Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengetahuan Bahan Teknik
Yang Dibina oleh Ibu Dr.Hj.Sukarnati,MM
Oleh
Dyah Ayu Nurohmawati H.
150514604135
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 2
1.2 Target dan Tujuan.......................................................................2
1.3 Manfaat.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengecoran atau Penuangan (Casting)....................3
2.2 Metoda Penuangan............................................................4
2.2.1Sand Casting (Penuangan dengan Cetakan Pasir) .......4
2.2.2Die Casting (Penuangan Dengan Plat)...........................6
2.2.3Centrifugal Casting (Pengecoran dengan Pipa).............10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
Kata Pengantar
13
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang cara-cara menuang logam ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibu Dr.Hj.Sukarnati,MM selaku Dosen mata
kuliah Pengetahuan Bahan Teknik Universitas Negeri Malang yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai cara-cara menuang logam. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB I
13
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan makalah mesin produksi Pengecoran atau Penuangan (Casting)
dilatar belakangi oleh lingkup khusus program studi S1 Teknik Mesin Universitas
Negeri Malang yaitu perancangan yang mana sangat erat kaitannya dengan proses
produksi. Seorang perancang diharuskan mengetahui berbagai jenis produksi
sebuah produk atau alat agar rancangannya mudah diproduksi.
1.2 Target dan Tujuan
Target dan tujuan dari pembuatan makalah mesin produksi Pengecoran atau
Penuangan (Casting) yaitu untuk mengetahui sistem kerja dari proses pengecoran
itu sendiri serta mengetahui berapa biaya produksi yang dibutuhkan dalam proses
pengecoran.
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengtehui tentang cara-cara menuang logam , serta latar
belakang dan juga manfaat nya dalam dunia produksi dalam pemenuhan
kebutuhan akan sebuah produk.
BAB II
14
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengecoran atau Penuangan (Casting)
Pengecoran atau penuangan (casting) merupakan salah satu proses pembentukan
bahan baku/bahan benda kerja yang relative mahal dimana pengendalian kualitas
benda kerja dimulai sejak bahan masih dalam keadaan mentah. Komposisi unsur
serta kadarnya dianalisis agar diperoleh suatu sifat bahan sesuai dengan kebutuhan
sifat produk yang direncanakan namun dengan komposisi yang homogen serta
larut dalam keadaan padat.
Proses penuangan juga merupakan seni pengolahan logam menjadi bentuk
benda kerja
pada
pengembangan
teknologi
penuangan
itu
sendiri
termasuk
13
bentuk benda pada bongkahan dari pasir yang kemudian rongga tersebut diisi
dengan logam yang telah dicairkan melalui pemanasan (molten metals).
pembentukan
cetakan
pasir
ini
harus
dilakukan
secara
Proses
hati-hati
dan
sempurna sesuai dengan yang kitA kehendaki. Bagian-bagian dari cetakan pasir
ini antara lain meliputi:
a
Pola, mal atau model (pattern), yaitu sebuah bentuk dan ukuran benda
yang sama dengan bentuk asli benda yang dikehendaki, pola ini dapat
dibuat dari kayu atau plastik yang nantinya akan dibentuk pada cetakan
pasir dalam bentuk rongga atau yang disebut mold
Inti (core), inti ini merupakan bagian khusus untuk yang berfungsi sebagai
bingkai untuk melindungi struktur model yang akan dibentuk, dengan
demikian keadaan ketebalan dinding, lubang dan bentuk-bentuk khusus
dari benda tuangan (casting) tidak akan terjadi perubahan.
Cope, yaitu setangah bagian dari bagian atas dari cetakan pasir.
14
Pasir kering
Pasir basah
Pasir minyak
Pasir semen
13
Proses penuangan merupakan bagian di mana rongga cetakan diisi dengan cairan
logam yang telah dilebur. Proses ini memiliki syarat yang harus dipenuhi. Syaratsyarat ini ditinjau dari sifat dan jenis logam cair itu sendiri, proses pemindahan
atau pengangkutan cairan logam menuju cetakan, maupun dari cetakan yang
dibuat. Selain itu proses penuangan juga memiliki parameter yang harus
dicermati. Eksekusi, cara atau teknik menuang juga harus dilakukan dengan tepat.
Apabila ketentuan tersebut diabaikan, dapat mengakibatkan kegagalan dalam
pengecoran, hasil pengecoran mengalami cacat (defect), kecelakaan kerja, serta
merugikan dalam aspek ekonomi maupun energi. Setelah proses penuangan,
cairan logam mengalami mekanisme solidification (pemadatan). Dalam proses
solidification terdapat hal penting, yaitu mengenai lamanya waktu supaya logam
membeku, arah pemadatan dan proses penyusutan (shrinkage). Selama proses
solidification, struktur butir dan serat (grain structure) pada logam yang mulai
padat terbentuk. Karakter dari grain structure tersebut dipengaruhi oleh komposisi
logam itu sendiri. Oleh karena itu, agar memperoleh hasil coran yang maksimal,
pekerja atau foundrymen harus memahami dan menerapkan faktor-faktor teknis
penuangan logam.
