Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOTA KEDIRI
Nomor :
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN RUMAH SAKIT
DI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------DIREKTUR RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA
KEDIRI
Menimbang
: a.
b.
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di dalam rumah sakit ada yang
menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta menghasilkan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
c.
d.
bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada konsideran butir b dan c,
perlu ditetapkan Peraturan Direktur Tentang Pemberlakukan Panduan
Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di
Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri;
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
Indonesia
Nomor
6.
7.
9.
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun
M E M U T U S K AN
Menetapkan
PERTAMA
:
: PERATURAN
AHMAD
DIREKTUR
DAHLAN
RUMAH
KOTA
SAKIT
KEDIRI
MUHAMMADIYAH
TENTANG
PANDUAN
KETIGA
yang ada
KEEMPAT
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah
Ahmad Dahlan Kota Kediri,
Lampiran
Nomor
Tanggal
Tentang
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI
BAB I
DEFINISI
1.
Lingkungan Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri adalah semua
area didalam dan diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah
Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri sesuai batas wilayah dan area Rumah
Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri.
2.
Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah Sakit
3.
tanpa terkecuali.
Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
4.
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).
Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak langsung
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai peralatan
dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan
14.
15.
16.
17.
18.
BAB II
RUANG LINGKUP
1.
dan
Beracun
dan
Limbahnya
bagi
pegawai
Rumah Sakit
BAB III
TATA LAKSANA
A. Tatalaksana
Panduan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah panduan pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) meliputi :
Penggunaan B3
Penanganan tumpahan B3 dan penanggulangan terpapar B3
Pemasangan simbol dan label B3
Pembuangan limbah B3
8. Pemantauan,
9. Evaluasi dan pelaporan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
(Lihat SPO masing masing kegiatan )
1. Panduan identifikasi B3
a. Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam
daftar atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun
2001 , sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
b. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara Identifikasi
dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.
2. Panduan pengadaan B3
Uraian tentang pengadaan dan barang / jasa sbb :
a.
b.
Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
bat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis dari penyedia barang
c.
dan teliti
B3 gol Eksplosif
dan
penangkal petir
isinya
c) Wadah harus tertutup dengan kedap / disegel
2) Kondisi ruangan
a) Bahan & konstruksi bangunan :
b) Tahan terhadap B3 yang disimpan (tidak interaksi)
c) Mempunyai ventilasi secukupnya
d) Udaranya harus terisolir dari udara zat atau cairan mudah menyala
3) Beban dari sumber penyebab terjadinya bahaya
a) Wadah, tutup, kran, kemasan harus berfungsi baik
b) Mencegah terjadinya gangguan mekanik
c) Mencegah kotak langsung dengan B3
dimaksud
wajib
segera mengambil
langkah-langkah
dan
lepaskan
yang
terkontaminasi
3) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi
mungkin air mengali ratau air pancuran atau shower), lihat petunjuk gambar
4) Membersihkan kontaminasi dengan sabun jika ada
5) Mempergunakan sarung tangan/baju pelindung untuk melindungi diri dari
kontaminan bahan kimia yang dibersihkan (beberapabahan
kimia
yang
Darurat
bila
memerlukan
pertolongan medis
lebih jauh
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna
hitam. Simbol ini menunjukkan suatubahan yang pada suhu dan tekanan
standar (25 oC, 760mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran
atau
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan di sekitarnya.
(2) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing),
sebagaimana gambar Simbol simbol lain dapat di lihat pada lampiran :
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena
kontak dengan udara pada temperature ambien;
(b) Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala
api;
(c) Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
(d) Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang
berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara
lembab;
(e) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik
didih lebih rendah atau sama dengan 35oC;
(f) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC 21oC;
(g) Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau
pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60oC (140oF) akan
menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber
nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan metode Closed-Up Test;
(h) Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760
mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uaair atau perubahan kimia secara spontan dan
apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus
dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian Seta Closed Cup
Flash Point Test-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40oC;
(i) Aerosol yang mudah menyala;
(j) Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
(k) Peroksida organik.
(4) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic), sebagaimana
gambar (4).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau
sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun ini
didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan
beracun); dan/atau
(b) Sifat bahaya toksisitas akut.
(5) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful), sebagaimana
gambar (5).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah Simbol
berupa gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau peradangan;
(b) Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan,mengantuk atau
pusing;
(c) Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit; dan/atau
(d) Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi
serius pada mata
(7) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive), sebagaimana
gambar (7).
