Vous êtes sur la page 1sur 9

1.1.

Latar Belakang
Pada kehidupan modern sekarang ini, kegiatan manusia diisi penuh dengan
rutinitas sehari-hari. Baik itu dengan mencari nafkah, mengurus keluarga, maupun
menempuh ilmu. Kesibukkan ini memicu kepenatan dan kejenuhan atau malah
sampai tingkat stress yang meninggi. Akibatnya orang-orang mulai mencari jalan
untuk mengurangi kepenatan rutinitas sehari-hari. Salah satu cara yang saat ini mulai
digemari masyarakat terutama perempuan adalah melepas penat dengan memanjakan
tubuh di spa. Pelayanan di spa menawarkan relaksasi dengan pemijatan pada bagianbagian tubuh seperti tangan, kaki dan punggung yang disertai dengan pemberian
aromaterapi. Aromaterapi berguna untuk menstimulasi pikiran melalui bau-bauan
yang lembut dan wangi.
Menurut Dr. Alan Huck (psikiater dan direktur Pusat Penelitian Bau dan Rasa
di Chicago), bau berpengaruh langsung terhadap otak manusia, mirip narkotika.
Ternyata hidung kita memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000
bau berbeda yang mempengaruhi kita dan itu terjadi tanpa kita sadari. Bau-bauan
tersebut mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan mood (suasana hati),
emosi, ingatan, dan pembelajaran. Misalnya, dengan menghirup aroma lavender maka
akan meningkatkan gelombang-gelombang alfa di dalam otak dan gelombang inilah
yang membantu kita untuk merasa rileks. Sementara dengan menghirup aroma bunga
melati maka akan meningkatkan gelombang-gelombang beta dalam otak yang
meningkatkan ketangkasan dan kesiagaan.
Bau-bauan tertentu sangat membantu dalam berbagai hal, seperti pada orang
yang mengalami depresi mungkin membutuhkan aroma yang meningkatkan semangat
(energizing) sedangkan orang yang mudah cemas akan membutuhkan aroma yang
menenangkan dan menyejukkan. Pada beberapa kasus, bau-bauan tertentu ditujukan
untuk kondisi yang beragam, dan ini akan menguntungkan bagi orang yang
membutuhkan keseimbangan emosional.

1.2.

Aromaterapi
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan bau wangi-wangian bisa berupa
pengharum ruangan, dupa (incense stick), cologne/parfum, minyak esensial yang
dibakar bersama air di atas tungku kecil, atau bentuk-bentuk yang lainnya yang dapat
menenangkan jiwa dan menurunkan tingkat stress. Aromanya seperti wangi Lavender,
Lemon, Jasmine, Rose, Peppermint, vanilla, dan lain-lain. Aromaterapi merupakan

istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan
cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa
aromatik lainnya daritumbuhan. Aromaterapi adalah metode pengobatan untuk
merevitalisasi (menggiatkan kembali) dan meregulasi (mengatur) kinerja organ-organ
tubuh dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) dari tumbuh-tumbuhan
beraroma (Andria, 2002).
Aromaterapi sendiri adalah terapi menggunakan essential oil atau sari minyak
murni untuk membantu memperbaiki atau menjadikan sehat, membangkitkan
semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan pikiran, dan merangsang proses
penyembuhan. Aromaterapi selalu dihubungkan dengan hal-hal menyenangkan agar
membuat jiwa, tubuh dan pikiran merasa rileks dan bebas. Pada tahun 1928
penggunaan istilah aromaterapi dipopulerkan Rene Maurice Gattefosse di Perancis
(Andria, 2002).
Minyak wangi (aromatic oils) adalah sejenis cairan nabati yang diambil dari
inti tumbuh-tumbuhan, atau yang terkadang disebut juga sebagai hormon tumbuhtumbuhan. Minyak ini dikeluarkan kelenjar khusus pada tumbuhan yang terkadang
terdapat pada bunga, daun, dahan, atau akar dan terkadang juga terdapat pada kulit
beberapa pohon. Minyak wangi yang populer adalah minyak melati, mawar, lavender,
kemangi, coclonyth, chamomile, jeruk, mint, kamper, dan lain-lan (Al-Husaini, 2007).
Minyak aromatik digunakan secara luas pertama kali pada masa Mesir kuno.
Penduduk pada masa itu mengekstraksi minyak dengan metode infusi dan
menggunakannya sebagai kosmetik. Masyarakat romawi dan yunani menggunakan
minyak aromatik untuk pijat dan kegiatan mandi sehari-hari. Mereka menemukan
bahwa aroma dari tanaman dan bunga tertentu memberi efek stimulan dan
menyegarkan, sedangkan yang lainnya memberikan efek sedatif dan relaksasi
(McGuiness, 2003)
Berbagai macam minyak wangi tersebut memiliki banyak manfaat kesehatan
dan kecantikan. Dan tidak jarang minyak-minyak ini digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Sedangkan di dunia kecantikan, minyak
wangi digunakan sebagai bagian dari campuran kosmetik yang ditujukan untuk
perawatan kulit, rambut, dan lain-lainya (Al-Husaini, 2007).
Sayangnya, kebanyakan minyak-minyak ini sangat mahal harganya dan tidak
banyak terdapat di pasaran. Namun demikian, sangat mungkin dan mudah sekali
dibuat di rumah. Bunga atau daun dipotong dengan potongan-potongan kecil,

