Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Gambar 5. Gunakan cotton bud untuk mengoleskan topikal anastesi pada area yang akan disuntik
Anestesi topical yang disarankan untuk digunakan yaitu benzocaine yang memiliki
rasa yang nyaman bagi anak-anak jumlah yang berlebihan dihindari pada pemberian
anestesi topical.
Anestesi Lokal Teknik Infiltrasi
Teknik anestesi infiltrasi lokal merupakan teknik dengan mendepositkan larutan
anestesi lokal di sekitar ujung-ujung saraf terminal sehingga efek anestesi hanya terbatas
pada tempat difusi cairan anestesi tepat pada area yang akan dilakukan instrumentasi.
Teknik ini sering dilakukan pada anak-anak untuk rahang atas ataupun rahang
bawah.Daya penetrasinya pada anak cukup dalam karena komposisi tulang dan jaringan
belum begitu kompak.
Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi :
1. Keringkan mukosa dan aplikasikan bahan topikal anastesi selama 2 menit
2. Bersihkan kelebihan bahan topikal anastesi
3. Tarik mukosa
4. Untuk mengalihkan perhatian anak, drg dapat menekan bibir dengan tekanan ringan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk sehingga mukosa yang akan disuntik terlihat.
5. Masukkan jarum, jika menyentuh tulang tarik jarum keluar sedikit
6. Aspirasi
7. Suntikan bahan anastetikum 0,5 1,0 cc secara perlahan (15-30 detik)
Teknik : Infiltrasi Maxilla
Prosedur
1. Siapkan
peralatan dan
bahan.
Metode
Siapkan semua peralatan
dan bahan yang
diperlukan sebelum
pasien dipanggil ke
ruang perawatan.
Alasan
Catatan
Supaya teknik
berhasil, dokter gigi
harus dapat
melakukan perawatan
dari awal sampai
akhir dengan lancar
tanpa interupsi
meniapkan peralatan.
2. Tentukan
posisi
kerja yang
tepat.
3. Beritahu anak.
Terlihatnya syringe
menyebabkan anak
menjadi cemas
(dewasa atau anakanak).
4. Berikan
Perlihatkan gulungan
analgesik topical. kapas di mana salah satu
ujungnya telah diberi
krem analgesik topical,
dan biarkan anak
mencium baunya yang
Pengaturan medan
penglihatan anak
penting agar syringe
tidak terlihat.
5. Siapkan
suntikan.
Setelah memberikan
posisi duduk dan kepala
anak, tarik pipi dengan
tangan kiri dan
keringankan jaringan
mukobukal fold di atas
gigi yang akan dirawat
dengan ujung kapas yang
kering.
Kemudian putar
gulungan
kapassekitarnya dan
biarkan analgetik topical
pada jaringan selama 2
menit, alihkan perhatian
anak selama periode ini.
Jaga posisi kepala
anakselama periode ini
(sampai akhir prosedur
injeksi) dengan tetap
menahan pipi
menggunakan tangan
kiri.
Sambil tetap menjaga
posisi kepala anak
dengan tangan kiri,
keluarkan gulungan
kapas setelah 2 menit
dan ambil syringe dari
asisten dengan tangan
kanan.
Jika injeksi akan
diberikan pada kuadran
Alangesik permukaan
paling efektif jika
diberikan pada
permukaan jaringan
yang kering dan
dibiarkan bekerja
sedikitnya 2 menit.
Menjaga pandangan
penting pada tahap
ini, tidak perlu
menyembunyikan
syringe-teknik yang
baik menjamin hal ini
tidak terlihat.
Menerima syringe
dengan cara ini
menghindari
menanggulangi hal
ini, salah satu ujung
kapas dapat ditarik ke
luar sehingga
berbentuk cekungan
cusp di mana krem
dapat dilokalisir
dengan lebih baik
pada saat dioleskan
ke jaringan.
Beberapa dokter gigi
lebih suka member
analgetik topical
dengan kapas dan
pinset khusus,
terutama untuk gigi
belakang yang sulit
dijangkau. Injeksi jet
juga menghasilkan
analgetik topikal.
6. Injeksikan.
dilewatkannya
syringe di depan
pasien.
Dengan hati-hati
masukan ujung jarum ke
jaringan atau tarik
jaringan yang menegang
di atas jarum. Segera
suntikan beberapa tetes
larutan, istirahat
beberapa detik
kemudianmajukan jarum
dengan hati-hati, 1cm
bersudut 45o terhasap
Beberapa tetes
larutan dengan cepat
menghasilkan
analgesia pada
jaringan lunak, jadi
mengurangi atau
menghilangkan rasa
sakit pada
penembusan
berikutnya.
Menahan syringe
dengan tangan kiri
yang stabil akan
memberikan control
yang lebih baik
dalam mengatur
posisi dan
mengarahkan jarum.
persetujuan anak
untuk melanjutkan
prosedur tersebut.
Memaksa injeksi
pada anak yang tidak
bersedia dapat
berhasil memperoleh
analgesia, tetapi
hanya akan merusak
hubungan baik
dimana diperlukan
kerja sama pada
waktu selanjutnya.
Jika persetujuan tidak
dapat dicapai dengan
cepat, lebih baik
dilanjutkan tanpa
analgesia atau
dipertimbangkan
pemberian sedasi.
