Vous êtes sur la page 1sur 17

STATUS

KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh:
Rani Puji Rahayu
NIM: 201320401011144

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Dibuat di

: Jombang

Pada Tanggal : 18 Oktober 2015

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

I. IDENTITAS
A. PENDERITA
1. Nama (Inisial)

: Ny. S

2. Umur

: 55 thn

3. Jenis Kelamin

:P

4. Agama

: Islam

5. Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

6. Status Perkawinan

: Menikah

7. Jumlah Anak

: 2 orang

8. Pendidikan terakhir : SD tamat


9. Alamat lengkap

: Jl. Wisnu Wardana


RT 02 RW 04
Kelurahan Jombang
Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang

B. PASANGAN (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)


1. Nama (Inisial)

: Tn. S

2. Umur

: 60 tahun

3. Jenis Kelamin

:L

4. Agama

: Islam

5. Pekerjaan

: Petani

6. Status Perkawinan

: Menikah

7. Jumlah Anak

: 2 orang

8. Pendidikan terakhir : SD tamat


9. Alamat lengkap

: Jl. Wisnu Wardana


RT 02 RW 04, Kelurahan Jombang, Kecamatan Jombang,
Kabupaten Jombang

C. GENOGRAM (2 generasi)

Tn.
G

Ny. D

Tn.
M

Ny. B

Ny.S

Tn. S

Ny. Se
Tn. B

Tn. A

An. K

An. M

Ny. R

An. S

No

Nama
(Inisial)

Sex

Usia

Pekerjaan

Hubungan

Status

Keterangan

(deskripsi

Keluarga (S,

Perkawinan

Domisili Serumah

lengkap)

I, AK, AA)

(TK, K, J, D)

masalah yg ada)

Ny. S

55

Ibu rumah tangga

Istri

Ya
+

Tn. S

60

Petani

Suami

Osteoatritis

Tn. B

35

Guru

Anak kandung

Sehat

Tn. A

28

Sopir

Anak kandung

Sehat

Ny. R

30

Buruh Pabrik

Menantu

Sehat

Ny. Se

25

Ibu rumah tangga

Menantu

Sehat

An. K

Cucu

Sehat

An. S

Cucu

TK

Sehat

An. M

Cucu

Sehat

Tdk
-

Status Kesehatan (Sebutkan

DM tipe II

II. DATA DASAR KESEHATAN


A. STATUS MEDIS/KLINIS

No
1

Identitas
(Inisial)
Ny. N

Status Present
KU: badan lemas
RPS:

Pasien mengeluh badan lemas sejak 3 hari ini

Kepala pusing

Mual (+), muntah (-)

Pasien juga mengeluh sering BAK terutama malam hari,


dan sering lapar

BAB normal

RPD: DM sejak 5 tahun ini tidak terkontrol, HT (-)


RPK: ayah kandung DM (+)
Pmx Fisik:
GCS

: 456

Kesadaran: Composmentis
Vital Sign:
TD 120/80 mmHg
Nadi

: 88x/menit

RR

: 24 x/menit

Temp : 36,6oC
Kepala/Leher: A/I/C/D -/-/-/Thoraks: Inspesksi: Bentuk dada normal, Gerak nafas simetris.
Palpasi: Gerak nafas simetris, Fremitus simetris. Perkusi: Sonor +/+.
Auskultasi: vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/Cor: S1S2 tunggal, Bising (-)
Abdomen: Inspeksi: Bentuk abdomen normal. Palpasi: Soepel (+),
hepatosplenomegali (-), Nyeri tekan (-). Perkusi: Tymphani (+).
Auskultasi: Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, tidak didapatkan
Hasil lab :
5

