Vous êtes sur la page 1sur 223
BUKU AJAR KALKULUS I Robertus Heri, S.Si, M.Si PROYEK SP4 TAHUN 2005 JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005 KATA PENGANTAR Terima kasih kepada Tuhan atas penyertaanNya selama penyusunan sampai selesainya buku ajar ini, Pembuatan buku ajar Kalkulus I merupakan salah satu kegiatan Hibah Pengajaran tahun kedua yang didanai oleh proyek SP4, Kegiatan yang lain adalah ‘magang perkuliahan dan kuliah wawasan, yang juga telah usai dilaksanakan, Buku ajar ini dilengkapi dengan soal-soal yang berorientasi pada real problem solving yang merupakan tema kegiatan SP4, Kiranya buku ajar ini semakin melengkapi referensi Kalkulus | yang sudah ada, dan akan menjadi buku pegangan utama dalam pelaksanaan kuliah Kalkulus 1 Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada ! 5 Ibu Dra. Dwi Ispriyanti, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Ibu Dra. Sunarsih, M.Si, Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNDIP yang juga Ketua Program SP4, Bapak Dr. Supama, M.Si, dosen Kalkulus | Jurusan Matematika FMIPA UGM sebagai pembimbing dalam magang pembuatan buku Ibu Drs. Sintarsih dan Ibu Dr. Widowati, M. jurusan Matematika FMIPA UNDIP, Rekan-rekan dosen Jurusan Matematika FMIPA UNDIP, ajar Kalkulus 1, i, tim pengajar Kalkulus 1 yang telah memberikan kesempatan dan dukungan semangat kepada penulis untuk menambah pengetahwan dan wawasan dengan mengikuti program Hibah Pengajaran ini Keitik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan buku ajar ini, Semarang, Desember 2005 Penulis. DAFTAR ISL Kata Pengantar Daftar Isi Kontrak Perkutiahan Garis-garis Besar Program Pengajaran i. Himpunan 1.1, Relasi Antar Himpunan 1.2, Operasi Antar Himpunan 2. Sistem Bilangan Real 2.1. Sistem Bilangan Real a. Aksioma Lapangan Komponen Bilangan Real ©. Aksioma Urutan d. Aksioma Kelengkapan ©. Interval f Bentuk Aljabar 2.2, Pertidaksamaan 2.3. Nilai Mutlak 2.4. Petidaksamaan Dalam Nitai Mutlak 3. Sistem Koordinat dan Fungsi 3.1. Sistem Koordinat Kartesius 3.2. Sistem Koordinat Kutub a. Hubungan Antara Koordinat Kattesius dan Koordinat Kutu b. Menggambar Grafik dalam Koordlinat Kutub 3.3, Pungsi a, Penyajian Suatu Fungsi b. Jenis Fungsi dan Grafiknya c. Operasi pada Fungsi 10 16 16 "7 18 20 21 21 22 23 24 iii 4d. Komposisi Fungsi e. Transformasi Fungsi Fungsi Invers 4, Limit dan Kekontinuan Fungsi 4.1. Konsep Limit Fungsi a. Pendekatan Limit Secara Numerik b. Pendekatan Limit Secara Grafik . Sifat-sifat Limit Fungsi 4. Limit Fungsi e. Limit Fungsi Trigonometri f. Limit Tak Hingga 4.2. Kekontinuan Fungsi a. Kekontinuan Fungsi di Satu Titik b. Kekontinuan Fungsi di Suatu Interval 4. Turunan 9.1. Masalah-masalah yang Ditafsirkan Sebagai Turunan 5.2. Definisi Turunan 5.3, Sifat-sifat Turunan 5A, Tafsiran Geometris dari Turunan 3.5, Turunan Kiri dan Turunan Kanan 5.6. Diferensial 5.7, Aturan Rantai 5.8. Turunan Pungsi-fungsi 6. Penerapan Turunan 6.1. Titik Ekstrim Fungsi 6.2. Titik Belok Fungsi 6.3. Penggambaran Grafik Fungsi 64, Gerak Rektilinear 6.5, Masalah Laju yang Berkaitan 6.6. Bentuk Tak Tentu dan Aturan L’ Hospital 6.7. Terapan Masalah Ekstrim 63 65 66 68 70 16 8 82 87 93 94 97 99) 100 tol lo 106 ipa 131 135 140 142 las 147 6.8. Penerapan di Bidang Ekonomi 7. Integral Tak Tentu dan Teknik Pengintegralan 7.1, Integral Tak Tentu 7.2. Teknik Pengintegralan a, b. ©. 4 e. f Integral Parsial Integral Fungsi Trigonometri Integral Substit i Trigonometri Integral Fungsi Rasional Substitusi yang Merasionalkan Strategi Pengintegralan 8. Integral tentu dan Penerapannya 8.1, Integral Tentu 8.2, Penerapan Integral Tentu aes Menentukan Luas Daerah, Menentukan Volume Daerah Menentukan Panjang Busur Suatu Kurva Menentukan, Luas Permukaan Benda Putar Daftar Pustaka Satuan Acara Pengajaran 150 160 163 163 164 167 169 175 176 179 186 186 188 192 195 200 201 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah Kalkulus | Kode Mata Kuliah :MAT 103 Pengajar Dr. Widowati, M,Si Robertus Heri, M.Si Semester 1/2005-2006 Hari Pertemuan/Jam : Selasa, 07.30-09.10 Jum’at, 07,30-09.10 Tempat Pertemuan Ruang Kuliah E 101 & B103 1. Manfaat Mata Kuliah Matematika sebagai ilmu dasar digunakan sebagai alat untuk pemecahan dan penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari termasulk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika mempunyai banyak keunggulan: bahasa dan atucannya terdefinisi dengan baik, penalarannya jelas dan sistematik, dan strukturnya sanget kuat, Dengen matematika suatu masalah nyata dapat dibuat dalam suatu model yang struktumya jelas dan tepat Kalkulus merupakan suatu mata kuliah dasar yang sangat perlu dikuasai dengan bail oleh setiap mahasiswa sains dan teknik, sehingga mahasiswa mempunyai pola pikir ilmiah yang kritis, logis dan sistematik, mampu merancang model matematika sederhana, serta terampil dalam teknis matematika yang baku dengan didukung oleh konsep, penalaran, rumus dan metode yang benar. 2. Deskripsi Perkuliahan Mata kulaih ini merupakan prasyarat untuk matakuliah Kalkulus 1! dan kalkulus peubah banyak yang membahas sistem bilangan real, himpunan, fungsi, limit fungsi dan Kekontinuan, turunan dan penerapannya, integral, teknik pengintegralan, dan penerapan integral, ‘Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin memberikan ¢: lasar teori maupun yang sangat diperlukan oleh mata kuliah lain, yang berupa definisi, teorema dan disertai contoh soal dan penyelesaian serta dilengkapi dengan latihan soal dengan tingkat kesulitan yang bertingkat. 3. Tujuan Instruksional 3d 32 Umum Setelah_menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu: |. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 1), mahasiswa akan dapat menjelaskan defini himpunan dan operasi-operasi antar himpunan 2. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 4), mahasiswa akan dapat menjelaskan sistem bilangan real dan aksioma-aksioma di dalamnya, serta menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan biase maupun pertidaksamaan dalam harga mutlak Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 7) mahasiswa akan dapat menjelaskan perbedaan sistem koordinat kartesius dan koordinat kuttub, serta menjelaskan definisi fungsi dan mengetahui jenis-jenis fungsi 4, Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 10), mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep yang tepat tentang limit dan kekontinuan suatu fungsi, serta hubungan limit dan kekontinuan, 5. Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhie pertemuan ke 14), mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian turunan sebagai suatu limit fungsi, hubungan turunan dan kekontinuan, aturan rantai, turunan fungsi aljabar,turunan fimgsi invers, turunan fungsi trigonometri, turunan fungsi eksponensial, turunan fungsi Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 17), mahasiswa akan ikelometr., turunan fungsi hiperbolik dapat menjelaskan penggunanaan turunan untuk menentukan nila maksimum/minimum, Kecekungan fungsi, teorema Rolle, penggambaran fungsi, bentuk tak tentu limit fungsi, masaleh laju yang berkaitan, dan masalah ekstrem Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 21), mahasiswa akan dapat memahami pengertian integral tak tentu sebagai suatu anti turunan, menyelesaikan soal integral fungsi aljabar, fungsi trigonometri, fungsi eksponensial, fungsi logaritma dengan teknik integral parsial, integral sunstitusi trigonometti, integral fungsi rasional, serta menguasai startegi pengintegralan, Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 25), mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian i ‘egral tentu, dan hubungannya dengan integral tak tentu dengan teorema dasar kalulus, serta menyelesailan soal-soal integral fentu. Selain itu, juga mampu menggunakan integral tak tentu. untuk menghitung luas daerah, menghitung volume benda putar, menghitung panjang busur suatu kurva, menghitung luas permukaan benda putar 4, Strategi Perkuliahan Metode perkuliahan dilakukan dengan ceramah, diskusi dan latihan soal. Lama perkuliahan 2x100 menit, masing-masing dialokasikan 50 menit untuk membahas teori pokok bahasan, 20 menit berikutnya dikusi, dan 30 menit sisanya untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengerjakan latihan soal. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan sebanyak 33 mahasiswa. 5. Referensi Edwin J Purcell, Dale Varberg, Calculus With Analitic Geometry, Prentice-Hall. Ine, New York, 1987 Frank Ayres, Calculus, Mac. Graw Hills, 1964 3. Louis Leithold, Calculus With Analytic Geometri, Harper and Row Publisher, New York 4. K.A, Stroud, Engeenering Mathematics, MacMillan Press Ltd, 1987, 5. James Stewart, Calculus, Fourth Edition, Brooks/Cole Publishing Company, 1999 6. Tugas ‘Tugas diberikan kepada mahasiswa setelah selesai membahas setiap poko bahasan, Tugas merupakan salah satu komponen penilaian. 7. Kriteria Peni Kriteria penilaian yg digunakan adalah : I.Nilai A; 91-100 2.Nilai AB; 81-90 3. Nilai B 71-80 4. Nilai BC 61-70 5.Nilai C 51-60 6.Nilai CD: 41-50 7.Nilai D 31-40 8. Nilai 1530 Dalam menentukan nilai akhir akan menggunakan pembobotan sebagai berikut 1. Tugas/Kuis 220% 2, Evaluasi tengah semester: 40% 3. Evaluasi akhir semester: 40% Bila setelah diakumulasi, total ketiga komponen penilaian tersebut masih kurang, nilai keaktifan ketika mahasiswa maju menyelesaikan soal yang diberikan, dapat ditambahkan, sehingga peluang seorang mahasiswa mendapat nilai kurang dapat diminimalistr 8, Jadwal perkuliahan MINGGU MATERI PERKULIAHAN [__PENGAMPU I Pendahuluan, Latar~Belakang, — Ruang | Dr. Widowati, M Lingkup, Kompetensi Kalkulus | Robertus Heri, M.Si IT | Definisi Himpunan, Relasi dan Operasi Antar | Dr. Widowati, M.Si Himpunan Robertus Heri, M.Si UL-IV | Aksioma Lapangan, Komponen Bilangan | Dr. Widowati, M.Si Real, Aksioma Urutan, Aksioma Kelengka- pan, Bentuk Umum Pertidaksamaan, Harga Mutlak, Pertidaksamaan dalam Harga Mutlak Robertus Heri, M.Si V-VI Sistem Koordinat Kartesius, Sistem Koordinat Kutub, Definisi Fungsi, Jenis-jenis Fungsi, Operasi Fungsi, Fungsi [nvers, Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si VIF-VIII Konsep Limit Fungsi, Definisi Limit Fungsi, Limit’ Fungsi_ Trigonometri, Limit. Tak Hingga, Kekontinuan Fungsi Dr. Widowati, MSi Robertus Heri, M.Si IX UNIAN TENGAH SEMESTER Panitia Ujian, 1X Kuliah Wawasan Dr. Suryasa ‘Trihandaru, M.Se EXT Masalah-masalah fang Berkaltan dengan Turunan, Definisi “Turunan, — Sifat-sifat Turunan, Tefsiran Geometris dati Turunan, Diferensial, Diferensiabel, Aturan Rantai, Turunan Fungsi aljabar, fungsi transenden, fungsi trigonometr, fungsi invers. Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XU-XUT Nilai Max/Min, — Fungsi —Naik/Turun, Kecekungan Fungsi, Penggambaran Grafik Fungsi, Gerak Rektilinear, Masalah Laju yang Berkaitan, Bentuk Tak tentu dan Aturan L’Hospital, Penerapan Masalah Ekstrim, Penerapan di Bidang Ekonomi Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M. XIV-XV Integral Tak tentu, Rumus Integral Tak Tentu, Teknik Pengintegralan Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XVI Integral Tentu, Teorema Dasar Kalisulus, Penerapan Integral Tentu. Dr. Widowati, M.Si Robertus Heri, M.Si XVII UITAN AKHIR SEMESTER Panitia Ujian. 9 Sianuy aU Bsa SAT TOT 1sSung wped iseiodg “sg nyeroSuou uep |sBury isluyap uRysefatueu + Bu2s “qminyyeuplooy up srisouL € UIpIOOY waS!S Uvepaqiad —ueyseafuaLt quou 001) z ssfung | redep ueyw omsisoyou (cay uenutoniod wenuionod ey € L_| wep eupiooy wars | syye eped) ye € sen eBeH Limpep UeEUIESIEpRIDG ~ | aioanyy ese “9 -uecuresypneg Brey wo wna mua “¢ weewesyepin uedeysuajoy ewoisyy -p nies “eXuu] ’ wep yeas reysejfuous Gwuou 991 xz) } poor ueSuaqeg z redep unye oy uenuanod onward we ¢ we8uedy 1 aupye_vped) aw yong |Z “ wetindua aenuw Werado wound -jsviedo wep weunduiy isiuyap ueysejafuow (auaw 9 stnut rserad uy z sedsp unye easiseyeur enuroiad wound 1 uwanduyyy | ype mpd) ut yey 1 s E : a r exeisng sue | mean sseunsg oscyea ored ans ueseyeg ovo snsnyyy euoisyn.suy on. ‘eduuueyep 1p vpn Bua 3 (dda) ‘Sueur seyequuou iad sey1s-10y15 uep BUIos09) twepep eurein >dor-ytdon Suewuor seuag Sue pemdosut SHS F/ £01 LYN ¥ snore WN TVNOISNAWLSNI NVM AVHONIS ISarIASaa S)S/IGOX YOWON HVIINY VW INGNe NVAVEVONTd WVeOOUd UVSA SLIVO-SLAVD Baa SRTSAS 7 TERS TSMOUSR ASUS Te Iruowsey isSung pesBonu) “9 jeysied eBaiar soja uesuep euanIE8o) wnyowouoda, IsBuny eysuouodsyo isSuny ai 6 ‘Suny mqefjeisfunyjerdowur—jeos + UueesojeAuout “upunim nue mens reseqas € miuay ye yeBou uamseSuad jureyewau | upperfouGuog yuyoy | wedep ueye emsiseyeus “(Iz oy, uentiouiod [se “L{ wep musy yer easaruy | supe eped) ur yen} nnoySuou yoiaiag |p THOU a ip uedesauag “6 mss qPIESEYY wodeIoUDy -§ 4504.7 rimusg “2 “usjmioq Suek ese “9 rien yer ymu9g “Suny Merequuessuod 3895 “5 OY vuisioa — Gury uwBun}o004 1s8ung ye uBIeqUIERSUEg “yp ‘wowiuneunuIsyeu ree ueyMUDUOLE vsding uesunyoooy, -e 2ymun ueunim ueeueuNBuod ueysejafvaw watt 001) unm WEN ISSUE -Z vedep ueye evsiseypur %(Z] 9% wenuuouod (st trenuioisod sey ¢ SDR TEEN “1 oun wedesoueg | wpe eped) jus genimy nmySuow yeas | 9 # L 9 omoqsodiy s ssBuny weurum CurowiOpYs w8uy eu, ueumany jouodsyo |sSunj ueunum “unewoUds Hep simowos weuige, -p ssSuny veumint‘Sioqu ysSuny weumamseqofe teumso eSBs“ ‘s8uny uouruny ‘ewer uEMme “uenuIOY> weunimy istuyag °< uep uum. ny surg UN me cweuniny vegas un tuoduod - uBysepofua Guna 991 x») weSuop woyeyog Su0Ak lep ueye easisoyou “(p] 2x) uendoued Ist uenwoved yey p | _yojeseuryereseyy ueseiatuag °| ueurany. | ape eped) wut yerny nnoyuou_yejog | ~ we LIL UWE] “p suas sung myens 104 Qquow 991 € un Sueyuoy redor BueX dasuor, uoyseja x2) uenueniod 's3un awry |sluyoq -Z sung | redep uaye ensiseyous *( (shu) ey ze sun mar] dastioy) “1 | _uenunuoyayy usp mw | ate r 6661 ‘Auedwor Su L861 ‘PYT S804 t SHOK MON Soustan MOY PUR Lode HL Hoag ‘UoIpa yuimoy ‘SMyno{eD “LEMDIS sou “¢ HANSEN “SoneUIOYIEWY FuLoUD9Suq ‘pnong “¥" “b NowOaH anAjeUY UAL SMNDIED ‘PIOUNT] SNOT“ IH ABI IHW ‘STyNO|ED ‘say yuRLy -Z noqeD Buoquer 912, L861 HOA Man ‘OU) WeH-aDHUIAd ‘AnaWORD ap seang epuag 2uinjo, Serr] uRYMUsiapy ymuiA rues pesBoruy ueeUnBuag 9 ansng ‘send epuoq uwerjnuutad sony 3u yy mtu ‘eamy nyens insnq Suefued Su weuunsauag °s srend_epur a4 sen ¥ ueyeunf@uow nde, nua) exBonU UERUNRIg “yp iuot jwiBoM yeos-feos qei9eq eras “sninjey esp wutoso91 —_uesu9p sen] ueymuauayy mun mus) yer [eau uLEIOP eXuueBungAY hus esau veeUnBuay -¢ ep ‘mua jerowuy weed ueysejafuaut (uuaw got xz) snjnypey| awseq] ewiav0a, °Z ekuuedeiouag | yedep ueye easiseyeu (sz 94 uenuloued [stu uenwaniod 123 uD (esBenay “1 wep muy. restau) | aye eped) wu ny _nmysuaw poms |g uueeBauisued ues ]eU0|SeI9 Boyes yesenSuowr vyss ‘[ouoiser sGuny TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah_menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Pada akhir perkuiliahan ini (pada akhir pertemuan ke 1), mahasiswa akan dapat menjelaskan definisi himpunan dan operasi-operasi antar himpunan 1. HIMPUNAN Sebelum memulai pembahasan bilangan real, akan dibahas terlebih dahulu pengertian himpunan. Himpunan adalah kumpulan obyek yang memenuhi sifat-sifat tertentu, Obyek dari himpunan § disebut elemen atau anggota dari $ dan dilambengkan dengan e. Himpunan yang tidak mempunyai elemen disebut himpunan kosong atou mull set, disimbolkan dengan @. Jika a adalah elemen dari himpunan S, ditulis a € $ dan dibaca “a elemen S” atau “adi dalam $”, Sedangkan untuk menyatakan bahwa a bukan elemen $ ditulis a ¢ S dan dibaca “a bukan elemen S” atau “a bukan di dalam $”. Suatu himpunan dapat disajikan dalam cua cara yang berbeds, Sebagai contoh, misalnya himpunan A mempunyai elemen 0,1,2,3,4,5. Penyajian pertama untuk A adalah 0,1,2,3,4,5} dan dibaca “ Penyajian yang lain adalah A={x/x adalah bilangan bulat non negatif yang kurang dari 6} adalah himpunan yang memuat elemen 0,1,2,3,4,5”. dan dibaca “A adalah himpunan semua x dimana x adalah bilangan bulat non negatif yang kurang dari 6”. Sekarang pethatikan himpunan C=(2,3} dan D={2,3,5) dimana setiap elemen C juga di dalam D. Ketika