Vous êtes sur la page 1sur 33

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
lambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel
radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang
banyak dijumpai di klinik/ruangan penyakit dalam pada umumnya. Kejadian
penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun ini dan menyerang laki-laki lebih
banyak dari pada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok.
Secara garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macam
berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas, distribusi
anatomi dan kemungkinan patogenesis gastritis. Berdasarkan pada manifestasi
klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Masalah yang sering timbul
pada gastritis umumnya mengalami masalah keperawatan gangguan rasa nyaman
nyeri.
Saat ini dalam proses keperawatan gastritis banyak dijumpai dan
menyerang 80-90% laki-laki. Pasien dan keluarga dengan penyakit gastritis
membutuhkan pengawasan diet makanan setelah pulang dari rumah sakit dan
sangat mudah terkena bila tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah.
Makan makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi
lambung. Maka kelompok sebagai tim kesehatan khususnya perawat mengangkat
masalah perawatan penyakit gastritis.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum tentang gastritis yang terjadi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta
penatalaksanaan pada pasien penderita gastritis.
b. Mengetahui penatalaksanaan dan asuhan keperawatan keluarga yang
seharusnya diberikan pada pasien penderita gastritis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua
atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
dan
2. Jenis
Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari
suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari
pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat
interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu
terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas
keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,
keluarga kakek, dan keluarga nenek.
3. Peranan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:


Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
dari

kelompok

sosialnya

serta

sebagai

anggota

masyarakat

dari

lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai


peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
4. Tugas
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai
d.
e.
f.
g.

dengan

kedudukannya masing-masing.
Sosialisasi antar anggota keluarga.
Pengaturan jumlah anggota keluarga.
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih

luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

5. Fungsi
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

a. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan


menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak.
b. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
c. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
d. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga
menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan
lain setelah dunia.
f. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
g. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
h. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya.
i. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

B. GASTRITIS
1.

Definisi
Gastritis berasal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan
itis berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah peradangan pada

mokusa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difusi, atau local
(Soeparman, 1998). Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif
Mansjoer, 1999). Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat,
R, 1998).
Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub
mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau lokal
(Soeparman, 2001 : 127). Gastritis adalah suatu peradangan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis
gastritis yang terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik
(Brunner Suddarth, 2002 : 1062).
2.

Klasifikasi
Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a. Gastritis Akut
Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang sering
diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana individu makan
terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab. Gastritis akut
merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat
sembuh dengan sendirinya, merupakan respon mukosa lambung
terhadap berbagai iritasi lokal.

b. Gastritis Kronik
Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh ulcus benigna
atau maligna dari lambung atau lebih helicobacter pylori. Gastritis
kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A (Gastritis Autoimun).

3.

Etiologi
a. Gastritis Super Fisial Akut
1) Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela (masuk
setelah makanan terkontaminasi)
2) Obat-oba

NSAID

(Indometosin,

libiprofen,

haproksen)

sulfanamida, steroid dan digitalis.


3) Makanan yang berbumbu seperti lada, cuka, mustard
4) Kafein, alkohol, asipirin
5) Makanan yang masuk dalam lambung meningkat dan mengiritasi
mukosa lambung
6) Refluks empedu atau terapi radiasi
7) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa
b. Gastritis Atropi Kronik
1) Bakteri helicobacter pylori
2) Ulcus beningna atau maligna dari lambung
3) Faktor predisposisi (Kafein, alkohol, aspirin)
4.

Patofisiologi Gastritis Akut Dan Kronis


a. Gastritis Akut
1) Bakteri endotoksin / H. Pylori
2) Obat NSAID, alkohol, kafein, aspirin
Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik
(Kongesti dan jaringan,cairan dan darah). Erosi superficial sekresi getah
lambung dengan sedikit asam dan banyak mucus disekresi superficial
perdarahan/haemorarrgi, hematemesis.
Membran mukosa lambung di iritasi bakteri endoktosin, obat
NSAID, alkoloh, kafein, aspirin menjadi edema dan mukosanya
memerah dan hiperemik (kangesti dengan jaringan, cairan dan darah)
dan akan mengalmai erosi superfiiaol.