Tn. S

GDA : 220
KU: nyeri pada lutut
RPS : nyeri pada lutut sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri bertambah saat
jalan, membaik saat istirahat. Terkadang lutut terasa kaku terutama
pada pagi hari atau bangun dari duduk. Jalan terasa berat dan nyeri
(+). Saat jalan terasa bunyi krepek-krepek (+). Dahulu suka minum
jamu-jamuan (+).
RPD: HT(-), DM (-)
RPK: Ibu juga sakit seperti ini
Pmx Fisik:
Keadaan Umum: Baik; GCS 456
Vital Sign: TD: 110/80 Nadi 84x/menit, RR 20x/menit, t: 36,5oC
Kepala/Leher: A/I/C/D -/-/-/Thoraks: Inspesksi: Bentuk dada normal, Gerak nafas simetris.
Palpasi: Gerak nafas simetris, Fremitus simetris. Perkusi: Sonor +/+.
Auskultasi: Bronkovesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/Cor: S1S2 tunggal, Bising (-)
Abdomen: Inspeksi: Bentuk abdomen normal. Palpasi: Soepel (+),
hepatosplenomegali (-), Nyeri tekan (-). Perkusi: Tymphani (+).
Auskultasi: Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, tidak didapatkan
edema
Status lokalis : et regio cruris dektra dan sinistra
Look : oedem (+), hiperemia (-) , deformitas (+)
Feel : krepitasi (+)
Move : nyeri (+)

B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN


6

Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif Rasional atau


Irrasional
No
Komponen

Keterangan (deskripsi jelas)

Keterangan
(Rasional Atau

Ny. S

Promotif

Irrasional)
Pasien tidak pernah mengikuti posyandu Irrasional
lansia yang diadakan oleh puskesmas

Preventif

setempat
Jarang melakukan cek kesehatan. Berobat Irrasional

Kuratif

jika sakit saja


Jika badan merasa lemas dan tidak enak, Irrasional
pasien periksa ke puskesmas. Namun tidak

Tn. S

Rehabilitatif
Promotif

rutin kontrol
Pasien tidak pernah olahraga
Irrasional
Pasien tidak pernah mengikuti posyandu Irrasional
lansia yang diadakan oleh puskesmas

Preventif

setempat
Jarang melakukan cek kesehatan. Berobat Irrasional

Kuratif

jika sakit saja


Jika kepala pusing dan badan lemas pasien Irrasional
periksakan

Rehabilitatif

ke puskesmas. Namun tidak

rutin kontrol
-

Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll


No
Komponen
Ny. S Aktifitas sehari-hari

Keterangan
Ibadah: Selalu melakukan ibadah di rumah atau mushola
Olahraga: tidak pernah olahraga.
Rekreasi: pergi ke rumah anak
Sosial kemasyarakatan: berbincang bersama tetangga
sekitar rumah.

Status Gizi
Kuantitas : 3x/hari ; Kualitas: cukup
Kebiasaan makan : makan di rumah
7

Kesesuaian waktu makan : kadang-kadang sesuai waktu


Selera makan : asin/manis
Konsumsi makanan tertentu : Suka makanan bersantan
dan berlemak
Alergi makanan : tidak
Makanan yang dihindari selama ini : tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

Tn. S

Pekerjaan
Jaminan Kesehatan
Aktifitas sehari-hari

Ibu rumah tangga


Mempunyai jaminan kesehatan BPJS

Ibadah: Melakukan ibadah di rumah.


Olahraga: tidak pernah olahraga.
Rekreasi: pergi ke sawah
Sosial kemasyarakatan: berbincang bersama tetangga

Status Gizi

sekitar rumah.dan aktif dalam kegiatan sekitar


Kuantitas : 3x/hari ; Kualitas: cukup
Kebiasaan makan : makan di rumah
Kesesuaian waktu makan : kadang-kadang sesuai waktu
Selera makan : Pedas/asin/manis/kecut
Konsumsi makanan tertentu : Tidak ada
Alergi makanan : tidak
Makanan yang dihindari selama ini : tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

Pekerjaan
Jaminan Kesehatan

Bekerja sebagai petani


Mempunyai jaminan kesehatan BPJS

C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN


Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll
No
Komponen Lingkungan
Keterangan
1
FISIK
Perumahan & fasilitas
Milik sendiri
8

