Vous êtes sur la page 1sur 18

LEMBAR KERJA

RUANG 15
MODUL KONTRASEPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT


MANADO
2014

NAMA-NAMA ANGGOTA RUANG 15

1. Vanessa Julia Tei Seran

120 111 120

2. Pricilia Olivia Tan

120 111 143

3. Milary Wuisan

120 111 053

4. Daniel Ruscianto
5. Tiffany Dindra Putri

120 111 109


120 111 019

6. Andre M.Legoh

120 111 225

7. Sylvester Benyamin Demmassabu

120 111 191

8. Yulke R.Y.Rompis

120 111 177

9. Gloria Virginia Pandean

120 111 068

10. Lesley Zisilia Wangean

120111 252

11. Nur Hasana M.N.A

120 111 136

12. Prima Kinanti

120 111 111

13. Okky Alexander Kumesan

120 111 301

14. Ezra Louis P.Sumampouw

120 111 031

15. Stefani Busia

120 111 215

16. Beatrix Adriaana Lumentut

120 111 192

17. Nathalin Margriet Lasut

120 111 069

18. Billy Johanes Lombogia

120 111 051

19. Nurlana Ali

120 111 228

20. Novita A. Abay

120 111 075

SKENARIO 1
PA, 25 tahun, datang dengan keluhan keluar AKDR yang dipasang
pasca persalinan normal. Penderita baru saja melahirkan dengan
persalinan normal 1 minggu yang lalu dan sementara ini belum

merencanakan untuk hamil lagi. Pemeriksaan masa nifas dalam batas


normal.

Kata sulit

: -----

Kata kunci :
- Wanita 25 tahun PA
- Mengeluh Keluar AKDR yang dipasang pasca persalinan normal 1
minggu yang lalu
- Belum merencanakan untuk hamil lagi
Masalah dasar :
Keluar AKDR pasca persalinan normal 1 minggu lalu
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Anamnesis
1.Identitas pasien
2. Usia dan paritas (semakin tua semakin mudah terjadi ekspulsi,
paritas rendah kemungkinan ekspulsi 2kali lebih besar)
3. Lama pemakaian ( sering ekspulsi pada 3bulan pertama
kemudian insiden menurun )
4. Riwayat kontrasepsi sebelumnya dan riwayat ekspulsi
5. Jenis dan ukuran IUD yang dipasang
6. Faktor psikis
2. Gejala klinik dan Komplikasi Kontrasepsi?
gejala klinis ekspilsi AkDR
AKDR teraba di dalam vagina (seluruh atau sebagian)
- Dapat terjafi sewaktu- waktu, akan tetapi biasanha pada
waktu haid berikutnya setelah pemasangan
- Dapat terjadi spontan pada bulan pertama pemasangan
Komplikasi
-

Perubahan siklus haid ( umumnya pada 3bln pertama dan akan


berkurang setelah 3bln
Haid lebih lama dan banyak
Perdarahan (spotting) antarmenstruasi
Nyeri
Saat haid lebih sakit
Ekspulsi
Kehamilan
Komplikasi lain

Sakit dan kejang selama 3sampai 5hari setelah pemasangan


Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia
Translokasi
Infeksi pelvik
Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya
benar)

3. Klarifikasi efektifitas, kontraindikasi, dan pencegahan?


Efektifitas menurut Hartanto
1. Efektivitas dari IUD dinyatakan pada angka kontinuitas yaitu berapa
lama IUD tetap tinggal in uterio tanpa ekspulsi spontan, terjadinya
kehamilan dan pengangkatan atau pengeluaran karena alasan
medis ataupribasi
2. Efektivitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada
- IUDnya: ukuran, bentuk, dan mengandung Cu atau progesterone
- Akseptor : umur, paritas, frekuensi senggama
3. Dari faktor yang berhubungan kaseptro yaiut umur, paritas,
diketahui:
- Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan
pengangkatan atau pengeluaran IUD
- Makin muda usia terutama pada multigravida, makinn tinggi
angka ekspulsi dan pengankatan atau pengeluaran IUD
Tingkat kegagalan menggunakan progestasert adalah 2%, Cooper
T380, dan 0,1% dengan Mirena. Efektivitas mencapai 99%.
-

Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang
paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan
rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin
dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Risiko rendah dari IMS
Tidak menghendaki metoda hormonal
Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
Perokok
Gemuk ataupun kurus

Kontra Indikasi pemakaian AKDR


Menurut (Martosewojo, samiarti. 1992) diantaranya adalah :
1. Adanya tanda-tanda kehamilan.
2. Infeksi panggul bagian dalam.
3. Erosi pada cervix uteri.
4. Diperkirakan adanya tumor, tumor rahim, myoma uteri cavum
uteri
kurang dari 5 cm.
5. Adanya perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya,
perdarahan pada saluran kencing/ infeksi panggul.
6. Perdarahan haid yang hebat.
7. Alergi terhadap logam / tembaga.
8. Adanya kelainan bentuk rahim.
9. Adanya keganasan kanker.

