Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. Z
Jenis Kelamin
: Laki Laki
Usia
: 70 tahun
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Betawi
Alamat
Tanggal Berobat
: 13 Maret 2015
Tanggal Kunjungan
: 14 Maret 2015
B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 14.30 WIB di
rumah Tn. Z di daerah Gunung Sahari Selatan.
1. Keluhan Utama: Nyeri kepala
2. Keluhan Tambahan: Pundak terasa pegal
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Selatan dengan
keluhan nyeri kepala sejak 4 hari sebelum datang ke puskesmas kelurahan Gunung
Sahari Selatan. Keluhan dirasakan terus menerus namun tidak sampai membuat
aktivitas pasien sehari-hari terganggu. Nyeri kepala terasa berat dan seringkali
dirasakan di seluruh kepala. Keluhan adanya mual dan muntah disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluhkan lehernya terasa pegal dan kaku sejak 4 hari yang lalu,
namun pasien masih bisa menggerakkan lehernya secara bebas.
Riwayat adanya trauma daerah kepala dan leher disangkal oleh pasien.
Keluhan mual, muntah, lemah anggota tubuh disangkal, bicara pelo dan mulut
mencong disangkal. Keluhan penglihatan tiba tiba buram disangkal. Keluhan sesak
1
nafas bila beraktivitas nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke leher kiri hingga
lengan kiri di sangkal, keluhan mudah lemas ketika aktivitas ringan dan tidur harus
menggunakan > 2 bantal disangkal. Keluhan adanya pilek berulang disetai nyeri pada
tulang-tulang wajah khususnya daerah pipi, dahi dan pangkal hidung disangkal oleh
pasien
Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang telah
diketahuinya sejak 30 tahun yang lalu. Pertama kali dirinya mengetahui dirinya
menderita tekanan darah tinggi saat berobat ke Puskesmas kelurahan Gunung Sahari
Selatan dengan keluhan nyeri kepala dan pundak terasa Tegang. Pada saat itu
dilakukan pemeriksaan tekanan darah, dan hasilnya tinggi, yaitu 170/90 mmHg.
Semenjak pasien didiagnosa mengidap tekanan darah tinggi pasien rutin kontrol ke
puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Selatan, dan Puskesmas Kecamatan
Kemayoran.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi sejak
Riwayat Asma, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung, dan TB paru dalam keluarga
disangkal
6.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Vital sign:
3.
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 180/90 mmHg
Frekuensi Nadi
: 80 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 22x/menit
Suhu
: 36,5C
Status Generalis:
Kepala
Mata
Leher
Thoraks
Cor :
:
I
Pulmo
Abdomen
: Nyeri tekan (-), Nyeri Lepas (-), Hepar dan lien tidak teraba,
undulasi (-), nyeri ketok CVA (-)
P
Ekstremitas
4. Status Gizi
4
BB
: 65 kg
TB
: 150 cm
BB Ideal
Status Gizi
IMT
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Pasien bernama Tn. Z berusia 70 tahun dan Tidak
5
Bekerja
b. Identitas Pasangan
Nama
dalam Keluarga
Keterangan
Gende
Umur
Pendi-
Pekerjaan
Tambahan
dikan
1.
Pasien +
Tn. Z
Kepala Keluarga
70 th
SMA
Tidak Bekerja
Pemilik
Rumah
2.
3.
4.
5.
Ny. N
Istri
65 th
SMA
Ny. D
Cucu
28 th
SMA
Tn. K
Menantu
31 th
SMP
Belum
An. A
Cicit
3 th
Sekola
Ibu rumah
tangga
Pegawai
Swasta
Buruh
: Milik Sendiri
Daerah perumahan
: Padat kurang bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Kesimpulan
6
Luas rumah: 6 x 12 m2
Keluarga Tn. Z tinggal di rumah milik
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 5 orang (3
sendiri dengan lingkungan sekitar yang
orang lainnya merupakan 1 keluarga yang tinggal
padat dan kurang bersih. Ketersediaan
dikamar keluarga pasangan Tn. Z)
air bersih, jamban keluarga serta tempat
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
pembuangan sampah cukup baik.
Bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 1300 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
2 buah televisi
2 buah kipas angin
1 buah sepeda motor
1 buah handphone
1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
1 buah Mejigcom
5 buah Kursi plastik
1 buah meja plastik
1 buah lemari pendingin satu pintu
b. Balita
c. Asuransi/Jaminan kesehatan
Keterangan
kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Gratis
Kesimpulan
Pasien
jika
dirinya
langsung
Puskesmas.
mengalami
sakit
berobat
Karena
ke
biayanya
ditempuh
dengan
naik
Cukup memuaskan
Jalan
Kaki
(Puskesmas
Puskesmas
Kemayoran
dan
Kecamatan
Puskesmas
mengkonsumsi ikan asin namun tidak sesering dulu. Sekarang pasien makan ikan
asin kurang lebih 1x tiap minggunya.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. Z dan Ny. N tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi
seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola
makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai
berikut:
Siang
Malam : Nasi 1 porsi (3/4 gelas), 2 buah ikan asin biasa, 1 mangkuk sayur
bayam bening, 3 gelas air putih (@250ml), 1 buah jeruk
Jumlah kalori dan kandungan gizi:
Energi
Protein
: 208,9 gram
Lemak
: 348,3 gram
Karbohidrat
: 905,5 gram
: 1393,2 kalori
1 potong tempe
Kalori : 201 kkal
Protein : 20,8 g
Lemak : 8,8 g
Karbohidrat :13,5 g
Susu:
Kalori : 146 kkal
Lemak : 7,93 g
Protein : 7, 86 g
Karbohidrat : 11,03 g
Siang
: nasi 1 porsi (3/4 gelas), 2 potong tahu bacem,1 potong ikan tongkol,
1 mangkuk sayur bayam,1 potong pepaya, 3 gelas air putih
(@250 ml)
Malam
Energi
: 1487,8 kalori
Protein
: 223,17 gram
12
Lemak
: 371,95 gram
1 gelas Kopi :
Kalori : 2 kkal
Lemak : 0,04 g
Karbohidrat : 0,07 g
Protein : 0,21 g
Tongkol Goreng :
Kalori : 200 kkal
Lemak : 11,41 g
Karbohidrat : 2,38 g
Protein : 20,95 g
Siang : nasi 1 porsi (3/4 gelas), 1 mangkuk sayur bayam bening, 2 potong
tahu semur, 1 butir telur rebus, 1 potong ikan lele goreng, 3 gelas
air mineral (@250 ml)
Malam : nasi 1 porsi (3/4 gelas), 1 potong ikan lele, 1 mangkuk sayur bayam
bening,1 potong pepaya,1 butir telur rebus, 2 gelas air putih(@250ml)
Jumlah kalori dan kandungan gizi:
13
Energi
: 1375 kalori
Protein
: 206 gram
Lemak
: 312 gram
Karbohidrat
: 855 gram
1 buah tahu :
Kalori : 35 kkal
Lemak : 2,62 g
Karbohidrat : 1,36 g
Protein : 2,23 g
Telur Rebus:
Kalori : 77 kkal
Lemak : 5,28 g
Karbohidrat : 0,56 g
Protein : 6,26 g
1 potong pepaya :
Kalori : 55 kkal
Lemak : 0,2 g
Karbohidrat : 13,73 g
Protein : 0,85 g
14
100
Jadi, anjuran kebutuhan lemak harian untuk Tn.Z adalah 243 gram sampai 303,75
gram
c) Kebutuhan karbohidrat
Menurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Perhitungan kebutuhan
karbohidrat didasarkan kepada sisa dari total energi setelah dikurangi energi dari
protein dan lemak.Dianjurkan pada lanjut usia mengkonsumsi karbohidrat 60-65%
dari total kebutuhan kalori
Kebutuhan karbohidrat harian anjuran untuk Tn. Z ialah :
60 x 1215 = 729 kalori atau
100
100
Jadi, anjuran kebutuhan karbohidrat harian Tn. Z ialah 729 hingga 789,75 kalori
15
d) Serat
Menurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Kebutuhan serat anjuran 2530 gram/ hari
e) Kebutuhan cairan
Menurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Lanjut usia membutuhkan
cairan antara 1,5 2 liter per hari (6-8 gelas).
