Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RUANG 15
MODUL KONTRASEPSI
3. Milary Wuisan
4. Daniel Ruscianto
5. Tiffany Dindra Putri
6. Andre M.Legoh
8. Yulke R.Y.Rompis
120111 252
SKENARIO 1
PA, 25 tahun, datang dengan keluhan keluar AKDR yang dipasang
pasca persalinan normal. Penderita baru saja melahirkan dengan
persalinan normal 1 minggu yang lalu dan sementara ini belum
Kata sulit
: -----
Kata kunci :
- Wanita 25 tahun PA
- Mengeluh Keluar AKDR yang dipasang pasca persalinan normal 1
minggu yang lalu
- Belum merencanakan untuk hamil lagi
Masalah dasar :
Keluar AKDR pasca persalinan normal 1 minggu lalu
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Anamnesis
1.Identitas pasien
2. Usia dan paritas (semakin tua semakin mudah terjadi ekspulsi,
paritas rendah kemungkinan ekspulsi 2kali lebih besar)
3. Lama pemakaian ( sering ekspulsi pada 3bulan pertama
kemudian insiden menurun )
4. Riwayat kontrasepsi sebelumnya dan riwayat ekspulsi
5. Jenis dan ukuran IUD yang dipasang
6. Faktor psikis
2. Gejala klinik dan Komplikasi Kontrasepsi?
gejala klinis ekspilsi AkDR
AKDR teraba di dalam vagina (seluruh atau sebagian)
- Dapat terjafi sewaktu- waktu, akan tetapi biasanha pada
waktu haid berikutnya setelah pemasangan
- Dapat terjadi spontan pada bulan pertama pemasangan
Komplikasi
-
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang
paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan
rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin
dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Risiko rendah dari IMS
Tidak menghendaki metoda hormonal
Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
Perokok
Gemuk ataupun kurus
Belum Haid.
Umur bayi < 6 bulan.
SE dan Komplikasi tidak ada
Metode Keluarga Berencana Alamiah
Prinsip : Menghindari sanggama pada masa subur.
Digunakan Pada wanita :
Siklus haid teratur.
Ada kerjasama dengan pasangannya.
SE dan Komplikasi tidak ada
Kegagalan 9-20 kehamilan/100 wanita
Sanggama Terputus
Metode Sanggama tradisional
Interuptus sebelum ejakulasi Sperma tdk masuk ke dalam vagina.
Tidak ada efek samping.
Tidak mengganggu ASI.
Tidak membutuhkan biaya.
Kegagalan 4-18 kehamilan/100 Wanita
KONDOM
Terbuat dari bhn latex plastik atau bhn alami (karet sintetis tipis)
berbentuk silinder yg dipasang pd penis saat berhubungan seksual.
Tidak hanya mencegah kehamilan tapi juga dpt mencegah penyakit
PMS (HIV/AIDS).
Efektif jika dipakai dengan baik dan benar.
Kegagalan 4-18 kehamilan/100 wanita.
SE Alergi
DIAFRAGMA
Cup berbentuk bulat cembung dari latex yg
diinsersi ke vagina
untuk menutup servik sebelum koitus
Cara kerja menahan sperma agar tidak mencapai uterus dan tuba
Efektifitas sedang.
Angka kegagalan 6-18/100 Wanita
SE : ISK, alergi, cairan vagina berbau
SPERMISIDA
Bahan kimia untuk membunuh sperma dg cara merusak membran
sel sperma, memperlambat gerakan sperma, menurunkan
kemampuan membuahi ovum.
Efektifitas kurang.
Kegagalan 3-21 kehamilan/100 Wanita.
Cara
Kerja IUD :
Mencegah pertemuan sperma dan ovum.
Menghambat kemampuan sperma ke tuba.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri.
Efektivitas sgt tinggi
0,6 0,8 kehamilan/100 wanita.
Komplikasi IUD :
1. Nyeri perut 3-5 hari post insersi.
2. Haid banyak.
3. Perforasi uterus
SE :
Heavy Menstrual Bleeding
Nyeri perut.
Benang hilang.
Cairan Vagina berbau.
Dismenorea
KONTAP
TUBEKTOMI
Jenis Jenis :
1. Minilaparotomi.
2. Laparoskopi.
Efektivitas sgt tinggi 0,2-4 kehamilan/100 wanita
Metode : Pomeroy, Uchida, Irving, Kroener, Madlener
Vasektomi :
Prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria
dengan oklusi fasa deferensia
Sangat efektif dan permanen.
KONTRASEPSI HORMONAL
PIL ORAL KOMBINASI
Dasar-Menggantikan produksi normal estrogen dan progesteeron oleh
ovarium, sehingga menekan releasing faktor di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi
Cara kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks menjadi kental
Pergerakan tuba terganggu
Kontrasepsi Progestin
Mini-pill
Suntikan progestin yang longitudinal- acting
Implant
IUD berisi progestin
Mini-Pill
Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa siklus
Perubahan dalam motilitas tuba
Perubahan fungsi corpus luteum
Perubahan lendir cerviks
Perubahan dalam endometrium
Kontrasepsi suntikan
Primer: Mencegah ovulasi
Sekunder :
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit
Endometrium menjadi kurang layak untuk
implantasi
Mempengaruhi kecepatan transport ovum
KONTRASEPSI IMPLAN
Profil :
Norplant
- 5 Tahun
Jadena, Indoplant, Implanon - 3 Tahun
Nyaman
Ibu Usia Reproduksi
Aman untuk Laktasi
Kesuburan segera kembali
Pasang / Cabut perlu pelatihan
Efek Samping: Perdarahan tak teratur, bercak, amenorea
Jenis :
1. NORPLANT:
6 Batang Silastik, Lembut, Berongga
Panjang: 34mm. Diameter: 2,4mm.
