Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
Penyakit Jantung Rematik.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pentingnya pemahaman
mengenai kasus penyakit jantung rematik . Adapun tujuan kami menulis makalah
ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dokter pendamping yang membimbing
kami. Tujuan utama dari makalah ini sendiri lebih difokuskan pada penjelasan
rinci mengenai defenisi, etiologi, penanganan segera, komplikasi dan prognosis
penyakit jantung rematik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan tugas kami untuk
kedepannya. Mudah-mudahan tugas ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
staf puskesmas dan masyarakat argamakmur.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit jantung pada anak dan dewasa usia kurang dari 40 tahun (Carapetis
J.et.al., 2012).
Di asia tenggara, sampai tahun 2000 didapati angka mortalitas PJR per
100.000 populasi adalah 7,6 dengan angka disabilitas pertahun (Disability
Adjusted Life Years (DALYs)) 173,4 per 100.000 populasi. tentu saja hal ini akan
menurunkan kualitas hidup anak dan pertumbuhan ekonomi negara.
1.2.2
1.2.3
Sebagai salah
Argamakmur
satu tugas
dokter
internsip
di Puskesmas
BAB II
PERMASALAHAN
2.3 Epidemiologi
2.4 Etiologi
Infeksi streptococcus Beta Hemoliticus grup A. Infeksi bakteri ini biasanya
menyebabkan Faringitis dan sebagian kecil infeksi pada kulit (pioderma). Tidak
semua Streptococcus Grup A dapat menyebabkan Demam rematik, serotype
seperti M type 4,2,12. 1
Streptococcus beta hemolyticus dikenali oleh karena morfologi koloninya dan
kemampuannya untuk menimbulkan hemolisis. Sel ini terdiri dari sitoplasma yang
dikelilingi oleh tiga lapisan membran, yang disusun terutama dari lipoprotein.
Diluar membran sitoplasma adalah dinding sel, terdiri dari tiga komponen:
1. Komponen bagian dalam adalah peptigoglikan yang memberi kekakuan
dinding sel.
2. Polisakarid dinding sel atau KH spesifik grup. KH ini terbukti memiliki
determinan antigenik bersama dengan glikoprotein pada katup jantung
manusia.
3. Komponen ketiga terdiri dari mosaik protein yang dilabel sebagai protein
M yakni antigen spesifik tipe dari streptococcus grup A. adanya protein M
ini menghambat fagositosis.
Streptocoocus menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler, termasuk dua
hemolisisn atau streptolisin S yang stabil pada oksigen, serta streptolisin O yang
labil terhadap oksigen.
Faktor yang berperan:
SBHA
1. Sifat organisme
2. Tempat infeksi
3. Predisposisi
genetik
Enzim ektraseluler
Hemolisin
Streptolisin
Enzim eritogenik
Hemolisis eritem
Polisakarida bakteri
menimbulkan artritis dan
reaksi nodular
Majeed, 1992: gejala karditis akan ditemukan pada tiga bulan pertama dari 93 %
pasien DR akut.( McIntosh dkk,1935. Rosentha, 1968)
Perjalanan alamiah D.R. :
Fase akhir :
Fase tenang atau inaktif (semua tanda-tanda aktif menurun).
Kriteria Minor :
1.
2.
Athralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendi; pasien
kadang-kadang sulit menggerakkan tungkainya
3.
4.
Leukositosis
5.
6.
7.
8.
9.
sebelumnya?
Apakah bengkak pada sendi simetris dan berpindah?
Apakah bengkak tersebut disertai nyeri?
Karditis
Adakah sesak? Apakah sesak dipengaruhi aktivitas? dipsnoe on
effort
Adakah sesak pada malam hari? Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
Adakah sesak yang terjadi pada posisi berbaring dan hilang pada
2. Pemeriksaan Fisik
Status lokalis:
- Sendi Poliartritis:
pada inspeksi terlihat bengkak dan merah pada sendi.
Pada palpasi teraba hangat.
