Vous êtes sur la page 1sur 8

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA TN. D DENGAN REMATIK


DI RT 1/ RW 5 DESA LIMPAKUWUS KEC. SUMBANG

DISUSUN OLEH
TRI ENJI STEFIANI
G4D014066

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2015

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas
1. Nama
: Tn. D
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki
3. Umur
: 65 tahun
4. Agama
: Islam
5. Status pernikahan
: Menikah
6. Pendidikan terakhir
: SD
7. Pekerjaan
: Petani
8. Alamat tinggal
: RT 1/RW 5 Desa Limpakuwus
9. Tanggal pengkajian
: 10 November 2015
B. Keluhan Utama
Tn. D mengatakan lutut sebelah kiri terasa sakit
C. Riwayat Kesehatan saat ini
1. P: Rematik
2. Q: Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
3. R: Lutut sebelah kiri
4. S: Skala nyeri 6 yang termasuk nyeri sedang (1-10).
5. T: Nyeri sering muncul saat setelah beraktivitas berat
6. Tn. D mengatakan sudah memeriksakan kondisinya ke dukun dan puskesmas,
serta mendapat obat. Akan tetapi, lututnya masih terasa sakit
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah dioperasi.
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit terdahulu. Klien mengatakan
mempunyai alergi terhadap rambutan, apabila makan rambutan, tubuhnya gatalgatal.
E. Health Promotion & Management
Klien mengatakan masih sering merokok, minum kopi, terkadang makan
makanan asin dan gorengan. Klien mengatakan jarang minum obat warung,
apabila klien sakit, klien mendatangi dukun atau apabila tidak sembuh, klien pergi
ke puskesmas. Saat dikaji, klien masih mengkonsumsi obat yang diperoleh dari
puskesmas. Obat tersebut diantaranya yaitu Piroxicam 2x1, Nova 2x1, TF 1x1.
Klien mengatakan patuh dalam minum obat.
F. Nurtrition
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari dengan lauk pauk seadanya dan
selalu menghabiskan porsi makanan karena klien mengambil makanan sendiri jadi
tahu porsi makanannya. Klien mengatakan makan makanan yang sama dengan
keluarganya tanpa adanya perbedaan makanan, klien minum 7-8 gelas per hari,
minum air putih, the, dan kopi. IMT = 20,3 (normal)
G. Elimination

Klien tidak mengalami kesulitan saat BAB dan BAK. Klien mengatakan
kebiasaan BAK 5-7x/hari dengan warna kuning jernih dan bau khas. Sedangkan
kebiasaan BAB 1 hari sekali dengan konsistensi lunak, warna kecoklatan, dan bau
khas.
H. Activity & Exercise
1. KATZ indeks
Klien mampu melakukan makan/minum, mandi, toileting, berpakaian,
mobilitas, berpindah, serta ambulasi secara mandiri.
2. Modifikasi dari Barthel Indeks
No
1

Kriteria

Dengan
Bantuan

Mandiri

10

Makan

Minum

Berpindah dari kursi roda ke


tempat tidur, sebaliknya
Personal toilet (cuci muka,
menyisir rambut, gosok gigi)
Keluar masuk toilet (mencuci
pakaian,
menyeka
tubuh,
menyiram)
Mandi
Jalan dipermukaan datar
Naik turun tangga
Mengenakan pakaian
Control bowel (BAB)

4
5
6
7
8
9
10

10

Frekuensi: 3 x sehari
Jenis: nasi, lauk pauk, sayur,
buah
Frekuensi: 7-8 gelas/hari
Jenis: air putih/kopi/teh

15
5

Frekuensi: 2x/hari
Mencuci pakaian setiap hari.