elemen-elemen himpunan C juga merupakan elemen himpunan D, dikatakan bahwa C himpunan bagian (subset) D dan dinotasikan dengan C ¢ D. Himpunan dari semua himpunan bagian dari suatu himpunan disebut himpunan kuasa. Himpunan kuasa dati D adalah (@, (2},(3},(5),(2,3}, (2,54,13,5},{2,3,5} }. Pechatikan bahwa himpunan kosong (@) merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan, 11 Relasi Antar Himpunan Relasi yang mungkin terjadi antara dua himpunan adalah: + Berpotongan Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan bila antara himpunan A dan B terdapat elemen yang sama, Saling Lepas Himpunan A dan B dikataken saling lepas jika antara himpunan A dan B tidak terdapat elemen yang sama Sama Dua punan A dan B dikatakan sama bila elemen himpunan A sama dengan elemen himpunan B Ekivalen Dua himpunan A dan B dikatakan ekivalen bila himpunan A dan B mempunyai elemen yang sama banyak, tapi elemen-elemen itu tidak sama 1.2 Operasi Antar Himpunan Irisan dari Dua Himpunan (Intersection) Irisan (interseetion) dati A dan B, dan dinotasikan dengan AUB adalah himpunan yang anggotanya elemen-elemen himpunan A dan B Penyajian dalam notasi matematik adalah sebagai berikut xe AUB exeAdan xeB Gabungan Dua Hi punan (Union) Gabungan (Union) himpunan A dan B, dinotasikan dengan ANB adalah himpunan yang anggotanya elemen anggota A atau B Penyajian dalam notasi matematik adalah sebagai berikut xeANBoxeAatau xeB Selisih Dua Himpunan Selisih dua himpunan A dan B dinotasikan dengan A-B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A tapi bukan merupakan anggota himpunan B Penyajian dalam notasi matematika adalah sebagai berikut xeA-BeoxeAdanx ¢B Komplemen Komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai himpunan sefain himpunan A tapi masih datam semesta pembicaraan. Komplemen A ditulis A®, Penyajian dalam notasi matematika adalah sebagai berikut A‘S{xlxeA, xeS} Soal-soal latihan 1. Jika D = {04,7} kita katakan 7 D dan {7}c D, tetapi bukanlah 7¢ D Tentukan mana yang benar diantara pernyataan berikut: a4eDcg¢eD f£ 06D bh 4ef4} b4cDdgcD g0cD ides 2, Misalkan himpunan semesta S ={x |x bilangan ganjil positif} tentukan AS bila a A={l) a Ag bo A= (13,5,7) a A=S 3. Misalkan A = {1,2,3}, B= (2,4,6}, C= {34,5} tentukanlah: aAUBbAUC «CUD dAUBUC eA ABUC LAAQBBAAC hCND iLAUBAC jAQBUC 4, Diketahui $ = {0,1,2,5,...,8,9}, A= (0,1,2,4,8}, B= (0,3,5,7} tentukanlab: a. (S-A)n(S-B) b. (S~A)UG-B) © Au(S-A) d. AA(S-A) 5. Tentukanlah syarat agar operasi antar himpunan A dan B ini dipenuhi a, AMB=6 b. ANB=U ce. AUBSU 4. AUB=6 e ANB=A f£AUBSA g ANg=6 h, AnU=A i, AUUSU j. AUU=A k AUg=U L Ave=e dimana U himpunan semesta. 6. Buktikanlah a. (AMB)AB = b. [ec venaf =PAQe & (AMB)U(ANBS) =A 7. Dalam swatu survey pemakaian sabun cuci pada 1,000 rumah tangga diperoleh data sebagai berikut : 550 rumah tangga memakai sabun detergen A 480 rumah tangga memakai sabun cuei cap B 600 rumah tangga memakai sabun detergen C 250 rumah tangga memakai sabun detergen A dan sabun cuci cap B 380 rumah tangga memakai sabun detergen C dan sabun detergen A 110 rumah tangga memakai sabun detergen C dan sabun cuci cap B Berapa rumah yang memakai ketiga macam sabun tersebut (A,B,C) 8. Dalam pertemuan 60 orang mahasiswa suatu universitas disediakan minuman merk A dan B, setelah diadakan pencatatan ternyeta 30 orang minum A, 25 orang minum B 15 orang minum A dan B Buatlah diagram Venn dan hitunglah: a. Berapa orang yang tidak minum apa-apa b. Berapa orang yang minum A saja ©. Berapa orang yang minum B saja 9. Dari hasil wawancara di suatu daerah duiperoleh data mengenai prosentase pembaca majalah X,Y,Z sebagai berikut: 50% membaca majalah X 50% membaca majalah Y 70% membaca majalah Z 40% membaca majalah X dan Z 30% membaca majalah Y dan Z 20% membaca majalah X dan Y 10% membaca majalah ketiga-tiganya Pertanyaan: a, Berapa persen yang membaca tepat dua majalah b. Berapa persen yang tidak membaca salah satupun dari ketiga majalah tersebut, TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah_menyelesaikan mata Kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa ‘mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik tama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Seielah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 4), mahasiswa akan dapat menjelaskan sistem bilangan real dan aksioma-aksioma di dalamnya, serta menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan biasa maupun pertidaksamaan dalam harga mutlak. 2. SISTEM BILANGAN REAL 2.1 Sistem Bilangan Real Sistem bilangan real R adalah himpunan bilengan real yong disertai dengen operasi penjumlahan dan perkalian, sehingga memenuhi aksioma tertentu. Terdapat tiga aksioma dalam sistem bilangan real, yaitu: a. Aksioma Lapangan b. Aksioma Urutan, ¢. Aksioma Kelengkapan, a. Aksioma Lapangan Operasi penjumlahan dan perkalian yang berlaku pada R memenuhi aksioma *Jika a, b © R, maka atb ¢ R dan ab 6 R (Tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian). tJika abe R, maka atb=b+a dan al a (Komutatif terhadap penjumlahan dan perkalian) *Jika a, b, ¢ & R maka (@tb)+c=a+(btc) dan (abje=a(be) (asosiatif terhadap penjumlahan dan perkalian) * Terdapat 0 dan | yang merupakan ¢ R, schingga atO=a dan a.1=a untuk setiap a ¢ R + Jika a ¢ R terdapat -a ¢ R sehingga av(-a) =0 (Terdapat unsur invers terhadap penjumlahan) *Jika a ¢ R dan a0, terdapat ae R sehingga a a"=1 (Terdapat unsur invers techadap perkalian) * Jika a,b,c e R, maka a(b+e) =ab+ac (Distributif) Teorema 2.1 + Jika a=b maka ato=b+e dan ab=ac * Jika ab=ac, a#0 maka b=e + a(b-c)=ab-ac *-(-a)=a dan untuk a0, (a'y") ,a(-b)=a(b)=-ab, (-2)(-b)=ab. *Jika ab=0 maka a=0 atau b=0 . Komponen Bilangan Real Berikut ini disajikan himpunan-himpunan penting dari bilangan +Himpunan bilangan asli: {1,2,3,...} digunaken untuk menghitung banyaknya .2.3,..0} *Himpunan bilangan prima: {2,3,5,7,...} yaitu himpunan bilangan yang hanya obyek suatu himpunan, Dinotasikan dengan N mempunyai dua faktor, yaitu [ dan dirinya sendivi *Himpunan bitangan komposit: (4,6,8,9,...} yaitu himpunan bilangan asli yang ‘mempunyai lebih dari dua faktor. impunan bilangan cacah: {0,1,2,3,...} yaitu himpunan bilangan asli beserta angka nol. + Himpunan bilangan bulat: Z= 1,0,1,2,...}+ Himpunan bilangan cacah disebut juga dengan himpunan bilangan bulat non negatif. impunan bilangan genap: {... 0,2,4,...} yaitu himpunan bilangan bulat kelipatan dua + Himpunan bilangan ganjil: {...,-3,-1,1,3,...} yaitu himpunan bilangan bulat bukan kelipatan dua, * Himpunan bilangan rasional: ={x/x=—, a dan b adalah bilangan bulat dengan b b#0} Jika a habis dibagi b maka disebut bilangan bulat dan bila a tidak habis dibagi b disebut bilangan pecahan, Bilangan rasional selalu mempunyai bentuk desimal_ yang berulang (repeating) atau bentuk desimal yang berakhir (lerminating). + Himpunan bilangan irasional, yaitu himpunan bilangen yang anggotanya bukan bilangan rasional, bukan hasil bagi antara bilangan bulat dan bilangan asl. * ¥2_ yang merupakan panjang sisi miring dari segitiga siku-siku dengan sisi siku- sikunya masing-masing 1, dan x yang merupakan perbandingan dati keliling Jingkaran dan panjang diameternya adalah contoh bilangan irasional *Himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional bergabung ‘membentuk himpunan bilangan real R. Himpunan bilangan real dan komponen-komponennya dapat juge disajikan dengan diagram berikut Keterangan R: bilangan asli Q bilangan rasional Z; bilangan bulat N: bilangan asli © Aksioma Urutan Berdasarkan aksioma ini bilangan real dapat diurutkan dari kecil ke besar. Aksioma ini juga merupakan dasar untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan, Pada R terdapat himpunan bagian yang disebut bilangan positif, yang memenuhi aksioma: ¢ Jika a € R, maka a=0, atau a positif atau a positif + Jumlah dan hasil kali dua bilangan positif adalah bilangan positif. Definisi 2.1 Ikan a dan b bilangan real * Bilangan a dikatakan lebih besar dari b ditulis ab * Bilangan a dikatakan lebih kecil dari b ditulis acb + axb jika ach atau a=b, dan ab jiak a>b atau + Pemyataan yang dihubungkan dengan >,<,2,<, disebut pertidaksamaan. * Bilangan real a dikatakan negatif jika ~a positif, Teorema 2.2 Misalkan a,b,c dan d bilangan real, maka: a aateate0=> a0 ac> be Oact a Selain bilangan nol, positif dan negatif terdapat juga bentuk aker, yaitu bilangen yang berbentuk 4/* , n=1,2,3,... yang hasilnya bukan bilangan rasional Bilangan berbentuk akar didefinisikan sebagai berikut Definisi 2.2 * Akar kuadrat dari bilangan positif a (va ) didefinisikan sebagai bilangan positif x yang memenuhi + Ya dengan n genap positif didefinisikan sebagai bilangan positif x yang memenuhi x"=a * Akar kubik dari bilangan positif a (fa) didefinisikan sebagai bilangan real x yang memenuhi x°=a + ¥a dengan n ganjil positif didefinisikan sebagai bilangan real x yang memenuhi x"=a Contoh + V9 bukan merupakan bentuk akar karena hasil V9 adalah bilangan rasional dan menurut definisi J9=3 + Sesuai definisi 9/=125 = -S, karena -5 adalah bilangan real yang memenuhi (5125 d. Aksioma Kelengkapan Aksioma ini menyatakan bahwa, setiap himpunan bagian tak kosong R yang terbatas di atas sclalu mempunyai batas atas terkecil , dan setiap himpunan bagian tak kosong R yang terbatas di bawah selalu mempunyai batas atas terbesar. Defin + Himpunan tidak kosong Sc, diketakan terbatas di atas, bila terdapat bilangan real b sehingga x (ble {xe /acxsb} Eee (aby xe (xb) <— +. [a,b)= {xe /asx2 maka x?>4 ¢, Jika x*<4maka x<2 f, Jika x*>4maka x>2 g. Jika -2, ¢, atau >). Solusi dati suatu pertidaksamaan adalah suatu interval dalam x. Langkah penyelesaian suatu pertidaksamaan.. 1. Ubah bentuk pertidaksamaan semula menjadi at <0 x 2. Uraikan P(x) dan Q(x) menjadi faktor-faktor linearnya 3. Tentukan tanda pertidaksamaan pada garis bilangan 4. Tentukan solusinya dalam bentuk interval Contoh ‘Tentukan solusi pertidaksamean berikcut: a, 2sx7x<6 6. c. 2.3 Nilai Mutlak x, x20 Nilai mutlak x, ditulis x, x<0 | didefinisikan dengan |x| { Interpretasi yang lain terhadap |x| adalah o |x|=maksimum{-x,x} vat jarak antara titik x dan 0 jarak antara titik x dan ¢ Sift Nilai Mutlak Untuk setigp bilangan real x berlaku i, x[s0c>x=0 ii, |xl20 Jika a>0, maka a f[sa@-asxsac 25,2 b. |xlzacox2aatuxs-acx? 2a iv. Ketaksamaan segitiga a. [xt yf sia] +[y] b. [x-yls[x]+[yf 4. Je|-hyl]s}x-y| vy. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku a. ixyl= IX y| bl Contoh Selesaiakan setiap soal berikut Menurut definisi tuliskan bentuk berikut tanpa notasi harge mutlak a. Bx +2} b. Yx}+x-1] ce. [x —i]+x] 2, Vx? 4x44 =2-x 2.4 Pertidaksamaan Dalam Nilai Mutlak Penyelesaian pertidaksamaan dalam harga mutlak adalah dengan menggunakan definisi harga mutlak, mengubah pertidaksamaan, sedemikian sehingga notasi harga ‘mutlak tidak ada lagi dalam pertidaksamaan tersebut, Misalkan untuk menentukan solusi dari [3x —2|>1, | $2 dapat digunakan sifat hharga mutiak iii (a) atau iti (b). 24 Jika diketahui soal 2}x|+|x~I]<2 (pertidaksamaan yang memuat lebih dari satu harga ‘mutlak), maka solusinya dapat dicari dengan menggunakan definisi harga mutlak, dan menerapkannya pada garis bilangan. Contoh Tentukan solusi dari pertidaksamaan berikut 1. xfx]s|x-2] 25 TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya Khusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 7) mahasiswa akan dapat ‘menjelaskan perbedaan sistem koordinat kartesius dan koordinat kutub, serta menjelaskan definisi fungsi dan mengetahui jenis-jenis fungsi 26 3. SISTEM KOORDINAT DAN FUNG! 3.1 Sistem Koordinat Kartesius Sembarang titik pada bidang diukur terhadap dua garis lurus yang saling tegak lurus yang keduanya beririsan di satu titik 0 (Gambar 3.1). Kedua gatis lurus ini disebut sumbur Koordinat. Garis mendatar disebut sumbu horisontal (sumbw x) dan setiap titik yang ada padanya dinotasikan dengan x, dimana semakin ke kanan semakin bertambah besar. Garis tegak disebut sumbu yertikel (sumbu y) dan setiap titik yang ada padanya dinotasikan dengan , dimena semakin ke alas semakin besar. Titik dimana x dan y keduanya 0 disebut titk asal dan dinotasikan dengan O. Jika P adalah sembarang titik pada bidang, maka melalui titik P dapat dibuat garis yang tegal lurus dengan sumbu Koordinat, Misalkan garis memotong sumbu x di titik a, dan memotong sumbu y di titik b, maka a disebut koordinat x dan y disebut koordinat y Pasangan (a,b) disebut pasangan Koordinat, Koordinat x di setiap titik pada sumbu y selalu 0, demikian juga koordinat y di setiap titik pada sumbu x selalu 0. Koordinat titik asal adalah (0,0). 6 Titik asal membagi sumbu x menjadi sumbu y positif : ; sumbu x positif di sist kanan dan sumbu x Meee kuadran 1 negatif di sisi kiri, Titik tersebut juga tite sat PP membagi sumbu y menjadi sumbu y positif sumba x ie 2 ———+ di sebelah atas dan sumbu y negatif di ft sebelah bawah, Sumbu koordinat membagi bidang menjadi empat bagian yang disebut teuadran IL 4 kuadranlV kuadran yang arahnya berlawanan dengan ee arah jarum jam. a. Jarak antara dua titik pada bidang Misalkan diketahui P(x1,y1) dan Q(x2,y2), maka jarak anata P dan Q adalah d= [PQ)= yox2 -x 7 Contoh Jarak antara A(2,4) dan B(-1,6), maka AB) = ¥/(-1-2)? +(6-4)? = 944 = 13 b. Garis Lurus Bentule umum persamaan garis lurus ax + by +¢=0, dengan a dan b tidak semuanya nol. Dari bentuk umum ini + bila garis sejajar sumbu y, persamaannya x=a + bila garis sejajar sumbu x, persamaannya y=b + bila garis tidak sejajar salah satu sumbu, persamaannya y=mxte. + bila garis melalui (0,0), persamaannya ax+by=0 + bila garis melalui (x,,y,) dan bergradien m, persamaannya y-yi=m(x-x;) yoy x= x Yory Xa) + bila garis melalui (x,y) dan (x, 2), persamaannya Misalken terdapat dua garis k: ax+by+e=0 dan gatis I: px--ay-+r=0, maka 4 Kedan | sejajar (Ki), jika =" © can berimpit (k=), jika 2 =2 = Par P ce r # dan { berpotongan, jika dan berpotongan tegal lurus, ka © pq Pp Persamaan umum garis {urus adalah axtby* atau td, dengen_m = e : - Besaran m disebut gradien garis yang menyatakan tangen sudut antara garis dengan sumbu x positf. c. Jarak titik ke garis. Jarak dari ttik A(%o,yo) ke garis dengan persamaan k: ex+by+e=0, adalah d. Grafik Grafik dari sebuah persamaan atau pertidaksamaan yang memuat peubah x dan y adalah himpunan semua titik P(x,y) yang koordinatnya memenuhi persamaan atau pertidaksama- 28 an itu, Gambar 3.2a merupakan grafik kelili fngkaran, dimana setiap titiknya memenuhi persamaan lingkaran x+y"=1, sedangkan gambar 3.2b menyatakan grafik luas lingkaran, dimana setiap titiknya memenuhi persamaan x? +y"<1 Gambar 2a ——Gambar 2b atihan |. Tentukan persamaan garis yang gradiennya -1/3 dan melalui titik potong gavis y=x dan garis y=6-2x. 2. Tentukan persamaan garis yang membuat sudut °/ dengan sumbu x positif dan berjarak 2 satuan dari titik (0,0) Bila diketahui titik A(I,2), BG,-4), C(-2,0), tentuken a. persamaan garis g melalui A dan sejajar BC b. persamaan garis melalui titik tengah AB dan tegak lurus g c. jarak dari A ke garis BC 4. luas segitiga ABC 4, Gambarkan grafik a y-IlSxSy+l &. y=[I-bf ‘ qd 29 3.2 Sistem Koordinat Kutub Dalam mendefinisikan koordinat pola, pertama ditetapkan terlebih dulu titik asal © yang disebut pole, dan sinar awal dari O. PC8) pa Gambar 3 Setiap ttik P dalam koordinat polar ditulis, P(8). dimana r menyatakan jarak berarah dari O ke P, dan 8 menyatakan sudut berarah dari sinar awal ke sinar OP, yang, arah positifnya, berlawanan arah dengan arah jarum jam Seperti halnya pada trigonometri, sudut yang menyatakan posisi suatu titik tidaklah tunggal, Perhatikan contoh berikut P,P -110/6) Gambar 4 Misalkan titik P yang berjarak 2 satuan dari O dengan posisi sinar @=1/6 dan ditulis P(2, n/6), dapat juga ditulis P(2,-11n/6). Posisi sinar 1/6 dan -1 'x/6 sama saja, bedanya kalau -1 17/6 diukur dari @=0 dengan arah seatah jarum jam, jadi bertanda negatif. (Gambar 3.4) Meskipun r menyatakan suatu jarak, namun jarak tersebut adalah jarak yang berarah, sehingga r bisa saja negatif, bila arah sinamya berlawanan (berbeda 180°), denga arah mula-mula, PQ, 7x16)=1 Gambar 5 Pethatikan Gambar 3.5. Misalkan kita akan menggambar titik P dengan koordinat (2,716), maka itu dapat juga digambar dengan cara sbb: karena 1/6 berbeda radian dengan 7/6, maka jarak berarahnya berubah menjadi -2. Jaci titik P dapat juga digambar dengan dengan koordinat (-2,716). 