- Jantung Karditis:
Pada Auskultasi
Terdengar murmur atau bising jantung high pitch, blowing,
holosystoic/pansistolik, apical (mitral regurgirtasi) pansistolik
murmur Pada auskultasi hampir selalu ditemukan mur mur
holosistolik,
dimulai
saat
bunyi
jantung
snapkatup
mitral
terbuka
saat
akhir
Terdengar
sepanjang
fase
inspirasi
dan
Korea
Inspeksi gerakan yang tidak disadari
Palpasi kelemahan otot: ketidak mampuan memegang/ menggapai
tangan
Eritema Marginatum
Inspeksi ada atau tidaknya kemerahan yang ditengahnya pucat,
3. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
Kultur tenggorok fase akut, tidak sensitif
Streptococcus B hemolyticus
Gram (+)
ASTO (antibody Streptoccocus Titer O) dan Antistreptoccocal
DNAse B (ADB) test terbentuknya antibodi-antibodi ini
sangat dipengaruhi umur dan lingkungan. Titer ASTO (+) >
210 Todd pada orang dewasa dan > 320 Todd pada anak-anak.
Sedangkan ADB (+) >120 pada orang dewasa dan > 240 pada
anak-anak. Antibodi ini dapat terdeteksi pada minggu keduaminggu ke tiga setelah fase akut DR atau 4-5 minggu setelah
infeksi kuman SGA di tenggorokan5.
Mengeluarkan toxin + enzyme terjadinya antibody, tetapi
infections.
Rheumatoid Factor menyingkirkan Rheumatoid arthritis
Radiologi
Chest Radiography cardiomegaly and CHV karena karditis
Pemanjangan PR interval
Jones Criteria (1992) : dua gejala mayor atau satu gejala mayor dengan dua gejala
minor + adanya bukti infeksi streptoccocus Beta Hemoliticus grup A.
Arthritis Rheumatoid
Poliartritis pada anak-anak dibawah 3 tahun atau lebih sering pada artritis
reumatoid, biasanya terjadi secara bersamaan pada sendi-sendi, simetris,
tidak bermigrasi, kurang berespon terhadap preparat salisil dibandingkan
dengan artritis pada DR. Apabila sakit bertahan lebih dari 1 minggu
meskipun sudah diberi salisil + reumatoid faktor (+) diagnosis ke arah
artritis reumatoid.
Sickel cell Anemia/ leukemia
Terjadi pada anak dibawah 6 bulan. Adanya penurunan Hb yang
significant (< 7 g/dL). Leukositosis tanpa adanya tanda-tanda radang.
Peradangan pada metatarsal dan metakarpal. Splenomegali. Pada
perjalanan yang kronis kardiomegali. Diperlukan pemeriksaan pada
sumsum tulang.
Keadaan mirip chorea
Multiple tics merupakan kebiasaan, berupa gerakan-gerakan repetitif.
Cerbral palsy gerakannya lebih pelan dan lebih ritmik. Anamnesa:
kelumpuhan motorik yang sudah dapat terlihat semenjak awal bulan.
Keterlambatan perkembangan.
Post ensefalitis perlu pemeriksaan lab lebih lanjut, etiologi yang
bermacam-macam. Gejala klinis berupa: kaku kuduk, letargi, sakit kepala,
parasternal kiri.
Adanya keluhan sesak napas akibat gagal jantung
2. General treatment
Anti inflamasi: salisilat obat terpilih. Steroid adalah obat pilihan kedua
dimana salisilat gagal.
Klinis
Tanpa karditis, Atau
Obat
Dosis
100 mg/kg/hari, 2
Karditis,
Aspirin
minggu, oral
Kardiomegali (-)
Karditis, kardiomegali dan
gagal jantung
Prednison
2 mg/kg/hari (max
60 mg/hari selama
2 minggu. kurangi
aspirin 75
mg/kg/hari setelah
2 minggu
diteruskan 6
minggu 4x sehari
oral
3. Cardiac management
Bed rest pada pasien karditis
- Tanpa karditis:
istirahat ditentukan 2 minggu
mobilisasi berharap 2 minggu
- Karditis kardio megali (-): istirahat ditentukan 4 minggu
mobilisasi bertahap 4 minggu
- Karditis kardio Megali: istirahat ditentukan 6 minggu
mobilisasi berharap 6 minggu
- Karditis + gagal Jantung: istirahat ditentukan selama ada gagal
jantung.
