Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
No. Telp.
2. Komposisi Keluarga
No. NAMA
JK
UMUR
HUB. DNG KK
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
Ibu M
45 tahun
Istri
SD
Tn D
22 tahun
Menantu
SMP
Ny Y
28 tahun
Anak kandung
SMK
An. Ev
5 tahun
Cucu
Pelajar
TK
Tn. Yn
30 tahun
Anak Kandung
Buruh
SMA
Ny. F
17 tahun
Menantu
SD
An. En
10 bulan
Cucu
3. Genogram
Keterangan :
= Laki-Laki
= Garis perkawinan
= Perempuan
= Garis keturunan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan Meninggal
= Bapak T
= Ibu M
= Tinggal Serumah
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Bpk T dan Ibu M mengatakan bahwa sudah hampir > 20 tahun tinggal di desa
bakungan dan hanya bekerja sebagai buruh. Bapak T sudah berumur 50 tahun dan
masih bekerja, (tahap keluarga paruh baya) serta anak-anak Bpk T sudah menikah
semua, namun semuanya masih tinggal di rumah. Tipe keluarga Bapak T masuk
dalam kategori extended family karena anak, menantu, dan cucu tinggal di satu atap
yang sama (rumah), dan hanya dibatasi sekat-sekat dinding diantara kepala keluarga.
Dalam satu rumah ada 3 KK, yaitu Bpk T, Tn D, dan Tn Y.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
- Perlunya praktik kesehatan yang baik
Pada keluarga Bapak T ditemukan bahwa anggota keluarganya seringkali
mengalami sakit. Bapak T selain mempunyai riwayat TB sejak 10 tahun yang lalu,
juga sering mengalami sesak napas bila cuaca sedang dingin. Ibu M masih
mengeluh nyeri dibagian payudara bekas post op operasi kanker payudara, dan
tidak pernah periksa lagi ke RS karena jaminan kesehatannya tidak berlaku lagi.
Lingkungan sekitar rumah klien kurang pencahayaan karena hanya mempunyai 2
jendela dan tidak terbuka, serta mempunyai banyak hewan peliharaan yang sering
-
sangat baik, dan selalu mengantar ke rumah sakit bila ada yang mengalami sakit
yang parah.
5. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada keluarga sepenuhnya dilakukan musyawarah antar keluarga,
namun biasanya pengambilan keputusan lebih berpihak kepada Bpk T karena merupakan
yang tertua dan dihormati di keluarga.
6. Suku Bangsa (Budaya)
Bapak T mengatakan bahwa ia dan istrinya sama-sama berasal dari suku jawa. Bapak T
dan Ibu M sama-sama berasal dari Sleman, sehari-hari mereka menggunakan bahasa
jawa untuk berkomunikasi, tetapi kadang-kadang juga menggunakan bahasa indonesia.
Bpk T mengatakan bahwa keluarga mereka jarang mengadakan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut budaya kecuali kendurenan, selamatan, arisan RT, yang merupakan
kegiatan yang sering dilakukan di masyarakat. Keluarga juga percaya dengan hal-hal
mistik sehingga pernah juga melakukan pengobatan dengan datang ke orang pintar.
7. Agama dan Kepercayaan
Bapak T dan Ibu M mengatakan bahwa semua keluarganya menganut agama Islam.
Bapak T mengatakan dia jarang melakukan sholat 5 waktu, namun rutin pergi sholat
jumat. Tidak ada dari anggota keluarga klien yang mempunyai agama dan keyakinan
berbeda dari Bapak T.
8. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Bapak T mengatakan ia bekerja sebagai buruh, yakni membantu mengurus sawah punya
orang lain, dan mempunyai hewan peliharaan seperti kambing dan ayam. Penghasilan
klien dalam sebulan tidak menentu karena bekerja sebagai buruh lepas. Penghasilan
klien biasanya < Rp. 800.000 per bulan. Ibu M hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan bekerja tambahan sebagai buruh cuci.
Tn D bekerja sebagai karyawan pada pencucian motor dan Ny Y hanya bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Penghasilan per bulan nya kurang lebih Rp 1.200.000,Tn Y bekerja sebagai buruh bangunan, dan hanya akan mendapat uang bila sedang
bekerja. Apabila ada proyek, Tn Y hanya mendapat gaji kurang lebih Rp 800.000,Pengeluaran sehari-hari hanya cukup untuk makan, sedangkan seluruh keluarga bapak T
tidak mempunyai tabungan dan hanya mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah
Tabungan :
b. Denah rumah
Kamar Bpk T
Kamar Ibu M
WC
Kamar Tn D
Dapur
Kandang
Domba
Kolam
Ikan
terlebih dahulu, tetapi jika mengalami sakit yang parah makan akan diantar ke rumah
sakit terdekat..