f) Natrium
Menurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), dalam sehari, garam dapur
diperbolehkan hanya 5 gram atau 1 sendok teh
Pasien Tn. Z belum dapat memenuhi pola gizi seimbang tidak terlalu
memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, dan masih
menggunakan garam tidak sesuai dengan pedoman diet natrium untuk lansia dengan
hipertensi yaitu 5 gram atau 1 sendok teh perhari, hal tersebut karena pengetahuan
mengenai pola makan gizi seimbang kurang.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Pasien selalu didukung untuk berobat oleh istri dan anaknya. Bahkan anak
pasien selalu mengantar pasien berobat ke Puskesmas Kemayoran tiap kali pasien
ingin berobat.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. Z ini peran serta aktif dari
seluruh anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan pasien
sehari-hari. Keluarga selalu dituntut untuk selalu memberi dukungan dan selalu
mengingatkan pasien agar meminum obat secara teratur dan rajin kontrol
berobat serta mengingatkan agar pasien tetap patuh terhadap anjuran dokter yang
berhubungan dengan pemulihan kesehatan.
B.Genogram
16
1.
Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas 3 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama Tn. Z
berusia 70 tahun yang merupakan suami dari Ny. N berusia 65 tahun. Bentuk keluarga
adalah keluarga Besar (Extended Family)
Bentuk Bentuk Keluarga :
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa (The Family with adolescent)
Tahap di mana orang tua sudah pensiun dan istirahat di rumah hingga meninggal
(Aging Family Members)
Tn. Z (Pasien) sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny. N dan memiliki 6
orang anak. Anak pertama bernama Ny. N 20 tahun sudah meninggal karena
perdarahan setelah melahirkan menikah dengan Tn. T dan telah mempunyai satu
orang anak yang bernama Ny. D 28 tahun menikah dengan Tn. K 30 tahun
mempunyai satu orang anak yang bernama An. A berusia 3 tahun Mereka tinggal
bersama Tn. Z. Anak kedua bernama Tn. A 34 tahun bekerja di jonggol menikah
dengan Ny. S 29 tahun mempunyai 4 orang anak, anak pertama An. A berusia 15
17
tahun, anak kedua An. D berusia 13 tahun, anak ketiga An. K berusia 10 tahun, anak
keempat An. H berusia 7 tahun mereka tinggal di jonggol. Anak ke tiga Ny. E
meninggal saat berusia 1,5 tahun karena kejang. Anak ke empat Ny. J meninggal saat
berusia 3 tahun karena kejang. Anak Ke lima Tn. M 30 tahun menikah dengan Ny. Y
26 tahun memiliki satu orang anak An. Z berusia 4 tahun, Tn. M bekerja sebagai
pegawai swasta dan Ny. Y bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, Tn. M dan Ny. Y
tinggal tidak jauh dari rumah Tn. Z.
Tahap Perkembangan Keluarga :
Tahap Perkembangan Keluarga Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan
model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan
penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support
terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan
dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan
untuk perkembangan keluarga.
A. Pasangan baru (keluarga baru)
Membina hubungan dan kepuasan bersama
Menetapkan tujuan bersama
Mengembangkan keakraban
Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial
Diskusi tentang anak yang diharapkan
b. Child bearing (menanti kelahiran)
Persiapan untuk bayi
Role masing-masing dan tanggung jawab
Persiapan biaya
Adaptasi dengan pola hubungan seksual
Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua
c. Keluarga dengan anak pra-remaja
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga
Merencanakan kelahiran anak kemudian
Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga
d. Keluarga dengan anak sekolah
Menyediakan aktivitas untuk anak
18
19
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992) antara lain:
Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai
budaya keluarga.
Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian
diantara anggota keluarga
Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik
Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa
datang
Fungsi pembinaan lingkungan
20
Sudah
meninggal saat
berusia 65 th
karena Hipertensi
Sudah meninggal
saat berusia 70 th
Karena Usia Tua
Sudah meninggal
saat berusia 67th
karena Usia Tua
Ny.N
65 th
Tn. Z
65 th
Tn. T
28 th
Tn. K
30 Th
Sehat
Ny. N
20 Th
Ny. D
28 th
Tn. A
34 Th\
Seha t
An.A
15 Th
An.D
10 Th
Ny.S
29 Th
Seha t
Sudah meninggal
saat berusia 72
th karena usia tua
An. E
1,5 Th
An. K
10 Th
An.J
3 Th
An. H
7 Th
Tn. M
34 th
Seha t
Ny.y
30 Th
Seha t
An. P
1 bln
An. H
4 Th
Sehat
Keterangan :
Keterangan :
: Pasien / penderita
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal satu rumah
: Meninggal
21
: Meninggal
perilaku
kesehatan:
Keluarga
kurang
mengerti
akan
pentingnya
pekerjaan
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan
24
Aspek
Aspek
personal
Kegiatan
Sasaran
Pasien
Waktu
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas
Dan saat
kunjungan
ke rumah
-Menjelaskan
bahwa
penyakit hipertensi adalah
penyakit seumur hidup,
yang tidak bisa sembuh
sempurna yang disebabkan
gangguan fungsi jantung
dan lifestyle.
Biaya
Keterangan
-Pasien mengetahui
tentang
penyakitnya.
-Pasien
menjaga
penyakitnya
agar
tidak
bertambah
parah.
- Pasien mengerti
bahwa penyakitnya
membutuhkan
pengobatan seumur
hidup,
sehingga
pasien rajin untuk
berobat
dan
mengontrol tekanan
darahnya.
-Menjelaskan
bahwa
pengobatan
penyakit
hipertensi bersifat seumur
hidup,
namun
dapat
terkontrol.
Aspek klinik
Hasil diharapkan
Pasien
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas
-Pasien
dapat
memiliki tekanan
darah yang dalam
rentang normal
- Pasien mengerti
akan
pentingnya
obat, khasiat obat
dan
cara
penggunaan
obat
secara tepat untuk
proses
penyembuhan serta
mencegah
komplikasi
-Pasien
dapat
mengetahui
perkembangan
penyakitnya
dan
mendapatkan
pemulihan.
25
-Menganjurkan
pasien
untuk mengikuti pola makan
seimbang
yaitu
salah
satunya dengan membatasi
konsumsi garam 6 gram/
hari atau sebanyak 1 sendok
teh
Aspek risiko
internal
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
-Pasien
menghindari
makanan
yang
dapat
mempengaruhi
tekanan darah
-Mengurangi resiko
tekanan
darah
tinggi
-Pasien berolahraga
setiap pagi
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
-Keluarga
memahami keadaan
fisik pasien untuk
pemulihan
kesehatan pasien.
-Keluarga memberi
perhatian
lebih
kepada pasien
-Pasien
dan
keluarganya sadar
akan
pentingnya
hidup sehat
26
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
kerumah
-Kondisi
pasien lebih
dan
meringankan
penyakit
tubuh
sehat
kuat,
gejala
F. Prognosis
1. Ad vitam
: ad bonam
Berat(gram)
URT
27
100
55/45
50
100
13/4 gls
1 btr / 3 sdk mkn
1 ptg
1 gls
Jam 10.00 :
Buah
100
1 ptg bsr
Siang : Nasi
Daging/ayam
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak utk menggoreng
100
50
50
100
100
15
Jam 16.00 :
Buah
100
2 ptg bsr
Malam :
Nasi
Ikan
Tempe/tahu
Sayuran
Buah
Minyak untuk menumis
100
50
50
100
150
15
1 gls
1 ptg
1 ptg
1 gls
1 gls
1 sdm
Pagi : Nasi
Telor ayam/susu skim
Tempe/tahu
Sayuran
1 gls
1 ptg
1ptg
1 gls
1 ptg bsr
1 sdm
28