Kontraindiaksi Insersi AKDR


a. Kontraindikasi Absolut :
1) Infeksi pelvis yang aktif (akut atau sub-akut), terutama persangkaan
Gonorhoe atau Chlamydia.
2) Kehamilan atau persangkaan kehamilan
b. Kontraindikasi relatif kuat
1) Partner seksual yang banyak.
2) Partner memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi komplikasi.
3) Pernah mengalami infeksi pelvis atau infeksi pelvis yang rekuren, postpartum endometritis atau abortus febrilis dalam tiga bulan terakhir.
4) Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi
komplikasi.
5) Cervitis akut purulent.
6) Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya.
7) Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang menyebabkan
predisposisi untuk terjadinya kehamilan ektopik.
8) Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih menginginkan
kehamilan selanjutnya.
9) Kelainan pembekuan darah.
Keadaan keadaan lain yang dapat merupakan kontra-indikasi untuk
insersi AKDR:

1) Penyakit katup jantung


2) Keganasan endometrium atau serviks.
3) Stenosis serviks yang berat.
4) Uterus yang kecil sekali
5) Endometriosis
6) Myoma uteri
7) Polip endometrium
8) Kelainan kongenital utrerus
9) Dismenorhe yang berat
10) Darah haid yang banyak, haid yang ireguler atau perdarahan bercak
(spotting)

11) Alergi terhadap Cu atau penyakit Wilson yaitu penyakit gangguan Cu


yang turun temurun
12) Anemia
13) Ketidakmampuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya AKDR
14) Ketidakmampuan untuk memeriksa sendiri ekor AKDR
15) Riwayat Gonorhoe, Chlamydia, Syphilis atau herpes
16) Actinomycosis genitalia
17) Riwayat reaksi vaso-vagal yang berat atau pingsan
18) inkompatibilitas golongan darah misalnya Rh negative
19) Pernah mengalami problem ekspulsi AKDR
20) Leukore atau infeksi vagina
21) Riwayat infeksi pelvis
22) Riwayat operasi pelvis
Meskipun angka ekspulsi pada pemasangan AKDR segera pascasalin lebih
tinggi dibandingkan teknik pemasangan masa interval (lebih dari 4
minggu setelah persalinan), angka ekspulsi dapat diminimalisasi bila:
Pemasangan dilakukan dalam waktu 10 menit

setelah melahirkan plasenta


AKDR ditempatkan cukup tinggi pada fundus uteri
Pemasangan dilakukan oleh tenaga terlatih khusus.
4. Bagaimana promosi kesehatan penggunaan kontrasepsi?
Penyuluhan KB adalah kegiatan penyampaian informasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan
masyarakat guna mewujudkan keluarga berkualitas. Tugas
penyuluhan KB meliputi persiapan penyuluhan, pelaksanaan
penyuluhan dan pembinaan generasi muda. Dalam penyuluhan
KB terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar
mampu mengubah perilaku kelompok sasaran .
Di dalam program KB dikenal istilah Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) yang merupakan proses penyampaian dan
penerimaan pesan dalam rangka meningkatkan dan memanfaatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, dan mendorongnya
agar secara sadar menerima program KB. KIE yang responsif gender
adalah salah satu pendekatan dalam komunikasi yang bertujuan
mempercepat perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Perlunya
KIE terutama bagi perempuan disebabkan banyak dari mereka yang
masih belum paham tentang hal-hal penting yang terkait dengan
kesehatan mereka .
Jenis pendekatan lain yang sering digunakan dalam program KB
adalah Komunikasi Inter Personal/Konseling (KIP/K). KIP/Konseling
merupakan suatu bentuk tatap muka dua arah antara klien dan
petugas yang dilakukan dengan sengaja dan bertujuan membantu
kliennya mengambil keputusan sesuai keinginannya secara sadar
dan sukarela. Untuk itu, petugas seyogyanya peka gender dalam
proses konseling, klien merasa puas dan tidak merasa diabaikan .
Melalui proses KIE dan konseling yang berkeadilan gender,
diharapkan tumbuh kerjasama di antara laki-laki dan perempuan
dalam upaya mewujudkan keluarga berkualitas dan berkeadilan
gender karena penyuluhan KB juga perlu memperhatikan dan
melibatkan para suami. Rendahnya tingkat partisipasi KB dan
tingginya kehamilan berisiko ternyata disebabkan karena tidak
dilibatkannya para suami dalam penyuluhan. Suami adalah
pengambil keputusan dalam keluarga, termasuk penentuan jumlah
anak. Penyuluhan KB tidak saja perlu ditujukan bagi kelompok
masyarakat yang sudah berkeluarga (PUS), melainkan juga kepada
kelompok remaja, dengan penekanan informasi sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan masing-masing kelompok umur ini.
Selain pendekatan dalam komunikasi, juga diperlukan pelayanan
KB yang merupakan kegiatan pemberian fasilitas kepada keluarga

dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam mewujudkan


keluarga berkualitas. sedangkan tugas pelayanan KB mencakup
persiapan pelayanan, pelaksanaan pelayanan dan pengembangan
model pelayanan .
Keberhasilan program KB mengendalikan tingkat kelahiran di
Indonesia selama lebih dari tiga dekade tidak terlepas dari peran
petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Posisi PKB diyakini
sangat strategis dalam proses penggerakan masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan KB di tingkat akar rumput. Peran PKB
memotivasi dan membina akseptor KB dan menjaga hubungan
komunikasi dengan keluarga binaan. Keberhasilan ini tergantung
kepiawaian PKB meyakinkan calon klien KB untuk mengadopsi
metode ber-KB . Mengingat keterbatasan jumlah PKB/PLKB yang
tidak seimbang dengan luas wilayah dan jumlah kelompok sasaran ,
maka dalam program KB, dikembangkan konsep Kader KB, yakni
kelompok masyarakat yang secara sukarela bersedia membantu
tugas penyuluhan dan pelayanan PKB
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam kontrasepsi beserta
keuntungan dan kerugian penggunaannya?
JENIS KONTRASEPSI NON HORMONAL SEDERHANA
Tanpa alat
Metode amenorea laktasi (MAL)
KB alamiah - Metode kalender
Sanggama terputus
Metode suhu badan basal, Metode lendir serviks, Metode
simpto-Termal
Dengan alat
Mekanis : kondom, diafragma
Kimiawi : spermisid
Modern
IUD
Kontap
ligasi tuba falopii
vasektomi
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Penundaan/penekanan ovulasi dgn cara pemberian ASI ekslusif.
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dg metode lain.
MAL sebagai kontrasepsi bila :
Menyusui secara penuh.

Belum Haid.
Umur bayi < 6 bulan.
SE dan Komplikasi tidak ada
Metode Keluarga Berencana Alamiah
Prinsip : Menghindari sanggama pada masa subur.
Digunakan Pada wanita :
Siklus haid teratur.
Ada kerjasama dengan pasangannya.
SE dan Komplikasi tidak ada
Kegagalan 9-20 kehamilan/100 wanita
Sanggama Terputus
Metode Sanggama tradisional
Interuptus sebelum ejakulasi Sperma tdk masuk ke dalam vagina.
Tidak ada efek samping.
Tidak mengganggu ASI.
Tidak membutuhkan biaya.
Kegagalan 4-18 kehamilan/100 Wanita
KONDOM
Terbuat dari bhn latex plastik atau bhn alami (karet sintetis tipis)
berbentuk silinder yg dipasang pd penis saat berhubungan seksual.
Tidak hanya mencegah kehamilan tapi juga dpt mencegah penyakit
PMS (HIV/AIDS).
Efektif jika dipakai dengan baik dan benar.
Kegagalan 4-18 kehamilan/100 wanita.
SE Alergi
DIAFRAGMA
Cup berbentuk bulat cembung dari latex yg
diinsersi ke vagina
untuk menutup servik sebelum koitus
Cara kerja menahan sperma agar tidak mencapai uterus dan tuba
Efektifitas sedang.
Angka kegagalan 6-18/100 Wanita
SE : ISK, alergi, cairan vagina berbau
SPERMISIDA
Bahan kimia untuk membunuh sperma dg cara merusak membran
sel sperma, memperlambat gerakan sperma, menurunkan
kemampuan membuahi ovum.
Efektifitas kurang.
Kegagalan 3-21 kehamilan/100 Wanita.