30 Dapat pula, koordinat polar disajikan dalam bentuk r=a saja atau 6=6p saja, . Persamaan "=a menyatakan menyatakan suatu lingkaran dengan jari-jari [al Sedangkan 0=8) menyatakan suatu garis melalui O yang berarah Gy dengan panjang dari ~2 sampai dengan «0, Contoh |. Jelaskan apa artinya pernyataan ini dan gambarkan grafiknya a.ret dan r=1 b, O=n/6, 0=72/6, 0=-Sn/6 2. Gambarkan grafiknya ketidaksamaan berikut a.1Sts2 dan O<0I 1 Tanda dari [Tanda dar’ | Tanda dat | Kesimmputan x3. xl (e3)(x-l), cea 7 + Bena “exe! = = = ‘salah 231 + + a Bena Jadi D=QUxS-3 AXE], xe } atau DeCo,3}n[1.@) Untuk xs-3 maupun x21, nial (x)20. Jadi Rr=[0,c0) b, Menurut definisi fingsi rasional, fungsi penyebut tidak boleh nol, sehingga Vn? =9 20. x? -9 #0 (x-3K+3) 40x #3danx #3 Selain itu, bilangan dalam akar kuadeat harus posit, sehingga 3,3}=(-20,-3)(3,00). Karena untuk setiap x dalam Ds, nilai fx) selalu ada, maka R= dipenuhi oleh {x/x<-3 atau x>3} Jadi Dy= Soal 1. Manakah dari keempat grafik berikut yang merupakan fungsi? b. y y 5 = Sy 39 ay 2. Tentukan domain dan range dari fungsi-fungsi berikut a. e h(t) =|2t+3] i hM=yarn™ i. f g@y=Van2? U ee & g2)= va- ho g@= Jenis Fungsi dan Grafiknya Fungsi Aljabar Fungsi aljabar adalah fungsi yeng diperoleh dari sejumlah bethingga operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalisn, pembagian, pemengkatan, dan penarikan akar) tethadap fungsi y=k, k=konstan dan fungsi y=x. x Fungsi f(x) = » (xX) =Vx +2, h(x) =2x? -3x-+1 adalah beberapa contoh fungsi aljabar. Fungsi-fungsi yang termasuk fungsi aljabar adalah: a, Fungsi Polinomial Fungsi f disebut fungsi polinomial derajat n, jika berbentuk F(x) = a,x" 2a, uxP a,x Hay 40 dengan n adalah bilangan bulat tak negatif, ap, a),..., a,¢ dan aye0 Contoh Fungsi finear berbentuk A(x)Faxtb, grafiknya berupa garis lurus. Memotong sumbu x di sat titik -b/a,0), memotong sumbu y di ttik (0b). Mempunyai kemiringan sebesar a Fungsi kuadrat berbentuk flx)=ax"+bxto dengan graftk berupa parabola, memotong smu x di dua ik + Jka @>0, parabola menghadap ke tas, mmempunyai ttt balk minimum. Jika <0, parabola menghadap ke bawah, mempunyai tik bali maksiowum ~ D=b'-4ee disebut diskriminan Jika D>, parabola memotong sumbu x di 3 : dua ttk yang berbeda Jike D<0, parabola tidak memotong sumbu x Jika D=0, parabola memotong sumbu x di salu tit ~ Koordinatttk bali maxima (-b/2a, D-4a) Gambar 18 Fungsi kubik berbentuk f(x)=ax"+bx"tox-, Gambar 186 b. Fungsi Pangkat Fungsi pangkat berbentuk f(x)=; *, dengan a konstanta i. Bila a=n, n bilangan asli Bentuk grafik {()=x", bergantung pada n, apakah genap atau ganjil. Untuk n genap, grafik f(x)=x" serupa dengan grafik f{x)=x*, Untuk n ganjil, grafike (x)=x" lebih mendatar serupa dengan grafik {(x)=x°. Semakin besar n, bentuk grafil mendekati sumbu x, dan semakin curam bile [x21 41 fe Foot Gambar 19 28 T ii, Bila a=I/n, n bilangan asli Fungsi f(x)=x'", n bilangan asli adalah fungsi akar. Analog dengan {(x)=x", n bilangan asli, fungsi f(x)=x!" "untuk n genap grafiknya serupa dengan f(x) =Y%x dengan domain (0,90) dan range juga (0,0). Untuk n ganjil grafiknya serupa dengan f(x) = Vx dengan domain (-co,«0) dan range juga (--9,00) (ingat bahwa setiap bilangan real mempunyai akar kubik) iii. Bila « Grafik f()=1/x berbentuk hiperbola dengan sumbu x dan y sebagai asimtot -40| — Gambar 19¢ c. Fungsi Rasional POX) Fngs essional berbentuk (3) = 9 «dengan P dan Q keduanyapotinom * Domain fungsi rasional adalah xe yang memenuhi Q(x) Contoh + Domain fungsi f(x) xn adalah xe yang memenuhi penyebut g(x)=x?-4#0, Sehingga domainnya adalah De -(-2,2), dan ‘geris merupakan asimtot tegak 2 dan x=2 Gambar 20 2, Pungsi Transenden Yaitu fungsi yang bukan fungsi aljabar Contoh fungsi transenden: f(x) =cosx, h(x) =e* tanx, g(x) =2* Fungsi transenden meliputi: a. Fungsi Trigonometri Untuk sudut lancip c., enam fungsi trigonometri berikut didefinisikan sebagai hasil bagi panjang sisi dari segitiga siku-siku, sebagai berikut, Posy) Gambar 2la o Gamber 216 nggi tinggi sisi mirin sin a, = nes _ ano. = Mee “same sisi miring alas alas i miring alas toe ase esc = SSNS cota = sisi miring, tingai tinggi Definisi ini tidak berlaku untuk sudut tumpul dan negatif, sehingga untuk sudut umum o: dalam posisi baku, dimisalkan P(x,y) adalah sembarang titik pada sisi akhir dari o: dan r adalah jarak [OP]. 3-2-1 12 3 ~é6Ca Gambar 22a f(x)=sin x Gambar 22b x}=cos x Gambar 22¢ f(x}=tan x Gaunbar 224 Mx}=ese x Gambar 226 fx)=sec x Gambar 22f fx)=c0t x Identitas trigonometri 2 sin(x +y) =sin xcos y +sin ycosx sin(x —y) = sin xeos y ~sin y cos x cos(x +y) = cos xcosy—sinxsin y sin(x + y)=sin x cosy +sin ycosx sin? a+ cos? = 2 I+tan2 a= sec? I+c0t? a = esc? @ tan x +tany tan(x +y) pee te Hg ~ tan xtan y ©0520 = cos? a.- sin? a tan x - tany Feta tan(x —y) = exo any i¥tanxtany cet sin 2a =2sinacosa b. Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial mempunyai bentuk umum f(x) adalah konstanta positif, Contoh » dengan bilangan dasar a 4 Grafik fumgsi eksponensial tidak pernah memotong sumbu x (sumbu x sebagai asimtot datar), dan memotong sumbu y di titik (0,1). Semakin besar bilangan dasamya, grafiknya semakin mendekati sumbu y. Gambar 3.22 e adalah bilangan alam, nilainya =2,71828 ¢. Pungsi Logaritma Jika a>0 dan a#1, maka fungsi eksponensial f(x)=a* merupakan fungsi satu satu. Fungsi inversnya disebut fungsi logaritma dengan bilangan pokok (dasar) a dan ditulis dengan f(x)=log.x. (Mengenai fungsi invers akan dibahas kemudian) Jadi log, x= y 9 a =x fx)rlogex Perhatikan grafik Fungsi logaritma berikut ini, Fungsi (x)= log, x, selalu memotong sumbu x di titik (1,0) dan mempunyai Aox)log, fe, asimtot tegak sumbu y. Semakin besar H)Flogiox bilangn pokoknya, grafik fungsinya Gambar 3.23, semakin mendekati sumbu x 3. Fungsi hiperbolik Kombinasi tertentu dati fungsi eksponensial e* dan e® sering muncul dalam matematika maupun terapannya sehingga perlu diberi nama khusus. Dalam banyak hhal fungsi tersebut mirip dengan fungsi trigonometri dan mempunyai hubungan dengan hiperbola, seperti halnya fungsi trigonometri dengan lingkaran. Sehingga fungsi ini disebut fungsi hiperbolik Jika t bilangan real, maka titik P(cos t, sin t)terletak pada lingakaran satuan sebab cos"t+sin’t=1. Di sini t menyatakan ukuran radian dari sudut AOB. Analog dengan itu, bila t bilangan real sembarang, maka titik P(cosh t, sinh 1) terletak pada bagian kanan dari hiperbola x-y*=1 sebab cosh*t-sinh*t=1. Dalam hal init tidak menyatakan ukuran sudut, melainkan Iuas dua kali daerah sektor hiperbolik yang 45 halnya dalam kasus trigonometri, t menyatakan dua kali luas sektor diarsir, sepe lingkaran yang diarsir. Definisi fungsi hiperbolik sech x= coshx, coshx _ eX +e coth x = = sinh x }—y=sinb x Gambar 23a Gambar 23b Gambar 23¢ Identitas fungsi_hiperbolik mempunyai_kesamaan dengan identitas _fungsi trigonometti, yaitu inh x cosh y+sinh y cosh x sinh (-x)=-sinh x sinh(xtyy cosh (-x)=cosh x eosh(x++y)=cosh x cosh y+sinh y cosh x sinh 2x cosh 2x=cosh? x + sin sinh x cosh x Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil x) untuk setiap x dalam daerah asal, dan Fungsi fdikatakan fungsi genap jika f-x fungsi fdikatakan fungsi ganjil ja f{-x)=-f(x) untuk setiap x dalam daerah esal. Grafik fungsi genap simetris terhadap sumbu y, dan grafik fungsi ganjil simetris, teshadap titik asal (0,0). Contoh Tentukan apakah 46 a. fixextx b. flx)=ls} ©. f(a)=xteos x merupakan fungsi genap atau fungsi ganjil Penyelesaian = Hx) +(x) © f(x) =-x3 =x a. F(X) =XF +x Fx f(-x)=-(x3 +x) Cx) =-f(x) Menurut definisi x)=x"4x fangsiganjil, dan teclibat dari grafik fungsinya yang simetris terhadap 0.0) Gambar 3.24a b.Menurut definisi nilai muta: Ix]=x,x>0 syn) Box,x<0 Sehingga : f(x) =x @ Fx) = = Fx) =| Ix} =F() = 7 3 Menurat definist f(x)=)x| fungsi genap, dan terlihat dari grafil fungsinya yang simetrs terhacap sb y ©. (8) = x 008K © f(-x) =x +003(-x) 9 f(x) =-x +cosx 9 FCx) #100) # F(x) Menurut definisi fix}=xtcosx bukan fungsi genap maupun fungsi ganjil, dan terlihat dari grafik fungsinya lidak simetristethadap tik (0,0) maupun sb y Gambar 3.246 Ax}exrcos x . Fungsi Eksplisit dan Fungsi Implisit Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan y=f(x) yang memasangkan setiap unsur di daerah asalnya dengan tepat satu unsur di daerah nilainya Contoh: y=\(a-x?) 47 Jika F(%,y}=0 adalah fungsi dengan peubah x dan y, maka pada aturan F(x,y)=0, tetkandung pengertian y sebagai fungsi dari x, tetapi tidak dapat secara eksplisit dinyatakan y sebagai fungsi dari x atau x sebagai fungsi dari y. Fungsi yang demikian dinamakan fungsi implisit. Contoh Pada fungs! x°+3xy3-2y°.- kita tidak dapat menyatakan y eksplisit terhadap x 6. Fungi Parameter Dari persamaan lingkaran x , kita hanya dapat mengetahui bahwa lingkaran tersebut berpusat di (0,0) dan berjari-jari c. Tetapi kita tidak tahu bagaimana arah yang dijalani lengkungannya sehingga dapat membentuik lingkaran, dimana titik awal dan titik akhir pergerakan lengkungannya, Jika P(x,y) adalah sembarang titik pada lingkaran dengan jari-jari e, dan @ adalah sudut antara garis OP dan sumbu x positif, maka x =ccos@ g?2S0S2m merupakan fungsi parameter dengan parameter O yang y=esin| ‘memuat informasi mengenai arah pergerakan titik (¢.0) yang bergerak berputar satu kali dan kembali ke titik (¢,0) 7. Fungsi yang Terdefinisi Sepotong-sepotong (Piecewise Function) Yaitu fungsi yang domainnya dibagi dalam beberapa interval, dan untuk tiap interval definisi fimgsinya berbeda, Contoh F(x) I-x?,x<1 4x+3,x>1 Gambar 3.25 8. Fungsi Periodik 48 Fungsi f dikatakan periodik dengan periode p, jika terdapat p20, sedemikian sehingga foctp)=flx) untuk setiap x dalam dacrah asal f. Contoh a. Fungsi f(x}=sin x, adalah fungsi periodik dengan periode 2x, karena A(x 2n}sin(x+2n)=sinx. cos2 + sin 2n.cosx = sin x 2 b. Karena sin? 4c082x, cos? x + Yecos2x dan periode dari cos 2x adalah x, maka periode dari sin’x dan cos*x juga x sin x, xe [-37,371] b. f(x) sin? x, xef-3n,3z1] Gambar 3.262 Gambar 3.246 ‘Tampak bahwa bukit dan lembah gralik f(x)=sin x dan f{x)=sin?x, berulang setiap 2m 9, Fungsi Bilangan Bulat Terbesar Jika x adalah bilangan real, maka terdapat tak hingga banyaknya bilangan bulat yang, lebih kecil atau sama dengan x. Di antara semua bilangan bulat tersebut, tentunya ada yang terbesar. Fungsi bilangan bulat terbesar dinotasikan dengan [x] atau [x J, dan nensx2 1 xs-l i f)=43K4+2 0 x 0 an 3) fies, Tentukan: a. (Feg)x b. (Egyx &. (fg)x Penyelesaian 1, Menurut definisi a. (f+g)x = f(x) +e(x) = vx 42 4+VxK-3 b. (f-g)x = f(x)- g(x) = Vx +2 -Sx-3 ce. (f.g)x =f(x).g(x) = Vx 424/x—3 = yx? —x—-6 d. (f/g)x = f(x)/ g(x) = VK 42/ve—3, Ve-3 40 Domain untuk f(x) adalah [-2,<0), domain untuk g(X) adalah (3,00), sehingga clomain untuk a sampai ¢ adalah [3,:0), sedangkan domain untuk d adalah (3,00), hal ini dikarenakan x-30. v Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyamakan domain antara f dan g, menjadi x<0, O1 a 0 4x<2 Lx22 Tentukan a. f{x)+g(x) dan domainnya b.f(s)-9(x) dan domainnya cc. f(x)g(x) dan domainnya Jika fdan g keduanya fungsi genap, apakah fg dan fg juga fungsi genap? Jika Fdan g keduanya fungsi ganjil, apakah Fry dan fg juga fungsi ganjil? Diketahui fungsi f dengan domain bilangan real, Bila g(x)=fOx)H(-x), tunjukkan bahwa g(x) adalah fungsi genap. 4d. Komposisi Fungsi Terdapat cara lain untuk mengkombinasikan dua fungsi (selain operasi fungsi yang sudah dibahas) untuk mendapatkan fungsi yang baru, Sebagai contoh, misalkan 2 =i(u)-utl dan u=g( Karena y adalah fingsi u dan u fungsi t, maka y l=? merupakan fungsi dari t, yaitu y=f(u)=ie() Langkah ini disebut komposisi, arena fungsi baru diperoleh dengan mengkomposisilan dua fungsi yang sudah ada yaitu f'dan g. 34 Secara umum, diketahui dua fungsi sembarang F dan x, dan dimulai dari bilangan t dalam domain g dan mencari nilai g(t). Bila nilai g(0) ini berada dalam domain f, maka dapat dihitung nilai dari f(g(t). Hasilnya adalah fungsi baru k()=f(e(t)) yang diperoleh dengan cara mensubstitusi g ke dalam £. Jadi Rg < Dr = (fog(x) = f(a(x)) Diagram panah untuk fungsi komposisi adalah sebagai berikut Gambar27 Contoh + maka x4 |. Misaikan diketahui f(x x? dan g(x) ea I +L Std fo gyx) = F(g(x)) = —— + [00] HH : fine B(x) xt (xt et 2. Bila diketahui He aan fog =H, maka kita dapat menetapkan g(x) =x +1 + dan Fox Soal 1. Tentukan Pogeh, jika diketahui a FO) = 2. b. gixye Bentuklah fog dan gof bila Peres I-x ,x<[ a 2 oxo 0 OOM el 1-2x,x <1 {x2 b Poe f ESE dan gixyad™ * <0 I+x x2! I-x,x20 Transformasi Fungsi Dengan menerapkan transformasi tertentu pada afik fungsi yang diketahui, kita dapat memperoleh grafik fungsi baru yang berkaitan, Hal ini akan memberikan kemampuan menggambar grafik secara cepat dengan tangan. Pergeseran Tegak dan Mendatar Misalkan c>0, maka untuk memperoleh grafik + yef(x)te, geser grafik y=f{x) ke atas sejauh ¢ satuan + yefloo-c. goser grafik y=f(x) ke atas sejauh c satuan + y=Mx-c), geser gratik x) ke kanan sejauh c satuan + yeflocte), geser grafik y=f{x) ke kiri sejauh ¢ satuan Peregangan dan Pencerminan Tegak dan Mendatar Misalkan o>1, maka untuk memperoleh grafik + y=eflx), regangkan grafik y=f(x) secara tegak dengan faktor ¢ + y=(I/o)f(x), mampatkan grafik y x) secara tegak dengan faktor ¢ + y=fex), mampatkan grafik (x) secara mendatar dengan faktor ¢ + y=flx/e), regangkan grafik y=f(x) secara mendatar dengan faktor ¢ + y=f(x), corminkan grafik y=f(x) terhadap sumbu x * y=fl-x), cerminkan grafik y=f{x) terhadap sumbu y Contoh, L.Gunakan transformasi fungsi untuk menggambarkan grafik fungsi f(x) 269)=x741, JEOCI?, ROE OH? 2.Gunakan transformasi fungsi untuk menggambarkan gralik fungsi f{x)=(cos x)/2, a(x)=2 cos x, h(x)=cos x/2, k(x)=cos 2x Penyclesaian 3 Gambar 3.286 Gambar 3.288 Fungsi flx)ex%-1 diperoleh dari grafik dengan menggeser ke bawah sejauh I satuan Fungsi flx)=x°+1 diperoteh dari geafik {x)= dengan menggeser ke atas sejauh | satuan Fl y >» a - T Gambar 3,286 Gambar 3.284 Fungsi flx}=(v-1)* diperoleh dari grafik Alx)ex* dengan menggeser ke kanan sejaul | satan vga mengus Fungsi fx): diperoleh dari grafik x)=x* dengan menggeser ke kiti sejaul | satus 37 6 = FZ 7 . ie eo 7 Gambar 3.28 Gambar 3.28 Grafik yo(eosx)/2 diperoleh dari grafik_y=cosx Grafik y=2cosx diperoteh dari grafik y=cosx dengan dengan memampatkan secarategak dengan fakior 2 meregangkankan seenrategak dengan foktor i UH Grafik y=cos 2x diperoleh dari grafik y=cos x Grafik y=cos (x/2) diperoleh dari grafik y=cos x dengan memampatkan secara mendatar dengan dengan meregangkan seeara mendatar dengan faktor yocosx Gambar 3.28 Gambar 3.28h faktor 2 2 Soal 1. Dengan transformasi gamberkan keempat fungsi berikut: a. y=x"2x-3 b. yar edxt6 c. y=x™4xt6 dd. y=x"+6x-7 2. Dari masing-masing grafik berikut tentukan rumus fungsinya, bila fungsi asalnya 58 e Fungsi Invers Berikut ini diberikan tabel jarak dan waktu perjalanan seorang pengendara sepeda motor Waktu Gam) | Jarak (km) | i Oo 2 90 3 120 4 170 Suatu ketika pengendara berhentt di suatu tempat yang berjarak 120 km dati tempat keberangkatannya, dan ketika ia melihat jam pengendara tersebut telah berjalan selama 3 jam. Artinya pengendara tersebut telah menyatakan jarak sebagai fungsi dari waktu, Fungsi ini disebut sebagai fungsi invers dari f dan ditulis f"'Jika jarak sebagai fungsi waktu dinyatakan dengan S=f(t), maka waktu sebagai fungsi jarak (invers deri ) dinyatakan dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak S km, 59 idak setiap fungsi mempunyai invers, Perhatikan fungsi €: xOx? dari himpunan A ke himpunan B yang disajikan dengan himpunan pasangan berurutan {(-2,4)(- 1,D.0,),2,4).G,9)} Pada contoh pengendata motor, setiap selang | jam, pengendara menempulr jarak yang berbeda, Sementara pada himpunan pasangan terurut, 4 merupakan kuadrat dati -2 dan 2. Ini artinya terdapat x), x2¢A dengan xy#Xp, tapi fxi}#fGr2) Dikatakan bahwa fungsi pada tabel kedua tidak mempunyai invers. Definisi 5.2 Fungsi f disebut fungsi satu-satu jika f tidak pemah mencapai nilai yang sama lebih dari satu kali, yaitu x) + x20 f(x)) # flop) atau F(x) = fxs) O x1 = x2 Uji Garis Horisontal Scbuah fungsi bersifat satu-satu jika dan hanya jika tidak terdapat garis horisontal yang memotong grafik fungsi tersebut lebih dari satu Kali Contoh 1. Misalkan diketahui f( 5, akan ditunjukkan bahwa f(x) fungsi satu satu dengan menggunakan definisi maupun dengan grafis, 2. Apakah f(x)=x? fungsi satu-satu? Penyelesaian 1. Sesuai definisi misalkan diketahui f(x:) dan f{x2) dengan fox.) f(x) FOx) = f(x2) 3x = -5 Bx = xy Karena f{x1) f(z) mengakibatkan x) = x2, maka {(x)=3x-5 merupakan fungsi satu sattt 60 Dari grafik di samping bila ditarik ny 2 a garis horisontal sembareng, maka yo3u garis tersebut akan memotong garis ye3x-5 hanya di satu titi, “19 Gambar 3.29 2. flx)=x? dengan definisi) bukan fungsi satu satu, sebab -2 2, tapi f(-2)=f(2)-4. Tidak sesuai Dari grafik fungsi y=x, jika ditarik garis sembarang yc, ¢>0, pasti akan ‘memotong grafik fungsi di dua titik. (Tidak sesuai dengan ui garis horisontal) Definisi 5.3 Misalkan f fungsi satu-satu dengan daerah asal A dan daerah nilai B, Maka fungsi invers dari f, yaitu f", mempunyai daerah asal B dan daerah nilai A dan didefinisikan dengan f'(y)ex © fOd=y untuk setiap y di B Contoh Jika FU)=4, £(2)=8, f(5)=-1, tentukkan £4), F1(8), FIC L) Penyelesaian Dari definisi f', diperoleh f\(4)=1, f°(8)=2, f"(-1)=5 Langkah-langkah menentukan fungsi invers dari fungsi satu-satu 1. Tuliskan y=f(x) 2. Selesaikan persamaan y=f{x) sehingga x dinyataken dalam y 3. Untuk menyatakan f"' sebagai fungsi dari x, tukarkan x dan y, Persamaan yang \ @®) dihasilkan adalah y= Contoh ‘Tentukan invers dari fungsi y=x’, x20, dan gambarkan grafik y=f(x) dan y=f “(x) dalam sistem koordinat yang sama Penyelesaian 61 Menurut uji garis horisontal, fungsi bukantah fungsi satu-satu. Tapi dengan dibatasinya domain x20, maka fungsi y=? menjadi fungsi satu-satu. Schingga ‘mempunyai invers 2 oxefyottweve Gambar 3.30 Soal Tentukan apakah fungsi berikut satu satu. Jika ya tentukan inversnya, 1. fX)=7x-4 2. flx)ex? 3. foe? 4. fO)=1a7 5. fUE143x7 6. Alx)=Qxt 42 7. 