10
-

15
5
10
10
10

11

Control bladder (BAK)

12

Olah raga/latihan

13

Rekreasi/pemanfaatan
luang

waktu

Keterangan

10
10

10
Jumlah

Frekuensi : 2 x sehari

Frekuensi: 1 hari sekali


Konsistensi: lunak, warna
kecoklatan
Frekuensi: lebih kurang 5-7x
sehari Warna: kuning
Jalan-jalan pada waktu
subuh
Jenis: berkumpul dengan
keluarga, mengikuti kegiatan
dilingkungan tempat tinggal,
berkunjung ke tetangga.
130 (Mandiri)

3. Pengkajian keseimbangan
a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
1) Duduk tanpa sandaran bernilai 0
2) Bangkit dari tempat duduk bernilai 0
3) Usaha untuk bangkit bernilai 0
4) Posisi duduk bernilai 1
5) Berdiri tanpa sandaran bernilai 0
6) Menahan dengan dorongan pada sternum bernilai 1
7) Mata tertutup bernilai 0
8) Berputar bernilai 0
9) Duduk lagi bernilai 0
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
1) Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan bernilai 0

2) Ketinggian langkah kaki (memegang kaki saat mengangkat) bernilai 1


3) Kontinuitas langkah kaki bernilai 0
4) Kesimetrisan langkah bernilai 0
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan bernilai 0
6) Berbalik bernilai 0
Interpretasi hasil adalah 3 (Resiko jatuh rendah)
I. Sleep
Klien mengatakan biasa tidur 6-8 jam sehari. Klien mengatakan tidak ada masalah
dalam tidur dan istirahat.
J. Persepsi-Sensori & Kognisi
Pasien masih dapat berkomunikasi dengan baik. Indera penglihatan, pendengaran,
dan penciuman masih befungsi. Pasien tidak menggunakan kacamata dan alat
bantu komunikasi lainnya. Pasien mampu memberikan jawaban dari setiap
pertanyaan yang diberikan.
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPMSQ)
Benar

Salah

= 7

=3

No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10

Pertanyaan
Tanggal berapa hari ini?
Hari apa sekarang ini?
Apa nama tempat ini?
Dimana alamat Anda
Berapa umur Anda?
Kapan Anda lahir (minmal tahun lahir)?
Siapa presiden Indonesia sekarang?
Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
Siapa nama ibu Anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun
Fungsi intelektual berkurang

Jawaban
8 November 2014
Selasa
Rumah
Limpakuwus
65 tahun
Lupa
Husein
SBY
Warisem

K. Konsep Diri
Klien menyadari bahwa dirinya semakin bertambah tua. Seiring berjalannya
waktu kondisi fisiknya pun semakin menurun. Klien berharap walaupun
kondisinya semakin lemah, tetapi tidak terlalu menyusahkan keluarganya.
Geriatric depression scale
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pertanyaan
Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani?
Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktifitas Anda?
Merasa bahwa kehidupan Anda hampa?
Sering merasa bosan?
Penuh pengharapan akan masa depan?
Mempunyai semangat yang baik setiap waktu?
Diganggu oleh pikiran-pikiran yang dapat diungkapkan?
Merasa bahagia di sebagian besar waktu?

Skor
1
0
0
0
0
0
0
0

9.
10.
11.
12.

Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda?


Sering kali merasa tidak berdaya?
Sering merasa gelisah dan gugup?
Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu
yang bermanfaat?
13. Seringkali merasa khawatir akan masa depan?
14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat
dibandingkan orang lain?
15. Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang?
Interpretasi hasil adalah 1 (tidak depresi)

0
0
0
0
0
0
0

L. Pola Hubungan
Klien mengatakan masih berhubungan dengan anak dan saudara-saudaranya.
Terkadang anak atau saudaranya menjenguknya, karena kebetulan rumah anaknya
bersebelahan dengan klien.
M. Seksualitas
Klien mengatakan tidak masalah pada genetalia dan di area sekitarnya. Klien
masih aktif berhubungan seksual.
N. Pola Koping
Klien mengatakan apabila ada masalah dengan dirinya atau anggota keluarganya,
selalu dibicarakan secara musyawarah supaya dapat memecahkan masalah
bersama-sama.
O. Pola Nilai-Keyakinan
Klien beragama Islam dan rajin menjalankan ibadah. Klien mengatakan juga
mengikuti pengajian.
P. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan umum
Pasien tampak bersih dan rapi.
2. Tanda-tanda vital
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Suhu
: 36,6 oC
d. Nadi
: 88 x/menit
e. Tekanan darah : 130/80 mmHg
f. Pernafasan
: 20 x/menit
g. Tinggi badan
: 166 cm
h. Berat badan
: 52 kg
3. Head to toe
a. Kepala
Mesocephal, bersih, rambut sudah mulai beruban, tidak ada lesi.
1) Mata
Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
sekret.
2) Hidung

Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip hidung, tidak ada napas
cuping hidung.
3) Telinga
Simetris, tidak ada serumen, bersih, tidak ada lesi.
4) Mulut
Bibir, simetris, bersih, tidak ada stomatitis, lidah bersih dan tidak pucat.
5) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
b. Dada
Inspeksi
: simetris, tidak ada lesi atau jejas.
Palpasi
: tidak ada krepitasi.
Perkusi
: sonor pada bagian paru, dullness pada bagian jantung.
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan.
c. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi.
Auskultasi : bising usus 8x/menit.
Perkusi
: timpani.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan dan massa.
d. Genitalia
Tidak ada keluhan.
e. Ektremitas
Kekuatan otot:
5

Q. Informasi Penunjang
Obat yang dikonsumsi: piroxicam 2x1, nova 2x1, TF 1x1

R. Analisa Data
No.
1.

2.

Data
DS:
- Tn. D mengatakan lututnya terasa sakit
- P: Rematik
Q: Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R: Lutut sebelah kiri
S: Skala nyeri 6 yang termasuk nyeri sedang (1-10).
T: Nyeri sering muncul saat setelah beraktivitas berat
DO:
- Klien memegang lututnya.
DS:
- Klien mengatakan masih sering meroko, minum kopi, makan makanan
asin dan gorengan.
- Tn. D mengatakan sudah memeriksakan kondisinya ke dukun dan
puskesmas, serta mendapat obat. Akan tetapi, lututnya masih terasa sakit
DO:
- Klien tampak bingung saat ditanya tentang manajemen kesehatan diri
- Suhu : 36,6 oC
Nadi
: 88 x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Pernafasan
: 20 x/menit

Penyebab
Agen injuri biologis

Masalah
Nyeri Akut

Kurang pengetahuan

Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan diri pada
Tn. D

S. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan kurang pengetahuan.
T. Rencana Tindakan Keperawatan
No

Diagnosa

Tujuan

Rencana Tindakan

1.

2.

Keperawatan
Umum
Nyeri akut b.d agen Setelah
injury
biologis
(rematik)

Khusus
1. Mengenali
lamanya
(onset) sakit
(skala,
intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri).
2. Menggunakan
metode
non-analgetik
untuk
mengurangi nyeri.
3. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri.
4. Menyatakan
rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang.
Ketidakefektifan
Setelah dilakukan 1. Menyatakan pemahaman
manajemen
tindakan
tentang diet hipertensi.
kesehatan diri pada keperawatan
2. Mengetahui makanan diet
Tn. D b.d. kurang selama 2 x 24 jam,
hipertensi yang mudah
pengetahuan
klien
mampu
dijangkau.
memahami tentang
pengaturan
diet
untuk
penderita
hipertensi.
dilakukan
tindakan
keperaw
atan
selama 2
x 24 jam
nyeri
pasien
berkuran
g.

Managemen nyeri:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik dan faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
3. Gunakan komunikasi teurapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien.
4. Bantu pasien untuk mencari dan menemukan dukungan.
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi, dan interpersonal).
7. Ajarkan teknik non farmakologi (relaksasi nafas dalam dan
relaksasi otot progresif).
8. Tingkatkan istirahat
Teaching: desease proses
1. Kaji pengetahuan klien tentang diet hipertensi.
2. Monitor tekanan darah.
3. Diskusikan dengan keluarga cara menangani masalah hipertensi
dengan pengaturan diet makanan (diet rendah garam).
4. Motivasi keluarga melakukan pengaturan diet makanan terutama
makanan rendah garam/natrium.
5. Motivasi klien untuk mencoba pengaturan diet makanan
hipertensi.
6. Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai.

Vous aimerez peut-être aussi