Vous êtes sur la page 1sur 4

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI


Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangan tersruktur dan terkendali
dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhandan ketidak puasan
para karyawan, serta miminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang
terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh computer. Karena perihal pembayaran
gaji relative umum dari perusahaan keperusahaan,maka harus tersedia system computer yang
berkualitas tinggi.
Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program
harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya
perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor
juga dapat mengandalkan pada pengendalian internal organisasi jasa. Hal ini bisa diterima
jika auditor organisasi jasa menerbitkan laporan ( yang sering kali disebut sebagai laporan
SAS 70 ) Mengenai pengendalian internal organisasi jasa.
Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantive atatransaksi merupakan
bagian yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya
tidak bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi riiko salah saji yang material yang rendah
atau minimal, wlaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total
beban. Ada tiga alas an atas hal ini :
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajkan keluhan kepada manajemen jika
mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian tipikal seragam dan tidak rumit
3. Trnsaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.
Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal, pengujian
pengendalian, dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi diikhtisarkan.

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor


harus mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang
merial untuk setiap organisasi.
Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pngendalian.
Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian
dan luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap laporan keuangan.

Pengujian substantive atas transaksi berfariasi tergantung pada risikopengendalian


yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh pengendalian
terhadappersediaan.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan
jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan ara senyaman mungkin, dengan
menggunakan programaudit format kinerja.

Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam
sikluspenggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan
danpembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia,yang pengendalian aktivitas penggajian
kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi
leh penelia karyawan. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan
atas pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung pada
sifat system penggajian . kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan
perjam atau paruh waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayarkan
berdasarkan tingkat potongan atau system intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses kecek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung
jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi
pengendalian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang idak diklaim atau dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tandatangan , akses
kemesin tersebut harus dibatasi.
Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi
secara independen,termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Seorang
anggota manajemenatau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output
penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenagakerja
manufaktur mempengaruhi peniaian persediaan atau jika diperlukan untuk mengakumulasi
buaya berdasarkan pekerjaan, akan dibutuhkan pengendalian yang memadai untuk
memverifikasi pembebanan yang tepat.

Penyipan formulir pajak penggjian. Ebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian
internal, auditor haru mereviewpenghasilan dari setidaknya salah saji stu jenis formulir pajak
penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak
yangbelum dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir
pajaksecara benar. Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak seperti pajak penghasilan
pemerintah federal dan pemotongan pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah bagian dan
kota, serta pajak pengangguran pemerintah federal dan Negara again.
Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu.
Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk menyerahkan
pembayaran semua pemotongan pajak penggajiansebagai bagian dari pengujian penggajian
walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan
bagian yang signifikan dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan
manufaktur dan konstruksi, klasifikasi akun penggajianyang tidak tepat dapat
mempengaruhipenilaian aktiva material untuk akun akun seperti barang dalam proses,
barang jadi, atau konstruksidalam proses.
Pengujian atas karyawan yang tidak ada.mengeluarkan cek gaji kepadaindividu yang tidak
bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahaldia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang
melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau
mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat
membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengankartu waktu dan catatan lainnya ntuk
mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang
telah dicatat sebagai tidak berlaku juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek
tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat
menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggaian kedepartemen sumber daya
manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar bekerja selama periode
penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti ditandatangani
dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun
berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing menerima pesangon
yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.

Pengujian atas kecurangan waktu.kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan


melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti
yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah
satu prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian
dengan catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang seringkali diselenggarakan oleh
pengendalian produksi.

Vous aimerez peut-être aussi