Bagian ini menskresi sejumlah getah lambung yang mengandung


sangat sedikit asam tetapi banyak muncul, sehingga terjadi sekresi
superfisial dan dapat menimbulkan hemoragi yang dimanifestasikan
hemalemesis.
b. Gastritis Kronik
1) Helicobacter Pylori
2) Faktor predisposisi
3) Atrofi progresif epitel kelenjar
4) Kehilangan sel pariental dan chief cell
Penurunan produksi asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik
menurun dinding lambung menjadi tipis, mukosa mulut mempunyai
permukaan yang rata.
5.

Tanda dan Gejala


a. Gastritis Akut
1) Adanya keluhan abdomen tidak jelas, seperti anoreksia dan mual
2) Sakit kepala
3) Mengalami ketidaknyamanan, malaise
4) Nyeri epigastrium
5) Muntah dan cegukan
6) Pendarahan
7) Hematemesis
8) Beberapa pasien asimtomatik
b. Gastritis Kronik
1) Adanya perasaan penuh
2) Anoreksia
3) Nyeri hulu hati setelah makan
4) Kembung

5) Rasa asam dimulut


6) Mual dan muntah
6.

Penatalaksanaan
a. Gastriris Akut
1) Menghindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan
sekresi asam lambung.
2) Pemakaian penghambat HO2 (seperti ranitidin untuk mengurangi
sekresi

asam,

sukrafat

atau

antacid

dapat

mempercepat

penyembuhan).
3) Obat-obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual dan
muntah.
4) Jika terjadi muntah perlu keseimbangan cairan dan elektrolit dengan
memberikan infus vena.
5) Lavare jika terjadi korosif yang luas atau berat.
b. Gastritis Kronik
1) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stres
dan memulai farmako terapi.
2) Helicobacter pylori diatas dengan antibiotik (seperti tetraciklin atau
amoksilin) dengan garam bismut (peta bismut).
3) Menghindari alkohol dan obat-obatan yang mengiritasi mukosa
lambung.
4) Vh B 12 dan terapi yang sesuai lainnya diberikan pada anemia
pernisiosa.
7.

Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnosa ditentukan dengan endoskopi
Gastritis

tipe

A dengan

aklorhidria/hipklomidria

(kadar

asam

hidroklorida tidak ada/rendah). Gastrisis tipe B dihubungkan dengan


hiperklohidria (kadar tinggi dail asam hidroklorida)

10

b. Pemeriksaan sinar x G.I atas


c. Pemeriksaan Histologis
d. Tes serologis dan tes pernafasan untuk mendeteksi H. pylori untuk
mendapatkan antibody terahadap antigen H. pylori
e. Gastroskopi
f. Hb, Ht
g. Serum gastrin menurun atau normal
h. Serum vitamin B12
i. Analisis cairan lambung
j. Biopsi mukosa
k. Biopsi lambung
l. Endoskopi, kronik, difusi atau lokal.

11

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M
DENGAN Tn. M PENDERITA GASTRITIS DI RT 024 / RW 03
DESA CILEULEUS KECAMATAN CISAYONG
KABUPATEN TASIKMALAYA
A. PENGKAJIAN
1.

Data umum
a. Nama Kepala Keluarga

: Tn. M

b. Alamat dan Telepon

: Desa Cileuleus RT.024 RW.03

c. Pekerjaan Kepala Keluarga

: Pedagang

d. Pendidikan Kepala Keluarga : Sekolah Dasar (SD)


e. Komposisi Keluarga
No

Nama

JK

Hub

Umur

: Suami, Istri dan Anak

Pendidikan

Dengan
Keluarga

Status Imunisasi
POLIO
DPT
HEPATITIS
1 2 3 4 1 2 3 1 2
3

KET
CAMPAK

Momon

KK

53

SD

Cicih

Istri

41

SD

Ai Ratna

Anak

25

SMA

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Iis

Anak

19

SMA

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Asep

Anak

13

SD

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

12

2.

Genogram :
Keluarga Laki-laki

Keluarga Perempuan

Keterangan :
= Anggta keluarga laki-laki
= Anggta keluarga perempuan
= Anggta keluarga laki-laki yang meninggal
= Anggta keluarga perempuan yang meninggal
= Klien

3.

Tipe Keluarga:
Tipe keluarga ini tipe keluaarga nuclear family, yaitu keluarga yang
terdiri dari suami, istri, dan anak-anak mereka, yang kadang-kadang disebut
juga sebagai conjugal family.

13

4.