Luas bangunan
Luas lantai
Jenis dinding terbanyak
Jenis lantai terluas
Sumber penerangan utama
Perbandingan ventilasi
Pencahayaan
Sarana MCK
Jarak sumur dengan kakus
2.
BIOLOGI
Pemeliharaan hewan
3.
KIMIA
SPAL
Sumber air minum
SOSIAL
No. Komponen Lingkungan
1.
Sosial
BUDAYA
No. Komponen
1. Budaya
PSIKOLOGI
No. Komponen
1. Beban keluarga, kurang perhatian
dari anak- anak
EKONOMI
No. Komponen
1
Luas tanah / rumah, status
2

kepemilikan
Fasilitas & pemilikan barang rumah

tangga
Tingkat pendapatan keluarga :
a. Penghasilan utama (asal,

5x10 meter
4x9 meter
Tembok
Plester semen
Listrik
Ventilasi sudah cukup namun jarang di buka.
Serta berada di lingkungan padat penduduk
Kurang memadai
Pribadi terdapat 1 MCK 1 septictank
1 meter
Tidak ada

Selokan kecil
Air sanyo
Keterangan
Komunikasi antar anggota keluarga baik
Keterangan
Hubungan kemasyarakatan sekitar terjalin baik
Keterangan
Sejak anak- anak pasien berkeluarga lebih sering
menyendiri.
Keterangan
Luas tanah 5x10 m. luas rumah 4x9 meter. Status
kepemilikan milik sendiri.
Perabot rumah tangga milik pribadi

a. Penghasilan suami pasien tidak tentu antara

besaran & keajegan)


b. Penghasilan tambahan (asal,
besaran & keajegan)

Rp. 1000.000-1500.000
b. c. -

c. Penghasilan lain (asal &


besaran)
ERGONOMI
No. Komponen
1. Ny. S

Keterangan
Melakukan pekerjaan rumah lebih sering
dalam posisi membungkuk dan jongkok

2.

Tn. S

Lebih sering berdiri dan membungkuk saat


9

bekerja

III. DIAGNOSIS HOLISTIK


Ny. S
a. Aspek 1:
- Chief complain :Badan lemas, kepala pusing,
-Fear: takut tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah
-Wishes :Ingin kembali sehat dan beraktivitas seperti biasa
b. Aspek 2:
Clinical diagnosis: DM tipe II
c. Aspek 3:
Tidak pernah olahraga.
Pola makan tidak sehat.
Kepatuhan pengobatan kurang.
d. Aspek 4:
Ventilasi rumah yang jarang dibuka
Pencahayaan rumah kurang
Masalah ekonomi
e. Aspek 5: Social function scale 1
Tn.S
a. Aspek 1:chief complain : Nyeri pada kedua lutut
b. Aspek 2: clinical diagnosis : Osteoartritis
c. Aspek 3: Internal:
Tidak pernah berolahraga.
Suka minum jamu-jamuan.
Kepatuhan pengobatan kurang.
d. Aspek 4:
Kurangnya promosi kesehatan
Kurangnya dukungan keluarga tentang kesehatan pasien Kurangnya
dukungan keluarga tentang kesehatan pasien
Masalah ekonomi
e. Aspek 5: Social function scale 2

10

IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:


Ny. S, 55 tahun
1.

ASPEK
- Chief complain

URAIAN MASALAH
: Pasien merasa badan lemas

Badan lemas

sehingga

mudah

lelah

saat

-Wishes : Ingin kembali melakukan pekerjaan rumah.


beraktivitas seperti biasa

2.

PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)


Promotif
Mengikuti penyuluhan tentang DM yang diadakan
Preventif
Kuratif

dan kontrol rutin.


Istirahat cukup
Mengikuti penyuluhan tentang DM yang diadakan

Rehabilitative
-Clinical diagnosis : DM Pasien mempunyai riwayat DM Promotif
tipe II

tipe II. Namun tidak terkontrol


Dan DM tipe II yang tidak Preventif
terkontrol.