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan pola komunikasi terbuka. Bila ada anggota keluarga yang
berperilaku dan bersikap kurang benar langsung diingatkan dan diberi masukan
bagaimana sikap yang seharusnya. Keluarga Bapak T menggunakan bahasa jawa.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Bapak T mempunyai pengaruh dan andil yang besar dalam mengendalikan perilaku
anggota keluarganya. Bapak tidak hanya memberi nasehat juga seringkali memberikan
contoh kepada anggota keluarganya. Musyawarah antar anggota keluarga lebih
diutamakan apabila ada masalah.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Bapak T berperan sebagai keluarga dan pencari nafkah untuk dia dan istrinya. Tn D dan
Tn Y sebagai kepala keluarga lainnya juga memenuhi nafkah hanya untuk keluarganya
masing-masing, dan bila ada salah satu keluarga yang memerlukan bantuan maka Bapak
T akan membantu mereka atau saling membantu bila kesusahan
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Bapak T belum memperhatikan kesehatan dengan baik, karena keadaan rumah
masih agak kotor dan cucu nya yang sering bermain tanah di dekat hewan-hewan
peliharaan beliau. Klien tahu tentang cuci tangan, namun tidak tahu cara mencuci tangan
yang benar. Praktek-praktek pencegahan penyakit sudah diketahui oleh keluarga namun
masih belum diparaktekkan dengan baik.
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai dan saling memiliki. Anggota keluarga
saling mendukung. Jika ada persoalan dibicarakan bersama dan dicarikan jalan keluarnya.
Bpk. T dan Ibu. M berusaha saling menghargai pendapat atau sikap masing-masing.
b. Fungsi sosialisasi
Bpk T mengatakan bahwa hubungan keluarga dengan masyarakat terjalin dengan sangat
baik, begitu juga Ibu.M yang sering mengikuti arisan, kendurenan, dan perkumpulan RT
setempat. Ny.M juga mengatakan bahwa cucunya (An.Ev) juga sering bermain dan
bersosialisasi dengan teman sebayanya di lingkungan rumah.
Fungsi perawatan kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Bapak T mengatakan bahwa dia dan istrinya mempunyai riwayat penyakit TBC dan
pernah mengikuti pengobatan rutin untuk penyakit TBC, namun Bapak T mengatakan
masih belum terlalu mengenal tentang penyakit tersebut, dan untuk penyakit seperti
demam dan flu biasa keluarga sudah mengetahui cara penanganan awalnya.
b) Kemampuan mengambil keputusan
Keputusan dalam keluarga Bapak T diambil oleh bapak T selaku kepala keluarga dan
juga dimusyawarahkan antar anggota keluarga
c) Kemampuan merawat keluarga yang sakit
Bapak T mengatakan bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
diberikan obat-obat sisa pengobatan di RS atau obat-obat ringan yang dijual bebas di
warung. Jika sakitnya tidak sembuh maka anggota keluarga akan membawa ke
puskesmas terdekat atau Rumah Sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Bapak T mengatakan bahwa dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan dia mengaku
bahwa keadaan rumahnya yang kurang bersih karena beralasan sangat sibuk dengan
pekerjaannya. Klien juga memelihara domba dan meletakan kandangnya dekat
dengan dinding rumah. Sampah keluarga dikumpulkan dan dikubur di pekarangan
rumah. Keadaan rumah kotor, pengap, dan kurang cahaya..
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Bapak T mengatakan bahwa keluarganya jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena
terkendala dengan biaya, tetapi untuk pemeriksaan ibu hamil yakni pada Ny Y , Ny Y
mengatakan rutin pergi ke bidan swasta dan puskesmas untuk memeriksakan
kandungannya. Keluarga hanya datang ke RS jika ada anggota keluarga
yang
F.
G.