62 TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah menyelesaikan mata Kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemshaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya, Khusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 10), mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep yang tepat tentang limit dan kekontinuan suatu fungsi, serta hubungan limit dan kekontinuan, 62 4, LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI Limit fungsi di suatu titik dan di tak hingga merupakan konsep dasar materi kalkulus Turunan dan integral yang merupakan materi inti kalkulus, dibangun dengan konsep limit. Untuk memahami konsep limit, dibutuhkan pengertian tentang harga mutlale sebagai jarak antara dua titik, dan pertidaksamaan sebagai ukuran kedekatan, 4.4L. Konsep Limit Fungsi Bifa kita mempunyai suatu fungsi yang peubah bebasnya menuju suatu titik tertentu di sumbu x, (artinya jarak antara peubsh bebas dan titik tertentu tersebut semakin lama semakin mengecil tapi tidak harus sama dengan nol), apakah peubah tak bebasnya juga menuju suatu nilai tertentu di sumbu y. Atau, bagaimana perilaku peubah tak bebas jika peubah bebasnya membesar sampai tak hinge? Untuk memahami konsep limit ini, pethatikan contoh berikut: Masalah garis singgung Misalnya diketahui grafik y=f{x), dan akan ditentukan gradien garis singgung di titik P(e, fe). Permasalahannya —adalah~——untuk menentukan kemiringan suatu —garis diperlukan paling sedikit dus titik, Xe Gambar 4.1 Karena yang diketahui hanya titik P(c,{{)), maka untuk pertolongan ditetapkan satu titik, misalnya Q¢x,f(%)), x#c. Kemiringan garis PQ (mpg) ditentukan dengan rumus: £x)- £6) mpg = f= Perhatikanlah dari grafik y=f(x), bahwa jika x semakin dekat ke c, maka tali busur PQ berubah menjadi garis yang menyinggung kurva y=f(x) di titik P, yang disebut garis singgung di titik P, Artinya ketika x semakin dekat ke ¢, gradien tali busur PQ menjadi gradien garis singgung di titik P Bila mpg adalah gradien garis PQ, maka gradien garis singgung di titik P dinotasikan dengan mp, dan dirumuskan dengan 63 Ide Limit Apa attinya bahwa suatu fungsi f mempunyai limit L ketika x mendekati satu titik c? Suatu fungsi f mempunyai limit L ketika x mendekati satu nilai tertentu ¢, ditulis dengan notasi_lim f(x) = L, mempunyai pengertian sebagai berikut: untuk setiap x yang cukup dekat dengan ¢ tapi xe, nilai f(x) dapat dibuat sedekat mungkin dengan L” Pethatikan grafik berikut | 1 3 =tte) yftx) > > 7 * Gha3a x * Gb 4.36 Dari Gambar 4.3a, f terdefinisi dic, Untuk nilai_x yang semakin dekat dengan ¢, nilai f(x) juga semakin dekat dengan L. Bagaimana jika f tidak terdefinisi di ¢?. Dari Gambar 4.3b terlihat, bahwa meskipun f tidak terdefinisi di ¢, nilai f(x) tetap saja semakin dekat dengan L. a, Pendekatan Limit Secara Numerik Contoh Misalkan f(x)=x", dan o=3. Perhitungan secara numerik untuk lim x? menghasilkan x93 tabel sebagai berikut x [=a [age x*2 [x] Dari tabel tampak bahwa, bila x dibuat 2 4 16 4 25] B28 1228 [SS] sedekat mungkin dengan 3, baik sebelum 27 7.29 10.89 3.3 maupun sesudah 3, nilai f(x) semakin 28 7.84 10.24 3.2 2.9 8.41 9.61 31 dekat dengan 9. 2.99 8.9401 9.0601 3.01 2 2.999 | 8.994001 [9.006001] 3.007 Berarti lim x 2.9999 | 8.9994 | 9.0006 [3.000% x Contoh Perhitungan numerik untuk lim dihasilkan tabel sebagai berikut x92 X= 65 [ARE BAD A= ORAZ] x i 3 3 3 15 2.25 6.25 2.5 17 2.89 5.29 23 1.8 3.24 4.84 22 4.9 3.61 4.41 24 1.99 3.9607 4.0401 2.01 1,999 3.996001 4.004001 2.001 1.9999] 3.9996000T 4.00040004 2.0001 Terlihat dari tabel__ lim =4 x32 x-2 Untuk x dekat dengan 2, tapi x#2 kita dapat menyederhanakan * exe? a Sehingga mudah untuk dipahami bahwa untuk x yang semakin dekat dengan 2, f(x) akan dekat dengan 2+2=: b. Pendekatan Limit Secara Grafik Beberapa contoh berikut ini akan menggunakan grafik untuk menemukan limit suatu fungsi. Contoh 3x +1, a Gambarkan grafik fungsi foo" nes , dan gunakan grafik itu untuk 30, x22 meneati_lim £(x) x92 Penyelesaian Dari grafik untuk x mendekati 2, nilai f(x) mendekati 7. Pada kenyataannya, secara numerik, dengan memilih x sedekat mungkin dengan 2, nilai f(x) juga akan sedekat mungkin dengan 7. Terlihat — bahwa 2) lim f(x) =7 x32 tapi Gambar Dari contoh dan pemahaman limit di atas, dapat disimpullan prinsip penting tentang limit, yaitu 66 Limit L dari suatu fungsi y=f(x) ketika x mendekati suatu titik ¢ tidak bergantung pada nilai f dic, Contoh Gunakan garfik untuk menemukan nilai, bila £(x) = fi pee 1, x>0 Penyelesaian Dari grafik ketika x mendekati 0 dan negatif nilai f sama dengan -1, sedangkan Ketika x mendekati 0 dan positif nilai £ sama dengan 1. Karena untuk x mendekati 0 dihasilkan dua nilai f yang amber 45 berbeda, maka tim £() tidak ada, Tiga contoh grafik fungsi berikut, mungkin dapat lebih membantu pemahaman tentang limit Gb 4.6a Gb 4.6b Gambar lim f(x) = F(a) lim fG0)=L # fay lim f(x) = Ly tapi fay tak terdefinisi Contoh Dengan menggunakan grafik tunjukkan, bahwa: a. lim k =k, dengan k sembarang bilangan real xe b. limx=c xe 67 Penyelesaian Gambar Gambar Fungsi f(x)=k adalah fungsi konstan, dengan | Grafik fungsi fx)=x berupa garis lurus yang srafiknya berupa garis mendatar. Untuk setiap | membentuk sudut 45 derajat dengan sumbu x. Uitik © sembarang, bila x dekat dengan c, nilai f | Untuk titik © sembarang, bila x mendekati c, sama dengan k, sebingga im k =k nilai juga sama dengan c, sehingga xe lim x =¢ xe 4.2. Sifat-sifat Limit Fungsi Andaikan k suatu konstanta serta limit lim £(x) dan lim g(x) ada, maka xa xoa 1. Limit Jumlah im » (F(X) + 808)) = fia £(x)+ lim g(x) xa 2. Limit Selisih lim (F(x) - g(x)) = im F(x) = lim g(x) xa Sa xa 3. Untuk setiap bilangan real k, lim (kf(x))=k lim f(x) xa xa 4, Limit Pembagian tim 2) = oa a 8gG0) lim ge? xoa8*° oa 5. Limit dari [£60)]" n Jikan adalah bilangan bulat positif : lim (f(x))" -( lim. £09} xoa xa 6. Limit dari FOO Jika n22 dan n bilangan bulat: lim F(x) = Y= effin £0) Tim #0) xa xa 68 7. Untuk setiap fungsi polinomial P(x) = a,x" +a,_)x"~ lim P(x) = P(@) xoa 8. Teorema Apit Jika £(x)Se(%)Sh() untuk setiap x dalam interval buka yang memuat ¢ (kecuali mungkin di c sendiri), dan_lim £(x)= lim h(x)=L maka lim g(x) =L xa xoa xoa Contoh Dengan menggunakan sifat-sifat limit, tentukan nilai 2 a. lim 2(x+4) b. lim —— x93 x3 X= b. lim d. lim 24h x923_ 245 a0 Penyelesaian a. Dengan menggunakan rumus limit konstanta dan limit x, serta sifat limit jumlah: lim 2(x-+4)= lim (2x +8) x3 x93 = lim 2x + lim 8 x93 x33 =2 lim x + lim 8=2(3)+8=14 x93 x3 b. Jawaban soal b tidak bisa menggunakan sifat limit pembagian, karena akan dihasilkan bentuk tak tentu 0/0 Karena x93, berarti_ © x#3, —sehingga © x-30, —akibatnya 2 2 -3)x. BOn9 (K-43) egy ect lim = x-3 x-3 xO} X33 0 ¢. Jawaban soal ¢, analog dengan b, karena lim oe M3 vat +5 lim(—vx745) 0 ~4B+vx7 +5 9-(x? +5) (bentuk tak tentu). Seas) 69 ~lim@+ Vx? +5)=~6 d. Karena h00, berarti h#0, sehingga dapat dilakukan operasi pembagian h/h=1 . Jadi THAT JimX HX = jj X OB) pig Nim oh ho xh(x th) t90xh(X+H) XG EH) Latihan Tentukan nilai dari limit berikut a. time 132 f b. lim (2x*-8x3 +4x~5) xo : & peepee cota “ yy-2 3x=2 hb. Tunjukkan, bahwa lim xsin + 4. x0 x i Jika 1sf(x)sx42x+2 untuk e setiap x, tentukan lim f(x) xo-l hoo h 43. Limit Fungsi Definisi Jika sebuah fungsi yang terdefinisi pada suatu selang buka yang memuat a, kecuali i a sendiri, Maka kita katakan bahwa limit f(x) untuk x mendekati a adalah L, dan ditulis lim f(x) = L. Jika untuk setiap bilangan ¢ > 0 terdapat 6>0 sedemikian sehingga |f{x)-Ll0, pilih 86/4, schingga bila fx-3]<6., maka [4x-5)- TI |4x-12]=[4(4-3)[=4b-3]<48-e Karena |(4x-5)-7|0, pilih =e, sehingga bila [x-3|<6, maka Lo 2 x? +x-12-7(x-3) 6x+9|_|(x-3) 1 -3)0, pilih Ssmin{1,e/5}, sehingga jika |x-(-2)|<8, maka [GC-1)-3)=p?-4|100-2)(42)I+ x Zlix #2 bx+2Ihe}2-4] Sfx#2|(Ix+2|+4) 72 <8(5+4) =OP4d S86 Penyelesaian contoh d,e dan f silakan diusahakan dibuktikan send Definisi (Limi lim f(x) = L jika V © > 03 8 >0 9, a-Bexeabf{x)-L |e Definisi (Limit Kanan) lim £@0) = L jika V £ > 03.5 50 9, acx lim |foo)=L x-re x3e 2. lim|f(x)|=0= lim f(x) =0 xoel sve Teorema lim f(x) = L © lim f(x) = lim €(x) =L Contoh 7 |x| entukan nila dari tim wy Penyelesaian. x,x20 Menurut definisi bi-{ : “Kx < I x| x x| = ; . lim—=1, sedangkan lim = lim—=-1, Karena lim im maka rox, 0 xd x soo x xsd” x lim‘ tidak ada, oO x B Contoh: 2x+2,x<1 » tentukan nilai dari tim £(x) x axe ae Jika reals Penyelesaian, linn £(4) = lim(x? -2x +2)= 1, lim £(x) = lim(3— x) =2 Karena lim £(x) # lim f(x), maka tiny €(x) tidal ada, Gambar 4.10 Latihan 1. Dari grafik berikut ini, tentukan apakah lim f(x) ada xe a. b, 2a. 5 os » 1 I 2 3 14 2. Tentukan limit berikut ini, jika ada a f b. 2 ©. he lin 7 sod lave Ve=x-2 i. tim == ©. x92 J3-x-1 ‘Adakah bilangan a sedemikian sehingga tim 2**®**8*3 gaa? Jika ada xed x? 4 x-2 tentukan nilai a dan limitnya. 4, Tentukan limit kiri dan limit kanan dari fungsi berikut ini di titik ¢ yang ditentukan, kemudian tentukan apakah limit fungsi di titik tersebut ada. 2x, x20 3x. a fey = 2% **9, xl, x 1, x=0 4. f)=42 ,x=1, c=! 2x, xo x3 a bot el « e=l c=! xel 2x, x>l £ f(x)=4tak terdefinisi, x=1, ¢=1 x, xl 75 [ViS=5x, x<2 5 5. Diketahui fungsi ro Fe , tentukan > 21-x2/2. Jadi kita sudah mempunyai pertidaksamaan: L-x*/0 3 850 9 OM. Misalkan f sebuah fungsi yang terdefinisi pada selang buka yang memuat a, kecuali mungkin pada a sendiri, maka lim f(x) =-co, berarti bahwa Y NO 5 850 9 Oxfx-alc6 ix) Nv Gb 4.12b Contoh Tentukan Penyelesaian a. lim 2E*2 B a. Limit di Tak Hingga Misalkan fungsi f terdefinisi pada (a,00). Li mit fangsi f untuk menbesar tanpa batas adalah L ditulis lim f(x)=L jika Ve >03m>09x>m=—> [fe9-L}08n> 09x |F(x)-L <0 Definisi: ¢ lim /(x) =o jika VM > 03m >09x>m = f(x)>M 79 # lim f(x) =~ jika VN > 03n > 09x >n= f(x) 03m > 09x f(x) >M @ lim f(z) =~c jika VN <03m > 02x lim f(x)=0.Jadi lim —~Scosx =0 xo xv x90 2x 4x2 b. tim (x-1)tand = ti (stan ran) xe X x-ponl x x tan - 1 a ~ lim tan—= lim soo 1 xge x x x ©, 80 lim f(x) =o dan lim f(x) = 09 lim f(x) = dan lim f(x) =-20 x-pn00 x0 x00 xe Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi oe sinx Perhatikan limit fungsi trigonometri_ lim “"* gimana limit pembilang den limit x30 x penyebutnya nol. Bentuk demikian disebut bentuk tak tentu, Bentuk-bentuk tak tentu yang lain adalah & co 00,090,020 J” Bentuk tak tentu yang akan dibahas di sini adalah oe »co~—2e,0.00, Bentuk tak tentu yang lain akan dibahas setclah pembahasan © fingsi berpangkat fungsi dan logaritma natural Contoh ; x 1 Tentukan: a, tim ¢. limxsin x34 x-4 se -2 be tim 2-2 4. tim(Vx—T - vz) xem x-4 Penyelesaian = tim G8 DOK + xd a x4 (lx ~2)(Jx +2) (x = 2) +1) tim 2 “x90 (vx =2)(Vx 42) xve dx r2 a (+ im Lie I = lim eet cinerea) © isin Jin Oy Vx-14-4x] x-I-x ~i-vx)= lim (Vx-1-Vx =i 4 in UTA) im =T—e PT in = = lim 81 4.6. Kekontinuan Fungsi a, Kekontinuan Fungsi di Suatu Titik Pernah dijumpai suatu fungsi dimana lim f(x) ada dan sama dengan f(c), tapi kadang-kadang lim f(x)ada sedangkan pada kenyataannya f{e) tidak ada (tak xe terdefinisi). Bagaimana hubungan antara lim f(x)dan_ f(¢)?. Berbagai xe kemungkinan hubungan itu dijelaskan oleh grafik berikut: NL bar Gamba lim FG = lim_ f(x) = fe) lim , £6) = tim_ £09) # £¢e) xaet x07 xact xe 4 rts) € Gb 4.156 Gambar lim, Gx) = lim_ 00, ¢) Him , F(x) # lim _ Gd) # Fe) x-ct xe xoet xe lim | £(x) # fim _ F(x), f(e) tak terdefinisi xoet xe Gb 4.15e 82 Definisi Misalkan y=i(x) adalah fungsi yang terdefinisi pada interval buka yang memuat e, Sika 1. lim F(x) ada we 2. Nilai f() untuk x=a ada, atau f{c) ada 3. lim f(x) =f(e). xe maka dikatakan fungsi itu kontinu di © Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi, maka dikatakan fungsi itu diskontinu di a Sebagai contoh fungsi_—f(x)=3x°-5xt4 —kontinu di x= 1, Karena Lim £(3) = lim Gx? ~ 5x +4) =2 dan f{(1)=2, Sedangkan f(x diskontinu di x=2, karena f(2) tak terdefinisi, Definisi Formal Fungsi fdikatakan kontinu di titik ¢ di daerah asalnya jika V e>0 3 8>09 [n-o}0 untuk setiap x, maka h = fog = 3x? +5 juga kontinu untuk setiap x Contoh lain, perhatikan fungsi h(x) = Fungsi h dapat dinyatakan sebagai Komposisi h= fog dengan f(x) = Vx yang kontinu untuk x20, dan g(x) oa yang kontinu untuk x#1, Karena g(x)20 untuk x>1, maka h juga kontinu untuk xl Latihan 1 Tentukan apakah fungsi berikut kontinu di titik yang ditentukan, Kemudian gambarkan pula grafik fungsinya, 85 2 Untuk fungsi-fungsi di bawah ini tentukan f(¢) sehingga merupakan fungsi y ang, kontinu di e b. f(x) 2 é teye PP FSH KT OL x-3, x>-l Tentukan daerah sehingga fungsi berikut kontinu x2 a f= 4 Diketahui fungsi f(x) ‘| aegse [vi5—3x, x<2 v5 = (Ik-2] . x23 Apakah f kontinu di 0? Apakah f kontinu i 2? Apakah f kontinu di 4? Apakah f kontinu di 32 Gambarkan grafik f 86 b. Kekontinuan Pada Suatu Interval Definisi * Sebuah fungsi f kontinu pada interval buke (2,b) jika fungsi itu kontina pada setiap bilangan ce (a,b). * Sebuah fungsi f kontinu pada interval (a,b) jika fungsi itu kontiny pada (a,b) dan_lim_ f(x) =f¢a) xa * Sebuah fimgsi f kontinu pada interval (a,b] jika fungsi itu kontinu pada (a) dan tim £(x)=1(b). xb * Sebuah fungsi f Kontinu pada interval [a,b) jika fingsi itu kontinu pada (ab), lim f(x)=f(a) dan lim f(x) = f(b) x>at xb Contoh. Apakah fungsi £(x)=1-Vi-x? kontinu pada interval [-1,1]? Penyelesaian. © Bila-I dex0 Pemyataan dy=f(x)dx disebut diferensial dari y (atau bagian utama dari Ay), Perhatikan bahwa Ayady. Tetapi jika Ax=dx sangat kecil, maka dy merupakan suatu aproksimasi yang cukup bagus untuk Ay. Jadi f(x + Ax) = f(x) +dy 101 ‘Turunan fungsi pangkat rasional (Pembuktian sifat turunan sifat ke 4) Jika f(x) = x", n bilangan rasional, maka f"(x) = nx"! Bukti, Karena n bilangan rasional, maka menurut definisi dapat ditulis n=2, dengan p 4 bilangan bulat dan q bilangan asli. Sehingga y= x* e y9 = x?, Dengan menggunakan notasi Leibniz untuk turunan fungsi pangkat bilangan bulat dan bilangan asli, diperoleh aid : ay Ba pxP le dx Definisi 5.4 Suatu fungsi dikatakan dapat dideferensialkan (differensiabel) di titik x=a, bila f "(a) ada, (turunannya di titik xa ada) dan dapat dideferensialkan pada (a,b) jika f “(x) ada untuk setiap x¢(a,b) Contoh Tentukan x sehingga f(x) =|x~1| diferensiabel. Gambarkan pula grafik f(x) Penyelesaian Sesuai definisi, f(x) = lex, x1, x<1, dan x= ven + Untuk et, tim + Untukcest, tim £22 ean , akan diselidiki apakah f*(1) ada, artinya apakah im £0 ee © Untuk 102 lim S9= 0) _ sat xa] Karena lim /(2)= lim /(=), maka lim f(x) tidak ada, Sehingga f(x) tidak diferensiabel di x=1 Jadi f(x) =|x—1) diferensiabel di xe(-00,1) (1,00), di x= A(x) tidak diferensiabel FC) tidak a i Gambar Bilamana suatu fungsi dikatakan tidak diferensiabel? 