SE : Iritasi vagina, iritasi / sensitivitas penis , rasa panas di vagina,


gagal bila tablet tidak larut
IUD / AKDR
Jenis Jenis
CuT 380A
NOVA T
Lippesloop
Multiload

Cara

Kerja IUD :
Mencegah pertemuan sperma dan ovum.
Menghambat kemampuan sperma ke tuba.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri.
Efektivitas sgt tinggi
0,6 0,8 kehamilan/100 wanita.
Komplikasi IUD :
1. Nyeri perut 3-5 hari post insersi.
2. Haid banyak.
3. Perforasi uterus
SE :
Heavy Menstrual Bleeding
Nyeri perut.
Benang hilang.
Cairan Vagina berbau.
Dismenorea
KONTAP
TUBEKTOMI
Jenis Jenis :
1. Minilaparotomi.
2. Laparoskopi.
Efektivitas sgt tinggi 0,2-4 kehamilan/100 wanita
Metode : Pomeroy, Uchida, Irving, Kroener, Madlener
Vasektomi :
Prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan oklusi fasa deferensia
Sangat efektif dan permanen.

Aman, sederhana, tidak ada SE


Efektif setelah 20 ejakulasi / 3 bulan
Perlu konseling dan infomed Consent.

KONTRASEPSI HORMONAL
PIL ORAL KOMBINASI
Dasar-Menggantikan produksi normal estrogen dan progesteeron oleh
ovarium, sehingga menekan releasing faktor di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi
Cara kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks menjadi kental
Pergerakan tuba terganggu
Kontrasepsi Progestin
Mini-pill
Suntikan progestin yang longitudinal- acting
Implant
IUD berisi progestin
Mini-Pill
Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa siklus
Perubahan dalam motilitas tuba
Perubahan fungsi corpus luteum
Perubahan lendir cerviks
Perubahan dalam endometrium
Kontrasepsi suntikan
Primer: Mencegah ovulasi
Sekunder :
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit
Endometrium menjadi kurang layak untuk
implantasi
Mempengaruhi kecepatan transport ovum
KONTRASEPSI IMPLAN
Profil :
Norplant
- 5 Tahun
Jadena, Indoplant, Implanon - 3 Tahun
Nyaman
Ibu Usia Reproduksi
Aman untuk Laktasi
Kesuburan segera kembali
Pasang / Cabut perlu pelatihan
Efek Samping: Perdarahan tak teratur, bercak, amenorea

Jenis :
1. NORPLANT:
6 Batang Silastik, Lembut, Berongga
Panjang: 34mm. Diameter: 2,4mm.
Isi: Levonorgestrel 36mg
Pelepasan:
85 mcg/hari pd minggu-minggu pertama
50 mcg/hari menjelang 9 bulan
35 mcg/hari menjelang 18 bulan
30 mcg/hari sisanya secara mantap
2. IMPLANON:
1 Batang, Putih, Lentur
Panjang: 4 mm. Diameter: 2 mm.
Isi: Keto-desogestrel 68mg
Pelepasan:
60 mcg/hari awal
30 mcg/hari pada sisa masa kerjanya
3. JADENA & INDOPLANT:
2 batang
Isi: 75 mg levonorgestrel
Lama kerja 3 tahun.
EFEKTIFITAS Sangat efektif
Mekanisme kerja :
Hambat ovulasi (ovum tidak diproduksi teratur)
Mengentalkan sekret serviks
Menekan pertumbuhan endometrium
Mengurangi sekresi progesteron fase luteal
Keuntungan :
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang
Kesuburan cepat pulih
Tidak perlu periksa dalam
Bebas pengaruh estrogen
Tidak ganggu sanggama
Tidak ganggu ASI
Klien hanya perlu kembali jika ada keluhan
Dapat cabut setiap saat
Keterbatasan :
Perubahan pola haid (spotting, hipermenorea, jumlah darah haid>,
amenorea)
Nyeri kepala
Perubahan BB

