Vous êtes sur la page 1sur 12

Referat

HIDRONEFROSIS
Kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Anak
Periode 29 Nov 2004 12 Feb 2005
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta
Oleh : Ganda pariama .P

98-056

Ira Aryani

99-006

Mutiara M.S

97-112

Valentine .F

97-123

ABSTRAK
Hidronefrosis adalah dilatasi abnormal pelvis dan kaliks ginjal disertai dengan berbagai
tingkatan atrofi parenkim ginjal, dan biasanya disebabkan oleh uropati obstruktif, yaitu
istilah umum untuk obstruksi total atau parsial aliran kemih pada suatu tempat mulai dari
kaliks ginjal sampai meatus uretra eksterna.
Sebagian terbesar penyebab uropati obstruktif adalah kelainan kongenital, hanya sebagian
kecil akibat kelainan yang didapat. Faktor klinik yang mungkin predisposisi obstruksi
ialah umur dan jenis kelamin. Faktor anatomik penting dalam menentukan letak obstruksi
saluran kemih, yaitu intraluminal, intramural, ekstramural. Penyebab tersering
hidronefrosis adalah : reflux vesikoureteral, hidronefrosis non obstruksi, obstruksi
ureteropelvik junction.
Hidronefrosis dapat bermanifestasi dari bentuk yang paling ringan sampai berat, pada
kasus yang ringan sampai sedang, tidak menimbulkan gejala, sehingga sering ditemukan
secara kebetulan pada pemeriksaan rutin namun jika tidak segera ditangani dapat
mengganggu fungsi ginjal, oleh sebab itu harus segera dievaluasi oleh ahli urologi.
Kata kunci: hidronefrosis, uropati obstruktif
________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005
1

PENDAHULUAN
Hidronefrosis adalah dilatasi abnormal pelvis dan kaliks ginjal disertai dengan berbagai
tingkatan atrofi ginjal, biasanya disebabkan oleh uropati obstruktif, yaitu adanya
obstruksi total atau parsial aliran kemih pada suatu tempat mulai dari kaliks ginjal sampai
meatus eksterna.(1)
Ginjal terletak retroperitoneal memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi
tubuh. Salah satu fungsi utama adalah sebagai filtrasi darah dan membuang produk sisa
metabolisme dari tubuh melalui urin.(2)
Secara normal ekskresi urin dimulai dari kaliks ginjal yang akan membawa urin ke pelvis
renalis ginjal, kemudian urin dibawa ke ureter, dari ureter urin dibawa ke kandung kemih
menuju urethra.(3)
Hidronefrosis terjadi bila terdapat obstruksi pada salah satu bagian saluran kemih
tersebut, sehingga aliran urin tidak dapat mencapai urethra sehingga ginjal akan penuh
terisi air.(4)
Kejadian hidronefrosis pada anak yang dilaporkan pada tahun 1970 adalah 2 % diantara
16.000 autopsi, dan lebih dari 80 % anak dengan hidronefrosis tersebut berumur < 12
bulan. Angka kejadian pada pria dibandingkan wanita adalah 4:1.(1)
Pada pria biasanya disebabkan hipertrofi dan tumor prostat, pada wanita biasanya
disebabkan kehamilan dan kanker leher rahim.(5)

Klasifikasi
Berdasarkan ginjal yang terkena dibagi menjadi:
1. Hidronefrosis unilateral, apabila hidronefrosis terjadi pada satu ginjal.
2. Hidronefrosis bilateral, apabila hidronefrosis terjadi pada kedua ginjal.
Berdasarkan waktu terjadinya dibagi menjadi:
1. Antenatal hidronefrosis, adalah hidronefrosis yang terdeteksi selama kehamilan.
2. Neonatal hidronefrosis, adalah hidronefrosis yang muncul setelah lahir.(3)
________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005
2

Berdasarkan tingkat keparahan dibagi menjadi:


1. Hidronefrosis ringan: tanpa gejala, fungsi ginjal tidak terganggu, dapat sembuh
setelah umur 1 tahun.
2. hidronefrosis sedang: fungsi ginjal tidak menurun, derajat pembesaran ginjal tidak
bertambah buruk.
3. Hidronefrosis berat: terdapat gangguan fungsi ginjal, infeksi, nyeri, dan perdarahan.(2)

Etiologi
Penyebab tersering yaitu:
1. refluk vesikoureteral, keadaan abnormal aliran urin dari kandung kemih ke ureter
sampai ginjal.
2. Hidronefrosis non obstruktif, yaitu pembengkakan pada ginjal yang tidak
mempengaruhi fungsi ginjal.
3. obstruksi ureteropelvik junction, adanya obstruksi karena pelebaran abnormal ureter.
(6)

Patofisiologi
Volume kemih yang normal terkandung didalam kaliks dan pelvis tiap ginjal adalah
sedikit 5 10 ml. Dengan adanya obstruksi saluran kemih proksimal akan mengalami
dilatasi dan ginjal dapat menjadi sangat besar ukurannya. Obstruksi ureter akut ditandai
oleh meningkatnya tekanan hidrostatik didalam saluran kemih proksimal dari obstruksi
yang dijalarkan ke dalam tubuli ginjal dan kapsula bowman sehingga akan menetralkan
tekanan filtrasi pada kapiler glomerulus, akibatnya laju filtrasi glomerulus menurun.
Aliran darah meningkat dalam ginjal ipsilateral, terjadi respon vasodilatasi awal disusul
vasokonstriksi akan menyebabkan konstriksi arteriola aferen, sehingga akan lebih
mengurangi laju filtrasi glomerulus, sehingga terjadi gangguan fungsi tubulus.(1)