2.2.2
denga cetakan logam, bahwa cetakan logam ini dirancang tidak saja pada bentuk
benda kerja yang dikehendaki akan tetapi karakteristik serta kualitas dari benda
tuangan itu sendiri pentingmenjadi pertimbangan dimana kualitas dari benda
tuangan ini juga dipengaruhi oleh proses penuangan yang dilakukannya. Proses
penuangan sebagaimana dilakukan dengan sentrifugal casting memiliki tujuan
tertentu yang berbeda dengan proses penuangan dengan metoda yang lain, antara
lain metoda penuangan pada dies casting ini dibedakan menjadi dua,antara lain :
a
dimana proses pengecoran dilakukan pada mesin penekan yang akan menekan
logam cair kedalam cetakan, mesin ini juga dilengkapi dengan bagian yang dapat
14
13
Gambar III.1
Pressure Die Casting
14
Gambar III.2 Skematik diagram dari proses injection molding dalam operasi
kerja dimana mold dalam keadaan tertutup
Gambar III.3 Skematik diagram dari proses injection molding dalam operasi
kerja dimana mold dalam keadaan terbuka
b
13
Gambar III.2 Touner housing untuk suku cadang televisi dibuat dengan die
casting dengan injection mold
2.2.3
14
sentrifugal ini. Secara prinsip proses pengecoran dengan sentrifugal ini dapat
dilihat pada gambar berikut.
13
dapat dilakukan pula secara Vertikal atau semi sentrifugal, hal ini tergantung
bentuk benda kerja yang akan dicor tersebut.
Jadi walaupun sebenarnya centrifugal casting memiliki keunggulan seperti
hasil penuangan yang padat, permukaan tuangan yang halus serta dapat
membentuk dinding tuangan pada ukuran yang tipis dan lain-lain, namun hal ini
akan bergantung pula pada kemungkinan pengecoran yang paling baik yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan benda cor yang memuaskan menurut bentuk yang
dikehendaki.
Pada gambar berikut diperlihatkan prinsip pengecoran dengan centrifugal
secara Vertical dan semi centrifugal.
14
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pengecoran merupakan proses manufaktur dengan memanaskan logam
hingga mencapai titik cair dan menuangkan cairan logam tersebut ke dalam
cetakan sehingga berbentuk seperti rongga cetakan. Pengecoran terdiri dari dua
jenis, antara lain ingot casting dan shape casting. Ingot casting merupakan
pengecoran dengan bentuk sederhana, di mana hasilnya digunakan sebagai bahan
baku untuk proses pengerjaan lebih lanjut seperti rolling atau forging. Sedangkan
shape casting sendiri merupakan pengecoran dengan bentuk geometri yang lebih
kompleks dan mendekati bentuk akhir produk yang diharapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ammen, C.W. (1979). The Complete Handbook of Sand Casting. New York: TAB
Books Division of McGraw-Hill.
Callister, W.D. dan Rethwisch, D.G. (2010). Materials Science and Engineering
an Introduction. 8th edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Chastain, S.D. (2004). Metal Casting: A Sand Casting Manual For the Small
Foundry. Vol. 1. Jacksonville, FL.
Groover, M.P. (2010). Fundamentals of Modern Manufacturing Materials,
Processes, and Systems. 4th edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Gupta, H.N., Gupta, R.C. dan Mittal, A. (2009). Manufacturing Processes. 2nd
edition. New Delhi: New Age International (P) Ltd., Pub.
Kalpakjian, S., Schmid, S.R. dan Musa, H. (2009). Manufacturing Engineering
and Technology. 6th edition in SI units. Singapore: Prentice Hall.
Khurmi, R.S. dan Gupta, J.K. (2005). A Textbook of Machine Design. 1st
multicolour edition. New Delhi: Eurasia Publishing House (Pvt.) Ltd.
M.I. Khan dan S. Haque. (2011). Manufacturing Science. New Delhi: PHI
Learning Private Ltd.
Sudjana, H. (2008). Teknik Pengecoran Logam. Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Surdia, T. dan Chijiiwa, K. (1980). Teknik Pengecoran Logam. Cetakan ke-3.
Jakarta: Pradnya Paramita, PT.
Tiwan. (2009). Modul Mata Kuliah Bahan Teknik Dasar. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
13