Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Sejak permulaan sejarah umuat manusia sudah dikenal adanya
hubungan kepercayaan antara dua insan, yaitu sang pengobatdan sang
penderita, yang pada jaman modern ini disebut dengan transaksi
terapeutik antara dokter dan pasien.
Pemeriksaan,
pengobatan
dan
perawatan
akan
melahirkan
karena
itu,
khusus
di
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia,
various uses, personal and impersonal, to serve the patiens was treated,
the science of medce, and society as awhole. (Hayt and Hayt, 1964: 1).
Dengan demikian menurut Hayt and Hayt, suatu rekam medis itu
ialah himpunan fakta-fakta yang berhubungan dengan sejarah /riwayat
kehidupan pasien, sakitnya, perawat/pengobatannya. Dalam pengertian
yang luas (lebih luas) rekam medik ialah suatu himpunan data ilmiah dari
banyak sumber, dikoordinasikan pada satu dokumen dan yang disediakan
untuk bermacam-macam kegunaan, personel dan impersoanl, untuk
melayani pasien dirawat, diobati , ilmu kedokteran, dan masyarakat
secara keseluruhan.
Lebih lanjut Hayt and Hayt mengemukakan (Hayt and Hay, 1964:1):
Medical Record are an important tool in the practice of medicine.
They serve as a bassic for planning patient care; they provide a means
contributing to the patients care; they furnish documentary evidence of
the course of the patients illness and treadment and they serve as a
bassic for review, study, and evaluation of the medical care renderen to
the patient.
Dengan pernyataan tersebut di atas jelaslah bahwa rekam medis
merupakan sarana penting dalam praktek kedokteran.
Sedangkan menurut Gemala R. Hatta dalam makalahnya yang
berjudul Peranan
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
identitas
pasien,
pemeriksaan,
pengobatan,
tindakan
dan
transaksi ini pasien dilindungi oleh dokumen internasional yang terdiri dari
the right to information and the right to self determination.
Suatu rekam medis yang baik akan membantu perawatan secara
profesional
pasien,
di
kualitas/mutu/derajat
samping
memberikan
perawatan/pelayanan
refleksi
kesehatan.
mengenai
Pembuatan
mengenai
informasi
pelayanan
kesehatan.
Dalam
praktek
keseluruhan,
yang
menuntut
kseseluruhan,
yang
menuntut
rekam
medis
yang
mencerminkan
kualitas/mutu/derajat
yang
bernilai
sebagai
keterangan/saksi
ahli/expert
11.
12.
13.
14.
proses
persyaratan
peradilan
utama
tidaklah
maupun
mudah
tambahan
dengantanpa
di
atas,
memenuhi
walau
pun
7. tindakan/pengobatan
8. catatan perawat
9. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan; dan
10.
(lihat
Pasal
2-9,
19,
dan
20
Permenkes
No
749a/Menkes/Per/XII/1989):
1. Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan
rawat jalan maupun rawat nginap wajib membuat rekam medis.
2. Rekam medis itu dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain
yang memberi pelayanan kepada pasien.
3. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya
setelah pasien menerima pelayanan.
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama dan
tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
5. Pembetulan kesalahan catatan dalam rekam medis dilakukan pada
tulisan yang salah dan diberi paraf oleh petugas yang bersangkutan.
6. Penghapusan tulisan dalam rekam medis dengan cara apapun tidak
diperbolehkan.
7. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya untukjangka
waktu 5 (lima) tahun terhtung dari tanggal terakhir pasien berobat.
Sedangkan lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan
hal-hal yang bersifat khusus dapat ditempatkan tersendiri.
8. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada nomor tujuh
dilampaui,
rekam
medis
dapat
dimusnahkan.
Tata
cara
Pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
rekam
medis
Apabila
rekam
medis
rusak
karena
terhadap
dokter/rumah
sakitnya.
Pembebanan
atas
dokumen
hukum
yang
isinya
dapat
dibahas
dan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1993
tentang Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Fred
Ameln.
1991.
Kapita
Selekta
Hukum
Kedokteran.
Jakarta
Grafikatama Jaya.
Gemala R. Hatta. 1986, Peranan Rekam Medik/Kesehatan (medical
Record) dalam Hukum Kedokteran. Makalah. Disampaikan dalam
Konggres PERHUKI I,tanggal 8 -9 Agustus 1986 di Jakarta: PERHUKI.
Hayt, Emanuel and Hayt, Jonathan. 1964. Legal Aspect of Medical Record.
Illinois: Physicians Record Company.
Hermien Hadiati Koeswadji. 1984. Hukum da Masalah Medik. Surabaya:
Airlangga University Press.
______________1984. Aspek Medikolegal dari Pelayanan Kesehatan dan
Rekam Medik. Makalah. Suarbaya: Fakultas Hukum UNAIR.
J. Guwandi.1991. Dokter
Universitas Indonesia.
dan
Pasien,
Jakarta:
Fakultas
Kedokteran
10