Nyeri payudara
Mual
Pusing
Perubahan mood, gelisah
Butuh bedah minor untuk pasang/cabut
Efek proteksi (-) terhadap PMS
Klien harus ke klinik untuk pasang/cabut
Efektifitas terganggu oleh obat TBC & obat epilepsi
Kejadian hamil ektopik sedikit lebih tinggi
Indikasi :
Usia reproduksi
Telah punya anak / belum
Ingin kontrasepsi dengan efektifitas tinggi & jangka lama
Menyusui
Pascapersalinan, pascakeguguran
Tidak ingin anak lagi tapi menolak sterilisasi
Riwayat hamil ektopik
Tensi <180/110mmHg, masalah pembekuan darah, anemia sickle
cell
Kontraindikasi kontrasepsi hormonal estrogen
Sering lupa minum pil
Kontraindikasi :
Hamil / Diduga hamil
Perdarahan pervaginam tanpa sebab jelas
Benjolan payudara / riwayat Ca payudara
Tidak terima dengan perubahan pola haid
Mioma Uteri
Gangguan toleransi glukosa
Waktu pemasangan implant :
Dapat dipasang SETIAP SAAT tanpa perlu KB tambahan pada saat:
Hari ke-2 s/d ke-7 siklus haid
Menyusui antara 6 mgg s/d 6 bln postpartum, menyusui
penuh
Bila insersi setelah hari ke-7 siklus haid
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Bila tidak haid, yakin tak hamil
insersi dapat setiap saat
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Setelah 6 mgg melahirkan, sudah haid lagi
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Kontrasepsi Hormonal, ingin ganti implan:
Yakinkan tak hamil,
KB terdahulu dipakai secara benar

Insersi setiap saat


Kontrasepsi Suntikan, ingin ganti implan:
Pasang sesuai jadwal suntik
Tak perlu KB lain
Kontrasepsi NonHormonal, ingin ganti implan (kecuali AKDR):
Yakinkan tak hamil,
Tak perlu tunggu haid berikut
Insersi setiap saat
Kontrasepsi AKDR, ingin ganti implan:
Insersi saat haid hari ke-7
Jangan koitus / pakai KB lain untuk
7 hari saja
AKDR segera dicabut
Pascakeguguran
implan dapat segera diinsersikan
6. Kemungkinan penyebab AKDR terlepas?
- Kesalahan pemasangan
- Ukuran AKDR
- Pemasangan pasca-persalinan
- Perdarahan haid yang banyak
7. Syarat-syarat pemasangan AKDR?
Syarat syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorng yang akan memilih
AKDR(IUD):
-

Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menysui bayi
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi resiko
rendahh dari IMS
Tidak menghendaki metode hormonal
Tidak menyukai untuk mengingat ingat minum pil KB
Tidak mengkehendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama

Kesimpulan :
Wanita 25 tahun mengalami ekspulsi AKDR pasca persalinan normal 1
minggu. Diperlukan anamnesis lebih lanjut untuk mencari penyebab dan
dapat dilakukan konseling ke keluarga untuk menentukan tindakan
selanjutnya.

Skenario 2
Seorang ibu berumur 37 tahun mempunyai anak 5 orang. Anak yang
tertua berumur 17 tahun dan anak yang termudah berumur 10 bulan.
Suaminya seorang buruh bangunan. Anak yang tertua terancam putus
sekolah. Ibu tersebut sekarang dalam keadaan sakit-sakitan.

Kata sulit

: -----

Kata kunci :
- Ibu berumur 37 tahun mempunyai 5 orang anak
- Suaminya buruh bangunan
- Anak tertua terancam putus sekolah
- Ibu sakit-sakitan
Masalah dasar :
Banyak anak dan status ekonomi keluarga rendah
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Anamnesis
-riwayat kontrasepsi
- pengetahuan mengenai kontrasepsi
- riwayat pernikahan
- riwayat penyakit dalam keluarga
- lingkungan tempat tinggal
2. Jelaskan peran pemerintah dalam mempromosikan
kesehatan?
Disamping tokoh masyarakat, peratyan undang-undang, surat-surat
keputusan dari para pejabat pemerintah pusat atau daerah,
merupakan factor penguat perilaku misalnya :
Peraturan merupakan factor reinforcing :
-

Peraturan pemerintah dua anak cukup


Masyarakat menggunakan alat kontrasepsi (berKB)

Pada kasus ini, ibu tidak mengikuti peraturan pemerintah yaitu dua
anak cukup dan untuk penanganan selanjutnya adalah dengan
menyarankan ibu menggunakan kontrasepsi atau berKB.

