Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2
1. PENDAHULUAN
Asam pikrat adalah senyawa kimia yang bersifat eksplosif. terbentuk karena reaksi antara Fenol dan asam
nitrat hingga menghasilkan 2,4,6-trinitrofenol.
Asam pikrat adalah kristal putih kekuningan. Dalam suhu 20 C kelarutan dalam air sedikit larut (dalam
100 g air melarutkan 1,1 g TNF), dan sedikit hidroskopis. Asam pikrat juga larut baik dalam pelarut organik
terutama aseton (43 gram dalam 100 g pada 25 C), metanol (21 gram dalam 100 g pada 25 C), sedikit larut
dalam asam sulfat dan asam nitrat pada suhu kamar, kelarutan meningkat seiring dengan temperatur . Ketika
dipanaskan di atas titik leleh (122.5 C) asam pikrat akan menyublim. Asam pikrat terdapat di alam dan relatif
stabil. Asam pikrat dapat menghasilkan pikrty (garam dari asam picric), yang sangat sensitif dan menyebabkan
ledakan. Dengan peningkatan berat atom logam sensitivitas meningkat.
Bahan baku utama pembuatan asam pikrat adalah fenol. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah
kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C 6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Karakteristik fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H + dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut
menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H +. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik
lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya
pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig, fenol
juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan
pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal
sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya
semprotan kloraseptik. Fenol juga berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin,
pembasmi rumput liar, dan lainnya). Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada
kulit yang terbuka. Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati dengan disuntikkan ke jantung
sehingga mengakibatkan kematian langsung.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Asam pikrat dapat disintesis secara substitusi elektrofilik dari bahan dasar fenol. Reaksi substitusi
elektrofilik aromatic yang terjadi meliputi pemindahan atom hidrogen (proton) pada senyawa aromatik oleh
suatu spesi elektrofilik.
Reaksi substitusi elektrofilik terjadi pada senyawa aromatis, namun tidak hanya pada senyawa
monosiklik seperti benzena, tetapi reaksi ini terjadi pula senyawa aromatis polisiklik seperti naftalena dan
senyawa heteroatomik seperti furan, pirol, dan tiofena. Reaksi substitusi elektrofilik yang terjadi
diakibatkan oleh adanya ion positif. Suatu elektron akan terdelokalisasi atau ter-exsposed di bagian atas dan
3
bawah dari bidang planar dimana molekul karbon berada, suatu benzena menjadi sangat tertarik pada
elektrofil.
Elektrofil merupakan ion positif atau suatu bagian yang memiliki polaritas positif pada sebuah
molekul dan memiliki kesukaan terhadap electron yang bermuatan negatif. Elektron yang terdelokalisasi
pada bagian atas dan bawah dari bidang planar molekul benzena sangat mudah diserap. Namun hasil
keduanya tidak sama (berbeda posisi). Jadi, dapat disimpulkan bahwa substitusi elektrofilik aromatik
meliputi pemindahan atom hidrogen (proton) aromatik oleh suatu spesi elektrofilik. Pembuatan asam
pikrat didasari oleh reaksi substitusi elektrofilik dengan menambahkan fenol dan HNO 3 serta H2SO4 ke
dalam campurannya dan dengan metode pemanasan serta pendinginan agar mendapatkan kristal.
3. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
Alat:
1. Labu bulat.
2. Kondensor/refluks.
3. Corong Buchner.
4. Pemanas air (waterbath).
Bahan:
1. Fenol.
2. Asam sulfat pekat (H2SO4)
3. Asam nitrat pekat (HNO3)
3.2 Pembuatan Asam Pikrat
Dalam percobaan ini, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan labu bulat, kemudian
memasukkan fenol 3,25 g, menambahkan asam sulfat pekat 10 mL, mengocok dan memanaskan campuran
dalam pemanas air (waterbath) mendidih selama 0,5 - 1 jam, mengamati perubahan campuran menjadi
semakin jernih yaitu terbentuknya asam fenolsulfonat.
Selanjutnya campuran didinginkan dengan icebath dan menambahkan dengan hati-hati asam nitrat
pekat sebanyak 11 mL, kemudian mengamati perubahan cairan yang menjadi semakin kental, segera
melakukan pengocokan selama 1 2 menit. Setelah dilakukan pengocokan, akan terbentuk gas kemerahan
(nitrogen oksida) dan cairan akan menjadi merah. Labu bulat diitutup dengan aluminium foil dam
memanaskan kembali campuran dalam pemanas air (waterbath) mendidih selama 2 jam, disertai dengan
pengocokan.
Setelah campuran dipanaskan selama 2 jam, menambahkan air sebanyak 25 mL, mendinginkan
campuran tersebut dengan icebath, kemudian menyaring dengan penyaring Buchner. Kristal yang diperoleh
akan dipindahkan ke kertas saring untuk direkristalisasikan dengan melarutkannya kembali menggunakan air :
etanol dengan perbandingan (2:1) sampai tepat larut, kemudian medinginkan kembali larutannya sampai
terbentuk kristal kembali. Hal terakhir yang dilakukan adalah menentukan berat kristal (asam pikrat) yang
diperoleh (titik leleh asam pikrat 1220C).
4.