1. Dari contoh f( ix-I|, f(x) tidak diferensiabel di x=1, karena gr fiknya mempunyai patahan atau sudut di x=1 Bila suatu fungsi mempunyai patahan atau suatu sudut k tertentu, maka fungsi itu tidak diferensiabel di titik tersebut 2. Kontraposisi dari teorema di atas adalah flx) diskontinu di x=a—>f(x) tidak diferensiabel di x=a Artinya bila suatu fungsi mempunyai titik diskontinu, maka fungsi itu tidak diferensiabel di tersebut, 3. Suatu fungsi yang garis singgungnya tegak di x=a, dikatakan tidak diferensiabel di x Hal ini dikarenakan f“(a)=00 Berikut diberikan contoh grafik fungsi yang tidak diferensiabel 103 Gambar 5a Gambar Sb Gambar Se Grafik yflx)__mempunyai Grafik y=fx) mempunyai tik Grafik y=f{x) mempunyai garis palahan di x0, sehingga F (0) diskontinu di x=, akibatnya singgung tegek di x=a, sehingga tidak ada £*(6) tidak ada F(a)=20 5.7 Aturan Rantai Misalkan y=f(u) dan (x) dua fungsi yang diferensiabel, maka y dapat dinyatakan sebagai fungsi kompososi dari fdan g y=f(u)=fg(x)] dan y'= g'(x}F'(g(x)) Bukti Misalkan Ax adalah pertambahan untuk x, dan Au dan Ay berturut-turut pertambahan untuk u dan y, maka A (X)AK+ ©) Ax = (e'(x)+ €))4x, dimana €) 0 bila Ax > 0 dan dy =f'(u)Aut e Au =(f'(u)+ €p)Au, dimana e790 bila Au—+0 Penggabungan Au dan Ay dihasilkan Ay =(g'(x)+ €)(f"(u)+€,)Ax 2 ='(w)f"(ut ep Furey gx)+ Ege) Karena €;—> 0 dan €2—>0 bila Ax 0, maka = 8.) =8 WFO) fim SY 8'COF(U) = BIE (SOX)) . x0 Ax Cara mendiferensialkan fungsi y terhadap x ini dikenal dengan aturan rantai. Ataw dengan notasi Leibniz, oy dy ds dx du dx 104, Contoh Tentukan derivatif fungsi berikut ini dengan menggunakan aturan rantai : 2(5x? +194 1-4(6x? 41) : ls Penyel 1, 20-4w)- 20 2 pea 2 (1-4uy (= 4u) Bass? +1)3(10x) = 40x(5x? +1)? ax 2 ay? sehingge & =| 2 |froxcsx? +3) = 80x +) dx (d—4u)? ((-46x2 +94) Atau dapat juga dibuat langsung dengan terlebih dulu mensubstitusi u ke dalam y menjadi 2(5x? +14 1-46x? +1* dy _ 85x? +1)*10x(1 4x? +14} + 32(5x? + 4x? +1 10x, - (-4n? +04P 46x? +93 _ 80x(5x? +1) 45x? +14 + 4(5x? 4194 (-acsx? +4F __ 80x(5x? +1)? 4x2 +P 2. Sesuai dengan definisi aturan ranta 105 dy _I=s4l+ ds (1s)? ds Sehingga 2 eee (oe) 5.8 Turunan Fungsi a. Fungsi Invers Misalkan f(x), xeDr fungsi kontinu dan satu satu dan diferensiabel untuk setiap x¢Dr , dan inversnya f'(x) _ Jika f diferensiabel, dengan f(x}#0, maka fungsi f! juga diferensiabel dengan aturan turunan sebagai berikut Misalkan f"'=2, maka F(g(x) » Karena f dan g diferensiabel, maka derivatif kedua ruas terhadap x adalah P(e@)s'@) =1 dengan menggunakan notasi Leibniz x x Contoh 1, Tentukan turunan dari fungsi invers y = x?,x >0 2. Tanpa mencari turunan inversnya, tentukan f! di titik x=6=f(2) bila f{x)=x2-2. Penyelesaian 1. Untuk x20, f(x)=x* adalah fungsi satu satu, sehingga mempunyai invers, f'o £'@9 = Vx. Tarunannya 2 @) 2b dx 2. Menurut definisi (Joo= , sehingga bila rr FQ)=12 maka (F)'{,.g=— (Silakan dibuktikan dengan terlebih dahulu mencari f~!(x)). b, Fungsi Parameter Definisi 5.5 Jika suatu fungsi disajikan dengan { =FO Domain y =a) Dengan x dan y keduanya diferensiabel terhadap t, dan S20, maka fungsiy diferensiabel terhadap x, yang didefinisikan dengan oy Me : Contoh et t+l t+ yettl Vt Tentukan & dari fungsi parameter » teR-C11} dx Penyelesaian ox _tel-tel 2 ; y dt en? en? fa ay (e=1? dy =t+l 2 [ax ayy Peay? at -n? 9? 107 ¢. Fungsi Implisit Misalkan diketahui y sebagai fingsi x yang memenuhi 3xy-4xy-3x°41=0, dan akan ditentukan * davi fungsi tersebut. Secara intuitif, pertama yang akan dilakukan adalah ‘mencari solusi y dari persamaan itu, yaitu: aie 3x7y—4xy—3x? +1 = 0.9 Bx —4)ay 3x? 410. y= xo! ‘x(3x-4) 2 Berikutnya baru kita menentukan 2 dari y=2*" =! yaitu ax x@x—4) 3x? -1 = BY, 6x.xBx-4)- 6x -4) 3x? -1) xGx—4) "dx x?3x-4)? dy _18x3-24x?~18x3 +122 +6x—4 we OY Ba x 18x +1 + 6x 4 dx x?(3x-4)? Permasalahannya, tidak semua fungsi dengan relasi F(x,y)=C dapat dibawa ke bentuk y=Ax). Fungsi FOxy)=C disebut fungsi berbentuk implisit (fungsi implisit) sedangkan y=f(x) disebut bentuk eksplisit, Bagaimana menentukan 2 Jika yang diketahui FQ.y) ix tanpa terlebih dahulu mengubah ke bentuk y=f(x)? Dengan selalu beranggapan bahwa y merupakan fungsi dari x, maka dapat ditakukan langkeh-langkah sebagai berikut i. Turunkan kedua ruas dari F(xy)=C terhadap x Ganti y dari hasil akhir (bila ada) dengan bentuk fungsi awal. Cara seperti ini, disebut turunan implisit, Penggunaan turunan implisit untuk menyelesaiakan 3x?y-4xy-3x°+1=0. Abey ~4xy—3x7 + ie 40 108 dy dy 6xy 43x? & — ay —ax 8% 6x 20 a a 9 342 — 4x) = 6x +4y ~ 6xy dx. dy _ 6x+4y~6xy dx 3x? 4x 2 y 4 Bila disubstitusi nilai y= =" ke datam $Y = 28*49- O89 Giperoteh x@x—4) dx 3x2—4x 6x 2 7 dy ) _ 6x? Bx —4) +12x? ~ 4~18x3 +-6x ~ 2 es fx? -ax} _ nlx? +6x=—4 x? 3x4)? Contoh ‘Tentukan gradien kurva x —3xy? +? =1 dititik (2-1) Penyelesaian Pendiferensialan implisit tethadap x3 —3xy? + y3 2 -s924y))oet 1, menghasilkan 3x2 —3(y? +x2y By 43y?2 M20 dx dx 2 Lay? ~ bry) = 3y? 3x? dx 4. Fungsi Trigonometri 1. eins) cosx Bukti Misalkan f(x)=sin x, maka 109 4) = tim N= 09 ho h sin(x +h) sin x cosh +sin h cos x sin x = lim ——— = fim ES 005 X= Sin hoo h hoo h sin x (cosh -1) +sinhcosx = lim SPECS Dt sin eos x hoo h = lim SX (COSH-1), 5,4 sin hos x boo hoo (cosh -1) im Sith = sin x lim cos x lim hoo oh hoo bh ae. (cosh-1) cosh +1 sin x tim SS0-0) hoo h cosh+! ¥ 008% in x lim 0087-1 =sinx tim 20S BL ogg ho h(cosh +1) -sin?h =sinx lim ———— +. cos x ho0h(cosh+1) sinh |. sinh = sin x lim 99 tim eos x boo hb hoc +i too _h “i =o =cosx d (cosx) = ax OO) Bukti Misalkan f(x)=cos x=sin("/2-x)- F(x) = sin’ ua =cosu(-l) in u, dengan u=("/s-x), schingga cost ~cos(/2— x) -sin x Dengan menggunakan turunan fx (x)=00s x, dapat ditunjukkan bahwa: anx) = see? 110 d 4, —(cot x) = -cs a Ot) 5.“ (eex) =seex tan x dx « 6. <(escx) = -csex cot x dx Contoh Tentukan turunan dari fungsi berikut a. y=cosvx 1=cosx c. Sur sin3x)] 4 Atsin £Gx)] Penyelesaian a b. 208 K- (1-cos x)? ©. (sin 3x) (Sin 3x) cos 3x f "(sin 3x) d sin f(3x)] = Etteojees £(3x) = 3f (3x) cos f(3x) e. Fungsi Invers Trigonometri (Fungsi Siklometri) Pandang grafik fungsi y=sin x berikut, mW es horisonat yrsins Gambar 6a =! Gambar 6b Perhatikan grafik sebelah kiri, dengan domain [-27,2x]. Menurut uji grafik horisontal, fungsi x xe[-2n,2] bukan fungsi satu-satu, Karena sembarang garis yang ditarik horisontal akan memotong grafik y=sin x lebih dari satu titik. Hal ini menyebabkan fungsi y=sin x tidak mempunyai invers. Tapi dengan membatasi domain [-"/z,"/], fungsi yesin x merupakan fungsi satu-satu, schingga mempunyai invers. Fungsi invers dari y=sin x dilambangkan dengan y=sin"'x atau y=aresin x. Karena definisi fungsi invers menyatakan bahwa f“(x)=y 0 fly)=x, maka kita peroleh sin"'x=yQOsin yex, "hss" Sekarang akan dicari turunan dari y=sin’'x, dengan menggunakan turunan implisit. Karena y=sin''x maka sin y=x, sehingga ®eayaie ® dx dx cosy Karena -"/sys"/2, maka cos y20, sehingga cos y = Jadi Isxsl Analog dengan fungsi sinus, bila domain dibatasi xe{0,x], maka fungsi ‘merupakan fungsi satu-satu, sehingge mempunyai invers. 1i2 poo x, xe [> y>e0s &,XelO.8 4 \ e 1s 3 ris hoon! sfboran of fnbar 7a Gambar 7 Turunan dari y=cos"'x adalah feos! x) sxsl ix Rumus turunan fungsi invers trigonometri Join! x) Sees"! x) $ eos! $ (ees !xy =! Foo qsees ae Sean's Secor = f. Fungsi Eksponensial dan Fungsi Logaritma Akan kita cari turunan dari fungsi eksponensial f(x)=a". Sesuai definisi £ (a) = tim SEEM =F hoo ath = lim 2 hoo 113 Jadi bila y: Ss maka Eb )=F oe Perhatikan tabel di bawah ini, yang merupakan perhitungan numerik untuk (0) untuk a antara 2 dan 3 h (@h-tyh [2.5 YAoK \HArh een Aon neh ym | 0.4] 0.717735] 0.669582) 7002657] 1.044254) 1.084492] 1.123457] 1 161232| 0.01} 0.696866) 0.920502] 0.960091] 0.998201} 1.034938] 1.070369] 1.104869] 0.001} 0.693387] 0.916711] 0.955968] 0.993745] 1.03015] 1.065278] 7.099216] 0.0001) 0.693171] 0.916333] 0.955557] 0.993301] 1.029672] 1.064787] 1.098873| 0.00001) 0.69318/ 0.916295] 0.955516] 0.993257) 1.029625] 1.064716] 1.098616| 0.000001] 0.693147} 0.916291] 0.955512] 0.993252) 1.02962] 1.064711] 1.098813| 0.9000001) 0.693147| 0.916291] 0.955511] 0.993252] 1.029619] 1.064711] 1.098612| 0.00990001} 0.693147] 0.916291] 0.955541] 0.993259] 1.029619] 1.064711] 1.098612| Dari perhitungan di atas, beralasan bahwa terdapat bilangan a antara 2 dan 3 sedemikian sehingga {"(0) = |. Bilangan ini dilambangkan dengan e Definisi 5.6 5 : eee e Bilangan e adalah suatubilangan sedemikian sehingga im xo0 fh Sehingga dengan menggunakan definisi turunan dan definisi bilangan e, turunan fungsi ‘eksponensial natural y=e* adalah sey =e ix Karena e terletak antara 2 dan 3, maka dimisalkan e=2°, |0 ketika x<1 dan f'(x)<0 ketika x>1, sehingga f{x) maksimum mutlak ketika x=I, dengan f(1)=e" '30,37 2. Tentukan y'jika y~e™ sin Sx Penyelesaian F(x) = ~4e™ sin Sx +0-4* ScosSx =e (Scos5x — Asin 5x) g Fungsi logaritma Bila a>0, dan al, maka fungsi eksponensial f(x)=a", merupakan fungsi naik atau turun, sehingga merupakan fungsi satu-satu. Jadi f(x)=a* mempunyai fungsi invers yang disebut fungsi logaritma dengen bilangan pokok a. Jika kita gunakan definisi invers £-l(x) = y © x = f(y) maka "logx =y ep a¥ =x 8 Logaritma dengan bilangan pokok ¢ disebut logaritma natural, yaitu “log x = In x Sifat logaritma natural 1 Inx=yexse’ 2. IncX =x, xeR elnx Kita mulai pembahasan turunan fungsi logaritma L Bila y=In x, maka Aan x ix Bul Misalkan y=In x, maka eY = x d Dengan menggunakan turunan implisit ie ste De x Contoh 1. Tentukan turunan dari y = In(x? +1) U5 Penyelesaian Misalkan u=x*+1, sehingga y=In u dan dengan menggunakan definisi aturan rantai diperotch 2Y = jny = 194 dx dk udx 2 jadi % 2 3* dx P41 2. Tentukan y' dari y x, x20 Menurat definisi 7 sehingae { Inx, x20 “Ky K< Ing-x), x <0 L say = dan © (in(-s 5 da Fina) Sesuai definisi “(in dx. 3. Turunan dari y=a* adalah 4@o- ‘(O)a* ix Dengan menngunakan logaritma natural tunjukkan bahwa £°(0)= Ina Penyelesaian 4 tinaye (9X. Inaa® Inae' =lnaa dx 4 arya 4 eins Fonesemy Jadi terbukti (0) = Ina 4, Dengan menggunakan logaritma natural, tentukan turunan dari y = x9i"* Penyelesaian Iny =sinx Inx Leeann Ty nx 05x nxt 2% em y= x) cos In x +S x x J Bilangan e sebagai limit Sebelumnya telah dicari dengan cara numerik bahwa ex2,71828 Sekarang akan digunakan fungsi logaritma natural dan turunannya untuk menyatakan e sebagai suatu limit, Bila f(x) =Inx, maka f"(x) =~. Jadi #) =1 x Pencarian £"(1)=1 dengan definisi menghasilkan 116 F()= tim FEHM=FO) jig FU4N= FO hoo h x0 OX m In(ltx)=InI | In(d +x) x0 x x30 x = lim +In(1+x) = lim tn(l-+x)* x90x x0 = In| ante") e = lim(l+x)* x30 Untuk x0, pencarian nilai e diberikan oleh tabel berikut x ay [ar x 0.1] 2.893742] 2.71628) 0.000001 0.01) 2.7048138] 2718282] _0.0000001 0.001) 2.7169239] 2.718282] 0.00000001 0.0001] 2.7181489| 2.718282| 0.000000001 o.00001) 2.7182682| 2.718282 4E-10} h, Fungsi hiperbolik Akan dicari turunan dari =coshx, sedangkan untuk fungsi hiperbolik yang lain, analog. dx d(e% +07 cosh x = —| <5 xt 2 ‘Turunan lengkap fungsi hiperboli d 2 4 sinh x = cosh x tanh x = sech?x sech x =~sech x tanh x x ax a d —esehx =-eseh xeothx — S-cothx = ~esch?x ox dx 7 Tugas Tunjukkkan turunan fungsi hiperbolik seperti dalam tabel Fungsi invers hiperbolik: Ingat Kembali grafik fungsi hiperbolik f(x inh x, f(x)=cosh x dan f{x)=tanh x. Fungsi sinh x dan tanh x merupakan fungsi satu-satu, sedangkan grafik cosh x bila domainnya dibatasi untuk xe[0,0c) juga merupekan satu-satu, Sehingga sinh x dan tanh x mempunyai invers, dan untuk cosh x dengan pembatasan xe[0,co) juga mempunyai fungsi invers + Gambar Sa Gambar 8b Gamibar 8e yesinh'x yecoshts, yetanh x Daerah asal@R Daerah asl (1,2) Daerah asal (1.1) Daerah i Daerah ni (0, <0) Daerah nai R Akan dicari invers dari cosh x, sedangkan untuk sinh x dan tanh x analog. Misalkan y=cosh”! x, maka x= cosh y, sehingga ete 2 x = cosh Kedua ruas dari persamaan terakhir dikalikan dengan e”, menghasilkan ©) ~2xe¥ +1=0 yang merupakan persamaan kuadrat dalam © Dengan menggunaken tumus ABC u(x tx? - i) n(x =!) diperoleh solusie” = x+Vx?-1e Jadi invers dari y = coshx adalah y = cosh! x Sekarang akan dicari turunan dari’ y = cosh”! x, x 2 1 y y=cosh”!x @& x=coshy 118 ‘Turunan terhadap x untuk kedua ruas persamaan terakhir, menghasilkan d d cosh y => I= y'sinhy => aoony y'sinh y => y dx $ cosh Jadi cosh i Gg cosh Tugas ‘Tentukan invers fungsi dan turunan fungsi invers dari sinh x, tanh x, esch x, sech x, coth x. 119 TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan sifat-sifat serata teknik-teknik penting didalamnya. Khbusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 17), mahasiswa ekan dapat menjelaskan penggunanaan turunan untuk menentukan nilai maksimum/minimum, kecekungan fingsi, teorema Rolle, penggambaran fungsi, bentuk tak tentu limit fungsi, masalah laju yang berkaitan, dan masalah ekstrem 120 6, PENERAPAN TURUNAN Terdapat banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan menngunakan konsep turunan sebagai alat bantu. Kemonotonan suatu fungsi dapat ditentukan dengan turunan pertama, Kecekungan grafik suatu fungsi ditentukan dengan turunan keduanya. Kemonotonan dan kecekungan bersama-sama dengan gatis asimtot merupakan dasar untuk mensketsa grafik suatu fungsi yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk digambar. Selain itu turunan juga dapat digunakan untuk menyelesaiken masalah maksimum minimum, laju yang berkaitan, dan perhitungan limit fungsi. 6.1 Titik Ekstrim Fungsi Misalkan diketahui suatu fungsi yang kontinu di deerah asalnya. Nilai maksimum atau minimum yang dicapai fungsi di dalam interval di daerah asalnya disebut sebagai nilai maksimum atau minimum fokal, sedangkan nilai maksimum atau minimum yang dicapai oleh fungsi di dalam daerah asal disebut nilai maksimum atau minimum global. Nilai maksimum atau minimum keduanya disebut nilai ekstrim. Definisi 6.1 Diberikan fungsi f yang terdefinisi pada [a,b] + Fungsi f dikatakan mencapai maksimum mutlak di e¢ [a,b] bila f(e)2fx) untuk setiap x €[a,b]. + Fungsi f dikatakan mencapai minimum mutlak di c¢[a,b] bila f(¢}sf(x) untuk setiap x ¢[a,b}, Perhatikan dua contoh grafik berikut ini Apakeh (4) maksimum? Dan apakah f(v) minimum? Pada [a,b] fd) tidak maksimum, tapi pada (cu) maksimum, Sedangkan f{v) pada (t,b) minimum, tapi pada (a,b] tidak. Pada [ab] f(t) maksimum, dan minimum pada c. 121 + Pethatikan di sekitar ciik x=0. Pada interval 'ia) berlaku fix)=x’ 7-2) 00K-2e7>-1, sehingga x)>-1 untuk Jnl) dan (1-1) mecupakan ieanone setian x. Ladi ¢ koordinat maksimum global. Definisi 6.2 i. f dikatakan mempunyai maksimum lokal di uefa] jika ada (c,d)c[a,b] schingga untuk ue[a,b), flu)2fx) Wxe (c,d) ji, fdikatakan mempunyai minimum lokal di uefa,b) jika ada (c,d)c[a,b] sehingga untuk ue[a,b], flu)silx) Vxe(c.d) Setiap titik ekstrem global pasti merupakan ekstrem lokal, tapi tidak sebaliknya. Untuk itu cukup dibicarakan ekstrem lokal saja (untuk selanjutnya disebut titik ekstrem saja) ‘Teorema 6.1 (Turunan di titik ekstrim lokal) Misalkan f kontinu pada suatu interval buka yang memuat c. Jika f diferensiabel di c, dan (¢,f(¢)) titik ekstrem maka f"(c) = Oatan f'(c) tidak ada, Pada contoh grafik fungsi f{(x)=x‘-2x? , titik ekstrim lokal dicapai oleh (0,0), sementara f"(x) = 4x3 —4x = 4x(x -1)(x +1). Sehingga £"(0) =0. Kebalikan teorema di alas tidak benar, artinya jika f'(c)=0 atau f'(@) tidak ada, belum tentu (¢,f(c)) titik ekstrem. Namun demikian (c,f(c)) merupakan calon titik ckstrem, artinya titik selain titik (¢,f{e)) tak mungkin jadi titik eksirem. Titik ¢ yang menyebabkan f'(c) =0 atau f'(c) tidak ada disebut titik kritis, Contohnya adalah pada grafik fungsi f(x)=x°, Pada grafik itu £'(0)=0, tapi (0,0) bukan merupakan titik ekstrim (silakan diselidiki!) Jika f terdefinisi pada {a,b}, maka nilei maksimum atau minimum dari f dapat ditentukan sebagai berikut: 122 1, Tentukan titik kritisnya, misalkan di x=c, 2. Tentukan nilai-nilai f(c), f(a), f(b). Nilai terbesar dari ketiganya adalah nilai maksimum dan yang terkecil adalah nilai minimum. Contoh Fungsi f()=x[x], pada interval tutup p ot fix) <'/, mempunyai_ mempunyai tiga titik kritis, yaitu x=", x=") sebagai titik ujung interval, dan x=0 karena £'(c) =0 (silakan dicek). Dari grafik koordinat (-'/2,"/4) dan ('/2,!