Vous êtes sur la page 1sur 5

Audit Programs And Establishing The Audit Universe

Dengan tujuan secara umum untuk melakukan peninjauan dan memperbaiki


pengendalian internal yang sehubungan dengan peningkatan efektivitas dan
efisiensi operasional, fungsi audit internal mempunyai cakupan dan aktivitas yang
luas untuk disertakan dalam peninjauan. Fungsi audit internal perlu mendefinisikan
area dalam cakupannya yang diperlukan dalam audit internal. Daftar semua
kemungkinan audit yang dapat dilakukan (potensial) disebut dengan semesta audit
(audit universe). CAE dapat memperoleh masukan atas semesta audit dari
manajemen senior dan Dewan.
Meskipun program audit setiap perusahaan berbeda bergantung pada tipe
spesialisasi audit internal, mereka harus memiliki pemahaman yang memadai atas
Common Body of Knowledge (CBOK) terkait bagaimana menggunakan dan
membuat program internal audit.
Audit Universe memberikan manfaat bagi internal audit untuk :

Sebagai dasar untuk menguraikan prosedur audit internal tingkat tinggi


(komite audit)

Melakukan penilaian risiko

Membangun program audit internal yang efektif

(1) Defining the Scope and Objectives of the Internal Audit Universe
Audit universe mencakup seluruh area yang tersedia untuk diaudit pada suatu
perusahaan. Auditable entities (area yang dapat diaudit) dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok berdasarkan fungsi atau aktivitas, unit organisasi
atau divisi, atau bisa juga berdasarkan project atau program. Beberapa contoh
aktivitas yang dapat diaudit mencakup:
Peraturan, prosedur, dan praktik yang ada baik dalam level umum satu
perusahaan ataupun secara spesifik berdasarkan lokasi (misalnya bagi
perusahaan internasional)
Unit manufaktur, distribusi, dan supply chain unit
System informasi pada aplikasi spesifik
Kontrak atau lini produk
Fungsi, seperti pembelian, akunting, keuangan, pemasaran dan lainnya
Proses meenyusun audit universe :
1. Memahami struktur organisasi perusahaan

Dalam merencanakan audit universe, CAE beserta tim audit internal dapat
memulainya dengan memahami struktur organisasi perusahaan secara
detil untuk mendeskripsikan auditable entity units.

2. Menetapkan titik fokus audit (audit focal points)


Audit focal points dalam audit universe diperlukan untuk memastikan
konsistensi pelaksanaan seluruh internal audit yang potensial. Audit focal
points

ini

berfungsi

sebagai

gambaran

umum

untuk

dokumen

perencanaan audit dan program kerja audit. Selain itu, titik ini juga
membantu auditor internal dalam menghasilkan laporan mengenai status
pengendalian dalam lingkungan pengendalian perusahaan.
3. Menentukan key characteristics

Karakteristik kunci ditentukan dengan tujuan untuk mengetahui nature


perusahaan.
(2) Assessing Internal Audit Capabilities and Objectives
Dalam merancang audit universe, internal audit harus bersifat realistis, yakni
mempertimbangkan risiko dan opportunity. Selain itu, internal audit juga harus
memiliki pemahaman yang baik atas control risk dari setiap kandidat dalam
audit universe.
Meskipun masih terdapat keraguan mengenai nature dari suatu lini bisnis dan
isu

pengendalian internalnya, internal audit diharuskan untuk menganalisa

masing-masing kandidat potensial dengan cara berikut ini :


Menentukan tujuan pengendalian pada tingkat teratas (high level) untuk

masing-masing kandidat audit universe


Menentukan risiko tingkat atas (high level) untuk kandidat audit universe
Koordinasikan aktivitas internal audit dengan kepentingan audit dan

tatakelola lainnya
Menciptakan tujuan pengendalian tingkat atas (hight level) untuk audit

yang ditunjuk oleh audit universe


Menciptakan kuesioner penilaian pengendalian awal untuk setiap audit
Sehubungan dengan banyaknya auditable unit, internal audit mungkin tidak
memiliki waktu atau sumber daya untuk melakukan peninjauan atas hal-hal yang
terdapat pada audit universe tanpa adanya penyesuaian.
(3) Audit Universe Time and Resource Limitations
Setelah CAE dan tim audit internal memberikan rancangan

audit universe

kepada komite audit, komite audit akan menelaah dan meninjau audit universe
yang diajukan, lalu akan diberikan penjelasan bahwa beberapa dari audit
universe mungkin tidak akan pernah ditinjau

