Vous êtes sur la page 1sur 6

Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No.

2 hlm 239 - 244, 2007 ISSN 1410-3354

Peningkatan Pengisian Bulir Padi Gogo dengan Pemberian Jenis dan


Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

The Upland Rice Seed Dry Weight Increased by Both Kind and
Concentrations of Plant Growth Regulators

Bilman W. Simanihuruk1), Kasli2), Eti Farda Husin2) dan Auzar Syarif 2)


1) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
2) Fakultas Pertanian Universitas Andalas

bilman_ws@yahoo.co.uk

ABSTRACT
The domination of limiting factor causes problem between vegetative and reproductive growth in
upland rice planting in the tropics to decrease the assimilate flow from source to sink parts. Finally, the limiting
factors decrease the rice yield. In this case, the palnt growth regulators (PGR) are needed to increase the
assimilate flow and increase the rice yield. This research aim to find the best of both kind and concentration of
the PGR to increase the yield. The research was arranged in completely randomized design (CRD) in some
factorial with 3 repetitions. The main factors are gibberellin, cytokinin, auksin, ethylene and retardant. While,
the second factor was consisted in 5 concentrations (5,10, 15, 20 and 25 ppm) of PGR. The wholw samples are in
polybags arranged in “rumah kawat”. The research shows that interaction between all gibrellin, cytokinin,
auksin, ethylene and retardant with 5,10,15, 20 and 25 ppm significantly influence the spikelet length, grain
number, the 1000 grains weight and the total grain number. The ethylene in 10 ppm was applied after heading
shows the best for variable grain number per spikelet, the grain number per planting point and the 1000 grain
weight. On the other hand, cytokinin 10 ppm shows the worst result in this research.

Keyword : up land rice, plant growth regulator.

PENDAHULUAN Kelemahan pertanaman padi gogo di


Indonesia diduga adanya kompetisi pada organ-
Diperkirakan kebutuhan beras terus organ tanaman khususnya organ source dan sink.
meningkat sekitar 7% pada tahun-tahun Source diindikasikan dengan banyaknya jumlah
mendatang seiring bertambahnya jumlah anakan saat pertumbuhan vegetatif aktif sehingga
penduduk serta konsumsi yang selalu meningkat. dapat menambah jumlah daun yang dapat
Tahun 2005 produksi beras 30,79 juta ton namun meningkatkan penerimaan sinar matahari untuk
kebutuhan nasional sebanyak 35 juta ton sehingga fotosintesa tanaman dalam menghasilkan asimilat
terjadi defisit sebesar 4,21 juta ton (Wawa, 2005). yang dibutuhkan tanaman. Selanjutnya sink
Salah satu usaha untuk menanggulangi tanaman dengan melihat jumlah anakan produktif,
kekurangan tersebut pemerintah mengimpor panjang malai, jumlah bulir per malai dan
beras. Selain mengimpor beras perlu persentase bulir bernas pada setiap malainya.
pengembangan pertanaman padi melalui program Kompetisi mengakibatkan pengisian bulir padi
ekstensifikasi dan intensifikasi tidak hanya lahan secara optimal tidak tercapai membuat
persawahan juga secara gogo yang ditanam pada produktivitas padi gogo semakin jauh tertinggal dari
lahan kering (Prasetyo, 1999). Menurut Zen dan padi sawah (Syumanda, 2005). Manurung dan
Zarwan, (2001) rata-rata produksi padi sawah 4,6 Ismunadji (1989), mengemukakan padi ditropik
ton ha-1, padi gogo produksinya lebih rendah hanya memiliki pertumbuhan vegetatif yang berlebihan
1,95 sampai 2,17 ton ha-1 (Harahap et al., 1995). saat memasuki fase produktif sehingga suplai
Bilman W. Simanihuruk, Kasli, Eti Farda Husin dan Auzar Syarif : Peningkatan pengisian bulir padi gogo 240