/4) merupakan titik ekstrim global, sedangkan (0,0 ) bukan titik ekstrim Fungsi £()=)x-1}, pada interval tutup -Lc=0 2 Turunan dari f(x) = 3x3 —4x +5 adalah £"(x) = 9x? —4.= 9x? -%) Fungsi f(x) dan f'(x) diferensiabel pada, dan f"(24) = f"(-3{) = 0. Karena f(x) fungsi polinomial, dan £*(3%4) = {'(-34) = 0, maka terdapat x pada interval (00,713), (3, "/5) dan (7/s,50) dengan £"(x) #0 Persamaan f(x)=0 tidak mungkin mempunyai lebih dari satu akar pada interval (0-43). Sebab jika persamaan itu mempunyai lebih dari satu akar (Katakanlah a dan b), maka f(a)=f(b)=0. Dan itu, menurut teorema Rolle terdapat ce(a,b)c(-~~,-"/s) dengan f"(c) =0. Hal ini bertentangan dengan f'(c) =0 hanya dipenuhi oleh c=-7/s dan c=¥s, Berarti f(x)=0 hanya mempunyai satu akar pada interval (-20,7/5). Karena f{-2)=-11 dan f(-1)=6, maka menurut teorema nilai antara terdapat ce(-2,-1) sehingga f{c)=0. Artinya bahwa persamaan f(x)=0 ‘mempunyai satu akar yang terletak pada (-2,-1). Sekarang akan ditunjukkan bahwa pada interval (5, ¥/5) dan (/s,00) persamaan £(x)=0 tidak mempunyai alkar. Karena f(7/3)= %>0 dan {{7/))=5>0, maka menurut teorema nilai antara tidak terdapat ce (~/s, 3) dengan f(c)=0 Analog untuk interval (-<9,-/),. Kesimpulannya persamaan 3x°—4x+5=0 hanya mempunyai satu akar real pada interval (-2,-1). Berikut digambarkan grafik fungsi F(x) = 3x3 —4x +5 126 pistaces Gambar 7 3. Perhatikan f{x)~(x-1)sin x, x¢[0,1] Maka i. f(x) diferensiabel dengan f(x) = sinx +(x -leosx ii, £(0)=f@)=0 Sehingga menurut teorema Rolle terdapat ce(0,1) schingga f"(c) = 0 Jadi sine +(e~lcose=0 Karena untuk ce(0,1) cose #0, maka tane+¢=1 Dengan kata lain tanx +x =1 mempunyai penyelesaian di [0,1] Fungsi Naik / Fungsi Tarun Definisi 6.3 Diberikan fungsi f yang terdefinisi pada [a,b] i, Fungsi f dikatakan naik pada [a,b] jika u < v= f(u) < f(v) Vu,v € [a,b] ii, Pungsi fdikatakan turun pada [a,b] jika u < v= f(u) > f(v) Wav € [a,b] Teorema 6.4 (Uji Turunan Pertama Untuk Kemonotonan Fungsi) Diketahui f terdefinisi pada [a,b] dan diferensiabel pada (2,b) i, (0) >0 Vx ¢[a,b]=>f monoton naik pada [a,b] ii, f(x) <0 Vx ¢[a,b]=> f monoton turun pada [a,b] Bukti. Akan dibuktikan dengan menggunakan definisi kemonotonan, Misalkan (u,vjc[2,b] i, Akan dibuktikan u < v= f(u) < £(v) Vu,ve [a,b] Karena f terdefinisi pada [a,b] dan diferensiabel pada (a,b), maka f juga terdefinisi pada [u,v] dan diferensiabel pada (u,v). Sehingga menurut teorema 127 FOV=T0) Karena diketehui u-v nilai rata-rata, terdapat ce(u,v), sehingga f'(c) £'()> 0 dan u-v <0, maka f(u)-f(v) <0 Jadi untuk u v= f(u) <£(v) Vu,v € [a,b] Karena f terdefinisi pada [a,b] dan diferensiabel pada (a,b), maka f juga terdefinisi pada [u,v] dan diferensiabel pada (u,v). Sehingga menurut teorema f(u)-f(v) u-v Karena diketahui nilai rata-rata, terdapat ce (u,v), schingga f'(c) = £'(e) <0 dan u-v>0, maka f(u)-f(v) <0 Jadi untuk w > v= £(u) 0 sehingga: i. f'(K)>0 VxeE(e-8,0) dan f'(x)<0 Vxe(cjc+8) maka f mencapai ‘maksimum lokal di ¢ ii, (x) <0 Vxe(e-8,c) dan f"(x)>0 Vxe(ce+3) maka f mencapai minimum lokal di ¢ Bukti. i. Karena f"(x)>0 Vx ¢(¢-8,c) maka f(x) monoton naik pada interval (c-3,¢), hal ini berarti x ¢ => f(x) < f(c) Karena f() > £(x) Vx ¢(e-8,c+8), rr) Gambar 8a maka f (x) mencapai maksimum lokal di ¢ i ii, Karena f'(x) <0 Wx ¢(e-8,c) maka f(x) monoton turun pada interval (c-8,¢), hal ini berarti x £(x) > £(e) Karena f'(x)>0 Vx (c,¢+8) maka f(x) monoton naik pada interval (c,¢+8), hal ini berarti x > e=> £(x) > (©) Karena —_f(c) < f(x) Vx e(c-8,c+8), os © es : Gambar 8b maka £ (x) mencapai m num lokal di ¢ Contoh ‘Tentukan semua titik ekstrim beserta jenisnya dari fungsi f(x)=3x'-4x*, dengan menggunakan uji kemonotonannya. Penyelesaian £(x)=12x7(x-1). Sehingga titik kritisnya adalah x=0 dan x=, karena £'(0) = f'(1)=0. Akan diselidiki tanda f"(x) untuk x di sekitar titik kritis. Te TT] ae GrI) ‘Kesimpulan Pada interval (-,1) fungsi ‘monoton turun, peda interval (1,90) fungsi xo peat] oe Fungsi F monoton turin Qexel [44 |---| --2> | Fungsi Fmonoton turun — monoton naik. Sehingge _—— menurut definisi (1-1) vel [Fe [Hee [FFE [Rings Fmonotomnaik —— iprpken ttik minimum lokal ‘Teorema 6.6 (Uji Turunan Kedua Untuk Ekstrim Lokal) Misalkan f fungsi yang diferensiabel sampai dengan turunan kedua pada suatu interval yang memuat e dan (c,f(e))titik ekstrim. 129 * Jika f"\(c)>0, maka fmencapai minimum lokal dic + Jika £"(e) <0, maka f mencapai maksimum lokal di ¢ + Jika f"(c) = 0, maka uji gagal (tidak ada keputusan) Dari contoh sebelumnya, f mempunyai titik kritis x=0 dan » kemudian £"(x) = 36x? —24x dan £"(0) , £1) =12>0. Jadi f(x)=3x44x? mempunyai minimum lokal di (1,~1) (Sesuai dengan uji turunan pertama). Sebelum membahas definisi dan uji turunan kedua untuk kecekungan fungsi, perhatikan terlebih dulu fungsi f(x)=x?-4x Fungsi f{x)=x'-4x mempunyai turuman pertama f"(x)=3x? ~4 dan turunan kedua i"(X) = 6x. Titik kritis f adalah x ao x/g1,55 Sebelum menggambarkan grafik fungsinya akan diselidiki perilaku fungsi di sekitar titik kritis dengan memperhatikan tanda turunan pertama dan turunan kedua di sekitar titik tersebut. F(x)=3x%-4 | f(x)-6x xhy Tr: rs Fhasx<0) Be 5 2 i t daly [sree] . / Matte (3x4 he votes | wees Gambar 9 Bandingkan tanda f(x) dan f(x) pada setiap subinterval, daa grafik Ramgsi di sampingnya. Pada interval Goo") grafik fngsi Rx}=x*4x monoton naik (fF (x)>0), interval (25,0) dan (024) -grafik monoton turun (F(x) <0), interval (3) grafik monoton naik(F(x)>0). Pada interval (0,0) atafik fungsi f{x)=x7-dx cekung ke bawah (F“(x)<0, atau grafik f(x) monoton turn), interval (0.0) cekung ke atas (F"(x)>0, atau atau grafik f(x) monoton nai) Definisi 6.4 + Jika grafik f terletak di atas semua garis singgungnya pada suatu interval, maka diketakan fcekung ke atas + Jika grafik f terletak di atas semua garis singgungnya pada suatu interval, maka dikatakan f cekung ke bawah. 130 Gambar 108 Gambar 10b Dari grafik 6.10, dapat dilihat bahwa kemiringan garis singgung, dati kiri ke kanan semakin besar (terjal), artinya bahwa turunan dari f* naik, schingga f" positif. Sebaliknya dari grafik 6.11, semakin ke kanan kemiringan garis singeung semakin keoil (landai), artinya bahwa turunan f* menurun, sehingga f" negatif, Uji turunan kedua untuk keeekungan suatu fungsi Pada pembahasan yang lalu, turunan pertama menentukan kemonotonan suatu fungsi Berikut ini dibahas turunan kedua yang menentukan keeekungan suatu fungsi. Definisi 6.5 Diketahui fungsi fdiferensiabel pada suatu interval + Fungsi fcekung ke atas jika { monoton naik pada interval itu + Fungsi fcekung ke bawah jika f monoton turun pada interval itu lustrasi Pethatikan graffk y=x" di samping ini © Untuk x<0, fungsi monoton turun, dan perhatikan bahwa — emiringan —gais singgungnya semakin lama semakin keeil tk x9, nll semakin lima semakin kei ran pechatikan bahwa emiringan gars. —«f"<0 CE turun, itu artinya <0 © Untuk x50, fungsi monoton naik, dan singgungnya semakin lama semakin besar Gambar 11 (P nails, itu artinya > 0 Teorema 6.7 (Uji Turunan Kedua Untuk Kecekungan Fungsi) 131 Misalkan fungsi f terdefinisi pada [a.b] dan mempunyai turunan sampai dengan tingkat dua pada (a,b). Tika £"(x) > 0 untuk setiap x¢(a,b), maka grafik fimgsi f cekung ke atas ¢ Jika £"(x) <0 untuk setiap x¢(a,b), maka grafik fungsi f cekung ke bawah Jika di suatu titik pada grafik fungsi terjadi perubahan kecekungan, maka titik ita disebut titik belok fungsi. 6.2 Titik Belok Fungsi Definisi 6.6 Misalkan fangsi f kontinu pada suatu interval yang memuat ¢, Fungsi f dikatakan mencapai titik belok di ¢ bila terdapat perubahen kecekungan pada grafik fungsi sekitar Contoh Sketsakan grafik fungsi f(x)=x"|x-3], dengan menentukan semua titik ekstrimnya, titik belok, dan semua asimtot. Penyelesaian Karena x’|x-3}#x?-3x?, maka untuk menentukan turunan pertama dan kedua dari f, kita tidak bisa menggunakan rumus turunan, Akan digunakan definisi turunan untuk menentukan f! Karena fungsi f memuat harga mutlak |x-3], maka akan diselidiki turunan pertama di X<3, 033, x53, (x+h)-3, x+h23 (xh), xth<3 Menurut definisi (x +h)-3]= 4 Untuk x<3, pilih h>0 sehingga x+h<3 2 an G+ hy? |x +h)- ho h (x? + 2xh+h?)G—(x +h))— 4 Untuk x>3, pilih h>0 sehingga x+h>3 132 tim FOR+NI~ FOO) jigg CHR noo hoo = im G+ 2xh +h? }(x-+h)—3)—x2(x-3) ho b = fim 3X7h+3xh? ~3h? +3 —Gxeh ho h = 3x? —6x + Untuk x=3 lim x93" jim 1-80) oe oxa3 Karena lim. # lim_, maka £(G) tidak ada Kos xo Titiketitik kritis © Untuk x<3, f(x) =O -3x? 46x =0 > -3x(x-2) <0 9 x =0Vx=2 Untuk x>3, f(x) = 0 > 3x? ~6x = 0 3x(x-2)=0- > x=0Vx= @ Untuk x=3, £'(3) tidak ada Titik kritis f° dipenuhi bila f"(x)=0, yaitu x=1 Kemudian akan diselidiki nilai fungsi turunan pertama dan kedua di sekitar masing-masing titik kritisnya. To Kesimpulan Ralf) 21 ep ttl betok x Bialik Fmonoton turun Qexed | +++ | grafik Fmonoton naik 2exed | ---~ | gralik Fmonoion taran | 7) tidal da FH | gralik Pmonoten naike 3 Gambar 12 rs) Resin xel_ | F#¥ | grafik Poekung keatas [xs | =--» | grafik Toekung ke Bawah Pethatikan nilai fingsi f (%) dan f “(x) dan bandingkan dengan grafik fungsi {(%)=x?)x-3). Pada interval (-20,0) dan (2,3) grafik f monoton turun, pada interval (0,2) dan (3,29) grafik f monoton naik (sesuai tanda dari f (x)). Maksimum lokal dicapai di titik (2,4) dan minimum lokal dieapai di titik (0,0) dan @,0). Di x=3 turunannya tidak ada (grafik berupa patahan/sudut di x=3) Pada interval (-c0,1) grafik f cekung ke atas, dan pada (1,0) grafik f cekung ke bawah (sesuai tanda dari f “(x)). Karena terjadi perubahan kecekungan di sekitar x=1, maka menurut definisi x=1 merupakan titik belok. Berikut diberikan teorema tentang turunan kedua di titik belok. Teorema 6.8 Misalkan f diferensiabel pada suatu interval yang memuat c. Jika f mencapai titik belok dic dan f"(c)ada, maka f"(c) = 0 Bukti. Diketahui fungsi f mencapai titik belok di c. Ini artinya di sekitar titik terjadi perubahan kecekungan dari fungsi f, atau terjadi perubahan kemonotonan dari fungsi f" di sckitar c. Sehingga x=c merupakan ekstrim lokal untuk {', Oleh karenanya (YO=f"@=0. Perhatikan pernyataan berikut. + Jika f meneapai titik belok di xc maka "(c) = 0 belum tentu benar * Kebalikan teorema di atas tidak selalu benar, artinya bahwa jika £"(c)=0 tidak selalu c merupakan titik belok Contoh 1. Perhatikan fungsi k(x) = x) 134 Turunan pertama dari £6 (silakan dicek!) 2 “ae 2}x| (juga silakan dicek!) dan k"(x) = 2 a Sehingga k'(x) Dari rumus turunan kedua perhatikan bahwa untuk x <0, k"(x)<0 dan x>0,k"(x)>0. Artinya terjadi perubahan kecekungan di sekitar x=0. Tapi perhatikan bahwa k"(0) tidak ada, 2. Fungsi linear ax+by+e=0 tidak pernah mempunyai titik belok (karena berbentuk garis), meskipun turunan keduanya di sembarang titik selalu nol. Teorema 6.9 Misalkan f mempunyai turunan kedua pada suatu interval yang memuat ¢ dan £"(c) ada, Jika f"(c) = Odan f"(c) # 0, maka f mempunyai titik belok di c Soal Sketsakan grafik fungsi yang memenuhi syarat yang diberikan 1 f(-l)=f'd)=0 P(x) <0, fx} <1 £(x)>0, |x|>1 ACI) = 4,f1) =0 F(x) <0, x <0 £'(x)>0, x>0 2 fen=0 (1) tidak ada f(x) <0, |x| <1 P(x) > 0, fx] >1 P(x) <0, x#1 3 I, (-3)=4 P(x) =0,x <-3, P(x) <0 pada (-3,-1) dan (0,2) f(x) > 0 pada (-1,0) dan 2,00) £"(x) > 0 pada (-3,0) dan (0,5) £°(x) < 0 pada (5,00) 6.3 Penggambaran Grafik Fungsi Penerapan turunan yang lain adalah penggambaran grafik fungsi. Jika sebelumnya mungkin kita hanya mampu menggambar grafik fungsi sampai pada fungsi pangkat 135 tiga, dengan menggunakan turunan kita akan bisa menggambar grafik fungsi dengan pangkat lebuh tinggi, dan juga fungsi rasional, Namun sebelum pembahasan penggambaran grafik fungsi, akan dibahas dulu mengenai asimtot fungsi. Asimtot grafik fungsi Kontinu adalah garis lurus yang didekati oleh grafiknya tapi tanpa pernah saling berpotongan. Garis lurus ini dapat sejajar dengan sumbu koordinat (asimtot tegak atau mendatar), atau memotong sumbu koordinat di dua titik (asimtot miring). Asimtot tegak Garis x=c disebut asimtot tegak, bila salah satu syarat berikut dipenuhi slim £03) =, lim £(8) =, fim £63) =, im, £(x) = v0 # Asimtot mendatar Garis y=b disebut asimtot mendatar, bila lim f() =b oto 4 Asimtot miring Garis y=mx+e merupakan asimtot miring dari suatu fungsi f(x), dengan m= tim £22 dan b= tim (£()~mx) xt x rote Langkah-langkah penggambaran grafik fungsi + Sangat penting untuk mengetahui daerah asal suatu fungsi + Perpotongan fungsi dengen sumbu koordinat Tentukan titik potong grafik dengan sumbu x (y=0) dan sumbu y (x=0) © Kesimetrian Fungsi Langkah ini cukup membantu bila yang akan digambar adalah fun (bila f-x)=0s)), fungsi ganjil (bila f-x)=-f(%)) atau fungsi periodik (bila foctp)=1 + Asimtot genap p), p konstanta positif) Langkah ini wajib diketahui bila yang akan digambar adalah fungsi rasional yang mempunyai titik-titik diskontinu. + Kemonotonan dan kecekungan fungsi, titik kritis,titik belok serta titik ekstrim 136 Langkah ini merupakan langkeah yang sangat penting, karena merupakan langkah terakhir yang dapat menampakkan wujud yang sebenamya secara utuh grafik fangsi yang digamber. Contoh Gambarkan grafik fungsi a f(x)= b. f(x)= Penyelesaian a. f(x) =x3 46x? + Domain fungsinya adalah {x/xeR} Titik potong sumbu x ( (x=00(0,0)) 4 Dengan menggunakan defi 10(0,0) dan (-6,0)) Titik potong sumbu y tentukan asimtot yang mungkin ¢ Dengan menggunakan definisi tentukan asimtot yang mungkin Karena lim (x? +6x?) =0o, maka tidak terdapat asimtot datar. Fungsi f(x) merupakan fungsi polinomial sehingga tidak memiliki titik diskontinu, artinya tidak terdapat asimtot tegak @ f(x) =3x? +12x > f(x) <0 x= dan x=-4 merupakan titik kritis @ £"(x) =6x4+12 > f(x) = 09x Perhatikan analisis berikut Fe) Kesimpulan xed [+++ | Grafik Fmonoion naike Rares! aad 4exc0 | =-== | Grafik Fmonoton turun | xin oka 350 | + | Grafik Fmonoton naik Kesimpulan I, at xed Grafik Feekung ke bawah hex wea] 44] Gralik Feckung ke as Gambar 13 Perhatikan tanda dati f(x) dan F(x) dan bandingkan dengan grafik di sampingnys, Pada interval (0-4) dan (0,c0) graf f monoton naik, sedangkan pada (-4,0) grafik f monoton ‘urun, Titik maximum tokal (4,32) dan 1um Lokal (0,0). 137 Di sekitar “2, terjadi perubahan kecekungan, untuk x<-2 grafik cekung ke bawah dan x>-2 sgrafik cekung ke atas. Sehingga ttik belok dioapai dittik(-2,16) x? b. f(x) eel * Domain fungsinya adalah {x/x+1>0, x¢R}= (-1,c0) Titik potong sumbu x dan sumbu y adalah (0,0). ¢ Bukan merupakan fungsi genap, fungsi ganji! maupun fungsi periodik ¢ Dengan menggunakan definisi, tentukan asimtot yang mungkin co, maka tidak terdapat asimtot datar. Fungsi fO)= mempunyai titik diskontinu x=+1, dan untuk xO-1 ¥x +100, x+1 sehingga f(x). Jadi x=-1 merupakan asimtot tegak karena fix) =e0 . xGx44)_g ae eee ¢ £(%)=——~——--—. Sesuai dengan definisi titik kritisnya adalah x=0 2+ DWx+1 dan x=-"f, Tapi karena domainnya (-1,0), maka titik kritisnya x=0 (x=/5 out of domain) - 3x? +8x+8 Av : + f(x) =—* ==. Tidak terdapat x sedemikian sehingga "(x)= 0 reer ies oe id Perhatikan analisis berikut ini * FO Kesimpulan 0 ,0) grafik Fmonoton turun x00 | + +¥ | (0, 2) grafik Fmonoton naik Pada titik kit, nilai fungsinya (0-0. Pada domainnya, grafik f cekung ke atas, dan di sekitar titik Kritis tidak terjadi perubahan — 12g} Kecekungan, Artinya tidak tetdapat titik belok ee Untuk setiap x dalam domain fx)>0. Karena Gambar 14 sgrafik cekung ke atas maka (0,0) merupakan titik minimum lokal * Domain fungsinya adalah {x/x?