Bpk T dan Ibu.M mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai masalah dengan BAK dan
BAB begitupun dengan anggota keluarga lainnya.
e. Personal Hygine
Bapak T mengatakan bahwa keluarganya mandi 2 kali sehari dan sebelum tidur mereka
menyikat gigi, tetapi kadang-kadang anggota keluarga yang lainnya harus mandi tiga
sampai empat kali sehari apabila akan keluar rumah untuk urusan tertentu, sedangan
menurut observasi saya, bahwa keadaan personal hygiene setiap keluarga sudah bagus,
tetapi hanya lingkungan rumah baik didalam maupaun diluar kurang bersih.
H.
PENGKAJIAN PSIKIATRI
Menurut Bapak T dan Ibu M, di dalam keluarganya tidak memiliki masalah apapun yang
berkaitan dengan psikis/kejiwaan
I.
J.
1. Pemeriksaan Bapak T
a. Keadaan Umum : Keadaan Umum klien sedang, dan masih bisa bekerja dan
beraktivitas secara mandiri
b. Kesadaran : Compos mantis
c. Tanda-Tanda Vital :
TD = 130/80 mmHg
N = 100 x/mnt
RR = 23 x/mnt
Suhu = 360C
d. Kepala
1) Rambut : Rambut klien sudah ada yang beruban, nampak kurang rapi, dan tidak
ada kerontokan
2) Mata : Konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien mengeluh sulit
melihat benda yang jauh (miopia), kornea jernih
3) Hidung : Tidak ada septum deviasi, dapat bernafas dengan spontan
4) Telinga : tidak ada serumen, klien masih mampu mendengar dengan baik
5) Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada benjolan atau sariawan dimulut, gigi sudah
ada yang tanggal, tidak ada gangguan menelan
e. Dada/Thoraks
1) I : Pengembangn dada simetris, ada barrel chest,
2) P : Fremitus taktil sama kanan/kiri
3) P : Perkusi pada semua lapang paru terdengar sonor
4) A : Bunyi paru vesikuler
f. Perut/Abdomen
1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan
2) P : Tidak ada nyeri tekan
3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan
bawah (hati)
4) A : peristaltik usus 21 x/mnt
g. Genetalia/Anus : klien tidak mempunyai masalah dengan BAB atau BAK. ADLs
eliminasi klien dapat dilakukan secara mandiri.
h. Ekstremitas : Tidak ada cedera pada ektremitas, dapat beraktivitas secara mandiri,
kekuatan otot 5, pada semua ekstemitas
2. Pemeriksaan Ibu M
a. Keadaan Umum : keadaan umum baik, dan mampu beraktivitas secara mandiri
b. Kesadaran : Compos Mantis
c. Tanda-tanda Vital :
TD : 120/70 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 23 x/mnt
S : 36,50C
d. Kepala
1) Rambut : Kepala klien tidak ada lesi, rambut panjang, tidak ada lagi tanda
kerontokkan seperti sebelumnya.
2) Mata : Kornea jernih, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, klien
mengeluh sulit melihat objek yang jauh (miopia)
3) Hidung : tidak ditemukan septum deviasi, klien dapat bernafas dengan spontan
4) Telinga : tidak ada serumen, klien dapat mendengar seperti biasa, tidak ada
gangguan pendengaran.
5) Mulut : mulut tidak pucat, tidak ditemukan lesi atau sariawan, tidak ada
gangguan menelan
e. Dada/Thoraks
1) I : pengembangan dada simetris, ada bekas operasi/pengangkatan pada
payudara sebelah kiri
2) P : Ada nyeri tekan pada luka bekas operasi
3) P : terdengar sonor pada semua lapang paru
4) A : Bunyi paru vesikuler
f. Perut/abdomen
1) I : Perut klien tidak kembung (asites), tidak ada warna kekuningan
2) P : Tidak ada nyeri tekan
3) P : Perkusi terdengar timpani , kecuali pada bagian abdomen kuadran kanan
bawah (hati)
4) A : Peristaltik usus : 9 x/mnt
g. Genetalia/Anus : Tidak ada gangguan pada saat BAK dan BAB
h. Ekstremitas : kekuatan otot 5 seluruh ekstremitas, ADLs secara mandiri
3. Pemeriksaan An.Ev
a. Keadaan Umum : Keadaan umum baik, klien terkadanng masih batuk dan pilek
b. Kesadaran : Compos mantis
c. Tanda-tanda Vital
TD : N : 99 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 370C
d. Kepala
1) Rambut : rambut klien panjang, tidak rontok, rambut nampak bersih
2) Mata : kornea klien jernih, konjungtiva tidak anemis, tidak ada gangguan
penglihatan
3) Hidung : tidak ada septum deviasi, klien dapat bernafas secara spontan, klien
terkadang batuk dan pilek
4) Telinga : tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran pada klien
5) Mulut : mulut tidak nampak pucat, tidak ada lesi
e. Dada/Thoraks
1) I : pengembangan dada simetris, tidak ada kelainan saat inspirasi
2) P : fremitus taktil sama kanan/kiri
L.
