Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ekonomi Manajemen
PROPOSAL SKRIPSI
Tahun Akademik ATA 2009/2010
NPM : 1020699
Nama Mahasiswa : Benny Dollo
Kelas : 4EA10
1
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
1. Identitas Penelitian x
3. Pendahuluan x
4. Tujuan Penelitian x
5. Urgensi Penelitian x
6. Kajian Pustaka x
7. Metode Penelitian x
9. Daftar Pustaka xx
LAMPIRAN
2
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Identitas Penelitian
Subyek utama yang diteliti adalah model kompetensi inti lulusan prodi
manajemen dalam upaya menghasilkan Job Creator di bidang jasa. Penelitian ini bertujuan
merancang model kompetensi inti dari lulusan manajemen di wilayah Kota Depok dan
Bekasi, dengan demikian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
pengambil kebijakan tingkat Universitas khususnya berkenaan dengan peningkatan soft
skill dan hard skill .Pendekatan model penelitian ini akan dilanjutkan dengan rencana tindak
sebagai bagian dari penguatan program studi manajemen. Hasil optimal yang diharapkan
nantinya dari penelitian ini tidak saja pada pendekatan empiris namun juga meningkatkan
motivasi dari lulusan manajemen dalam upaya menghasilkan Job Creator. Diharapkan
dengan terwujudnya Job Creator tersebut dapat memupuk semangat kewirausahaan pada
diri lulusan manajemen. Analisis lingkungan berkaitan dengan kompetensi inti lulusan
manajemen dilakukan pada dua bulan pertama Analisis ini digunakan untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi lulusan manajemen saat ini
dan prediksi masa yang akan datang, dimana kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman ini menjadi dasar dalam formulasi strategi usaha dalam meningkatkan motivasi.
Bulan berikutnya, dilakukan tahap implementasi strategi yang sudah dirumuskan dalam dua
3
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
bulan pertama. Analisis dilakukan pada faktor penunjang yang terkait dalam mendukung
pengembangan soft skill dan hard skill lulusan manajemen.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merancang model kompetensi inti bagi
lulusan prodi manajemen tujuan khusus menghasilkan Job Creator yang terencana baik
menggunakan rencana tindak.
Bulan
Kegiatan
1. Persiapan implementasi
3 Penetapan metodologi
4. Pengumpulan data
5.Verifikasi data
7. Penyusunan skripi
9. Sidang skripsi
4
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
5
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam beberapa tahap, mulai tahap persiapan
literatur, survey/pengumpulan data, evaluasi dan pengukuran sampel, hingga perumusan
dan pelaporan penelitian. masing-masing tahap merupakan suatu rangkaian proses yang
berkelanjutan. Diharapkan tahap tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 7 bulan.
6
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
4. Urgensi Penelitian
Peranan lulusan dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari kedudukannya
pada saat ini dalam dunia usaha. Urata (2000) membagi kedudukan wirausahawan
sebagai berikut:
a. Kedudukan wirausahawan sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
berbagai sektor.
b. Penyedia lapangan kerja terbesar.
c. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi daerah dan
pemberdayaan masyarakat.
d. Pencipta pasar baru dan inovasi.
7
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
5. KAJIAN PUSTAKA
Avin Fadilla Helmi (2004), menggambarkan mahasiswa dengan daya saing tinggi sebagai
mahasiswa yang lulus dengan Indeks Prestasi tinggi, masa studi cepat, dan mempunyai
kepercayaan diri yang kuat. Pengamatan dan pengalaman yang dilakukan selama yang
bersangkutan melakukan seleksi karyawan menunjukkan bahwa belum semua lulusan
perguruan tinggi mempunyai persyaratan dasar yang dapat diterima di pasar kerja. Mereka
yang lolos seleksi administratif dalam proses seleksi, biasanya telah memenuhi persyaratan
IPK dan syarat administrasi lain. Salah satu model mahasiswa yang berdaya saing menurut
Helmi ditunjukkan sebagaimana terlihat dalam Gambar 2.1 di bawah.