Yang

oleh petugas kesehatan setempat


Mengatur pola makan
Kontrol gula darah dengan baik
Kontrol gula darah dengan minum obat secara rutin

mampu

oleh petugas kesehatan setempat


Membatasi makanan yang manis-manis.
Jenis makanan yang dipilih adalah makanan
dengan kadar gula rendah (Nasi diganti kentang).

menimbulkan banyak komplikasi.

Jumlah kalori adalah 1600kkal (mengurangi

Kuratif

3.

Rehabilitative
Pasien sangat jarang melakukan Promotif

-Tidak pernah olahraga.


-Pola makan tidak sehat.
olahraga sebelum sakit. Pola
-Kepatuhan pengobatan
makan pasien sebelum sakit yang
kurang.
tidak sehat seperti suka makanan

jumlah porsi makanan pada saat sehat).


Glibenclamid 5 mg 1x1 pagi hari 3o menit

sebelum makan
Olahraga teratur sesuai kemampuan pasien
Menjelaskan penting nya olah raga bagi kesehatan

pasien.
Meningkatkan kesadaran akan bahaya komplikasi
penyakit yang dideritanya dengan rutin kontrol
gula darah

11

yang manis-manis. Hal ini menjadi Preventif


faktor resiko terjadinya DM tipe II Kuratif

4.

Kurangnya

Membatasi makanan yang manis-manis serta

yang diderita pasien. Pada pasien

menghindari makanan berlemak. Makan 6x sehari

ini, pasien hanya kontrol jika

dengan interval 3 jam yang terdiri dari makanan

merasa badannya tidak enak.

utama 3x sehari dan makanan ringan 3x sehari.


Jenis makanan yang dipilih adalah makanan

dengan kadar gula rendah (Nasi diganti kentang).


Melakukan olahraga kurang lebih 30 menit dalam

dukungan Kurangnya

dukungan

Rehabilitative
keluarga Promotif

sehari.
Hendaknya keluarga mendukung dan memberikan

tentang untuk rutin kontrol dan melakukan

semangat kepada pasien untuk tetap menjaga

fisioterapi
di
rumah
sakit
kesehatan pasien
Kurangnya
promosi disebabkan oleh ketidakcukupan
kesehatan
biaya. Selain itu keluarga dan
Faktor
ekonomi
:
pasien juga tidak tahu akan akibat
Masalah ekonomi
dari hiperlipidemia atau DM tipe II

kesehatan serta mengusulkan/mengantar untuk cek

keluarga

kesehatan rutin ke puskesmas ataupun kepelayanan

kesehatan lainya
Mengaktifkan kader

yang

ada

untuk

terus

melakukan pemantauan mengenai seagala hal yang

karena kurangnya informasi dan

promosi dari kader atau tenaga

berhubungan dengan status kesehatan pasien.


Petugas kesehatan hendaknya lebih aktif & kreatif
dalam kegiatan promosi kesehatan, misalnya

kesehatan.

menggunakan pamflet2, brosur, maupun poster


Preventif

12

tentang DM tipe II
Menggunakan asuransi BPJS bila sakit.

5.

Social function scale 1

Kuratif

Rehabilitative

Untuk makan dan minum pasien Promotif


masih

bisa.

Penderita

Istirahat sejenak dari melakukan kegiatan bila

pasien merasa badan lelah.


-

tidak

memiliki ketergantungan mutlak Preventif


Kuratif
dengan orang lain. Pasien masih
Rehabilitative
bisa melakukan pekerjaan rumah
sendiri.

Tn.S 60 thn
1.

ASPEK
Chief complain : Nyeri

URAIAN MASALAH
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)
Pasien mengeluh nyeri kedua Promotif
Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit yang

pada kedua lutut

lutut terutama saat jalan. Nyeri

diderita

Fear : takut kaki tidak bisa

kedua lutut ini menghambat

sehingga perlu kesabaran dalam berobat.


Meningkatkan daya tahan tubuh dengan

Menghentikan konsumsi jamu-jamuan.