M. ANALISA DATA
No
1
Data
Masalah
kebersihan
lingkungan
Pemeliharaan
dia Rumah
Bapak
T mengatakan
semua
sampah
Ibu Y mengatakan An.Ev sering sakitsakitan, demam tinggi, dan pernah sekali
step (kejang). Ibu Y mengatakan bahwa
anaknya sudah 2 kali ke RS dengan
diagnosa medis typus. Nafsu makan An.Ev
juga kurang, dan sering bermain diluar
rumah.
- Bapak T mengatakan bahwa keluarganya
jarang pergi ke fasilitas kesehatan karena
terkendala dengan biaya
DO : - Bapak T nampak kurus, dan nampak ada
barrel chest
- Ibu M terkadang nampak meringis bila terasa
sakit pada payudaranya
- An.Ev terlihat jarang mau makan, dan bila
disuapi makanan juga terkadang menolak. BB
An.Ev 9 Kg, TB = 93 cm. An.Ev terkadang
batuk dan pilek saat diperiksa.
1.
KRITERIA
SKOR
BOBOT
PERHITUNGAN
1. Sifat masalah
- TIdak/kurang
sehat
(Aktual)
3/3x1= 1
3
bahwa
mengaku
kesejahteraan
keadaan
lingkungan
rumahnya
- Keadaan
sejahtera
(Potensial)
- Ancaman
(Resiko)
PEMBENARAN
memiliki
pencahayaan
pengap,
berdebu.
domba
dan
Kandang
Bapak
berdempetan di samping
rumah
2. Kemungkinan
Masalah
masalah
1/2x 2= 1
dapat diubah
- Dengan
Mudah
- Hanya
2
1
hanya
dapat
melakukan
perbaikan
lingkungan
rumah
seperti
penggeseran
tempat
kandang,
pembuangan
sebagian
- Tidak dapat
sampah
diperlukan
biaya,
sedangkan
keluarga
bapak
Kemungkinan
masalah
masalah
pemeliharaan
dapat dicegah
- Tinggi
- Cukup
- Rendah
2/3x1= 0,66
cukup
atau
karena
klien
keinginan
untuk
membersihkan
lingkungan
tetapi
rumah,
terganggu
oleh
3. Menonjolnya
masalah
-
Masalah berat
harus
Ada
terapi
mendukung.
Anggota
masalah
tidak
perlu ditangani
-
ditangani
-
2/2x1=1
Masalah tidak
dengan
1
0
lingkungan
rumah
yang
kurang
bersih
seperti
batuk,
dirasakan
Skor
3,66
KRITERIA
1.
SKOR
BOBOT
PERHITUNGAN
Sifat masalah
- TIdak/kurang
sehat
(Aktual)
3/3x1= 1
3
dari
kesejahteraan
sekarang
2
- Keadaan
masih
mengidap
asma
dan
sejahtera
(Potensial)
telah
- Ancaman
(Resiko)
PEMBENARAN
pengangkatan
kanker
payudara
ke
pelayanan
sekali
penyakit
typus nya.
2. Kemungkinan
masalah
2/2x 2= 2
dapat diubah
- Hanya
mengenal
terbuka/kooperatif
mau
dan
diberikan
perawatan
sebagian
- Tidak dapat
belum
- Dengan
Mudah
serta
mempunyai
keinginan
3. Kemungkinan
masalah
dengan
dapat
dicegah
- Tinggi
3/3x1= 1
bapak
kooperatif
- Cukup
- Rendah
kemungkinan
T
cukup
dan
mau
4. Menonjolnya
Masalah
masalah
-
2/2x1=1
Masalah berat
harus
kejadian
sakit
masalah 1
tidak
perlu ditangani
Ada
terapi
pemeliharaan kesehatan
pada keluarga Bapak T
ditangani
-
ketidakefektifan
Masalah tidak
yang sama
dirasakan
Skor
Prioritas Masalah
1.
2.