kemudian dimasukkan ke dalam minyak nabati (seperti minyak bunga matahari), lalu
dihangatkan dengan api yang tidak terlalu besar. Manfaat minnyak yang dimasukkan
itu adalah untuk menyerap minyak wangi dari tumbuhan tadi sekaligus untuk
menambah kadar minyak wangi pada minyak nabati tersebut. Minyak nabati yang
sudah mengandung minyak wangi ini sangat mungkin digunakan langsung untuk
memijat tubuh, atau bisa juga untuk campuran krim atau kosmetik yang beraneka
ragam (Al-Husaini, 2007).

II. FORMULA
2.1. Formula Pustaka
3 Drops Violet oil
2 Drops Rose oil
20 ml Carrier oil
(Goldstein et al, 2006)
Kegunaan Bahan
Bahan
Citrus oil
Mentholum
Camphora
Cocos oil
Carrier oil

Fungsi
Essential oil
Menyegarkan napas
Menyegarkan napas
Pembawa
Pembawa

2.2. Formula Alternatif


Citrus oil

3 tetes

Mentholum

25 %

Camphora

15 %

Cocos oil

15 %

Olive oil

20 ml

III. BAHAN DAN ALAT

Jumlah dalam sediaan


3 tetes
25 %
15 %
15 %
20 ml

3.1. Bahan
Citrus oil
Mentholum
Camphora
Cocos oil
Citrus oil
3.2. Alat
Beaker glass
Batang pengaduk
Gelas ukur
Pipet tetes
Pipet volume
Ballfiller
Botol kaca

IV. CARA KERJA


4.1. Prosedur Kerja Formula Pustaka
1. Disiapkan semua alat yang dibutuhkan
2. Ditimbang semua bahan yang diperlukan
3. Minyak dicampurkan ke dalam minyak pembawa hingga homogen
4. Dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai
4.2. Prosedur Kerja Formula Alternatif
Semua alat yang dibutuhkan dipersiapkan terlebih dahulu
Wadah ditara 20 ml
Bahan-bahan yang diperlukan diukur sesuai tabel
Olive oil dimasukkan ke dalam beaker glass
Cocos oil, Mentholum dan Camphora dicampurkan di gelas beaker yang
berbeda dengan diusahakan beaker tertutup agar minyak tidak menguap
hingga homogen.
Minyak essensial (Citrus oil) dimasukkan ke dalam gelas yang berisi olive oil.
Diaduk dengan batang pengaduk hingga homogen.
Campuran kemudian dimasukkan ke dalam wadah hingga tanda batas lalu
ditutup.
Wadah kemudian diberi etiket dan dikemas

V. EVALUASI SEDIAAN
5.1. Fisika
5.1.1. Pengujian Organoleptis
Pengujian dilakukan dengan melihat bau, warna dan bentuk sediaan yang dibuat
secara visual.
5.1.2. Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan zat yang akan diuji pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan
yang homogen.

VII. LEMBAR PENGAMATAN


6.1. Fisika
6.1.1. Uji Organoleptis
Bau

: ...................................

Warna

: ...................................

Bentuk

: ...................................

6.1.2. Homogenitas
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Al-Husaini, A. 2007. Cantik Tanpa Makeup. Jakarta: Almahira.


Andria, A. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat dengan Wewangian Alami. Jakarta: Penebar
Swadaya
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Goldstein, T., Moore B.M., Peter R.J., Poulton C., Watson S., Wusterhausen A. 2006. The
Aromatherapy Handbook. LabRats Project.
McGuiness, H. 2003. Aromatherapy: Therapy Basics Second Edition. London: Hodder
Arnold
Rowe, Raymond C., Paul J. S., Paul J. W. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients.
Pharmaceutical Press. London.4.

Vous aimerez peut-être aussi