Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
0
1
1
Aqidah Islam
11/22/2011
AQIDAH ISLAM
PENGERTIAN AQIDAH
Secara istilah
Aqoda : membuat simpul, mengikat, memperkuat apa apa yang
diyakini dan menentramkan hati
Secara bahasa
Pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan; apa
yang ada sebelum dan sesudah kehidupan di dunia; serta hubungan
kehidupan di dunia dan setelahnya
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Apa yang
telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah;
baik itu benar ataupun salah. Pada keyakinan manusia adalah suatu
keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah
menurut terminologi syara' (agama) yaitu keimanan kepada Allah,
Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akhirat, dan
keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun
Iman.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama : Aqidah yaitu
keyakinan pada rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya
dengan cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian ini disebut pokok atau asas.
Kedua : Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa,
zakat, dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan
ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yang pertama.
Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : Ikhlas karena
Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua :
Mengerjakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW. Ini
disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi satu syarat saja,
umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak
atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas, karena faktor
tentang
dengan
perkataan
dan
mereka
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun hidup seperti
kebanyakan manusia yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, mati dan
sifat-sifat manusia lainnya. Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi sekaligus
Rasul terakhir tidak ada lagi rangkaian Nabi dan Rasul sesudahnya.
Firman Allah QS. Al-Ahzab (33): 40.
Terjemahnya:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sebagai Nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan bangunan
dinullah yang dimulai dikerjakan secara bertahap oleh para Nabi dan
Rasul sebelumnya. Yang wajib kita imani, sebagai Nabi yang diutus untuk
seluruh umat manusia sepanjang zaman sampai akhir kiamat.
Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang
telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang
tidak disebutkan namanya. Seorang muslim wajib membenarkan semua
Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan, keistimewaan satu sama lain, tugas
dan mukjizatnya masing-masing seperti yang diperintahkan oleh Allah.
5. Iman kepada hari Akhir
Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan
ini sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab
tanpa mempercayai hari akhirat sama halnya dengan orang yang tidak
mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak diragukan lagi.
Firman Allah SWT. QS. An-Nisa (4): 87.
Terjemahnya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya
Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan
terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada
Allah.
Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung
(hisab) amal perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab
dan memberikan putusan ganjaran sesuai dengan hasil hitungan itu.
Pembahasan tentang hari akhir dimulai dari pembahasan tentang alam
kubur karena peristiwa kematian sebenarnya sudah merupakan kiamat
kecil dan juga karena orang-orang yang sudah meninggal dunia telah
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
.mereka bertawakkal
TINGKATAN AQIDAH
Aqidah atau iman yang dimiliki seseorang tidak selalu sama dengan oleh
orang lain. Ia memiliki tingkatan-tingkatan tertentu bergantung pada
upaya orang itu. Iman pada dasarnya berkembang, ia bisa tumbuh subur
atau sebaliknya. Iman yang tidak terpelihara akan berkurang, mengecil
atau hilng sama sekali.
Tingkatan aqidah tersebut adalah:
1. Taqlid
Taqlid, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas pendapat
orang yang diikutinya tanpa dipikirkan dan tanpa diketahui alasanalasanya. Sikap taklid ini dilarang oleh agama Islam sebagaimana
disebutkan dalam QS al-Isra (17): 36.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.
2. Yaqin
Yaqin yaitu keyakinan yang didasarkan atas bukti, dan dalil
yang jelas, tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat
antara obyek keyakinan dan dalil yang diperolehnya. Hal ini,
memungkinkan orang terkecoh oleh sanggahan-sanggahan atau
dalil-dalil lain yang lebih rasional dan lebih mendalam. Tingkat ilmul
yaqin adalah suatu keyakinan yang diperoleh berdasarkan ilmu
yang bersifat teoritis. Sebagaimana yang disebutkan dalam QS attakatsur (102): 1-5.
! ! ! !
!
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu
masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan
mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak
Ilmul yaqin
Ilmul yaqin adalah orang yang menyakini segala sesuatu
berdasarkan ilmu. Misalnya, di Mekkah ada Kakbah. Kita percaya,
karena menurut teorinya begitu, ilmunya begitu. Apa pun yang
terjadi pada Kakbah kita percaya, karena belum tahu yang
sebenarnya bagaimana.
Ainul Yakin
Ainul Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas
dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, sehingga mampu
membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan dalil-dalil
serta mampu memberikan argumentasi yang rasional terhadap
sanggahan-sanggahan yang datang. Ia tidak mungkin terkecoh oleh
argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya. Tingkat ainul yaqin
adalah suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan mata
kepala secara langsung tanpa perantara. Hal ini disebutkan di dalam
QS at-Takatsur (102): 6-7.
! !
Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan
sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainul
yaqin.
Haqqul Yakin
Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di samping
didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah, dan mendalam, dan
mampu membuktikan hubungan antara obyek keyakinan dengan
dalil-dalil serta mampu menemukan dan merasakan keyakinan
tersebut melalui pengalaman agamanya. Tingkat haqqul yaqin
adalah suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan dan
penghayatan pengamalan (empiris). Sebagaimana disebutkan di
dalam QS al-Waqiah (56): 88-89.
! ! !
!
! ! !
!!
Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang
didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan
rezki serta surga keni`matan. Dan adapun jika dia termasuk
golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari
golongan kanan. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang
yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air
DAN
AKHLAK