemberian) antibiotik sesuai dengan
penyebab
R:------

CATATAN PERKEMBANGAN
NO

Hari/Tanggal

Pukul

Catatan
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaa

Perubahan
Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan
tubuh B/d Intake
Yang Tidak
adekuat

Jumat,
03-09-10

n
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang
O:
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P:
1. Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2. Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
3. Kaji riwayat nutrisi, termasuk
makanan yang disukai.

Paraf

4. imbangan dengan ahli gizi dalam


pemberian diet
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
I;

12.00

Mencatat status nutrisi pasien


pada penerimaan, catat turgor
kulit, integritas mukosa oral

Hasil:
- Turgor Kulit baik
Mendorong orang tua untuk
memberi makan porsi kecil tapi
sering dengan makanan tinggi
protein dan karbohidrat
Hasil:
- Napsu makan kurang
- 1Porsi makan dihabiskan
14.00
E:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Nafsu makn kurang
O:
- 1Porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah teratasi
P:
1. Catat status nutrisi pasien pada
penerimaan, catat turgor kulit,
integritas mukosa oral
2. Dorong makan dan sering dengan
makanan tinggi protein dan
kiarbohidrat
R:-------

CATATAN PERKEMBANGAN
NO

Hari/Tanggal

Puku
l

Hipertermi
a B/ d
proses
infeksi

Jumat,
03-09-10

Catatan
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas turun naik
O:
- Suhu : 380C
A : Masalah belum teratasi

Paraf

P:
1.
2.
3.
4.

5.
08.00

Pantau suhu tubuh anak tiap


setengah jam
Kompres anak dengan alkohol
atau air hangat
Beri pakaian yang tipis dari
bahan yang halus seperti katun
Jaga kebutuhan cairan anak
tercukupi melalui pemberian intravena
dengan patokan kebutuhan seperti tabel
diatas
Kolaborasi pemberian
antipiretik
( aspirin dengan dosis 60 mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik sesuai dengan
penyebab

I:
08.15

1. Memantau suhu tubuh anak tiap setengah


jam dengan melakukan Follow op
Hasil :Suhu tubuh pasien Turun naik
2. Memberikan Kompres anak dengan
alkohol dan air hangat
Hasil:
Suhu :37,50C
3. Memberi pakaian yang tipis dengan car a
mengganti pakaian yang basah
4. Melanjutkan hasil kolaborasi pemberian
obat Injeksi Norages 1ampul dan Injeksi
Cefotaxime 300mg/IV

11.00
14.00

E.:
S : Orang tua pasien mengatakan:
- Badan panas turun
O:
- Suhu : 37,50C
A : Masalah teratasi
P:
1. Pantau suhu tubuh anak tiap setengah jam
2. Kompres anak dengan alkohol atau air
hangat
3. Beri pakaian yang tipis dari bahan yang
halus seperti katun
5
Kolaborasi pemberian
antipiretik
( aspirin dengan dosis 60 mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik sesuai dengan
penyebab

R:------

Vous aimerez peut-être aussi