Suku bangsa:
a. Asal suku bangsa : asal suku bangsa keluarga ini adalah asli Suku Sunda
Bangsa Indonesia
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : selalu ke tenaga
kesehatan apabila mendapat penyakit.

5.

Agama :
Anggota keluarga ini semua menganut Agama Islam, dan selalu hadir
disaat ada pengajian di daerah sekitar rumah.

6.

Status sosial ekonomi keluarga :


a. Penghasilan Tn. M sebagai pedagang terhitung setiap minggu kurang
lebih Rp.350.000 rupiah, dibantu dengan penghasilan anaknya An. A
yang bekerja di Kota.
b. Harta benda yang di miliki oleh keluarga Tn. M di antaranya rumah,
perabot rumah tangga komplit, kendaran (motor), perhiasan, dan sebidang
tanah.

7. Aktivitas rekreasi keluarga


Tn. M mengatakan jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah
berekreasi secara berkala tergantung ada waktu dan kesempatan saja.
Biasanya berekreasi kalau ada momentum saja atau diajak keluarga dan
tetangga. Selain itu keluarga biasanya berkumpul pada sore dan malam hari
sambil nonton TV.

14

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. M berada pada tahap perkembangan keluarga dewasa tua
ditandai dengan anak pertama An. A yang sudah menikah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Keluarga Tn. M sudah memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan
tahap perkembangan keluarganya.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Riwayat kesehatan keluarga saat ini : pada saat ini keluarga Tn. M
tidak ada keluhan kesehatan tetapi Tn. M menderita gastritis selama 1 tahun
terakhir karena sering telat makan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. M mengatakan tidak terdapat penyakit menular dalam keluarga
hanya masalah batuk pilek saja.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Sebuah rumah permanen yang terdiri atas 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,
1 ruang keluarga,1 warung 1 ruangan kosong (gudang), 1 ruang dapur, dan 1
kamar mandi. Bangunan rumah berbentuk segi empat. Lantai rumah terbuat
dari ubin (kramik) dengan keadaan cukup bersih dan penataan alat/perabot
rumah tangga yang rapih. Penerangan dan ventilasi cukup baik, sumber air
menggunakan air sumur sedangkan air minum menggunakan air dari air
galon. Wc terdapat didalam rumah dan terdapat kloset (tempat BAB) di
dalamnya.

15

2. Denah Rumah

Kamar
mandi

Kamar

Dapur

Kamar

Ruang Keluarga

Ruang Tamu

Kamar

Gudang
Warung

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn. M hidup dilingkungan pedesaan. Sebagian besar dari
tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. M adalah penduduk asli
daerah tersebut yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh dan
petani. Dan interaksi antar warga banyak dilakukan pada waktu sore hari dan
malam hari, dikarenakan pada pagi hari sampai siang pada umumnya warga
bekerja.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. M sejak dahulu sudah tinggal dan bertempat tinggal di
Desa

Cileuleus

RT.024/RW.03

Kecamatan

Cisayong

Kabupaten

Tasikmalaya.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang cukup aktif dalam
mengikuti kegiatan masyarakat. Tn. M mempunyai tetangga yang sering
mereka ajak berbicara, keluarga juga rutin mengikuti pengajian mingguan di
daerah RW nya, baik pengajian ibu-ibu maupun pengajian bapak-bapak.

6. Sistem pendukung keluarga :

16

Jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah Tn. M adalah 4 orang


yaitu Tn. M, Ny. C dan 2 anaknya yaitu An. I, An. A, sedangkan satu lagi
anaknya yaitu An. A bekerja di kota, sudah punya rumah sendiri dan pulang
kurang lebih 3 bulan sekali. Fasilitas kesehatan yang ada di wilayahnya
berupa posyandu, praktek bidan swasta, puskesmas, jarak puskesmas dengan
rumah + 5 KM.
D. Struktur keluarga
1. Pola/cara komunikasi keluarga :
Tn. M mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa sunda. Komunikasi berlangsung dengan baik dan
keluarga menyelesaikan masalah

membicarakan dahulu dengan anggota

keluarga untuk pengambilan keputusan oleh Kepala Keluarga yang sudah di


musyawarahkan.
2. Struktur kekuatan keluarga :
Tn. M berperan sebagai kepala keluarga dan yang mengambil
keputusan serta yang mencari nafkah.
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Tn. M sebagai suami, bertindak sebagai kepala keluarga dan mencari
nafkah.
b. Ny. C sebagai istri, bertindak sebagai pengurus rumah tangga yang
melakukan aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga dan membantu
mencari nafkah (berdagang).
c. An. A dan An. I sebagai anak memiliki peranan mencari penghasilan
tambahan keluarga dan berbakti kepada orang tua.
d. An. A sebagai anak memiliki peran dan fungsi untuk belajar dan
berbakti kepada orang tua