asimilat ke sink berkurang. Perpanjangan batang cangkul, garpu, pisau, tugal, patok, ayakan 2 mesh,
mengkonsumsi 60% asimilat netto yang dihasilkan, penggaris, gembor, gelas ukur 500 mL, pipet tetes,
40% dibagi bersama oleh daun-daun yang masih meter, knapsack sprayer, hand sprayer, alkohol,
tumbuh dan malai yang sedang berkembang. oven, timbangan 25 kg, timbangan analitik,
Kondisi ini perlu dicermati bagaimana caranya peralatan pertukangan dan alat-alat tulis.
agar aliran asimilat dapat ditranslokasikan lebih Rancangan yang digunakan ialah
banyak ke sink. Salah satu usaha adalah dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dua faktor
penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). yaitu : faktor pertama terdiri atas lima jenis zat
Zat pengatur tumbuh spesifik dalam pengatur tumbuh (ZPT) antara lain : Giberelin =
mempengaruhi proses fisiologis tanaman seperti j1, Cytokinin = j2, Auksin = j3, Etilen = j4, Retardan
partisi asimilat. Menurut Davis et al. (1988), = j5. Faktor ke dua konsentrasi tiap lima jenis ZPT
bahwa zat pengatur tumbuh retardan yang yang diuji yaitu : 5 ppm = k1, 10 ppm = k2, 15 ppm
diaplikasikan pada tanaman rye grass = k3, 20 ppm = k4, 25 ppm = k5.
meningkatkan jumlah anakan dan hasil bulir, jumlah Dari ke dua kombinasi perlakuan didapat
anakan pada tanaman gandum. Aplikasi retardan 25 satuan percobaan, setiap satuan percobaan
35 hari sebelum pembungaan pada tanaman padi diulang 3 kali sehingga ada 75 satuan percobaan.
mengurangi kerebahan dan tinggi tanaman serta Data yang terkumpul dianalisis dengan uji F pada
meningkatkan hasil (Lever et al., 1982). Selain taraf 5%. Apabila ditemukan pengaruh nyata
ZPT retardan, cytokinin yang diaplikasikan dapat dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test
merubah kemampuan kapasitas sink dalam (DMRT) pada taraf 5%.
meningkatkan pembentukan buah anggur, figs dan Penelitian dilakukan dirumah kawat
melon. Aplikasi ethepon memberikan hasil bulir berukuran 6 m x 15 m. Jenis tanah yang digunakan
lebih tinggi 9.2% (Arteca, 1996). adalah Ultisol diambil disekitar lahan percobaan.
Tujuan penelitian adalah Untuk Sebelum digunakan terlebih dahulu tanah
menentukan jenis dan konsentrasi zat pengatur dikeringanginkan selama dua hari yang dilanjutkan
tumbuh yang tepat dalam memperbaiki komponen dengan pengayakan tanah agar ukuran butiran
hasil padi gogo. tanah seragam serta ranting kayu dan batu-batu
kecil terbuang. Tanah sebanyak 10 kg diisikan
METODE PENELITIAN kedalam polibag warna hitam. Benih padi sebelum
tanam terlebih dahulu dilakukan uji viabilitas.
Penelitian ini dilakukan dalam rumah Kondisi tanah sebelum benih padi gogo di tanam
kawat, dikelilingi jaring di Kebun Percobaan dibuat dalam kapasitas lapang. Bersamaan saat
Jurusan Budidaya Pertanian dan Laboratorium tanam diberikan pupuk dasar dengan dosis anjuran
Agronomi, Universitas Bengkulu. Penelitian Urea 250 kg ha-1, SP-36 150 kg ha-1, KCl 125 kg
berlangsung Februari 2005 sampai Agustus 2005 ha-1, kecuali urea diberikan 2 kali (1/3 saat tanam
dengan ketinggian tempat 10 m dpl. Bahan yang + 2/3 5 mst).
digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi Jumlah benih padi gogo yang dimasukkan
gogo varietas cantik, pupuk Urea, SP-36 dan KCl, saat tanam 3 bulir per lubang tanam, 1 mst
Furadan, ZPT cytokinin, giberelin, auksin, etilen dilakukan penjarangan ditinggalkan satu tanaman
dan retardan, insektisida diazinon untuk per polibag (Bilman, 2005). Tanaman yang
pengendalian hama dan penyakit sundep, tanah ditinggalkan harus sehat dan jagur. Aplikasi lima
jenis Ultisol, fungisida, air sumur untuk campuran jenis dan konsentrasi ZPT dilakukan setelah keluar
pestisida dan untuk menyiram tanaman, aquades malai atau saat memasuki fase heading.
untuk melarutkan dan campuran ZPT. Alat yang Peubah yang diamati yaitu panjang malai,
digunakan adalah polibag warna hitam bermuatan jumlah bulir per malai, jumlah bulir hampa per
10 kg tanah, jaring ukuran 100 m, selang 100 rumpun, bobot 1000 bulir dan jumlah bulir total
meter, bambu, drum 2 buah untuk menampung air, per rumpun.
Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No. 2 hlm 239 - 244, 2007 241

