Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Penelitian tersusun dalam tiga penelitian utama. Penelitian I analisis sifat sifat kimia tanah
mineral masam, gambut dan air gambut serta komposisi dan jenis derivat asam fenolat dan
karboksilat gambut dan air gambut. Penelitian II tanggap fisiologi tanaman lidah buaya dengan
penambahan Al dan derivat asam fenolat dan karboksilat, serta penelitian III pertumbuhan dan
hasil tanaman lidah buaya yang ditumbuhkan pada tanah mineral masam dengan penambahan
gambut dan air gambut yang mengandung derivat asam fenolat dan karboksilat. Penelitian I
dilakukan dengan ulangan 2 kali.
Penelitian II adalah percobaan faktor tunggal dengan 18 level perlakuan dan diulang 3 kali.
Penelitian III terdiri dari 2 pecobaan. Percobaan 2 penelitian III ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama adalah dosis gambut meliputi 0; 25; 50; 75 dan 100%
erapan maksimum Al3+ gambut, sementara itu faktor kedua adalah 0; 25; 50; 75 dan 100%
erapan maksimum Al3+ air gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah mineral masam
Gajrug Banten mempunyai tingkat kesuburan rendah ditunjukkan dengan kemasaman tanah.
Total derivat asam fenolat gambut sebesar 3.05 ppm dan total karboksilat sebesar 10.01 ppm.
Sementara itu, total asam fenolat air gambut sebesar 12.72 ppm dan total karboksilat 24.56 ppm.
Pada larutan hara, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Al dan derivat asam fenolat
dan karboksilat tidak berpengaruh terhadap kelarutan Al akan tetapi berpengaruh terhadap pH.
Terhadap fisiologi tanaman, pemberian Al dan derivat asam fenolat dan karboksilat mampu
menekan Al agar tetap berada di perakaran. Lokalisasi Al di perakaran berada pada jaringan
epidermis dan korteks akar. Selain itu, tanaman lidah buaya juga mengakumulasi malat dan
oksalat sebagai respon terhadap pemberian Al dan derivat asam fenolat dan karboksilat. Pita-pita
protein yang terbentuk pada akar tanaman lidah buaya sebagai tanggap terhadap pemberian Al
dan derivat asam fenolat dan karboksilat termasuk jenis Heat Shock Protein (HSP) dan berada
pada kisaran bobot molekul 7.48-139.41 kDa. Pemberian gambut meningkatkan pertumbuhan
tanaman, sementara itu, air gambut meningkatkan jumlah pelepah dan lebar pelepah serta
menurunkan Al pelepah tanaman lidah buaya. Interaksi antara gambut dan air gambut
meningkatkan pH tanah, C organik, kation K, KB dan menurunkan Al-dd tanah mineral masam
setelah perlakuan. Dari serangkaian hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gambut
dapat digunakan sebagai alternatif bahan amelioran tanaman lidah buaya yang ditumbuhkan pada
tanah mineral masam. Kandungan asam organik gambut yang berpengaruh terhadap prosesproses fisiologi tanaman lidah buaya adalah derivat asam karboksilat.