Menghindari stress pikiran dan selalu berfikir

di gerakkan

aktivitas

Wishes : ingin sembuh

pasien

pasien.
suka

Sebelumnya Preventif
mengkonsumsi

jamu-jamuan.

merupakan

penyakit

seumur

hidup

postif

13

Setiap hari melakukan latihan gerak dibantu anak

2.

3.

Clinical diagnosis :

Pasien

Osteoatritis

osteoatritis 3 bulan yang lalu.

-Internal : Tidak pernah


olahraga.
-Pola makan tidak sehat.
-Kepatuhan pengobatan
kurang.

mempunyai

Kuratif
Rehabilitative
riwayat Promotif

dan menantunya.
Berobat ke faskes atau dokter
Rutin kontrol dan berkonsultasi dengan fisioterapi
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang
diderita

Namun tidak terkontrol

Preventif
Kuratif
Rehabilitative
Pasien sangat jarang melakukan Promotif

Memotivasi

pasien agar mau

memeriksakan

penyakitnya ke RS atau faskes lain.


Mengontrol berat badan
Natrium diklofenak 3x1 (jika nyeri)
Rutin kontrol dan berkonsultasi dengan fisioterapi
Meningkatkan kesadaran akan bahaya komplikasi

olahraga sebelum sakit. Pola

penyakit yang dideritanya dengan rutin kontrol

makan pasien sebelum sakit yang

gula darah. Melakukan pemanasan diluar rumah

tidak sehat seperti suka makan

dengan jalan-jalan ataupun gerakan-gerakan yang

makanan manis dan dan pola

ringan seperti gerakan pelemasan otot-otot misal

makan tidak teratur. Hal ini

dengan gerakan memutar pergerakan lengan 360

menjadi

kurang lebih 30 menit dalam sehari.


Mengurangi makan- makanan yang manis serta

faktor

resiko

untuk

timbulnya Diabetes mellitus atau Preventif


hipertensi.

Pada

pasien

menggantinya dengan banyak mengkonumsi sayur,

ini,

pasien hanya kontrol jika merasa


badan tidak enak atau sakit

Kuratif
Rehabilitative

14

buah dan susu.


Mengurangi penggunaan MSG dalam makanan.
Rutin kontrol ke fisioterapi

4.

Kurangnya promosi

Keluarga dan pasien tidak tahu Promotif


akan

kesehatan
Faktor ekonomi :
Masalah ekonomi

promosi dari kader atau tenaga

akibat

dari

Mengaktifkan

kader

yang

ada

untuk

terus

osteoatritis

melakukan pemantauan menganai seagala hal yang

karena kurangnya informasi dan

berhubungan dengan status kesehatan pasien.


Petugas kesehatan hendaknya lebih aktif & kreatif

kesehatan. Selain itu dengan

dalam kegiatan promosi kesehatan, misalnya

keterbatasan ekonomi dan tidak

menggunakan pamflet2, brosur, maupun poster

adanya

tentang Osteoatrittis yang disebar/ditempatkan di

asuransi

kesehatan

tempat umum

membuat pasien jarang kontrol.


Preventif

Mengatur keuangan dan mempersiapkan keuangan


untuk hal-hal yang tidak terduga seperti sakit
dengan cara mengikuti asuransi kesehatan BPJS
sehingga bisa meringankan dan rutin control

5.

Social function scale 2

Pasien

mengalami

Kuratif

Rehabilitative

gangguan Promotif

Anak dan menantu diharapkan membantu dan

melatih melakukan perawatan diri pasien.


Anak dan menantu diharapkan membawa pasien

dalam menjalani aktivitas seharihari karena nyeri yang dialami.


Pasien meminta bantuan istri bila
hendak berdiri

Preventif

rekreasi sehingga mengurangi stress pada pasien.


Setiap sore mengajak dan mendudukan ibu
bersantai di teras rumah

agar bisa berinteraksi

dengan keluaraga dan tetangga


Kuratif
15

Rehabilitative

16

Bisa dibelikan alat bantu seperti tongkat.

LAMPIRAN

17

Vous aimerez peut-être aussi