Tabel 1. Panjang malai (cm) tanaman padi gogo dengan pemberian berbagai jenis dan konsentrasi ZPT

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf besar yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%.
Tabel 2. Jumlah bulir per malai tanaman padi gogo dengan pemberian berbagai jenis dan konsentrasi ZPT

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf besar yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Bulir per Malai (bulir)


Hasil analisis statistik uji lanjut DMRT dua
Panjang Malai (cm) arah menunjukkan jumlah bulir permalai lebih
Panjang malai telah terbentuk sejak banyak pada cytokinin konsentrasi 10 ppm
tanaman padi memasuki fase primordia, dalam dibandingkan perlakuan ZPT lain (Tabel 2).
pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi sifat Kenyataan itu terjadi diduga karena aplikasi ZPT
spesifik suatu varietas yang sangat ditentukan oleh cytokinin dari luar dapat mempertahankan jumlah
faktor keturunan atau genetik. Pada lingkungan bulir yang terbentuk pada tangkai malai tempat
tumbuh normal pada verietas yang sama malai menempel akibat tercukupinya fotosintat.
menghasilkan panjang malai dan jumlah bulir per Tercukupinya fotosintat yang ditranslokasikan dari
malai sama. Varietas yang sama setelah fase source dapat mempertahankan bulir yang
heading diperlakukan dengan ZPT yang berbeda menempel dan yang gugur lebih sedikit (Arteca,
memberikan panjang malai dan jumlah bulir 1996). Cytokinin banyak terdapat pada daerah
berbeda (Tabel 1). Konsentrasi dan jenis ZPT meristematik, buah yang sedang berkembang dan
yang berbeda mengakibatkan perbedaan respon biji (Davis et al., 1988). Respon tanaman yang
tanaman terhadap perkembangan panjang malai diberi cytokinin konsentrasi 10 ppm sangat baik
dan jumlah bulir per malai. Panjang malai lebih untuk meningkatkan pembentukan organ,
panjang pada ZPT etilen 10 ppm dari seluruh pembelahan sel dan organ, memperlambat
perlakuan yang diuji (Tabel 1). Berarti kerusakan klorofil, memperlambat penuaan,
konsentarsasi 10 ppm etilen sudah cukup untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata
menghasilkan panjang malai terpanjang. serta yang spesipik translokasi nutrisi dan senyawa
Bilman W. Simanihuruk, Kasli, Eti Farda Husin dan Auzar Syarif : Peningkatan pengisian bulir padi gogo 242