(b) teratogenik
yaitu
sifat
bahan
yang
dapat
mempengaruhi
a) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada alat angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
b) Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya;
c) Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
d) Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam) serta menggunakan bahan warna simbolyang dapat berpendar
(flourenscence);
e) Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter; dan
f) Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum muatan
B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3
yang tertinggal.
3) Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3.
Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada tempat penyimpanan
b) kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat
dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin
mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam);
c) Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpana kemasan B3 yang
tidak terhalang
d) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3
d. Ketentuan pemasangan Label
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan
jenis B3. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan informasi tentang produsen B3,
identitas B3 serta kuantitas B3. Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak
mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari kemasannya.
1) Bentuk, warna dan ukuran.
a) Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah panjang : lebar =
3:1, dengan warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam,
sebagaimana gambar
b) Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
Nama B3
Komposisi
No CAS/No UN)
Produsen
Informasi Tindakan Penanganan
Keterangan Tamabahan
Kata peringatan
Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok
Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan
Gambar 6 a. Label B3
2) Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
No
Jenis Farmasi
1 Nama B3;
Penjelasan Pengisian
Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No
kimia.
UN;
Produsen
kimia.
Informasi lengkap mengenai
Simbol
penghasil.
Disesuaikan dengan klasifikasi B3
Kata peringatan
Pernyataan bahaya:
resiko
Menjelaskan simbol secara lebih
- klasifikasi B3.
- fisik, kesehatan,
lingkungan.
Informasi Penanganan
lain-lain.
Prosedur penanganan kecelakaan
Keterangan tambahan
dan darurat
Tanggal kadaluarsa.
Tujuan penggunaan.
Jumlah dan isi kemasan atau
7
Identitas pemasok
kontainer.
Informasi lengkap mengenai
pemasok
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat
dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan
ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh pemasangan simbol dan label pada
kemasan/wadah, sebagaimana gambar 6.b.
Simbol
Label
Tiap limbah baik karena rusak, pecah,kadaluarsa maupun sisa hasil proses yg
tidak digunakan harus dibuang pada saluran khusus yg disiapkan atau tempat
sampah khusus B3
b.
Jika limbah asam dan Basa harus dinetralkan dahulu sebelum dibuang. Untuk
zat2 logam berbahaya harus diendapkan dahulu hingga buangan aman tidak lebih
ambang
c.
d.
e.
Membuang limbah B3 secara manual harus menggunakan APD yg sesuai. Hatihati hindari bahaya percikan, jatuh, terpeleset, tersiram, dsb
Bila limbah B3 yang yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh) kilogram per
hari, penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya lebih
dari sembilan puluh hari sebelum diserahkan kepada pemanfaat atau pengolah
atau penimbun limbah B3, dengan persetujuan Kepala instansi yang bertanggung
jawab.
Dalam pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun disertai dengan bukti
dokumen pembuangan limbah B3 berupa manifest limbah B3
BAB VI
DOKUMENTASI
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib melakukan
administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan, penggunaan
ataupun jika terjadi tumpahan B3.. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Rumah Sakit
Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun dengan baik.
BAB V
PENUTUP
Buku panduan pengelolaan B3 ini dibuat dengan tujuan Rumah Sakit Muhammadiyah
Ahmad Dahlan Kota Kediri melakukan penanganan B3 yang diperlukan dalam pelayanan
medis dan limbah B3 yang dikeluarkan akibat dari proses pelayanan medis di Rumah Sakit
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.: 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan atau peraturan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) agar
tidak menjadi sumber polusi dan penularan penyakit sehingga dapat memberikan perlindungan
bagi kesehatan, keselamatan manusia serta perlindungan kelestarian lingkungan hidup
sekitarnya.
Dengan melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ini sekaligus
bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi petugas yang ada
dilingkungan Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri.
Lampiran 1.