Indikator output lulusan, minimal tercermin dalam IPK rata-rata di atas 3 dan masa studi
yang singkat diharapkan dapat menjadi representasi dari hardskill. Ketika kemampuan
penalaran seperti analisa, sintesa, dan berfikir abstrak dikembangkan dalam proses
pembelajaran (dalam arti penguasaan ilmu atau hardskill) yang berkembang secara optimal
dan menyentuh persoalan kehidupan nyata, maka hal tersebut secara berkelanjutan akan
mengasah softskill mahasiswa. Kecerdasan dalam penguasaan ilmu juga memberikan
dampak bagi pengembangan belajar tentang kehidupan. Inilah esensi dari proses “belajar”;
belajar tentang ilmu dan belajar tentang ‘kehidupan’ (life skill). Proses pengembangan diri
menjadi titik pondasi sentral dalam pengembangan karir selanjutnya. Ketika salah satu
aspek daya pikir manusia berkembang, maka hal itu akan menstimulasi aspek rasa (afeksi)
dan selanjutnya menstimulasi karsa (kehendak) dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru.
Sinamo (2001) mengatakan bahwa belajar adalah aktivitas untuk meningkatkan pengertian
atau kesadaran tentang diri sendiri (self-awareness), dunia sekitar (cosmo-awareness),
termasuk kesadaran ten-tang Tuhan (theo-awareness), serta relasi ketiganya ke tingkat yang
lebih dalam dan lebih tinggi. Agar proses belajar efektif, maka mahasiswa dituntut untuk
menguasai penggunaan perkakas belajar (learning-tools) dalam diri, yaitu kemampuan
berpikir rasional, berpikir kreatif-imajinatif, dan berpikir kritikal-argumentatif, kemampuan
membedakan dan memilih alternatif yang ada, kemampuan berkehendak secara bebas,
kemampuan merasakan, dan kemampuan memberi tanggapan moral.
8
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
SOFT
SKILLS
HARD
SKILLS
ICT ENGLISH
SKILLS SKILLS
Etika, Moral dan Nilai-nilai
Perguruan Tinggi
Gambar 5.1. Model mahasiswa yang berdaya saing (Avin Fadilla Helmi, 2004)
Pengembangan sumber daya manusia yang hanya menekankan kompetensi saja, akan
menimbulkan dampak yang luar biasa. Krisis multidimensi pada akhir periode orde baru,
pada dasarnya adalah krisis etika/moral. Kemajuan olah pikir manusia dalam berbagai
bidang tidak diikuti oleh upaya pengembangan aspek rasa (afektif) dan etika/moral akan
menghasilkan berbagai kerusakan dan krisis. Sementara itu dalam dunia realitas, dunia
kerja, dan dunia usaha, situasi hiper-kompetitif tidak dapat dielakkan. Tantangan ini
menuntut si pencipta kerja atau tenaga kerja mampu melakukan adaptasi dengan baik. Daya
adaptasi ini membutuhkan ketrampilan lain selain hardskill yang telah dimiliki antara lain
softskill, ICT skill, English skill, dan etika/moral. Skills tersebut bersifat sinergis. Skill yang
satu akan menunjang skill yang lain, walaupun hardskill tetap sebagai jantung dari semua
komponen tersebut.
UNESCO dalam dokumen kerja yang ditulis berkaitan dengan konferensi tingkat dunia
tentang pendidikan tinggi di tahun 1998, yang berjudul Higher Education in the Twenty-
First Century - Vision and Action, menekankan pentingnya relevansi dari dunia pendidikan,
utamanya pendidikan tinggi. Dinyatakan bahwa:
“The pertinence or relevance of higher education must essentially be consi-dered in
relation to its role and place in society, to its mission of providing education,
research and the services ensuing therefrom, and also to its links with the world of
9
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
work, in the broadest sense, its relationship with the state and with sources of public
financing, and its interactions with the other levels and forms of education.”
Lebih lanjut, dokumen kerja UNESCO tersebut menerangkan secara jelas apa yang
dimaksud dengan relevansi tersebut. Diantaranya yang berhubungan dengan keterkaitan
antara perguruan tinggi dengan dunia kerja adalah:
• membangun keterkaitan dengan dunia kerja, dalam rangka mengenali tantang-an yang
dihadapi dan yang akan dihadapi;
• membangun suasana kerja dalam lingkungan pendidikan, sebagai bentuk fasi-litas
pelatihan dunia kerja; dan
• mempertahankan semangat kepedulian sosial dalam setiap aktivitas ekonomi.
