Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOMUNIKASI EFEKTIF
I.
PENDAHULUAN
Standar akreditasi Ruamh Sakit versi 2012, asalah satu sasaran dari ke enam sasaran
keselamatan pasien adalah peningkatan komunikasi efektif , dimana rumah sakit
mengembangkan pendekatan untuk meningkatakan efektivitas komunikasi antara para
pemberi pelayanan. Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang
dipahami oleh resipien/penerima, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan atau tertulis.
Komunikasi yang paling mudah mengalami keselahan adalah pemerintah diberikan secara
lisan dan yang diberikan melalui telepon, bila dperbolehkan peraturan perundang-undangan.
Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan
kritis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil
pemeriksaan segera / cito.
Barker (1971) membagi rerata waktu dalam sehari yang dipergunakan untuk proses
komunikasi sebagai berikut mendengar 42%, bicara 32%, membaca 15% dan menulis 11%.
Hal ini menunjukan dalam proses komunikasi mendengar merupakan aktivitas yang paling
banyak dilakukan selama proses komunikasi.komunikasi masih menjadi penyebab kejadian
tidak diharapkan bahkan sampai sentinel pada semua kategori.
Analisis akar masalah kejadian sentinel terdapat 5 penyebaab utaman yakni ; Komunikasi,
assessment pasien, kepatuhan terhadap terapi, keamanan lingkungan dan kepemimpian.
II.
III.
Komunikasi efektif dapat terjadi dengan menggunakan suatau format baku agar
komunkikadi tersetandart dan berlangsung secra efektif dan efesien. Salah satu format
baku yang dipergunakan oleh JAHo adalah format SBAR.
1. Apakah SBAR ?
Komukiasi verbal atau komunikasi tulis yang kurang adekuat merupakan sumber
kesalahan yang serius pada pusat pelayanan kesehatan. Analisis akar masalah
ditemukan sebagai sumber kesalahan yang terjadi secara umum disebabkan dari
kedua macam komunikasi ini. Terdapat beberapa hambatan dalam komunikasi antar
petugas pemberi pelayanan karena factor hirarki, gender, suku, perbedaab gaya
komunikasi antar disiplin ilmu dan gaya komunikasi individual.
SBAR merupakan kerangkan komunikasi yang mempermudah mengatasi hambatan
dalam komunikasi. SBAR merupakan bentuk struktur mendasari komunikasi anatar
pemberi informasi dengan penerima informasi. SBAR mudah diingat yang praktis
untuk komunikasi atau percapakan . SBAR tersusun sebagai berikut :
S : Situation
B : Background
A ; Assessment
R : Recommendation
Tujuan dan keuntungan menggunakan SBAR ( Byred et al, 2009) :
a. Meningkatkan keamanan keselamatan pasien
b. Memberikan standar untuk penyebaran atau berbagai informasi
c. Meningkatkan kekuatan atau kejelasan dari para pemberi pelayanan kesehatan
dalam mengajukan permintaan perubahan perawatan pasien atau untuk
menyelesaikan informasi dalam keadaan kritis dengan benar dan kurat.
d. Meningkatkan efektivitas kerja tim
e. Dapat dipergunakan pada daerah spesifik COPD
2. Pengunaan SBAR
SBAR dipergunakan sebagai landasan menyusun komunikasi verbal, tertulis
menyusun surat, dari berbagai keadaan perawatan pasien antara lain :
a. Pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
b. Komunikasi pada kasus atau kondisi urgent dan non urgent
c. Komunikasi dengan pasien, perorangan atau lewat telepon
d. Keadaan khusus antara dokter dengan perawat
e. Membatu konsultasi anatar dokter dengan dokter
f. Mendiskusiskan dengan konsultan professional lain misalnya terapi respiasi,
fiotherapi.
g. Komunikasi dengan mitra bestari
h. Komunikasi pada saat perubahan shift jaga
i. Meningkatkan perhatian
informasi yang diterima. Setiap informasi yang diterima, harus ditulis dalam catatan
medic (rekam medic) pasien.
2) Recording SBAR
komunikasi efektif harus dicatata dengan akurat pada rekam medis atau catatan
pasien. Catatatn tersebut pada harus dapat dibaca (Legible), ditanda tangani (Signed),
diberi tangggal (Dated), dituliskan waktu serta ditulis dengan menggunakan tinta
warna hitam.
4. Contoh SBAR
CONTOH SBAR PASIEN DALAM KEADAAN KRITIS
S
IV.