________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005

Gejala Klinis
Pada anamnesis didapatkan:
1. Perasaan ingin selalu buang air kecil, nyeri.
2. Rasa terbakar pada saat kencing, kurang lancar, menetes.
3. Pada obstruksi akut terdapat nyeri tumpul, intermiten.nyeri dapat menjalar ke testis
ipsilateral dan labia.
4. Mual dan muntah.
5. Demam tinggi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
1. teraba ginjal.
2. nyeri ketok CVA.
3. teraba pembesaran kandung kemih.
4. edema pada ekstremitas inferior.(1,3)

Diagnosis
Diagnosis hidronefrosis didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditambah
pemeriksaan laboratorium didapatkan:
Pada urinalisis:
-

Pyuria atau leukosit dalam urin

Mikroskopik hematuri atau adanya eritrosit dalam urin

Proteinuria tidak ada atau ringan

Pemeriksaan darah lengkap:


-

Leukositosis

Pemeriksaan kimia darah:


-

Hiperkalemia

Peningkatan kadar kreatinin dan BUN.(1,5).

________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005
4

Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos perut dilakukan secara rutin pada awal pemeriksaan sebelum IVP.(1)
2. IVP, pemeriksaan terpilih pada sebagian besar kasus obstruksi. Menggabungkan
bentuk anatomi yang akurat dari kaliks, pyelum, ureter, serta estimasi kasar fungsi
ginjal. Cara lain yaitu retrograde pyelografi untuk mengetahui struktur ginjal,
sistoskopi yaitu pemeriksaan langsung dengan memasukkan alat ke ureter dan dilihat
dengan monitor.(1,3)
3. USG, cara terpilih untuk menentukan ada tidaknya kaliks atau pyelum ginjal yang
membesar.(1)
4. Sistourethrogram, untuk mengetahui jika penyebab hidronefrosis adalah reflux
vesikourethral.(3)
5. CT-SCAN & MRI, berguna sebagai pemeriksaan kedua dalam mencari etiologi
obstruksi yang didiagnosis sebelumnya, terutama di daerah retroperitoneal.(1)

________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005

Penatalaksanaan
Pengobatan hidronefrosis meliputi :
1. Pengobatan medik : ditujukan untuk mengontrol rasa sakit dan pencegahan terhadap
infeksi.(5)
2. Operatif : Indikasi operasi pada hidronefrosis :
- Obstruksi pada ureteropelvico junction
- Simtomatik hidronefrosis (infeksi traktus urinarius,massa ginjal)
- Ginjal soliter dengan penurunan fungsi ginjal
- Hidronefrosis bilateral
- Penurunan fungsi ginjal dengan obstruksi < 30%.(7)
Prognosis
Prognosis hidronefrosis tergantung derajat keparahannya. Pada kasus ringan, prognosis
lebih baik dari kasus sedang dan berat (3)

Kesimpulan
Hidronefrosis yaitu keadaan dimana kaliks dan pelvis ginjal melebar disebabkan oleh
adanya obstruksi pada saluran kemih yang mengalirkan urin dari ginjal ke ureter (kaliks,
pelvis renalis, ureter, kandung kemih, uretra), sehingga air tidak dapat mengalir keluar
tubuh dan menumpuk pada ginjal sehingga ginjal akan membesar. Penyebab tersering
adalah obstruksi pada ureteropelvico junction.
Meskipun pada kasus yang ringan dan sedang tidak menimbulkan gejala, namun apabila
tidak segera diterapi dapat menimbulkan infeksi dan penurunan fungsi ginjal. Oleh
karena hidronefrosis masih sering ditemukan pada anak baik selama kehamilan maupun
setelah lahir, maka penatalaksanaan yang tepat sangat diperlukan baik secara medis
maupun operatif.
________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI
19 Januari 2005

RUJUKAN
1. Lydia Kosnadi. Uropati Obstruktif. Buku Ajar Nefrologi Anak
Edisi 2 Balai Penerbit FK UI, Jakarta 2002 ( hal 182 209 )
2. Division of Urology, Childrens hospital , Boston, MA , Neonatal
Hydronephhrosis available from http://
www.duj.com/hydronephrosis.html
3. NN. Hydronephrosis. Available from http://MedFriendly_com
Hydronephrosis.htm
4.
5. Sang Wo Han, MD. Uteropelvic Junction Obstruction. Available
from http://www.eMedicine.com
6. UCSF Childrens Hospital. Available from http://www.
Ucsfhelath.org/children/medical_service/urology/hpnephrosis
7. Kumud Mehta. Approach to a case of Hydronephrosis. Available
from
http:/www.pediatriconcall.com/fordoctor/DiseaseandCondition/hy
drone.asp

________________________________________________________________
*Diajukan pada kegiatan kepustakaan klinik Ilmu Kesehatan Anak di RS-UKI 19 Januari
2005

10

11

12

Vous aimerez peut-être aussi