Dokumen kerja UNESCO juga menerangkan apa yang dimaksud dengan kualitas lulusan
pendidikan tinggi. Dinyatakan bahwa:
“Quality is inseparable from social relevance. The implication of the quality
requirement and of policies aiming for a "quality safeguard" approach is that
improvements should be sought, at the same time, to each of the compo-nent parts
of the institution and to the institution as an integral whole, functioning as a
coherent system.”
Seperti diterangkan di atas, keterkaitan antara kualitas pendidikan tinggi dan relevansi
dengan dunia kerja tidak bisa dipisahkan. UNESCO memberikan pedoman bahwa kualitas
pendidikan tinggi tergantung pada beberapa hal, termasuk kualitas tenaga pengajar,
manajemen, infrastruktur, kurikulum, dan mahasiswa. Dalam kaitan dengan penelitian ini,
dua aspek yang relevan adalah mengenai kualitas kurikulum dan kuali-tas lulusan. Kualitas
kurikulum ditentukan oleh:
• kejelasan tujuan pendidikan dan pelatihan, dalam hubungannya dengan kebu-tuhan
dunia kerja dan masyarakat;
• adaptasi metode pengajaran, dalam usaha membuat mahasiswa lebih berperan serta aktif
dan dalam menciptakan suasana kerja (enterprising spirit);
• pengembangan fasilitas pelatihan, dengan memanfaatkan kemajuan dunia IT;
• internasionalisasi kurikulum; dan
• pembangunan jaringan antara kurikulum, tenaga pengajar, dan mahasiswa.
10
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Diana Carew dari Microsoft Education Solutions Group dalam white paper berjudul
“Educating 21st Century Citizen” membagi kemampuan yang harus dimiliki seseorang
dalam menghadapi dunia kerja menjadi dua, yakni: business skill dan life skill. Carew
menyoroti kecenderungan pada awal abad ke-21 ini, yaitu meningkatnya peran life skill
dibanding business skill dalam menentukan performa dari individu dalam pekerjaan yang
dihadapinya. Carew juga menyarankan bagi pembuat kebijakan di perguru-an tinggi untuk
menambahkan kemampuan interpersonal sebagai bagian dari kompetensi pembelajaran
yang utama.
Business Skills
Business skills atau kemampuan bisnis diartikan sebagai kemampuan seorang pekerja untuk
mengaplikasikan materi pendidikan yang didapat pada kurikulum formal ke permasalahan
yang dihadapinya sehari-hari. Business skill dapat diartikan juga sebagai kompetensi teknis
seorang pekerja. Carew menyoroti kecenderungan me-ningkatnya kebutuhan akan
kompetensi di bidang komputer dan internet bagi seorang lulusan perguruan tinggi.
Business skill juga adalah kemampuan yang menerangkan wilayah kognitif dari individu,
sehingga mencakup juga kemampuan untuk menda-patkan informasi dan berkomunikasi
(information/communication skills) serta kemampuan untuk berpikir dalam memecahkan
masalah (thinking/problem solving skills).
Life Skills
Life skills atau kemampuan untuk hidup juga disebutkan sebagai soft skill. Ciri utama dari
life skill adalah menerangkan kemampuan seseorang untuk bekerja sama dengan orang lain.
Istilah yang digunakan Carew adalah interpersonal skill. Interpersonal skill dibagi menjadi
beberapa atribut, seperti nilai (value), kemampuan untuk bekerja secara mandiri, dan
kemampuan bekerja sama. Di artikel yang ditulisnya dengan judul “Family and Economy”,
Ken Shimoda membagi kemampuan seorang pekerja di perusahaan menjadi dua kategori
11
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
dasar: hard skill dan soft skill. Hard skill berkaitan de-ngan kemampuan teknis yang
berkaitan dengan fungsi dari masing-masing jabatan. Soft skill, disebut juga human skill,
berkaitan dengan budaya, sehingga relatif di setiap tempat. Soft skill dijabarkan menjadi
beberapa atribut sebagai berikut:
• tanggung jawab,
• kesetiaan,
• kemampuan berorganisasi,
• sikap,
• keseriusan,
• keramahan,
• akal sehat,
• kepemimpinan,
• motivasi, dan
• keberanian.