17

4. Nilai dan norma keluarga


Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yang ada,
percaya bahwa setiap penyakit bisa di obati, dan setiap penyakit tidak ada
hubungannya dengan hal-hal mistis atau hal yang berbau dengan dunia gaib.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Efektif
Tn. M mengatakan sangat senang memiliki keluarga yang lengkap
(istri dan anak) serta senang karena dapat berkumpul dengan mereka
walaupun tidak dapat bersama-sama setiap waktu. Keluarga tampak
harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lainnya serta saling
menghargai antara anak dan orang tua, apabila ada anggota lain yang
membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan
kemampuan.
2. Fungsi Sosial
Tn. M bersosialisai sesuai dengan kemampuannya di usia yang mulai
mengalami proses penuaan tetapi dalam menjalani hubungan sosialnya Tn.
M dan keluarga tetap menjalankan fungsinya masing-masing baik di dalam
keluarga dan di masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn. M mengatakan bahwa ia cukup mengetahui tentang penyakit yang
dialaminya. Tn. M mengetahui bahwa gastritis adalah mag yang ditandai
dengan perut yang pedih disertai dengan pusing bila kambuh. Dan Tn. M
akan segera meminum obat warung atau meminum air gula aren agar
sakitnya hilang. Menurut keluarga, sakit yang dialami Tn. M ini tidak terlalu
dirasakan, karena Tn. M berkunjung ke puskesmas atau ke balai pengobatan

18

jika ada keluhan saja atau sakitnya lama. Anggota keluarga mengatakan
bahwa ia cukup mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari penyakitnya
yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Tn. M
mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. C. Jika
diantara anggota keluarga terdapat yang sakit (anak) Tn. M lah yang sering
membawanya ke puskesmas atau balai pengobatan diantar oleh Ny. C.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. M termasuk keluarga produktif, karena Ny. C belum
masuk ke fase menopause.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. M bekerja sebagai pedagang dan Ny. C sebagai ibu rumah tangga
tetapi sesekali membantu berdagang, An. A, An. I dan An. A sebagai anak.
Karena Tn. M mempunyai anak yang sudah bekerja yaitu An. A bisa
membantu penghasilan keluarga sehingga penghasilan keluarga bertambah.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka panjang dan pendek
Tn. M mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menghadapi
masalah yang berkepanjangan, sehingga membuat keluarganya tidak
menjadi hawatir, bingung dan cemas. Bila ada masalah keluarga mereka
selalu menyelesaikan secara kekeluargaaan.
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stresor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang di
derita oleh Tn. M

19

c. Strategi koping yang digunakan


Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah secara
kekeluargaan.
d. Strategi adaptasi disfungsi
Keluarga menyerahkan apa yang sudah terjadi kepada Tuhan
YME dan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan cara-cara
diluar umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalah.
F. Pemeriksaan Fisik
No
1.

Variabel

saat ini
Keluhan
yang

3.

Nama Anggota Keluarga


Ny. C
An. A

An. I

An. A

Riwayat
penyakit

2.

Tn. M
Gastritis

Nyeri, kembung,
perih

dirasakan
Tanda dan

- Nyeri ulu hati

gejala

- Perut terasa

Riwayat

kembung
Tidak ada

penyakit

penyakit yang

sebelumnya

serius pada
waktu dahulu
hanya flu, batuk
biasa yang
pernah
menyerang.