Kontrasepsi yang cocok pada ibu ini adalah kontrasepsi


mantap/kontap, yaitu vasektomi atau tubektomi
3. Edukasi pada ibu dan keluarga?
- Jelaskan program pemerintahan 2 anak cukup, boleh lebih jika
kemampuan social ekonomi terpenuhi
- Promosikan kesehatan tentang kontrasepsi baik keuntungan
maupun kerugian
- Memberikan informasi dan penyuluhan kesehatan pada pasutri
dengan tujuan memberikan atau meningkatkan pengetahuan dan
sikap tentang kesehatan yang diperlukan oleh seseorang
sehingga akan memudahkan terjadinya perilaku sehat kepada
keduanya.
kegiatan yang dilakukan antara lain: pemberian informasi
tentang macam-macam alat kontrasepsi.
- Jarak yang baik untuk melahirkan diatas 2 tahun karena dapat
mencegah 1 dari 4 kematian bayi
- Memberikan kontrasepsi yang pas dan tepat
4. Kontrasepsi apa yang paling mungkin digunakan pada kasus
ini?

kontrasepsi yang palng mungkin adalah IUD karena :


Aman dan tidak berbahaya
Dapat diandalkan
Sederhana dan mudah diaplikasikan oleh akseptor
Murah
Dapat diterima orang banyak
Pemakaian dalam jangka lama
Sesuai kebutuhan

5. Bagaimana cara peningkatan kualitas keluarga?


Program PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dari
pemerintah):
PKK adalah suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari
bawah, dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat menuju
terwujudnya keluarga yang sejahtera.
PKK adalah lembaga sosial kemasyarakatan yang independen non
profit dan tidak berafiliasi kepada suatu partai politik tertentu.
Motor penggeraknya adalah perempuan, bersifat swadaya,
mandiri, sukarela, atau sosial, serta independen. Sasarannya adalah
keluarga perlu perhatian, pembinaan, dan bimbingan.
Tujuannya adalah membantu terwujudnya kesejahteraan keluarga,
yaitu kondisi terpenuhnya kebutuhan dasar manusia dari setiap

anggota secara material, sosial, mental, dan spiritual, sehingga


dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat.
Diperlukan partisipasi aktif dari seluruh komponen dalam rangaka
mempercepat terwujudnya peningkatan pemberdayaan
kesejahteraan keluarga.

6. Penyebab penurunan kualitas keluarga?


KB dapat meningktakan kualitas kehamilan yang berdampak pada
peningkatan kualitas keluarga.
Kualitas kehamilan, berkaitan dengan lama hamil, penambahan
BB ibu selama hamil, diaman kedua indicator tersebut saling
berhubungan. Jarak kehamilan (birth spacy) berdampak terhadap
kesiapan ibu untuk hamil lagi yang ditunjukkan oleh status gizi
sebelum hamil. Status gizi ibu sebelum hamil mejadi faktor penentu
penambahan BB selama hamil yang beresiko terjadinya kelahiran
BBLR. Selain mempengaruhi pertambahan BB selama hamil, jarak
kelahiran yang pendek dan status gizi ibu yang kurang memadai
bisa menyebabkan terjadinya IUGR (intra uterine growth
retardation) dan kelahiran bayi dengan BBLR. Bayi BBLR mudah
terkena infeksi, lebih mudah dan lebih lama sakit dan sakit yang
diderita cenderung lebih berat. Rendahnya BB lahir bayi
menyebabkan kondisi yang tidak menguntungkan dan pertumbuhan
perkembangan penyakit saat dewasa sementara Ibu yang sering
hamil memiliki peluang besar internal depletion zat zat gizi
7. Kontrasepsi apa saja yang masuk BPJS?
BPJS bekerja sama dengan BKKBN dalam pelaksanaan program KB
untuk PUS(pasutri subur miskin). Kontrasepsi yang disediakan
BKKBN adalah kontrasepsi dasar dan melayani kontrasepsi mantap:
a. Suntikan KB
- Depoprovera yang mengandung medroxy progesterone acetate
150mg
- Cyclofem yang mengandung medroxy progesterone acetate 50
mg dan komponen estrogen
b. Susuk KB (Implant) : setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg
levonorgestrel
c. Pil KB : progesterone only pil, pil KB kombinasi mengandung
hormone estrogen dan progesterone
d. IUD / AKDR ( Copper T, Medusa, Seven copper)
KONTASEPSI MANTAP
a. Vasektomi
b. Tubektomi

DAFTAR PUSTAKA :
e.

www.gemari.or.id

Vous aimerez peut-être aussi