Sewaktu memberi
analgesi molar
pertama tetap,
infiltrasi diberikan
pada bagian mesial
dan distal gigi (yaitu
pada molar kedua
dan premolar kedua,
karena arcus
zygomaticus yang
padat terletak di atas
apeks akar gigi molar
pertama. Cara lain
adalah blok nervus
molar maksilaris.
Kecemasan anak
dapat terjadi karena
Ambil waktu kira-kira 30 sensasi aneh yang
detik untuk memberikan belum pernah
suntikan. Beritahu anak
dirasakannya.
bahwa gigi akan tidur
dan terasa aneh.
Yakinkan anak bahwa
gigi akan normal kembali
agar anak kumur-kumur.
7. Teknik syringe Bila larutan telah
dan beri
disuntikan, tarik jarum
Teknik yang baik
instruksi pasca
tetapi tetap tahan posisi
dapat gagal karena
operatif.
kepala anak dengan
manipulasi syringe
tangan kiri sampai
yang ceroboh pada
syringe dikembalikan ke tahap ini.
asisten, di bawah
penglihatan anak dan
pelindung jarum
dipasang lagi.
Kumur-kumur tidak
Mintalah anak untuk
selalu perlu, tetapi
kumur-kumur.
dengan demikian
perhatian anak dapat
dialihkan sambil
menunggu larutan
analgesik berfungsi
dan gerakan yang
bebas setelah
penyuntikan akan
baik bagi anak.
Anak mungkin
mengigit bibir atau
mukosa pipinya yang
kebas. Kadangkadang hal ini akan
menimbulkan tauma.
Posisi jarum
Metode
alasan
Pengaturan medan
penglihatan anak penting
agar syringe tidak terlihat.
Posisi dokter gigi yang
baik penting untuk
memberikan jangkauan
dan penglihatan yanag
optimal
6. berikan
Suntikan
7. tarik
catatan
syringe
dan
berikan
instruksi
pasa
operatif
Armamentarium ekstraksi dan posisi operator (Sumber: textbook of pedodontic Shoba Tandon, 2008)
dengan gaya ke arah labial, yang akan melepaskan gigi dari soketnya. (Shoba Tandon,
2008)
Gigi anterior maksilla memiliki akar tunggal yang cenderung conical.Hal ini
menyebabkan gigi cenderung memiliki resiko fraktur rendah dan mendukung gerakan
rotasi. Tang A no 1 digunakan untuk ekstraksi gigi anterior maksilla. (Pinkham, 1999)
Gigi Anterior Mandibula:
Bagian melintang dari akar gigi ini adalah oval. Setelah gaya inisial pada apikal gigi,
arah gaya berikutnya adalah ke arah labial dalam satu gerakan. Setelah gigi terasa
longgar dari soketnya, gerakan berlawanan arah jarum jam mengeluarkan gigi dari
soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Gigi anterior mandibula memiliki akar tunggal. Hal ini menyebabkan seorang dokter
gigi harus berhati-hati dalam menggerakkan tang agar jangan sampai mengganggu
gigi yang berdekatan karena akan mudah sekali menjadi untuk menjadi goyang. Hal
ini juga menyebabkan dokter gigi dapat menggunakan gerakan rotasi dan sedikit
gerakan ke arah labial dan lingual dapat melepaskan gigi dari soketnya (Pinkham,
1999)
Gigi Molar sulung Maksilla:
Karena akar palatal melengkung, gerakan untuk pencabutan gigi diarahkan ke palatal
dengan tekanan ringan.Tekanan ringan diaplikasikan dengan tujuan agar tidak sampai
mematahkan akar palatal yang melengkung. Kemudian diteruskan dalam satu gaya ke
arah bukal, gigi menjadi longgar dan gerakan berlawanan arah jarum jam
mengeluarkan gigi dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Gigi molar maksilla berbeda dengan gigi permanen.Ketinggian konturnya lebih dekat
ke cementoenamel junction dan akarnya lebih divergen dan diameternya lebih
kecil.Karena struktur akar melemah saat erupsi gigi permanen, sering terjadi fraktur
akar saat pencabutan gigi maksilla. Hal lain yang harus diperhatikan adalah hubungan
antara molar sulung dengan mahkota premolar yang akan tumbuh. Apabila akar
mengelilingi mahkota premolar, bukan mustahil premolar ikut tercabut bersama molar
sulung. (Pinkham, 1999)
Setelah perlekatan epithelial dipisahkan, elevator 301 lurus digunakan untuk luksasi
gigi dan ekstraksi diselesaikan dengan tang universal maksilla no 150S. (Pinkham,
1999)
Gigi Molar sulung Mandibula:
Potongan melintang dari akar gigi ini adalah datar dalam arah mesiodistal dan
berbentuk lonjong.Gerakan rotasi merupakan kontra indikasi. Gaya inisial pertama
adalah tekanan ringan ke arah lingual, semudian diteruskan dalam satu gaya ke bukal
sampai gigi melonggar dari soketnya. Setelah itu, gerakan rotasi berlawanan arah
jarum jam mengeluarkan gigi dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Pada pencabutan gigi molar mandibula, dokter gigi harus memberikan support oleh
tangan yang tidak melakukan ekstraksi pada mandibula pasien supaya tidak terjadi
cedera sendi temporo mandibular. Setelah luxasi dengan elevator lurus no 301, tang
no 151S digunakan untuk mengekstraksi gigi (Pinkham, 1999)
(Rada Kusnadi 131610101021, Sita Rahma N. 131610101025, M. Maulana Akbari
131610101059)