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

20

Tanda-tanda

TD :

vital

130/80 mmHg
N : 80x /mnt
o

S : 36,5 c

Sistem
kardiovasku
lar

mmHg
N : 80x/mnt
o

S : 36,5 c

R : 24x/mnt

TD : 120/80

R : 24x/mnt

TD :
110/70 mmHg
N : 80x /mnt
S : 36,5o c

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

R : 24x/mnt

1. Conjunctiva:
tidak anemis
2. JVP: tidak

Normal
Normal

ada
3. Tidak ada
pembesaran
7

Sistem

jantung
Keadan hidung

respirasi

bersih,

bentuk

hidung simetris,
polip tidak ada,
nyeri tidak ada,
pernapasan yang

Normal

Normal

digunakan
adalah
pernapasan
perut
8

Sistem
saluran
pencernaan

1. Mukosa bibir
lembab
2. Mulut terlihat

Normal

bersih
3. Nyeri telan
9

Sistem
persarapan

tidak ada
1. Tingkat
kesadaran:

Normal

Normal

21

compos
mentis
2. GCS:
E:4
M:6
V:5
3. Refleks:

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal, tidak
terjadi
kelainan
refleks
(parese
/paraplegi)
4. Koordinasi
gerak:Klien
dapat
bergerak
bebas
5. Kejang: Klien
tidak
mengalami
10

Sisterm

kejang
Kemampuan

musculoskel

pergerakan sendi

etal

lengan

dan

tungkai
tidak

bebas
ada

fraktur,dislokasi,
haematum,
Kekuatan

otot

atas

dan

5:5

Normal

22

bawah 5:5
11

System

Jenis

kelamin

genitalia

perempuan,
payudara
simetris
ada

tidak

Normal

Normal

Normal

Normal

benjolan,

nyeri tidak ada.

G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap penyakit gastritis Tn. M bisa sembuh.
H. Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga
No
Kriteria
1. Mengenal masalah Kesehatan

Pengkajian
Tn. M mengatakan bahwa di dalam
keluarganya jika ada masalah mengenai
anak, urusan sekolah atau apapun akan
diselesaikan

dengan

berunding

bersama-sama keluarga untuk mencari


jalan yang terbaik secara musyawarah
2.

Mengambil keputusan yang tepat

mufakat.
Apabila masalah

tersebut

belum

terpecahkan juga maka keluarga akan


minta bantuan kepada anggota keluarga
yang

lebih

memecahkan
3.

Merawat anggota keluarga yang sakit

tua

dalam
masalah

membantu
dan

merundingkan secara bersama-sama.


Apabila ada anggota keluarga yang
sakit maka sesegera mungkin diberi

23

pertolongan pertama apabila masih


belum ada perubahan maka segera di
4.

Memodifikasi lingkungan

bawa ke tenaga kesehatan.


keluarga
mengetahui
pentingnya
kebersihan lingkungannya. Pada saat
kunjungan

5.

Memanfaatkan sarana kesehatan

rumah

dalam

keadaan

cukup bersih.
bila ada anggota keluarga yang sakit
periksa

ke

praktek

swasta

(perawat/dokter) atau ke puskesmas


terdekat.
I.

Daftar Masalah
No
Data
1. Subjektif :
-

Masalah

Tn. M mengatakan
tidak mengetahui apa

Etiologi
Kurang
pengetahuan Tn. M
tentang penyakit

yang dimaksud dengan


Gastritis, Tn. M hanya
mengatakan

bila

gastritis
berhubungan
dengan ketidak
mampuan anggota

perutnya

nyeri,

kembung, dan perih itu


adalah maag.
-

Tn. M mengatakan
makannya setelah terasa
lapar saja.

keluarga mengenal
masalah gastritis

24

Tn. M mengatakan
jarang sarapan pagi

Objektif :
- Tekanan darah 130/80
mmHg.
- Nadi 80 x/mnt.
- Respirasi 24x /mnt.
- Oedema (-/-).
- Kelemehan otot -/-.
- Tn. M berusia 53 thn

J.

Etiologi Masalah Kesehatan


No
Daftar masalah kesehatan
1
Ancaman
- Tn. M mengatakan jika penyakitnya kambuh terasa mual pada bagian perut
2

- Tn. M mengatakan jika penyakitnya kambuh terasa sakit pada ulu hati
Kurang/tidak sehat
- SPAL dibuang ke sungai/selokan tidak ada septic thank.

- Sering buang BAB di kolam meskipun di rumah ada sarana BAB.


Defisit
- Keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
keluarga yang menderita Gastritis
- Tn. M mengatakan bahwa yang membersihkan rumah adalah istri dan
anaknya.

K. Skoring Masalah
a. Kurang pengetahuan Tn. M berhubungan dengan ketidak mampuan
anggota keluarga mengenal masalah gastritis

25

Kriteria
Sifat masalah

Bobot
3/3 x 1 = 1

Ancaman kesehatan

oleh Tn. M sudah terjadi.