Keduanya –hard skill maupun soft skill– memiliki peran yang besar dalam menentukan baik
tidaknya prestasi kerja seseorang dalam pekerjaan. Yang menarik, Shimoda menemukan
dalam penelitiannya bahwa perusahaan-perusahaan jauh lebih sulit mengukur dan
mengembangkan soft skill dari karyawannya. Sedangkan hard skill jauh lebih mudah untuk
mengkuantifikasikannya sehingga pengembangannya relatif lebih mudah.
12
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Menurut Manktelow (2006), analisis KKKA menjadi teknik yang kuat karena
pemahaman kekuatan dan kelemahan dan pencarian akan kesempatan dan ancaman yang
ada. Analisis situasi menggunakan KKKA dibuat dengan membentuk matriks KKKA.
Matriks terdiri dari elemen yang akan dianalisis, yaitu kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan, kesempatan yang dapat diraih dan ancaman dari pesaing dan luar
lainnya yang dihadapi. Pada elemen kekuatan, pengevaluasi harus mampu mengidentifikasi
hal bagus yang dapat perusahaan lakukan, sumber daya unik yang dimiliki (yang tidak
dimiliki oleh perusahaan pesaing), dan kekuatan perusahaan yang dapat dilihat oleh pihak
lain. Saat mengevaluasi kelemahan, beberapa hal harus diidentifikasi, yaitu aktivitas atau
hal yang dapat ditingkatkan, sumber daya paling sedikit yang dimiliki perusahaan dan
kelemahan perusahaan yang dapat dilihat oleh pihak lain. Kelemahan yang mungkin dilihat
orang lain tapi tidak terlihat oleh manajemen selama ini harus digali dengan jujur.
Analisis elemen kesempatan harus dilakukan dengan mengidentifikasi kesempatan
yang ada, kecenderungan yang bisa dimanfaatkan sebagai keuntungan dan kekuatan yang
dapat diubah menjadi keuntungan. Kesempatan yang bagus bisa muncul dari perubahan
teknologi dan pasar baik dalam skala sempit maupun luas, perubahan kebijakan pemerintah
yagn bersesuaian dengan usaha, perubahan dalam pola masyarakat, profil populasi dan gaya
hidup, serta kejadian lokal. Pendekatan terbaik dalam mengidentifikasi kesempatan adalah
dengan mempertimbangkan kekuatan dan bertanya ke diri sendiri apakah kekuatan ini akan
membuka kesempatan. Alternatif untuk mengidentifikasi kesempatan adalah dengan
memahami kelemahan dan bertanya ke diri sendiri apakah kesempatan akan terbuka dengan
menghilangkan kelemahan tersebut. Beberapa pertanyaan yagn perlu dijawab dalam
menganalisis kelemahan adalah:
1
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
• Apakah salah satu dari kelemahan yang dimiliki menjadi ancaman bagi
keberlangsungan bisnis?
KEKUATAN: KELEMAHAN
• Apa yang bagus dilakukan? • Apa yang dapat ditingkatkan?
• Apa sumber daya unik yang dimiiliki? • Sumber daya apa yang paling sedikit?
• Apa kekuatan yang dilihat oleh pihak lain? • Apa kelemahan yang dilihat oleh pihak lain?
KESEMPATAN ANCAMAN
• Kesempatan apa yang terbuka? • Kecenderungan apa yang bisa
• Kecenderungan apa yang ias membahayakan usaha?
dimanfaatkan sebagai keuntungan? • Apa yang dilakukan pesaing?
• Bagaimana kekuatan dapat diubah menjadi
kesempatan?
2
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
3
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Daftar Pustaka
Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan, 1998. “Management Control System” Ninth
Edition, New York: Mc Graw- Hill
Blocher, Edward J., Kung H. Chen., and Thomas W. Lin , 2000 : “ Cost Management a
Strategic Emphasis” ( Terjemahan Susty Ambarriani) Jakarta: Salemba Empat
BPS, 2001. “Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja, Nilai
Tambah dan Ekspor Usaha Kecil Menengah sera Perannya Terhadap Tenaga Kerja
Nasional dan Produk Domestik Bruto Menurut Harga Konstan dan Harga Berlaku,
September.
Brooks, Ian and Jamie Wheatherson, 1997. “The Business Environment: Chalanges and
Changes”. Prentice- Hall, Europe.
Chong, Vincent K., and Kar Min Chong,” Strategic Choise, Environmental Uncertainty and
SBU Performance: A Note on Intervening Role of Management Accounting
System,” Accounting Bussiness Reseach, Vol 27, No. 4, 1997.