-1#0, xeR}= R-{-1,1} 138 4 Titik potong terhadap sumbu x dan y adalah (0,0) % Dengan menggunakan definisi, tentukan asimtot yang mungkin x Karena lim— Seen Et , sehingga asimtot datarnya adalah garis y=1 Fungsi f(x) =——, mempunyai titik diskontinu x=-1 dan x=1. Untuk XCEL, x°-100, sehingga i(x)O, Jadi asimtot tegaknya adalah x-1 dan x=1 -2x o fQ)= “sy - Sesuai dengan definisi, titik kritisnya adalah x=( @-1" 2x? Me) eee £1) =0, £"C1)=0. Apakah x=t1 merupakan a _y titik belok? Perhatikan analisis berikut ini " ~Kesimputan a e oe simiottegak xa | 4 ¥ [Grate Fmonotonralk asimtol datpr ~o | Grafik Fmoneton turan | TG | Resimpulan - ye [Fre | Feokung ke as | text [~--- | Peekung ke bawah wel PPP] Feckung ke aise Titik x=! bukan merupakan ttik belok (meskipun terjadi perubahan kecekungan di sekitarttik x=1), Hal inidikarenakan terdapat asimtot tegak dan mendater. Kemudian untuk x<-1 dan x>1, Aix) selalu positif sehingga grafik fungsinya selalu di atas sumbu y, sedangkan untuk -I0 dengan arah searah jarak temouhnya, dan bila bergerak ke Kiri v(t)<0 dengan arah berlawanan arah dengan jarak tempuh.. Bila a(}>0, maka gerakan obyek tersebut dipercepat, bila a(t)<0, maka obyek tersebut bergerak diperlambat, Contoh Sebuah obyek bergerak sepanjang sumbu x dengan posisi di setiap waktu te[0,9] 12¢°+36t-27. Analisislah gerakan obyek tersebut, diberikan oleh persamaan x(t)=! Penyelesaian Pada saat t=0, obyek bergerak mulai posisi 27 satuan di sebelah kirititik asal (x(0)= 27) Dan berakhir pada jarak 54 satuan di sebelah kanan titik asal (x(9)=54) Kecepatan obyek ditentukan dengan meaurunkan x(t) terhadap t V(D=X'()=30-240436=(31-6)(1-6) Dati turunan pertama terhadap x(t) dihasilkan sebagai berikut positif ,0 0,h(x) + 0 ketika x» c, maka bentuk ini dikenal dengan bentuk tak tentu : : x2~4 _sinx jenis 2. Kita pernah menyelesaiakn soal lim dan lim =~ berturut-turut 7 x32 x-2 x30 x dengan memfaktorkan dan dengan tafsiran geometris, Tapi tidak demikian halnya Inx : dengan lim "~~. Untuk menyclesaikannya akan dibahas bersama aturan yang xolK= disebut aturan Hospital. Bentuk tak tentu yang akan dibahas adalah bentuk tak tentu %, ey 00-20, 0.00 Sedangkan bentuk tak tentu: 0°, co” , dan 1” akan dibahes setelah membahas logaritma natural, Teoroma 6.9 (Teorema L'Hospital untuk bentuk %) $Jika lim £(x) = lim g(x) =0 oe xe f(x) dan g'(x) ada, kecuali mungkin di x=c £0) _ 4, LO) maka lim “> = lim xeK(x) x68) Teorema 6.10 (Teorema L’Hospital untuk bentuk “/<) # Sika tim £(x) = lim g(x) = xe Kae @ f(x) dan g'(x) ada, kecuali mungkin di x=c maka tim £09 — jim £09 xoeK(X) x eB) # Bentuk Tak tentu 0,co Bile fim (x) =0 dan lim g(x) =-b, Maka im f()g(x) menjadi bentuk tak x3e xe! tentu jenis 0.00. Bila ini yang terjadi, dapat diselesaikan dengan menuliskan hasi! 146 kali fg sebagai hasil bagi f=, atau f % 2 sehingga benyuk tak tentunya Ke ‘menjadi bentuk tak tentu jenis “Is atau Vp Bentuk Tak Tentu oo-00 Bila lim (x) =o0 dan lim g(x) =o. Maka lim [£(x)—g(x)] menjadi bentuk xe xe xe tek tentu jenis co-o, Bila ini yang terjadi, dapat diselesaikan dengan mengubah selisih menjadi suatu hasil bagi (dengan menyamakan penyebut atau Imerasionalkan penyebut atau mengelompokkan faktor yang sama sehingga diperoleh bentuk tak tentu jenis “/5 atau % Bentuk Pangkat Tak Tentu Bentuk tak tent yang lain adalah limit yang berbentuk lim [f(x))8, yi tu bentuk tak tentu jenis 0°, 00°, 1” Bentuk pangkat tak tentu dapat disclesaikan dengan mengoperasikan logaritma pada ruas kiri dan kanan, Misalkan y =[F(x)]®) maka [F(x] = e&)In f(x) Contoh Hitunglah a. lim Ann lim (x—n)catx x2 x24 xon It L b. tim 222% ©. af 4) x92x2 4 xso\tanx x ce. lim (1+sindx)°%* flim x* x0 x39 Penyelesaian ‘Akan diselesaikan soal a, c dan d, jawaban soal b dan e analog dengan a dan d, f analog dengan ¢ 147 Substitusi x=2 ke dalam f(s) = S27 x4 dihasilkan bentuk %. Bila g(x)=tanax dan h(x)=x7-4, maka g (x)=nsec?ax dan h(x)=2x. Sehingga menurut teorema L’Hospital tan mx nsec? Jinn = lim EE xo2x?-4 x52 2x4 Misalkan yy =(l+sin4x)°*, maka Iny=cotxIn(l+sin4x) dan y = 9C0t n(l+-sin 4x) Aken dicari terlebih dahulu lim Iny, untuk kemudian lim y= lim el"Y x0" x30 x30 Jim Iny= lim, cotxin(-+sin4x) = lim 1n@tsin4x) x90 50° x50" tanx cos dx om asin dx) = lim St x0" sec? x dcos4x, = lim — 0" seo? x(1+sin4x) iy in Schingga lim y= lim e@™¥ sean” nod” x99 |. Substitusi xm ke dalam f(x)=(x—m)eotx menghasilkan bentuk 0.00, Bentuk ini akan diubah menjadi bentuk tak tentu %, dengan menulis f(x) sebagai fe=o-gh. Bila g(x)=(en) dan h(x)=tan x, maka g(x)=1 nx dan h((x)=see"x. Sehingga menurut teoremaL’Hospital a (X=) , 1 a lim (x~n)eotx = in S=2) = fim b= tim c032x 21 uel xeon (MX xonsec2x xn 6.7 Terapan Masalah Ekstrim Banyak masalah dalam kehidupan nyata yang dalam perumusannya menentukan nilai ekstrim. Dalam menyelesaikan masalah seperti ini, Kesulitan terbesarnya adalah mengubah masalah yang masih dalam ujud Kalimat menjadi masalah pengoptiuman matematis dengan menetapkan fungsi yang harus dimaksimumkan atau diminimumkan. 148 Contoh 1. Sebuah tabung diletakkan dalam sebuah bola berjarijari r. Tentukan volume terbesar yang mungkin dari tabung tersebut Penyelesaian Misalkan alas x. Antara tinggi tabung, jari-jaci bola iggi tabung 2t dan jari dan jari-jari lingkaran alas membentuk segitiga siku-siku sehingga berlaku aturan pithagoras yaitu x°#=", Karena r bola Konstan, maka penurunan kedua ruas terhadap t menghasilkan: (iy dx 2x—+2t=05 1 Kat an aM Volume tabung adalah V = ax?2t=2nx?t. Tujuan kita adalah volume terbesar dari tabung yang dicapai bila * =0. av dx 2a Q) Dari (1) dan (2) diperoteh 3.2 4m? x?, sehingga V AL volume bola 388 Sebuah tabung diletakkan dalam kerucut dengan tinggi h dan jari-jari alas + x=¥2 dan r? y ‘Tentukan volume terbesar yang mungkin dari tabung tersebut. Penyelesaian Bila dimisalkan tinggi tabung=t dan jari-jari tabung=x, iva beraku perbaingan br-hx Viabung = 2 a, Neamt dx 3. Tentukan titik pada kurva y"=4+x? yang terdekat dengan titik (2,0) Penyelesaian 149) Mencari titik terdekat sama saja dengan mencari jarak terpendek (minimum), Misalkan (x,y) terletak pada kurva y*=4-+x?, maka jarak (xy) ke (2,0) merupakan 2) +(y-0)°=(x-2)*+y?=(x-2)H(d-4x2), Ketika kita ‘meminimumkan jarak tersebut, berarti sama saja dengan meminimumkan fungsi fungsi dati x dan y, yaitu fd (x-2)*4(44x°), yaitu mencari x sedemikian sehingga f(x)=0 £(s)=2(%-2)+2x0f(x)=0 dipenuhi oleh x=1. Substitusi x ke persamaan y?=4+x? menghasilkan y=-5 dan y=5. Jadi tiik pada kurva y*=4+x? yang terdekat ke (2,0) adalah (1,-5) dan (1,5). - Tentukan dimensi persegi panjang yang memiliki Iuas terbesar dan dapat diletakkan dalam segitiga sama sisi dengan panjang sisi k, jika salah satu dari sisi persegi panjang tersebut terletak pada alas segitiga Penyelesaian A Bila segitiga ABC adalah sama_ sisi dengan panjang sisi k, maka AD="ky3 kk dan CD='k. Bila EC=2, DE=e,dan EF=b, make berla 4 ku perbandingan 2 = 6 b V3 E EC b=ay3 Sk-ons 3 ‘Turunan b terhadap © menghasilkan 2 ic Luas persegi panjang Lyy=2e.b = 205 k~o)v3 = ckv3 ~ 2073 Akan dicari c dan b sehingga luasnya maksimum. Hal ini berarti harus ditemukan c sedemikian L'(c)=0 & kV3~dev3 =0-5 ae kv3 -t Sehingga b= i : 3 5 : Jadi lebar persegi panjang adalah ~ panjang sisi segitiga, dan_panjang persegi ring pegs etn - Sebuah pabrik mengemas hasil produksi air mineral dengan volume 250 ce dalam bentuk tabung tegak. Jika pembuatan bidang ales dan atas sama sebesar Rp. 100, 150 dan bidang sisinya Rp. 200, tentukan ukuran tabung sehingga biaya pembuatannya minimum, Penyelesaian Meminimumkan biaya pembuatan tabung minimum, sama saja_ dengan meminimumkan luas permukean tabung. Vent 250=mr1st= 2e - Luas permukaan tabung adalah a Lx 2net+2nr? > 1-200 saan? : Meminimumkan luas berarti mencari r sehingga L'()=0. soo _ 5, an UR Ve Fr} + Rp.100 (50¥n)= Rp.20500%x =0r L=Rp.200 (oo¥ 6.8 Penerapan turunan di bidang ekonomi Fungsi biaya (dinotasikan C(x) adalah biaya total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi x satuan barang tertentu, Jika banyaknya barang yang diproduksi bertambah dari x; menjadi x2, maka biaya tambahan yang diperlukan adalah AC=C(xz)-C(x:) dan laju perubahan biayanya adalah: AC _ C(X2)=COxy) _ COx +. Ax) ~ C(x) ax x2 -X} ax Laju perubahan sesaat biaya terhadap banyaknya barang yang dihasilkan (limit ketika ‘AxD0) disebut dengan biaya marginal, yaitu: Ac _dc biaya marginal= tim SS =o Ax +0 Ax dx Sedangkan biaya rata-rata (c(x)) adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tiap satuan barang. =x) “x Biaya rata-rata dirumuskan dengan c(x) Contoh Produksi x barang dari sebuah pabrik dirumuskan dengan C(x)=10000+5x+0,01x° Tentukan a. Biaya marginal pada produksi sebanyak 300 barang (dalam dolar). b.Tentukan pada tingkat produksi berapa biaya rata-ratanya paling murah Penyelesaian Dari fungsi biaya C(x), konstanta pada umumnya menyatakan biaya overhead (misalkan sewa, perawatan), sedangkan suku yang lain menyataken bahan baku, buruh dan sebagainya, Bahan baku bisa saja sebanding dengan x (barang yang diproduksi), tetapi biaya buruh mungkin saja sebagian bergantung pada lain faktor, misalnya biaya lembur & C(x) = 100004 5x +0,01x? > C'(x) = 5 +0,02x Bila x=300, maka C'(300) = 5 + 0,02 (300) =11 Jadi biaya marginalnya adalah $11 tiap barang b. = £09 5+0,01x x Menentukan tingkat produksi sehingga harga tiap satuan barang paling murah sama saja dengan menentukan x schingga ¢(x)=0 1 (x) = £02 «1000s oon sel a 200 9,01 xX x o'(x) =0.e> x =10. Jedi saat diproduksi 10 barang, biaya rata-ratanya paling murah Perhatikan rumus harga rata-rata c(x) = £2) x 2 £ Ged Clx) x Harge rata-rata minimum artinya c'( 2 C(x)x-C(x)=0 * Ce - 2 (x) Dari penurunan rumus ini dapat disimpulkan, bahwa pada saat harga rata-rata minimum, harga rata-rata=biaya marginal Jika fungsi biaya, fungsi biaya marginal dan fungsi biaya rata-rata yang merupakan biaya produksi sudah kita behas, sekarang akan dibahas biaya pemesaran yang meliputi fungsi permintaan, fungsi pendapetan, fingsi pendapatan marginal dan fungsi keuntungan. Fungsi permintaan (fungsi harga) adalah harga tiap satuan barang ketika yang terjual adalah x barang... Fungsi permintaan dinotasikan dengan p(x). Fungsi pendapatan adalah pendapatan total ketika x satuan berang terjual. Bila harga tip barang adalah p(x), maka fungsi pendapatan (dinotasikan R(x)) dirumuskan dengan R(x)=x.p(x) Keuntungan didefeinisikan dengan sebagai selisih harga jual (pendapatan) cengan harga produksi (biaya). Sehingga fungsi keuntungan dirumuskan dengan P(x)=R(W)-C(X) Contoh ‘Tentukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan bagi perusehaan bila fungsi biaya dan fungsi permintaan didefinisikan dengan C(e)=42#1,13x-0,01x7+0.00004x? dan p(x)=2,5-0,01x Penyelesaian Fungsi keuntungan (P(x))=Fungsi pendapatan(R(x))-Fungsi biaya(C(x)) Fungsi pendapatan=x.p(x)=2,5x-0,02x" Sehingga RO 42+1,13x-0,01x7+0,00004x? 0,01x?)=42+1,13x+0,00004x? Diharapkan keuntungan maksimum, sehingga dicari x schingga R'(x)=0 -1,37+0,00012; 106,85 = 107 Ja supaya keuntungannya maksimum harus memproduksi 107 barang, Sebuah toko elektronik memperkirakan mampu menjual 100 buah player VCD seminggu, masing-masing seharga Rp.500.000, Berdasarkan survey yang dilakukan sebelumnya, penjualan akan bertambah 20 unit VCD player per minggu jika dilakukan pemotongan harga (diskon) 10%. Tentukan a. Rumus untuk fungsi harga b. VCD player yang terjual selama seminggu sehingga pendapatan maksimum c. Pendapatan maksimum seminggunya. Penyelesaian a. Misalkan di toko tersebut terdapat x player seminggunya, Dengan terjuainya 100 player, make masih tersedia (x-100) player. Dari yang tersisa, potongan x-100 20 Bila fungsi harga (p(x) didefinisikan sebagai harga tiap satuan barang harga yang diberikan adalah -Rp.50.000 ketika terjual x barang, maka P(x) = Rp.500.000- a Rp.50.000 = Rp.750,000 - 2500 x b. Fungsi pendapatan adalah hasil kali fangsi harga dengan banyaknya barang yang terjual, R(x)=x,p(x)= 750.000x-2500x? Fungsi pendapatan maksimum, bila R'(x)=0Dx=150 © Pendapatan maksimum ketika yang terjual 150 VCD, schingga R(x)=750.000(150)-2500(150)*=Rp. 56.250.000. Latihan 1. Carilah nilai maksimum serta minimum global dan lokal dari fungsi berikut: a. AX)S14+H1, -2sKx<5 2 x? 5 -1sx<0 b fQx)= 52 x, OSxsT 2. Tentukan titik kritis fungsi berikut a f= +l b. f(x) = 4x3 -9x? -12x43 ce. g(x) = [2x43] a. g(t)=st¥ 41% 3. Pada suhu antara 0°C dan 30°C, volume (dalam sentimeter kubik) dari 1 kg air pada suhu T secara hampiran dinyatakan oleh V=999,87-0,06426T+0,00850431?-0,0000679T? ‘Tentukan suhu sehingga pada saat itu volumenya maksimum. 154 Suatu benda dengan berat W ditarik sepanjang bidang datar dengan oleh gaya yang bekerja sepanjang tali yang diikatkan oleh benda itu, Jika tali membuat sudut @ dengan bidang, besamya gaya didefinsikan dengan ew usin + cos® dengan jt adalah koefisien gesekan (konstanta positif) dan 0<0<%y Perlihatkan bahwa F minimum ketika tan 6p. Tunjukkan, bahwa g(x)=2+(x-5)°, mempunyai titik kritis 5, tapi tidak mempunyai nilai ekstrim saat x=5 Jika £ mempunyai minimam pada x=c, tunjukken bahwa g(x f(x) juga mempunyai minimum pada x=c. Gambarkann grafik fungsi berikut a. fix)= xtdx? b. fOdexF(6-x)!% =x45 a. tim X90 5x? 46x=1 b. lim SATE xm Ox +1(x+2) . 3x¢l elim — xe x? ox el] 2x41 d. lim x0 243 vax+1 elim — xan KEG flim (x2 +3-V2s xe 155 g._lim(vx2+2x -x) xl 9. Jarals antara dua sumber panas A dan B yang memiliki intensitas panas a den b adalah s meter. Intensitas suatu ttik P di antara A dan B clirumusken dengan y= 44> > x (s-x)" dengan x adalah jarak antara A dan P. Tentukan kedudukan P sehingga intensitasnya paling rendah, 10. Seorang ahli biologi mengamati pertumbuhan suatu koloni bakteri, Luas daerah yang ditempati bakteri diukur dan dicatat setiap hari, misalkan L(t) dan kecil dari 50 em’. Analisi terhadap ternyata luas dacrah tersebut selalu let data yang diperoleh mengungkapkan adanya hubungan antara laju perubahan luas dan luas pada sembarang waktu dengan hubungan & =Z160-1) Tentukan Iuas L Ketika perubahan Iuas itu maksimum dan berapa taju perubahan luas maksimum tersebut. Il. Sebuah Kendarsan bermotor mempunysi kecepatan max 75 km/jam dan kecepatan min 10 knyjam. Bila kendaraan bergerak dengan kecepatan x kin/jam, maka konsumsi bahan bakamya dirumuskan dengan 1_1600 F(x) = + x) liter/em ®) m0 ) Untuk menempub jarak tertentu dengan harga bensin yang tertentu pula, 1600 fungsi biayanya adalah C(x)= 60-5 +x). Berapa kecepatan paling x ekonomis kendaraan tersebut, dan berapa konsumsi bahan bakarnya? 12. Tentukan dimensi segitiga sama kaki yang memiliki luas terbesar sehingga dapat dimasukkan dalam lingkaran berjati-jari r 13. Anatog dengan soal nomor 12, tetapi segitiga sama sisi 14. Margin atas dan bawah sebuah poster masing-masing Gem dan margin Samping masing-masing 4 cm, Jika luas bahan tercetak pada poster 384 cm?, tentukan dimensi poster dengan luas terkecil 156 15. Sebuah poster harus mempunyai Iuas 180 em? dengan margin bawal dan samping 1 cm, sedangkan margin ates 2 om, Tentukan dimensi sehingga has tercetak maksimum. 