Mobilisasi bertahap 3 bulan
4. Profilaksis golongan penisilin
Diberikan menyusul eradikasi:
- Benzatin penisilin G 1,2 juta U i.m/ 4 atau 3 minggu resiko tinggi
-
rekuren
Penisilin V 2x500 mg oral
Sulfadiazin 1 g/ hr oral
BAB III
PERENCANAAN
Rencana Tindakan :
1.
BAB IV
PELAKSANAAN
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
pindah?
Apakah demam disertai sesak nafas hebat?
Apakah terapi yang diberikan memberikan perbaikan klinis pada
pasien?
B. Kesimpulan
Demam rematik akut adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh adanya
suatu reaksi imunologi terhadap infeksi oleh bakteri Streptokokus hemolitikus Group A.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
2012.
[cited
on
29
October
2012].
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/891897-overview#showall.
3. Marijon E, Celermajer DS, Tafflet M, Jani DN, Ferreira B, et al. Rheumatic
Heart Disease Screening by Echocardiography: The Inadequacy of World
Health Organization Criteria for Optimizing the Diagnosis of Subclinical
Disease. AHA Journals. [data base on the internet] 2009. [cited on 29 October
2012]. Available from: http://circ.ahajournals.org/content/120/8/663.full.pdf.
4. Brown A, Maguire G, Walsh W. Australian guideline for prevention,
diagnosis and management of acute rheumatic fever and rheumatic heart
disease. 2nd edition). The National Heart Foundation of Australia and the
Cardiac Society of Australia and New Zealand. [Article on the internet] 2012.
[cited
on
29
October
2012].
Available
from:
http://www.rhdaustralia.org.au/sites/default/files/guideline_0.pdf.
5. Kliegman RM, Stanton BF, Geme JW.St, Schor NF, Behrman RE. Nelson
Textbook of Pediatrics. 19th Edition. [texs book] 2011. Philadelphia: Elsevier.
2012.
[cited
on
29
October
2012].
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/891897-overview#showall.
8. Burke AP. Pathology of Rheumatic Heart Disease. Medscape [Article on the
internet]
2012.
[cited
on
29
October
2012].
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/1962779-overview#showall.
9. Rheumatic Fever and Rheumatic Heart Disease : Report of a WHO Expert
Consultation. WHO technical report series. [Article on the internet] 2004.
[cited
on
November
4,
2012].
Available
from:
http://whqlibdoc.who.int/trs/WHO_TRS_923.pdf.
10. Wallace MR. Rheumatic Fever. Medscape [Article on the internet] 2012.
[cited
on
29
October
2012].
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/236582-overview.
11. Management of Rheumatic Heart Disease. Heart Foundation Journal [data
base on the Heart Foundation] 2006. [cited on 29 October 2012]. Available
from:
http://www.heartfoundation.org.au/SiteCollectionDocuments/RheumaticHeart-DisManagementQuickRefGuide.pdf.
12. Uziel Y, Perl L, Hashkes PJ. Post-sreptococcal Reactive Arthritis in Children:
a Distinct Entity from Acute Rheumatic Fever. Pediatric Rheumatology
Journal [data base on the internet] 2011. [cited on November 4, 2012]. 9:32.
Available
from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3217846/pdf/1546-0096-932.pdf.
13. Madden S, Kelly L. Update on Acute Rheumatic Fever. Clinical Review.
Canadian Family Physician Journal. [data base on the internet] 2009. [cited
on
November
4,
2012].
55:475-8.
Available
from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2682299/pdf/0550475.pdf.