Kemungkinan masalah untuk

Kemungkinan
masalah dapat

2/2x 2 = 2

karena

dengan

pemberian

untuk mencegah penyakit gastritis.

Sebagian

Dengan mendidik dan memotivasi juga

Potensi masalah
cukup

mudah

dirubah

pendidikan kesehatan, kesadaran keluarga

di ubah.

untuk di cegah.

Pembenaran
Masalah kurang pengetahuan yang dialami

melatih keluarga merawat Tn. M secara


2/3 x 1 = 2/3

benar.

Kemungkinan

masalah

dapat

dicegah.
Menonjolnya masalah.
Berat harus segera

2/2x 1 = 1

ditangani

Masalah kurang pengetahuan harus segera


ditangani untuk mencegah komplikasi
yang lebih berat.

Total skor 4
2/3
b. Resiko terjadinya penyakit DHF
Kriteria

Bobot
Merupakan

Sifat masalah

2/3 x 1 = 2/3

Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah
dapat diubah.

karena dapat menimbulkan berbagia


masalah kesehatan oleh karena
lingkungan yang kotor
Masalah dapat diatasi sebagian

x2=1

karena keluarga memiliki fasilitas


dan

Sebagian.
. Potensi masalah untuk

Pembenaran
ancaman kesehatan

2/3 x 1 = 2/3

kemauan

untuk

kebersihan lingkungannya
Masalah dapat diubah

menjaga
karena

dicegah.

anggota keluarga memiliki waktu

Cukup

yang cukup guna membersihkan

26

Menonjolnya masalah.

x1=

Ada masalah tetapi


tidak perlu ditangani

rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa
lingkungan

yang

kotor

dapat

menimbulkan penyakit
Total skor 3

L. Rencana Keperawatan
No

Diagnosis
Keperawatan

Tujuan

Kriteria Hasil

Intervensi

Kurang

Umum :

pengetahuan

Setelah di lakukan

dari 3

kepada

Tn. M tentang

perawatan/ kun-

kemungkinan

keluarga

penyakit

jungan 4x

penyebab

tentang

gastritis b.d

diharapkan

terjadinya

kemungkinan

ketidak

keluarga mampu

gastritis

penyebab tejadi

mampuan

merawat anggota

anggota

keluarga yang

dari 3 tanda

keluarga

menderita gastritis.

peningkatan

tentang tanda/

asam lambung.

gejala

menganal
masalah

Khusus :

gastritis.

Keluarga mampu :

- Menyebutkan 2

- Menyebutkan 2

1. Jelaskan

gastritis.
2. Jelaskan

- Menyebutkan 2

terjadinya

akibat yang

gastritis.

27

Menyebutkan

mungkin terjadi

kembali tentang

gastritis.

kemungkinan

- Menyebutkan

3. Jelaskan
tentang akibat
dari komplikasi

penyebab

semua makanan

gastritis.

terjadinya gastritis.

yang boleh di

4. Anjurkan

konsumsi dan

kepada

yang tidak boleh

keluarga untuk

di konsumsi.

mengkonsumsi
makanan sehat.

Resiko

Umum :

terjadinya

Setelah dilakukan

penyakit DHF

Keluarga mampu :

1. Jelaskan

- Menyebutkan 3

kepada

kunjungan 2x

syarat rumah

keluarga

berhubungan

Keluarga diharap

yang sehat.

tentang syarat

dengan

kanmampu

- Menyebutkan 2

ketidakmamp

memelihara

dari 3 manfaat

uan keluarga

lingkungan rumah

rumah yang

dalam

yang sehat

bersih.

memelihara

- Rumah tampak

rumah yang
sehat.
2. Jelaskan
kepada
keluarga

lingkungan

Khusus :

rapi dan tidak

tentang hal-hal

rumah

Keluarga dapat:

ada baju yang

dapat terjadi

- Menyebutkan

bergantungan.

akibat rumah

(non verbal)

yang kurang

beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan
kembali dampak
dari lingkungan

- Membersihkan

sehat (lembab)

rumah setiap

kurang sinar

hari

matahari, bak

- Membersihkan

mandi jarang

rumah yang

kamar mandi

dikuras).

tidak sehat.

secara teratur

3. Diskusikan

28

- Menjaga

dengan

kebersihan

keluarga

lingkungan

tentang

rumah terutama

pembagian

kamar.

tugas dalam

- Merapikan baju

menjaga

yang

kebersihan

bergantungan

rumah.

