Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
P
DENGAN STROKE NON HAEMORHAGIC (SNH) di RUANG NAKULA II RSUD
KOTA SEMARANG
Disusun oleh :
Agus Priyanto (1201004)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2015/2016
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Defisit neurologis yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan
sirkulasi darah otak.
Stroke adalah disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan aliran
darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah
fokal pada otak yang terganggu (WHO, 1989).
Cidera serebro vaskuler atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis
karena insufisiensi suplai darah kesuatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah
disebabkan oleh thrombus, biasanya sekunder pada arteri sclerosis, terhadap
embolisme barasal dari tempat lain dalam tubuh atau terhadap perdarahan akibat
rupfur arteri (aneurisma). (Linda Juall Carpenito, 2000).
B. Etiologi
Penyebab-penyebab
1. Trombosis cerebral
Thrombosit ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan
kongesti disekitarnya.
Keadaan yang dapat menyebabkan thrombosit cerebral:
a. Atherosklerosis/arterioskerosis
Adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya ketentuan atau
elastisitas pembuluh darah
b. Hypercoagulasi pada polysitemia
Darah bertambah kental, peningkatan viskositas hematokrit meningkat dapat
melambatkan aliran darah serebral
c. Arteritis (radang pada arteri)
2. Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh darah,
lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang
serebtal dapat terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac
arrest.
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Rontgen kepala dan medulla spinalis
2. Elektro encephalografi
3. Fungsi lumbal
4. Angiografi
5. Computerized tomografi scaning (CT scan)
6. Magnetik Resonance Imaging (MRI)
E.
Path Ways
Penyakit yang mendasari stroke
Penurunan perfusi jaringan cerebral
Iskemia
SNH
Hipoksia
Metabolisme anaerob terganggu
Aktifitas elektrolit
Pompa Na dan K gagal
Nadan K influk
Edema cerebral
TIK meningkat
Hernia cerebral
Retensi air
F. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan O2
keotak menurun, adanya sumbatan darah ke otak
2. Resiko atropi berhubungan dengan anggota gerak, hemiplegi, paraplegi
3. Reiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik
4. Gangguan perawatan diri berhubungan dengan imobilitas, kecemasan anggota
gerak tubuh.
G. Intervensi
DP
Tujuan
Kecemasan b/d Kecemasan
kelemahan
berkurang
neurology
tindakan
muskuler
dengan KH:
1. Pasien
Intervensi
Rasional
a. Berikan pendkes bahwa a. Agar
pasien
dengan
1x2
jam
tidak
yang
bervariasi
terjadi
mungkin
karena
TTV pasien
penekanan cerebral
a. Memonitor
pasien
aktifitas pasien
melakukan
1. Mempertahakan
mengetahui
penyakit
b. Monitor
anggota gerak
disembuhkan
merasa
cemas
Resiko
bisa
diderita
tenang
2. Pasien
stroke
aktifitas
dengan
resiko
injuri
c. Kolaborasi:
Konsul
terjadinya
c. Dapat
ahli
membantu
program
pengembalian
aktif
kekuatan otot
Kurangnya
Bertambahnya
informasi
pengetahuan tentang
tentang
minum obat
b. anjurkan
penyakitnya
cepat sembuh
pasien
untuk b. Agar
program
kognitif
sudah habis
ditengah jalan
aturan
KH:
pengobatan
1.
Rendah
diri
berkurang dengan
2.
pasien
panyakitnya
mengenai
seberapa
kemampuan pasien
adanya dukungan
mengenai
dari keluarga
penyakitnya
Dapat
mengerti
efek
samping
pengobatan
bagi
pasien
dan
keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta.
Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans.
Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa
: I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.
Prince A Sylvia. (1997). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah
EGC. Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa. Edisi
8. Jakarta
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :2 Juli 2017
Ruang
: Nakula II RSUD Kota Semarang
No. Reg.
:292722
1.
Identitas
Nama pasien
: Ny. D
Umur
: 61 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/ bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
Alamat
: Semarang
MRS
Diagnosa medis
2. Penanggung jawab
: SNH
:
Nama
: Tn.
Umur
: tahun
Hubungan dg pasien
: Suami
Suku/ bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wiraswasta
3. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat berbicara dan anggota
gerak pasien tidak dapat di gerakkan.
4. Riwayat keperawatan
a. Riwayat Perawatan sekarang
Dua jam SMRS pasien tidak sadarkan diri, setelah makan siang pasien duduk,
setelah itu pasien jatuh, anggota badan pasien lemah dan tidak bisa digerakkan
dan pasien tidak bisa berbicara, setelah ditunggu 2 jam tidak ada perubahan
kemudian keluarga membawa ke RS
b. Riwayat keperawatan yang lalu
2 tahun lalu pasien pernah terkena serangan stroke tapi pasien dapat pulih
kembali, pasien terserang stroke dan mengakibatkan kelemahan pada tangan dan
kaki kiri pasien, namun dengan melakukan fisioterapi gerak secara teratur, pasien
dapat pulih. Pasien memiliki riwayat hipertensi, tekanan darah pasien pernah
mencapai 210/180 mmHg. Ada riwayat penyakit jantung, DM tidak ada riwayat
TB, HIV/AIDS, hepatitis. Serangan kali ini merupakan serangan stroke yang
kedua, pasien tidak pernah menjalani operasi apapun.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini, dan tidak ada yang mempunyai
tekanan darah pasien pernah mencapai 210/180 mmHg,ada riwayat penyakit DM.