HNO3 = 1,42 g/ ml
H2SO4 = 1,84 g/ ml
Mr H2SO4 = 98 g/ mol
M=
10
Mr
M HNO 3=
65 10 1,42 g /ml
=14,65 mol /ml
63 g /mol
M H 2 SO 4 =
97 10 1,84 g/ml
=18,21mol /ml
98 g/mol
mol
11 ml=161,15 mol
ml
mol
10 ml=182,1mol
Mol H2SO4: M H 2 SO 4 V H 2 SO 4 =18,21
ml
M HNO 3 V HNO 3=14,65
Mol HNO3:
HNO3
M:
161,15 mol
182,1 mol
R: 161,15 mol
S:
H2SO4
161,15 mol
20,95 mol
HSO4-
+ NO2+
H2O
161,15 mol
161,15 mol
Massa
3,75 g
=
=0,0399 mol
Mr
94 g /mol
Mol fenol =
3NO2+
M: 161,15 mol
R: 0,0399 mol
S:
161,11 mol
fenol
asam pikrat
0,0399 mol
0,0133 mol
0,0266 mol
0,0133 mol
0,0133 mol
Berdasarkan mekanisme reaksi diatas, gugus NO2 yang masuk ke dalam fenol berada pada posisi orto
dan para. Hal ini dikarenakan gugus OH pada fenol merupakan gugus activator cincin benzena dan
merupakan gugus penunjuk orto dan para, sehingga senyawa asam pikrat memiliki 3 gugus NO 2 pada posisi
orto dan para.
Percobaan ini dimulai dengan mereaksikan asam sulfat pekat dengan fenol yang berbentuk larutan
sedikit keruh. Fenol dalam percobaan ini berperan sebagai bahan baku (reagen) utama dalam proses
sintesis asam pikrat. Sedangkan H 2SO4 berperan sebagai katalisator pemberi suasana asam agar reaksi
berlangsung lebih cepat. Reaksi antara fenol dengan asam sulfat menghasilkan asam fenolsulfonat dimana
dengan penambahan asam sulfat pekat ini menghasilkan reaksi eksoterm, Hal ini dikarenakan sifat asam
sulfat yang higroskopis sehingga menghasilkan panas saat direaksikan dengan fenol.
7
Setelah ditambahkan asam sulfat, larutan dipanaskan dalam penangas air selama 0,5 1 jam dan
dilakukan pengocokan. Hal itu dilakukan agar reaksi antara asam sulfat dengan fenol berlangsung cepat,.
Larutan yang terbentuk berwana coklat muda agak bening. Hal ini menunjukkan terbentuknya asam
fenolsulfonat. Selanjutnya, didinginkan didalam bak berisi air es agar reaksi yang terjadi benar-benar
sempurna. Setelah reaksi terjadi sempurna, selanjutnya larutan coklat muda tersebut ditambahkan asam
nitrat. Pada saat penambahan asam nitrat harus perlahan-lahan agar tidak timbul gas yang berlebihan,
Penambahan asam nitrat ini dilakukan di lemari asam, hal ini dikarenakan ketika penambahan asam nitrat
menghasilkan uap coklat kemerahan yang merupakan gas NO 2 yang terbentuk dari reaksi antara asam
fenolsulfonat dengan asam nitrat. Pendinginan yang dilakukan dalam bak es ini dilakukan karena HNO 3
bersifat eksoterm sehingga penambahan harus dijaga sedemikian rupa agar tetap dalam keadaan normal.
Selanjutnya, setelah gas NO2 hilang proses dilanjutkan dengan pemanasan selama 2 jam di penangas
air, hal ini bertujuan agar reaksi nitrasi antara asam fenolsulfonat dengan asam nitrat berlangsung cepat.
Pemanasan selama 2 jam di penangas air ini membentuk larutan menjadi berwarna jingga kecoklatan.
Selanjutnya, ditambahkan air dingin kemudian didinginkan kembali di dalam bak berisi air es, hal ini
bertujuan supaya kristal cepat terbentuk. Setelah kristal terbentuk, kemudian saring kristal tersebut sambil
dicuci dengan aquadest. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan penyaring Buchner. Kemudian
dikeringkan dan ditimbang kristal tersebut. Kristal yang terbentuk berwarna putih kekuningan yang disebut
dengan asam pikrat. Setelah dilakukan proses penimbangan, selanjutnya kristal tersebut diuji titik lelehnya.
Titik leleh dari kristal asam pikrat tersebut adalah 122 C.
4.4 Analisa Hasil
4.5 Persen Yield dan Kesalahan Relatif
% yield =
% KR =
teori
g3,047 g
|m percobaanm
| 100 =|3,753,047
| 100 =
mteori
g
23,07%
dan
dengan bantuan
katalis asam sulfat (H2SO4). Reaksi yang berlangsung dalam percobaan ini ialah reaksi substitusi elektrofilik
aromatic (nitrasi). Massa asam pikrat secara teoritis adalah 3,047 gram, sedangkan massa asam pikrat yang
didapatkan pada percobaan adalah 3,75 gram. Dalam percobaan ini terdapat % KR sebesar 23,07 % dan % yield
sebesar 123,07 %.
yang selalu membantu saya sehingga laporan ini bisa diselesaikan tepat pada
waktunya. Saya ucapkan terimakasih juga buat kak Melinda dan kak Virda yang telah memberikan referensi
yang mampu membantu saya mengerjakan laporan ini. Dan tak lupa saya ucapkan kepada orang orang yang
telah menuliskan atau mengupload laporan praktikum pembuatan asam pikrat ini sehingga mampu menjadi
referensi dalam penyusunan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tim KBI Organik. 2014. Diktat Praktikum Sintesis Kimia Organik. Depok: Departemen Kimia FMIPA UI.
Fessenden & Fessenden. 1982. Organic Chemistry 3rd Ed. Jakarta: Erlangga.
ml.scribd.com/doc/58308491/asam-pikrat diakses pada 20 September 2015 pukul 20.00 WIB
https://www.scribd.com/doc/219056096/1-Substitusi-Elektrofilik-Pembuatan-Asam-Pikrat
September 2015 pukul 20.30WIB
diakses
pada
20