- Membersihkan

4. Anjurkan

lingkungan

kepada

rumah secara

keluarga untuk

teratur

membuka
jendela, melipat
baju yang
bergan- tungan.
5. Anjurkan
kepada
keluargau ntuk
tetap menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah.
6. Beri pujian
untuk tindakan
yang tepat

M. Implementasi Keperawatan
No.

No. Diagnosis

Pukul

Tindakan Keperawatan

Paraf

29

1
1

Keperawatan
2
1

3
16.00

4
Menjelaskan pengertian
gastritis.

Menjelaskan
keluarga

kepada

tentang

tanda

dan gejala dari gastritis :


Nyeri

ulu

Mual/muntah,
darah

hati,
Tekanan

turun,

Keringat

Pusing,

dingin,

Nadi

cepat, Kadang berat badan


menurun, Nafsu makan
menurun,

Perit

terasa

kembung.
-

Menjelaskan
keluarga
bisa

kepada

dampak
terjadi

yang
akibat

komplikasi gastritis :
Pendarahan

saluran

cerna
Luka

pada

dinding

lambung
Kebocoran

pada

dinding lambung
Gangguan penyerapan
makanan
Kanker lambung

30

- Menjelaskan kepada
keluarga

untuk

menghindari

makanan

yang pedas, asam dan


makanan bergas.
2

16.30

Menjelaskan
keluarga

kepada

dampak

yang

bisa muncul akibat rumah


yang kurang bersih dan
sirkulasi

udara

tidak

lancar serta ruangan yang


kurang

sinar

matahari,

antara lain : Banyaknya


nyamuk,

Mempercepat

penularan

penyakit,

Penyakit

pernafasan

(seperti batuk, flu, pilek,


alergi).
-

Menjelaskan

kepada

keluarga beberapa syarat


rumah sehat antara lain:
Penerangan dengan sinar
-Matahari
Sirkulasi

yang
udara

cukup,
yang

lancar, Lantai yang keras


dan bersih.
- Mediskusikan dengan Tn.

31

M dalam membagi tugas


untuk menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
-

Menganjurkan

kepada

keluarga untuk membuka


jendela yang yang ada
selebar-lebarnya

setiap

hari agar sirkulasi udara


lancar.
-

Menyarankan

kepada

keluarga untuk menjaga


kebersihan rumah secara
bergantian.
-

Menganjurkan
keluarga
menjelaskan

kepada
untuk
kembali

kepada petugas tentang


syarat rumah sehat dan
pentingnya

menjaga

kebersihan lingkungan
N. Evaluasi
No. No. Diagnosis Keperawatan
Evaluasi
1
1
keluarga mampu :
- Menyebutkan kemungkinan
penyebab terjadinya gastritis
- Menyebutkan tanda dan gejala

Paraf

32

gastritis.
- Menyebutkan akibat yang bisa
terjadi komplikasi pada gastritis.
- Menunjukkan makanan yang
boleh dan tidak boleh di
Konsumsi.
2

Keluarga mampu :
- Menyebutkan kembali syarat dari
rumah yang sehat.
- Menyebutkan akibat yang bisa
timbul akibat lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Keluarga mau melipat baju yang
bergantungan.
- Keluarga membersih kan rumah
secara teratur.

33

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gastritis berasal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan itis
berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah peradangan pada
mokusa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difusi, atau local (Soeparman,
1998). Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
B. SARAN
1. Bagi Institusi
Diharapkan meningkatkan sarana dan prasarana sebagai salah satu
penunjang kegiatan PKL Komunitas selanjutnya.
2. Bagi Penulis
Penulis sebagai calon tenaga kesehatan

diharapkan

dapat

meningkatkan pengetahuan serta keterampilan sehingga dapat memberikan


asuhan keperawatan keluarga yang sesuai dengan standar praktik
keperawatan.
3. Bagi Puskesmas Sukalaksana
Penulis berharap petugas kesehatan yang ada di Puskesmas
Sukalaksana dapat terus membimbing setiap keluarga yang ada di wilayah
kerjanya dalam penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat di keluarga.
4. Bagi Keluarga Asuhan
Penulis berharap semua anggota keluarga dapat berperan dalam
menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Vous aimerez peut-être aussi