organik ke jaringan yang diperlakukan dengan suplai asimilat ke sink saat pengisian bulir
cytokinin. berkurang. Perpanjangan batang mengkonsumsi
60% asimilat netto yang dihasilkan, 40% dibagi
Jumlah Bulir Hampa per Rumpun (bulir) bersama oleh daun-daun yang masih tumbuh dan
Pengisian bulir padi masih sangat rendah malai yang sedang berkembang.
khususnya pada pertanaman padi gogo selain Fase reproduktif saat tanaman memasuki
disebabkan pengaruh gen, fisiologi dan ekologi fase anthesis merupakan fase kritis pada
berkaitan erat dengan partisi asimilat ke bulir. pertanaman padi gogo, karena pada fase ini proses
Kenyataan itu terjadi diduga karena adanya pengisian bulir dimulai. Jumlah bulir hampa per
kompetisi asimilat saat memasuki fase reproduktif rumpun dapat dikurangi dengan penggunaan zat
yaitu pemanjangan batang (ruas) bersamaan pengatur tumbuh seperti cytokinin apabila tidak
waktunya dengan perkembangan malai. terjadi kondisi lingkungan yang ekstrim seperti
Pernyataan Manurung dan Ismunadji (1989), kekurangan air. Jumlah bulir hampa per rumpun
mengemukakan padi ditropik memiliki pada perlakuan 10 ppm cytokinin lebih besar dari
pertumbuhan vegetatif yang berlebihan sehingga lima jenis ZPT yang diteliti (Tabel 3).
Tabel 3. Jumlah bulir hampa per rumpun tanaman padi gogo dengan pemberian berbagai jenis dan konsentrasi
ZPT

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf besar yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%.

Tabel 4. Jumlah bulir total per rumpun (bulir) tanaman padi gogo dengan pemberian berbagai jenis dan konsentrasi
ZPT

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf besar yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%.
Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No. 2 hlm 239 - 244, 2007 243

Tabel 5. Bobot 1000 bulir (g) tanaman padi gogo dengan pemberian berbagai jenis dan konsentrasi ZPT

Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf besar yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT 5%.

Peningkatan konsentrasi menjadi 15, 20 cytokinin akan meningkatkan penimbunan dan


dan 25 ppm dapat menurunkan jumlah bulir hampa. pengangkutan asam-asam amino, fosfat, vitamin
Hal ini memberikan informasi bahwa ZPT yang dan gula pada sink yang terbentuk. Hal lain yang
diberikan dengan konsentrasi 10 ppm tidak mampu dapat mempertahankan jumlah bulir total lebih
meningkatkan translokasi fotosintat dari source ke banyak diduga kurangnya serangan hama sundep
sink sehingga bulir hampa lebih tinggi. yang dapat mematikan tanaman yang harus
Meningkatnya konsentrasi cytokinin semakin dibuang dari rumpun.
meningkatkan bulir bernas per rumpun, berarti
semakin effektif translokasi fotosintat ke sink. Hal Bobot 1000 bulir (g)
ini sesuai dengan sifat cytokinin yang Bobot 1000 bulir merupakan sifat yang
mempengaruhi proses fisiologis terutama diturunkan induknya menggambarkan besar dan
pembelahan sel, memperlambat penghancuran kecilnya ukuran bulir. Namun sifat ini dapat
butir-butir klorofil, memperlambat proses senescen dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang
pada buah dan translokasi fotosintat yang diterimanya. Zat pengatur tumbuh ternyata
mengarah ke bulir (Wattimena, 1988). mampu mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bulir, sehingga bobot 1000 bulir
Jumlah Bulir Total per Rumpun antar perlakuan yang dicoba pada 5 jenis ZPT dan
Jumlah bulir total per rumpun merupakan konsentrasi berbeda. Aplikasi ZPT memberikan
penjumlahan bulir per batang tanaman yang bobot 1000 bulir dari varietas yang sama
produktif. Jumlah bulir per malai telah terbentuk menunjukkan perbedaan variasi jumlah sel dan
sejak tanaman padi memasuki fase primordial ukuran sel. Bertambah berat bobot 1000 bulir
dalam pertumbuhan dan perkembangan berarti terjadi pertambahan ukuran dan volume
selanjutnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan pada organ sink dan meningkatkan sink menarik
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman asimilat yang dihasilkan oleh source.
secara keseluruhan. Jumlah bulir per malai lebih Aplikasi ZPT retardan konsentrasi 25 ppm
dominan pengaruh dari faktor genetik sehingga memberikan bobot 1000 bulir sebesar 29,92 g lebih
pada varietas yang sama akan menghasilkan jumlah berat dibandingkan giberelin, cytokinin, auksin dan
bulir per malai yang sama per tanaman. Aplikasi etilen (Tabel 5). Kenyataan ini terjadi diduga
cytokinin konsentrasi 10 ppm turut membantu karena sifat retardan yang berperan menghambat
mempertahakan jumlah bulir lebih banyak diduga pembelahan dan pemanjangan sel jaringan pucuk.
bulir padi gogo yang gugur berkurang (Tabel 4). Salah satu kelemahan padi tropik pertumbuhan
Sejalan dengan saat aplikasinya yaitu pada saat vegetatif yang berlebihan saat memasuki fase
heading menurut Davis et al., (1988) cytokinin reproduktif sehingga suplai asimilat ke sink
aktif memacu pertumbuhan bulir yang sedang berkurang. Pemberian retardan 25 ppm effektif
berkembang. Pernyataan Arteca (1996), aplikasi menghambat pertumbuhan vegetatif secara tidak
Bilman W. Simanihuruk, Kasli, Eti Farda Husin dan Auzar Syarif : Peningkatan pengisian bulir padi gogo 244