(4) Selling the Audit Universe to the Audit Committee and Management
Komite audit berhak untuk mengkaji dan menyetujui audit universe, dan berhak
pula bertanya mengapa internal audit tidak mengaudit area tertentu

(5) Assembling Audit Programs : Audit Universe Key Components


Program audit adalah sarana untuk merencanakan, mengarahkan

dan

mengendalikan pekerjaan audit dan pelaksanaan blueprint, menjaarkan secara


spesifik setiap langkah untuk dilaksanakan dengan tujuan mencapai sasaran.
Untuk menyiapkan program audit, internal auditor pertama-tama harus memiliki
pemahaman yang memadai atas karakteristik program audit. Program audit
harus dirancang berdasarkan tahapannya dengan tujuan untuk memudahkan
auditor internal yang berlevel staff.
a. Audit Program Formats and Their Preparation
Program audit merupakan serangkaian prosedur yang mendeskripsikan
langkah dan pengujian yang akan dilakukan oleh auditor saat melakukan
studi lapangan. Program audit harus mencakup :
Identifikasi aspek dari area yang akan ditinjau lebih lanjut dan area
sensitive yang memerlukan perluasan audit
Pedoman yang baik bagi auditor senior maupun junior.
Bergantung pada jenis rencana audit, program biasanya mengikuti salah satu
dari tiga format berikut ini :
A set of general audit procedures
Suatu set dokumen kertas tradisional
Programs with detailed instructions for the auditor
Berisi serangkaian pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban ya,
tidak, atau not applicable dengan menggunakan pengecekan dokumen
atau wawancara.
Checklist for compliance review
b. Types of Program Audit Evidence
Karakteristik bukti audit yang akan mendukung hasil evaluasi :
Sufficient
Competent
Relevant
Useful

CHAPTER 11
Benchmarking and Internal Audit
Benchmarking adalah proses terbaik dimana perusahaan mengevaluasi aspek
pada suatu proses dengan tujuan untuk menjadi lebih baik. Benchmarking
biasanya dilakukan dengan melihat proses yang terjadi pada perusahaan sejenis.
Tujuan benchmarking adalah untuk meningkatkan standar proses keseluruhan
dari kualitas suatu sistem, produk, atau proses. Selain itu,benchmarking dapat
membuka perspektif manajemen untuk metode,ide dan cara yang baru, untuk
meningkatkan efektivitas perusahaan.
a) Implementing Benchmarking to Improve Processes
Define the objectives of the benchmarking study.
Establish a set of potential benchmark partners who were willing to

participate.
Develop specific goals and objectives for the benchmark studywhat

do we want to learn?
Clear up legal and confidentialit issues
Contact potential benchmarking partners
Gather benchmarking information
Gather and scrub results
Publish benchmarking results and make changes, as appropriate

Secara

garis

besar

dalam

mengimplementasikan

Benchmarking,

perusahaan harus menjabarkan secara spesifik tujuan yang akan dicapai


dari benchmarking tersebut.
b) Benchmarking the IIAs GAIN Initiative
Pada tahun 1992 IIA mendirikan sebuah forum benchmarking yang
bernama Global Audit Information Network (GAIN) dengan skema sebagai
berikut :
Share, compare and Validate internal audit practices
Network with other internal audit functions
Learn from the challenges and solutions of internal audit peers
Enhance leading internal audit practices from top organizations
Enhance internal audit operational effectiveness and efficiency
Secara garis besar, GAIN memberikan akses database mengenai praktik
audit internal yang kemudian dijual melalui IIA, sehingga auditor dapat
memiliki pemahaman yang memadai terkait bagaimana pesaingnya
melakukan praktik audit internal

Vous aimerez peut-être aussi