Lampiran 1
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI
FORM PELAPORAN KECELAKAAN KARENA B3
1. Unit terjadinya kecelakaan
Lampiran 2
LOKASI B3 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI
No
Lokasi B3
1
Instalasi Farmasi,
B3
Alkohol 70%
Kandungan
Simbol
Keterangan
Sangat mudah menyala
Instalasi Farmasi,
Atropin
Instalasi Farmasi,
Hydrogen
Kamar Operasi
peroxide 3%
pernapasan
Gudang Farmasi,
Oksigen
Kamar Operasi,
Ruangan Perawatan,
IGD, IRJ
Kamar Operasi,
Formalin
Kamar Sterilisasi
(Formaldehyde
solution 37%)
karsinogenik
Paraformaldeh
yde
mata
Kamar Sterilisasi
Kamar Operasi
Hibiscrub
Chlorhexidine
Instalasi Farmasi
Microshield
Chlorhexidine
gluconate 2% b/v
Kamar Operasi
Hillon
Methyl methacrylate
Monomer
10
Kamar Operasi,
Ethylchloride
Mudah Menyala
Instalasi Farmasi
11
Kamar Operasi,
Presept
Instalasi Farmasi,
Troclosene Sodium
(NaDCC)
House Keeping
\
12
Kamar Sterilisasi,
Kamar Operasi
Cydex Opa
ortho-Phthalaldehyde
(1,2
benzenedicarboxaldehy
de
13
Kamar Sterilisasi,
Stabimed
Laurylpropylene
diamine
Operasi
14
Laundry
Detergent
alkali ( 9L)
15
16
Laundry
Laundry
Bleach Klorin
( 10 L )
Softener
Dimethyl ammonium
chloride
17
Laboratorium
Xylol
18
Laboratorium
Alkohol 90%
19
Laboratorium
Wrights stain
20
Laboratorium
Methanol
21
Laboratorium
Immersion Oil
Benzyl Benzoate
22
Laboratorium
Kalium Iodida
23
Laboratorium
Sulfa Lyzer
mata.
Mengiritasi pernapasan dan kulit.
Mengiritasi kulit, mata, pencernaan dan
pernapasan
24
25
Laboratorium
Methanol
Fixer
Ammonium
Thiosulphate
Air
Irritant
Mengiritasi mata
26
Developer
Diethylenetriamine
Pentaacetic Acid Na5
Radiologi
Hydroquinone
Pottasium Carbonate
Air
27
Barium Sulfat
28
Instalasi Farmasi,
Baygon
Mudah menyala
Radiologi,
laboratorium
29
Kamar operasi,
Softaman
Instalasi Farmasi,
Laboratorium, Klinik
Ethanol
Propanolol
Klinik Gigi
Arsen
31
Klinik Gigi
Eugenol
32
Klinik Gigi
Formocresol
33
Klinik Gigi
Spritus
34
House Keeping
Karbol
Methyl Alkohol
Mudah menyala
LAMPIRAN 3
LAPORAN DAFTAR B3 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI DAN PENYIMPANANNYA
NO
1
UNIT
KERJA
NAMA B3
SIMBOL B3
TEMPAT PENYIMPANAN DI
UNIT KERJA
STANDAR PENYIMPANAN
Instalasi
Hydrogen
Farmasi
peroxide 3%
Alkohol 70%
wastafel
Penyimpanan pada rak depan,
Atropin
Microshield
Ethylchloride
Mudah Menyala
sediaan farmasi yang lain, jauh dari lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Apar
wastafel
farmasi.
SESUAI
STANDAR
Presept
Mudah Menyala
Gudang
Oksigen
Logistik
2
Kamar
Alkohol 70%
Operasi
Sangat mudah menyala
Atropin
Hydrogen
peroxide 3%
pada ruangan.
Disimpan dekat dengan infuse,
KO
wastafel
tersedia wastafel
Oksigen
Formalin
(Formaldehyde
solution 37%)
Hibiscrub
Hillon
Ethylchloride
Mudah Menyala
Presept
Cydex Opa
KO
KO
yang baik
Disimpan pada rak, tersedia
Softaman
Stabimed
Mudah Menyala
Kamar
Formalin
Sterilisasi
(Formaldehyde
solution 37%)
Paraformaldehyde
Cydex Opa
Stabimed
Laundry
Detergent Alkali
(9L)
Bleach Klorin
( 10 L )
Softener ( 14 L )
Laboratorium
Xylol
Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
Alkohol 90%
pemadam api.
Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wrights stain
dari ruangan.
pemadam api.
Immersion Oil
Methanol
Sulfa Lyzer
Stromatolyser4DS Dye
Softaman
ruangan.
Baygon
Mudah Menyala
Radioloogi
Developer
Barium Sulfat
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
baik, tidak kena sinar matahari
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
langsung dan jauh dari sumber
sumber panas.
panas.
Tersedia wastafel pada ruangan.
Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Baygon
Ruangan adalah tempat yang sejuk, dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
baik, tidak kena sinar matahari
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
langsung dan jauh dari sumber
sumber panas.
panas.
Tersedian apar tidak jauh dari
Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan.
Mudah Menyala
Softaman
Klinik Gigi
Arsen
Eugenol
panas
Tersedia wastafel pada ruangan.
sumber panas.
Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Formocresol
Spritus
6
House
ruangan.
Keeping
Mudah Menyala
tersedia wastafel.
Karbol