langsung mengalihkan asimilat kepertumbuhan Review Timbers Press Portland, Oregon,


produktif untuk pembentukan dan perkembangan 10: 63-105.
bulir sehingga bobot 1000 bulir dapat lebih berat. Harahap, Z., Suwarno, E. Lubis dan T.W. Susanto.
1995. Padi unggul toleran kekeringan dan
KESIMPULAN DAN SARAN naungan. Pusat Percobaan dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Badan
Etilen konsentrasi 10 ppm memberikan Litbang Pertanian.
panjang malai terpanjang. Cytokinin konsentarsi Lever, B.G., S.J. Shearing and J.J. Batch. 1982.
10 ppm yang diaplikasikan setelah heading PP333 a new broad spectrum growth
memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan retardant. Proc. British Crop Protection
dengan konsentrasi 5, 15, 20 dan 25 ppm terhadap Conference-Weeds: 3-10.
jumlah bulir per malai, bobot 1000 bulir dan jumlah Manurung, S.O. dan M. Ismunadji. 1989.
bulir total per rumpun. Namun untuk meningkatkan Morfologi dan Fisiologi Padi. Balai
jumlah bulir yang berisi aplikasi cytokinin 10 ppm Percobaan dan Pengembangan Pertanian.
belum mampu karena memberikan bulir hampa Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor.
yang terbanyak dari seluruh perlakuan. Prasetyo, Y.T. 1999. Padi Gogo Tanpa Olah
Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Syumanda, R. 2005. Revolusi Hijau-Gagal
DAFTAR PUSTAKA
mensejahterakan petani. http: //
www.kompas.com 18 Nopember 2005.
Arteca, R.N. 1996. Plant Growth Substances,
Wawa, J.E. 2005. Yang vital dari revitalisasi
Principles and Aplications. Chapman &
pertanian. http: //www.kompas.com. 16
Hall. Dept. BC. 125 Fifith Avenue, New
Juli 2005.
York.
Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh
Bilman WS. 2005. Pengaruh jumlah benih per
Tanaman. Lab. Kultur Jaringan Tanaman.
lubang tanam terhadap produksi padi gogo.
IPB. Bogor.
Percobaan pendahuluan Disertasi PPs
Zen, S. dan Zarwan. 2001. Stabilitas dan
Unand.
adaptabilitas hasil galur harapan padi gogo.
Davis, T.D., G.L. Steffens and N. Sankhla. 1988.
Jurnal Stigma. 9(1) : 22-24.
Triazole plant growth regulators. Hort.

Vous aimerez peut-être aussi