Tidak ada riwayat penyakit jantung, TB, HIV/AIDS, hepatitis atau penyalit lain.
d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Tek. Darah
: 200/98
Nadi
: 90x/ menit
Pernafasan
: 20x/ menit
Suhu tubuh
: 26,60 C
Kepala
: bentuk mesochepal, warna rambut hitam beruban, bersih, tidak ada bekas
1) Inspeksi
ada bekas luka, bentuk dada normal, tidak ada retraksi otot interkosta dan
penggunaan otot-otot bantu pernapasan
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
: vasikuler
Cardio
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
: redup
4) Auskultasi
: bunyi jantung I & II murni tidak ada suara tambahan, gallop (-),
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Palpasi: hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
yang abnormal
Ekstrimitas :
Atas
: kelemahan pada tangan kanan dan kiri, reflek bisep (-) pada extremitas
atas kanan dan kiri, terpasang infus, tidak ada kontraktur dan kelainan bentuk, tidak
ada atrofi pada kedua tangan, CRT ,2 detik, kekuatan otot sulit dikaji, tonus otot
lemah pada kedua tangan.
Bawah
: tidak ada hemoroid, terdapat luka kecil berbentuk lubang d= + 1cm, luka
bersih, tidak basah, tidak meneluarkan pus/cairan, lokasi pada daerah koksigeal.
e. Pemeriksaan diagnostic
1) EKG
2) CT Scan Kepala tanpa Kontras
Tampak lesi hiperdens (CT nuber 70 HU) pada korona radiate kiri
Tampak lesi hiperdens pada korona radiate kanan kiri
Sulcus kortikalis dan fisura silvii normal
Pons dan cerebellum baik
NO
1.
TGL/ JAM
02-7-2015
09.20 WIB
DATA FOKUS
DS : Klien mengatakan takut
dengan penyakitnya
DO :
ETIOLOGI
MASALAH
suplai darah Gangguan
perfusi
dan O2 keotak jaringan serebral
menurun,
adanya
+V2 GCS = 11
sumbatan
darah ke otak
Nadi
: 72x/ menit
2.
02-7-2015
09.40 WIB
Terbatasnya
pergerakan kaki
Resiko injuri
bantuan.
3.
02-7-2015
09.70 WIB
Kurang informasi
tentang
penyakitnya
Kurangnya informasi
tentang stroke b/d
keterbatasan kognitif dan
Pengetahuan
pasien yang
minim
aturan pengobatan.
TT
DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN
No
1.
TGL/JAM
02-7-2015
DP
Gangguan
TUJUAN
Gangguan perfusi jaringan
1.
INTERVENSI
Obeservasi tanda vital
09.20 WIB
2.
serebral
3.
berhubungan
teratasi
tindakan
4.
Beri O2
5.
dengan
setelah
1. Mempertahankan suplai
menurun,
O2 ke otak
adanya
sumbatan darah
ke otak
2.
02-7-2015
Resiko
09.40 WIB
setelah
tindakan 2. Membantu
keperawatan 3 x 12 jam
dengan KH:
1. Mempertahakan
agar tidak jatuh
3.
02-7-2017
Kurangnya
09.70 WIB
informasi
tentang
pasien
melakukan aktifitas
3. Kolaborasi: Konsul dengan
posisi
stroke
b/d
keterbatasan
relaksasi.
kognitif
aturan
dalam
dan
TTD
pengobatan
TINDAKAN KEPERAWATAN
No
TGL/ JAM
DP
TIDAKAN KEPERAWATAN
RESPON
TTD
1.
02-7-2015
1.
08.00 WIB
09.00 WIB
Pasien merasa
aman tidak terjatuh
- Berikan O2 3 lt
Pasien merasa
nyaman
3.
10.00 WIB
Pasien mengatakan
tidak pernah
melakukan
kebiasaan itu
11.00 WIB
Pasien merasa
diperhatikan
dapat diajarkan.
12.00 WIB
02-7-2017
15.00 WIB
16.00 WIB
17.00 WIB
Pasien tampak
kooperatif
2
3
18.00 WIB
Pasien terlihat
mengikuti setiap
yang disampaikan
Pasien terlihat
lemah
19.00 WIB
Memberi O2
20.00 WIB
3
22.00 WIB
Pasien mengatakan
tidak pernah
melakukan
kebiasaan itu
23.00 WIB
Kadar oksigen
dalam darah normal
24.00 WIB
Pasien mengatakan
tidak pernah
melakukan
kebiasaan itu
05.00 WIB
06.00 WIB
Td :200/100
S : 38
N : 72
06.30 WIB
RR : 20
Pasien mengatakan
tidak pernah
melakukan
kebiasaan itu
No
1.
TGL/ JAM
02-7-2017
DP
1
20.10 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
S: Klien mengatakan takut dengan penyakitnya
O: TTV: T: 200/100 mg Hg
N: 72 x/mnt
Rn: 20x/mnt
S: 370 C
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
monitor TTV dan KU
2.
02-7-2017
04.00 WIB
3.
02-7-2015
14.00 WIB
02-7-2015
14.00 WIB
1.
TTD
02-7-20 15
21.00
1.
02-7-2015