Isi: Levonorgestrel 36mg
Pelepasan:
85 mcg/hari pd minggu-minggu pertama
50 mcg/hari menjelang 9 bulan
35 mcg/hari menjelang 18 bulan
30 mcg/hari sisanya secara mantap
2. IMPLANON:
1 Batang, Putih, Lentur
Panjang: 4 mm. Diameter: 2 mm.
Isi: Keto-desogestrel 68mg
Pelepasan:
60 mcg/hari awal
30 mcg/hari pada sisa masa kerjanya
3. JADENA & INDOPLANT:
2 batang
Isi: 75 mg levonorgestrel
Lama kerja 3 tahun.
EFEKTIFITAS Sangat efektif
Mekanisme kerja :
Hambat ovulasi (ovum tidak diproduksi teratur)
Mengentalkan sekret serviks
Menekan pertumbuhan endometrium
Mengurangi sekresi progesteron fase luteal
Keuntungan :
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang
Kesuburan cepat pulih
Tidak perlu periksa dalam
Bebas pengaruh estrogen
Tidak ganggu sanggama
Tidak ganggu ASI
Klien hanya perlu kembali jika ada keluhan
Dapat cabut setiap saat
Keterbatasan :
Perubahan pola haid (spotting, hipermenorea, jumlah darah haid>,
amenorea)
Nyeri kepala
Perubahan BB
Nyeri payudara
Mual
Pusing
Perubahan mood, gelisah
Butuh bedah minor untuk pasang/cabut
Efek proteksi (-) terhadap PMS
Klien harus ke klinik untuk pasang/cabut
Efektifitas terganggu oleh obat TBC & obat epilepsi
Kejadian hamil ektopik sedikit lebih tinggi
Indikasi :
Usia reproduksi
Telah punya anak / belum
Ingin kontrasepsi dengan efektifitas tinggi & jangka lama
Menyusui
Pascapersalinan, pascakeguguran
Tidak ingin anak lagi tapi menolak sterilisasi
Riwayat hamil ektopik
Tensi <180/110mmHg, masalah pembekuan darah, anemia sickle
cell
Kontraindikasi kontrasepsi hormonal estrogen
Sering lupa minum pil
Kontraindikasi :
Hamil / Diduga hamil
Perdarahan pervaginam tanpa sebab jelas
Benjolan payudara / riwayat Ca payudara
Tidak terima dengan perubahan pola haid
Mioma Uteri
Gangguan toleransi glukosa
Waktu pemasangan implant :
Dapat dipasang SETIAP SAAT tanpa perlu KB tambahan pada saat:
Hari ke-2 s/d ke-7 siklus haid
Menyusui antara 6 mgg s/d 6 bln postpartum, menyusui
penuh
Bila insersi setelah hari ke-7 siklus haid
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Bila tidak haid, yakin tak hamil
insersi dapat setiap saat
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Setelah 6 mgg melahirkan, sudah haid lagi
jangan koitus / pakai KB lain untuk 7 hari saja
Kontrasepsi Hormonal, ingin ganti implan:
Yakinkan tak hamil,
KB terdahulu dipakai secara benar
Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menysui bayi
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi resiko
rendahh dari IMS
Tidak menghendaki metode hormonal
Tidak menyukai untuk mengingat ingat minum pil KB
Tidak mengkehendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
Kesimpulan :
Wanita 25 tahun mengalami ekspulsi AKDR pasca persalinan normal 1
minggu. Diperlukan anamnesis lebih lanjut untuk mencari penyebab dan
dapat dilakukan konseling ke keluarga untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
Skenario 2
Seorang ibu berumur 37 tahun mempunyai anak 5 orang. Anak yang
tertua berumur 17 tahun dan anak yang termudah berumur 10 bulan.
Suaminya seorang buruh bangunan. Anak yang tertua terancam putus
sekolah. Ibu tersebut sekarang dalam keadaan sakit-sakitan.
Kata sulit
: -----
Kata kunci :
- Ibu berumur 37 tahun mempunyai 5 orang anak
- Suaminya buruh bangunan
- Anak tertua terancam putus sekolah
- Ibu sakit-sakitan
Masalah dasar :
Banyak anak dan status ekonomi keluarga rendah
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Anamnesis
-riwayat kontrasepsi
- pengetahuan mengenai kontrasepsi
- riwayat pernikahan
- riwayat penyakit dalam keluarga
- lingkungan tempat tinggal
2. Jelaskan peran pemerintah dalam mempromosikan
kesehatan?
Disamping tokoh masyarakat, peratyan undang-undang, surat-surat
keputusan dari para pejabat pemerintah pusat atau daerah,
merupakan factor penguat perilaku misalnya :
Peraturan merupakan factor reinforcing :
-
Pada kasus ini, ibu tidak mengikuti peraturan pemerintah yaitu dua
anak cukup dan untuk penanganan selanjutnya adalah dengan
menyarankan ibu menggunakan kontrasepsi atau berKB.
DAFTAR PUSTAKA :
e.
www.gemari.or.id