Child, John., “Strategic Choice in the Analysis of Action, Structure, Organization and
Environment: Retrospect and Prospect,” Organization Studies, Vol. 18, pp. 43-76,
1997.
Dahlan Siamat. 1999. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi kedua. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Erwin A Koetin, 1994. “Suatu Pedoman Investasi Dalam Efek di Indonesia”. Jakarta:
Departemen Keuangan Republik Indonesia: Badan Pengawas Pasar Modal.
Fischer, J. G., “Contigency Theory, Management Control System and Firm Outcome: Past
Result and Future Direction,” Behavioral Research in Accounting. Vol. 10. pp. 47-
64, 1988.
Gordon, L.A., and Narayana. ”Management Accounting System, Perceived Environmental
Uncertainty and Structure; An Emperical Investigations”. Accounting, Organisations
and society,” 1984.
Govindarajan, Vijay. “Approriateness of Accounting Data in Performance Evaluation; An
Emperical Examination of Environmental Uncertaintyas Intervening Variable”.
Accounting Organizations and society,Vol 9, No.1, 1984
Govindarajan, Vijay; Gupta. ”Linking Control System to Bussiness Unit Strategy, Impact
on Performance,” Accounting Organizations and Society,Vol 10, No.1, 1985.
Gregson, Terry. “Role Ambiguity, Role Confict and Perceived Environment Uncertainty:
Are the Scale Measuring Separate Contruct for Accountant”. Behavioral Reseach In
Accounting, Vol 6, 1994.Hitt, Michael A., R. Duane Ireland dan Robert E.
Hoskisson. 1997. “Manajemen Strategis: Menyongsong Era Persaingan Bebas dan
Globalisasi” ( terjemahan Armand Hediyanto ) Jakarta: Erlangga.
Jauch , Laurence R., and William R. Glueck. 1998: “Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan”. ( Terjemahan Murad dan AR Hendry Sitanggang) Jakarta: Erlangga.
Karhi Nisajar and Winardi. 1997. “Manajemen Strategik” ,Bandung: Mandar Maju.
Milliken, Frances J., “Three Types of Perceived Uncertainty About the Environment: State,
Effect, & Respon Uncertainty” Academic of Management Review, Vol. 12, pp 133-
143, 1987.
Otley, D.T. ”The Contingency Theory of Management Accounting Achivement and
Prognosis,” Accounting Organizations and Society, 1980.
4
Bidang Ilmu
Ekonomi Manajemen
Pearce H. John A., and Richard B. Robinson, JR., 2000. “Strategic Management:
Formulation, Implementation, and Control . International Edition. McGraw-Hill,
New York.
Philips, Paul. “Is Your Company Measuring Stratergic Planning Effectiveness?,”
Management Accounting, June, 1998.
Porter., Michael E, 1980; competitive Strategy : Techniques for Analysing Industries and
Competitors, New York: Free Press
Robin, Stephen P. 1994. “Organizations Theory: Structure, Design and Application”. Third
Edition, (Alih bahasa Yusuf Udaya, Penerbit Arcan, Jakarta) New Jersey:
Englewood Cliffs, Printice- Hall.
Tony Grundy. 1995. “Strategi Perusahaan: Corporate Strategy and Financial Decesions”.
(Terjemahan Susanto Budi Darmo, Jakarta: Elex Media Kompetindo.
Taurangeou, Kevin W. 1981. “Strategy Management : How to Plan, Excecute and Control
Strategic Plans for Your Business”. New York: Mc Graw- Hill
Urata, Shujiro, 2000. “Policy Recommendation for SME Promotion in The Republic
Indonesia”, Japan International Agency, Jakarta. Dissertation.
Wheelen Thomas L., dan David Hunger J. 1992, “ Strategic Management and Bussiness
Policy,” Fourth Edition, NewYork: Addison Wesley Publishing Company.
Willie, E Hopkins and Hopkins, Shirley A. “Strategic Planning-Financial Performance
Relationships in Banks: A Causal Examination”, Strategic Management Journal,
Vol. 18, , pp. 635-652, September 1997.
Winardi dan Karhi Nisjar, 1997. “Manajemen Strategik”, Mandar Maju, Bandung
LAMPIRAN