16, Sebuah balon bundar berbentuk bola dipompa, tentukan kecepatan perubahan Juas permukaan terhadap jari-jarinya saat jari-jari bola S cm 17. Sebuah kerueut lingkaran tegak terbalik berjari-jari 10 cm dan tinggi 20 om penuh berisi air. Jika air keluar dari puneak keruout dengan laju 5 eefdetie, ‘entukan laju turunnya permukaan air di dalam kerucut pada saat tinggi air 5 cm dati atas! 18. Sebuah tangga panjangnya 6 m bersandar pada dinding tegak yang tingginya 4 m dengan bagian atas tangga melampaui batas atas dinding, Jika ujung bawah tanga ditarik horisontal dengan kecepatan 2 m/detik menjauhi dinding, tentukan kecepatan ujung atas tangga pada saat tangga membentuk sudut 60° dengan permukaan kantai 19. Sebuah lampu tergantung tegak lurus 5 meter di atas jalan lurus. Scorang dengan tinggi 160 cm, bergerak menjauhi lampu dengan kecepatan 2m/detik, Tentukan kecepatan bergerak ujung bayangan dan pertambahan bayangan orang itu. 20. Dari sebuah pelabuhan pulau, berangkat dua kapal ke arah yang berbeda, Xapal A berlayar ke utara pada pukul 09,00 dengan kecepatan 24 knots/jam, kapal B berlayar ke timur pada pukul 11.00 dengan kecepatan 30 knots/jam. Tentuken Kecepatan bertambahnya jarak antara dua kapal pada pukul 14.00. 21. Sebuah bak penampungan air berbentuk balok dengan panjang, lebar dan tinggi berturut-turut 8m, 2m, 4m, Ke dalam balok itu dituangkan air dengan kecepatan 2nvdetik. Tentukan kecepatan naiknya permukaan air saat tinggi air Im dari dasar bak 22. Sebuah balon gas naik tegak lurus dari titik A dengan kecepatan 1Sm/detik. Titik B berada pada jarak 30 m dari A. Tentukan kecepatan bertambahnya Jarak antara balon dan titik B jika tinggi balon 40m. 23. Pasir dijatuhkan dengan kecepatan 10 m’/detik, schingga membentuk tumpukan pasir berbentuk kerucut, Jika tinggi kerucut da kali jari-jari lingkaran alas, tentukan kecepatan bertambahnya tinggi kerueut saat tinggi tumpukan 8m. 157 24, Andaikan sebuah gelembung sabun berbentuk bola. Kecepatan udara yang dltiupkan ke balon adalah 4 ec/detik, Tentukan kecepatan bertambahnya jari Jati bola pada saat jari-jarinya 2 em, 25. Sebuah partikel P bergerak sepanjang kurva y = Vx? —4, x 22. Jika absis dari gerakan partikel P bertambah dengan kecepatan § satuan/detik, tentukan Kecepatan bertambahnya ordinat P saat absisnya 3 satuan, 158 TUJUAN INSTRUKSIONAL Umum Setelah menyelesaikan mata kulish ini (pada akhir semester 1), mahasiswa mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial, integral) beserta teorema dan s -sifiat serata teknil-teknik penting didalamnya, Khusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 21), mahasiswa akan dapat memahami pengertian integral tak tentu sebagai suatu anti turunan, menyelesaikan soal integral fungsi aljabar, fungsi trigonometti, fungsi eksponensial, fungsi Jogaritma dengan teknik integral parsial, integral sunstitusi trigonometri, integral fungsi rasional, serta menguasai startegi pengintegralan. 159 7. INTEGRAL TAK TENTU DAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Konsep integral tak tentu diperkenalkan sebagai kebalikan operasi pendiferensialan, yaitu bentuk paling umum dari anti turunan, Kemudian dibahas teknik pengintegralan, yang meliputi: integral parsial, integral fungsi trigonometri, integral substitusi trigonometr integral fungsi rasional, dan substiwsi yang merasionatkan, Juga dibahas integral fungsi transenden, integral fungsi invers trigonometri, integral fungsi hiperbolik dan invers hiperbolik, yang semuanya diperoleh dari turunan fungsi-fungsi tersebut, 7.1 INTEGRAL TAK TENTU Untuk fangsi f yang terdefinisi pada selang buka |, dapat ditentukan suatu fungsi F yang memenuhi F'= f . Fungsi F seperti ini disebut anti turunan dari f Definisi 7.1 Fungsi F disebut anti turunan dari f pada interval |, jika F'(x: = (x) untuk setiap x dalam 1. Teorema 7.1 Jika F adalah anti turunan f pada interval I, maka bentuk F yang paling umum adalah F(x) +C, dengan C adalah konstanta sembarang, Contoh 1. Misalkan diketahui f(x) = 4sin x ~3x°,, akan dicari anti turunan dari f(x). Anti turunan dari 4sinx dan 3x° berturut-turut adalah ~4cosx dan Lx® Schingga F(x)=—4eosx-1x° 4C 2. Misalkan diketahui f(x) = xy/x , dan F(I)=2. akan dicari F(x), Anti turunan dari x adalah 4x4. Schingga F(x)=2x%+C. DariP(l)=2 diperoleh C=. Jadi F(x) = pated 160 Proses menemukan anti turunan (anti diferensial) dari fungsi f pada interval | dinamakan integral tak tentu dari fungsi f pada interval I, dan ditulis dengan lambang fecods = FO) + Teorema 7.2, (Rumus-rumus Integral Tak Tentu) |. Linearitas a. fat(xydx frovax b. foo g(x) ix = [f(x)dx + fecsdax ©. flares) +Batx)}ix =a [F(x)dx +B fe(nrdx 2. Bila y =x", n bilangan rasional dan n#—1, maka Jrtx=Lamtec n+l 3. Rumus Integral dengan Penggantian (aturan substitusi) Jika g(x) adalah fungsi yang diferensiabel pada suatu selang 1, maka dengan memisalkan g(x) =u f (g(x))e"(x)dx = [F(uddu Aturan substitusi digunakan untuk menyelesaikan integral yang berkaitan dengan aturan rantai, 4, Rumus fungsi trigonometsi cosx+C a. fsinxdx = b. foosxdx =sinx + © fsec? xdx =tanx+C | Jose? xdx = -cotx + ©. fscextanxdx = seex + f fesexcotxdx =-esex +C 161 4x dx Vitex +2x7 Misalkan 14x +2: > (1+4x)dx = du Sehingga f-—ASe ae = fore liec=2iveex? +¢ Viex+2x? “Vu x cos(x* +2)dx Misalkan u=x* +2 du =4x7dx. Sehingga fx? cos(x* +2)dx = foosud metupakan turunan dari 14x? Langkah pertama, tulis integral mula-mula menjadi i+x? x4ady = [vl +x? (e2Pxax Kemudian misalkan 1+x? =u 2xdx =du Sehingga Wie? (ePraex=4 fu(u-1Pdu = Lyi ~2u +C Penyelesaian contoh nomor 3 tidak sesederhana nomor | dan 2, karena x° bukan 162 fain? xdx Jh-cos? x}'(cos) 203. 1 Os K+ C08 x fsin? xd = fin xsin xdx-= fsin4 xsin xdx 2 Ss - fi =2cos? x +cos4 x}é(eosx cos” x+C [Veotx ese? xdx Misalkan u = cot x -> du = —ese” xdx ou WC Sehingga [Veotx esc xdx =~ [udu = : Latihan Soal 1 Pear +1 x8dx 6. foosxt=sinxdx xdx 3, [Sin 2xdx > Nas * AYi¥2sinx Joos* xsin xdx Joos2xsin dxdx foind(-+ 2x)¢x 9. fs fits ie 5. fsec xax vo tt xvinx adalah anti turunan dari f(x) = 2jx|, kemudian tentukan 11. Tunjukkan bahwa F(x) JFoodx . 12, Sebuah titik materi bergerak dari keadaan diam dengan percepatan a(t) =12t —3t? midetik. Tentukan kecepatannya pada setiap saat t. Tentukan pula persamaan gerak materi itu. 163 72 TEKNIK PENGINTEGRALAN a Integral Parsial (Integral Sebagian) Jika aturan substitusi digunakan untuk menyelesaikan integral yang berkaitan dengan aturan rantai, maka untuk menyelesaikan integral yeng berkaitan dengan aturan hasil kali turunan digunakan rumus integral parsial Misalkan fungsi fdan g keduanya diferensiabel pada |, maka: A g)= Pgteto [reref}x=tg dx ° Jretdx=tg- farrex Bila f(x) =u dan g(x) =v, maka dihasilkan du yang disebut dengan rumus integral parsial, fudveu— Contoh 1. Tentukan_Jxsinxdx Kita dapat memisalkan u = x — du=dx dan dy =sinxdx > v=—cosx Sehingga fxsin xdx = xe0sx + Joosxdx = ~xoosx +sinx +C 2. Tentukan fe sinxdx Misalkan u=e* + du=e%dx dan dv=sinxdx > v= Sehingga fe sinxdx =e cosx + fo* cosx Dari hasil terakchir ini masih terdapat bentuk integral yang harus diselesaikan lagi dengan integral parsial, yaitu fex cosx. Misalkan u = e* > du =e*dx dan dy = cosxdx > v=sinx Sehingga Je* sin xdx = -e* cosx-+e* sin x~ fe¥ sin xdx+C ~e* cosx +e%sin x fe* sinxax +C 164 3. Tentukan fxe™*dx Misalkan u =x — du = dx dan dv=e?%dx > Sehingga fue™dx=xe** —1 fo*dx =1xe? — Le? Latihan ‘Tentukan hasil integral di bawah ini * fxsin dxdx 6. feSsin(t-syds fx? cos3xdx 1. frte*ax foostinx)dx 8. fitnx/x?)dx foosx In(sinx}dx 9. fosec®odo 20 Je? sin3040 10. fx?sinaxax . Integral Fungsi Trigonometri Pada subbab ini akan digunakan kesamaan trigonometri untuk mengintegralkan kombinasi fungsi trigonometr a Strategi untuk mengitung_fsin™ xcos" xdx Jika pangkat dari kosinus adalah bilangan ganjil ( —sin?x untuk menggenti faktor kosinus yang Dict), simpan satu faktor kosinus dan gunakan cos? tersisa. 2k+1 2k foin® xcos?**! xdx = fsin™ xcos”* x cosxdx fait Kemudian substitusikan u = sin x ™ x(l=sin? x)* xcosxdx Jika pangkat dari sinus adalah ganjil (m=2k+1), simpan satu faktor sinus, dan ? x untuk mengganti faktor sinus yang tersisa. gunakan sin? x 165 Jsin?**! xeos” xdx = fsin2* xcos” xsin xdx = Je ~cos? x)" xcos" xsin xdx Kemudian substitusikan u = cosx Gika pangkat dari sin dan cos keduanya ganjil, maka salah satu dari a atau b dapat digunakan) ¢. Jika pangkat dari sinus maupun kosinus adalah genap, gunakan kesamaan sudut paruh cos2x in? x atau cos2x = 2cos?x~I atau sin2x = 2sin xcosx % Strategi untuk menghitung fian™ xsec” xdx a. Jika pangkat dari sec adalah bilangan genap (n=2k), simpan satu faktor sec? x, dan nyatakan faktor sisanya dalam see” x = 1+ tan? x fian™ xsec"* xdx = flan xsec? x sec dy. = fian™ xsec? x(1 + tan?x)!"dy. Kemudian substitust u = tanx b. Jka pangket dari tan adalah ganjil (m=2k+1), simpan satu faktor dari secx tan x ~sec?x untuk menyatakan faktor yang tersisa dalam tanx Jian?! x sec" xa = fran? xsec"™ x tan xsecxdx 2 1 = J(l-see? x) sec"! x tan xsecxdx Kemudian substitusi u=secx Untuk menghitung integral fsinmxcosnxdx, fsinmxsinnxdx,, foosmxcosnxdx gunakan kesamaan berikut sin AcosB = ~(sin(A-B)+sin(A +B)), sin Asin B = —(cos(A —B)—sin(A +B)), Nie ‘cos Acos (cos(A -B)+cos(A +B) 166 Contoh 1. fsin? xcos? xdx 2 [sin? xcos? xdx foi xeos” xcosxdx = [sin? x(I —sin? x)d(sinx) = 3 sin? x-csinSx+C y= = fisin? x -sin? xpd 5 6 xsee xdx tan 6 ‘tan® x sec! xdx = fian® xsec? xseo? xdx fan® x(1+tan? x)d¢tan x) = ftan® x +tan® x)é(tan x) Loa dg = stan? x += tan? x+C 7 9 3. fan? xsec? xdx ftan? x see? xdx = fant xsee® x tan xsecxdx = Jean? x)?sec® xd(sec x) = fisee? x1 1 seo xd(see x) = f(eoo® x-2sec8 x + sec! x}d¢seex) 9 007 x 2500? x4 seo! nC 9 HW 7 4, [sindxcosSxdx [sin 4x cosSxdx = fisin(9) + 6089x)ax seosx +t sin9x +€ 2 18 Untuk kasus lain, pedomannya tidaklah sejelas ini. Misalnya 5. flan xdx d(cos x) osx Demikian juga ~ Injeosx|+C = Insecx|+C 167 6, foeoxdx secx + tanx focexdx = fsecx SEX * MX Gy, secx +tanx Misalkan secx + tan x =u > du =(secx tan x + seo? x)dx 2 : sex ttanx,, _ psec?x+secx tanx Schingga fsecx <= EN, _ (See Xt seoxtanxy secx + tan x secx + tanx — pAlsecx + tanx) seex + tanx = Infsecx + tanx|+C 1. fosoxd Analog dengan nomor 6 dengan menggunakan substitusi u =csex +cotx , dihasitkan fesexdx == ~Infosex +cotx|+C Latihan 1. sin? xcos? xdx 7. sin Sxsin 2xdx 2. feos? xsin® xdx 8. feos7xcosSxdx f 3 osc! 3. fsin® xJeosxdx 9. foor? xesc# xdx 2 sin x +c0sx 4. feos? xtan’ xdx 10, [ESSE dx 5. ftan? xseexdx 6. fran’ xdx 1 Subs Untuk menyelesaikan integral yang memuat bentuk akar kuadrat diperlukan substitusi ec. Integ itusi Trigonometri trigonometri agar bentuk akamya hilang. Setelah peubehnya diganti dengan fungsi 168 trigonometri yang sesuai, maka bentuknya menjadi fungsi trigonometsi yang dapat diselesaikan dengan rumus reduksi atau rumus yang sebelumnya sudah dipelajari. Bentuk Substitusi Kesamaan SEH ea Heocet |i x=asin @-2<0< 2 | |-sin2o x=asec0 dengan 0<0< atau ns 03 tand, 35053 Seos0d0 = foot? edd = (ese? 0 - nao == Ja(eot®) - feo =-cot0-0+C dx 2 [= Tees Substitusikan x =2tan@ — dx = 2sec”@ Sehingga [SER = 4210825007000 _ ran gsee do = 2naie 4a 2sec0 =-2 focose) cos?@ = 2sec8+C Soal ini dapat juga diselesaikan dengan cara sederhana yaitu 169 Dari dua cara di atas, perhatikan bahwa sebelum menjawab soal amati dulu dengan cermat soal itu, karena mungkin soal itu dapat diselesaikan dengan cara yang lebih sederhana, dx 3. JL Ba 2x—9? Sebelum disubstitusi, terlebih nyatakan 3-2x — x menjadi bentuk kuadrat 341-1-2x-x? = 4- (142x427) = 4-(l4 x)? Sehingga [. paar fanaa y3-2x-x2 “V4—-(1+x)? Kemudian substitusi 1 +x =2sin0— dx = 2cos0 j2ok__ (2sind—y2eos0do = J@sin@-1)d0 =—2cos@-8+C Ye 4sin20 Latihan fx? = 4x +5dx 6 tt 8. 4. Ne? 2x4 Sex 9. [eax V4x- 5 tax stl 10, “dex? ioe we 4d. Integral Fungsi Rasional Pada subbab ini, akan dibahas, bagaimana mengintegralkan fungsi rasional (hasil bagi polinomial) dengan menyatakannya terlebih dahulu sebagai jumlahan fungsi parsial 170 Pethatikan Dengan menyamakan penyebut dapat ditulis f(x) = 31njx -2|~2In]x -3]+C Bagaimana kita dapat menggunakan integral fungsi rasional ini secara umum? Ingat kembali bentuk umum fungsi rasional, yaitu f() = 2D dengan P dan Q keduanya polinomial Q@) Integral fungsi rasional dapat digunakan bila derajat P lebih kecil dari derajat Q. Bila derajat P lebih besar dari derajat Q, bagilah P dengan Q sampai diperoleh bentuk Fea) =80+ 9 dengan S dan R keduanya polinomial dan derajat R lebih kecil dari © derajat Q. Langkah selanjutnya adalah membahas berbagai kemungkinan bentuk RO Q(x) 1. Bila Q(x) adalah hasil Kali n faktor linear yang berbeda Berarti Q(x) dapat ditulis sebagai Q(x) = (a)x + by fagx + b2)..(aqX + bn) Dalam hat ini teorema fraksi parsial menyatakan bahwa terdapat Ay, Ap,.. sehingga. GEA Age tee Q(s) ax tby ax tb,” ayxtby Contoh Tentukan [ax 71 Karena derajat pembilang lebih besar dari penyebut maka dilakukan dulu Sx 4x42 pembagian yang menghasilkan —S—=*_= x 414—4*? x?=x-2 x?=x-2 Perhatikan bahwa penyebut dari suku ketiga ruas kanan mempunyai faktor linear 4x42 Ay Ad ) (xe) (x2) dan (x+1), sehingge dapat ditulis (x Untuk menentukan Ay dan A, kalikan kedua ruas dengan (x -2)(x +1) x?=x-2 4x+2 Ax +2=A\(X+D+AQ(K=2) 4x42=(Aj +A2)x +A, ~2A2 Sehingga diperoleh persamaan Ay + Az =4 dan Ay —2A, =2. Dengan eliminasi dihasitkan A: i: dan A, =10, dx 3-2)” x41) Pina} Zin Bila Q(x) adalah hasil kali n faktor linear, beberapa diantaranya berulang. Misalkan fakior linear 21x -+b, muncul sebanyak k kali, maka dapat ayx+} ditulis sebagai —AL_ + zt tA ax tbl (ax +b)) (a)x+by)) Contoh is 2x? 44x41 Bax? axel dx Pembagian pembilang dengan penyebut menghasilkan =2x? 44x41 4x A tl xx? = x41 ax -x4] 3 Sementara x x +1 dapat difaktorkan menjadi (x ~1)?(x +1) 172 Sehingga dapat ditulis 4x +1 4x SAl(K #1) + Ad(X-I(X +I FA3(K = 1? xo =x? =x4 (x= PR +) 4x = (Aj +Ag)x? +(Ay —2A3)x + Ay AQ +A3 Penyamaan koefisien menghasilkan A3 +Az =0;A)-2A, =4;A)— Ag +A3 Dengan eliminasi diperoleh Ay =2; Az =1; A3 Sehingga Silage faint Sax? tx- Bila Q(x) mengandung faktor kuadratik yang tak dapat diuraikan, tak ada yang berulang. Jike Q(x) mempunyai faktor ax? +bx +e dengan b? -4ac<0, maka selain fraksi ¢ parsial seperti pada 1. dan 2., ae juga mempunyai faktor berbentuk m AX+B — ==. dengan A dan B adalah Konstanta yang akan dicari ax? bx +e Contoh Tentukan [2 = E* 44, Sx? +4x Penyebut dapat ditulis x? + 4x = x(x? +4). Selebihnya tidak bisa difaktorkan lagi aL 2 : Sehingge dapat ditulis 8—S-+4 _ 28 HA _ A, Bae 44x XQ HA) OX 173, x#4_ A Bx+C xQ7#4) x x2 44 = A(x? +4) +(Bx4+O)x x(x? 44) 2x? x44 =(A+B)X24CK44A Dengan menyamakan koefisien diperoleh A = Sehingga Pace (+3 sels dx xg yang dapat ditulis oe Perhatikan integral x44 a4 Dengan memisalkan u => du =4, sehingga 3h a ue +] ot) Bila Q(x) mengandung faktor kuadratik yang tak bisa diuraikan dan berulang. dan atau Jai [PSX 8a = nf x r4x Sil? 4) 2 Jika Q(x) mempunyai faktor (ax?+bx +0)" dengan b?-4ac<0, maka selain fraksi parsial seperti pada 1. dan 2., ao 2 juga mempunyai faktor berbentuk A+B) (ax? +bx+0) (ax +By Agx+Bny Pree ata yn + bx +0)’ (ax* + bx +0)! +, dengan Ay dan By 2 i=1,2,...n adalah konstanta yang akan dicari Contoh Tentukan f- Perhatikan bahwa suku penyebut (x? +1)? tidak bisa difakorkan, dan berulang sehingga 114 Ay Aox +By | Agx +By = x+y +0? Ta x+2x? x9 = Ay(x? +1)? 4 (Apx + By)x(X? +1) + (Ax 4+ Bg)x x(x? +1)? Lax 42x? = 9 = (Ay + Ag) x4 + Box? + (2A) + Ap +Ag)x? + (By +B3)x-+Ay Dengan menyamakan koefisien diperoleh Ay = 1,2 =~1,A3 =1,B) =-I,By =0 Sehingga fees x(x? +1)? dg: I+sinx +cosx ” Bagaimana bila kita harus menyelesaikan integral f Integral seperti ini adalah integral fungsi rasional dalam bentuk ttigonometri. Untuk menyelesaikannya, pethatikan langkah berikut. Misalkan t = tan} x > dt = sec? tL xdx = (4? + Idx Kemudian sinx =2sin3 xcos$ c0sx =2cos? Sehingga +)” Ge) wine +2]+C = inatan tx + jee Bagaimana bila Ix? T+sin2x 175 e Misalkan t = tan x - dt = see? xdx = (t? + I)dx.. Langkah selanjutnya, analog (silakan dicoba) Latihan I 6. 2. 7 dk 3. — fe Vian acaan™ 3 4. [Fox 9. — xt] I+sinx—cosx 3 x l 5. dx 10. (=—<——_———-dx lee hj inx +sin2x Substitusi yang Merasionalkan Beberapa fingsi yang tidak rasional dapat diubah menjadi fungsi rasional dengan itusi w= YF) akan cara substitusi. Jika sebuah integran berbentuk 9/f(x) , maka subs lebih memudahkan penyelesaian Contoh Jawa Fentukan [2** 44, x du 2 4 (1+ 4 au =2 fdr 8 J w-4 f wad Suku kedua dari integral teralchir diselesaikan dengan integral fungsi rasional bentuik pertama, dan dihasitkan (>***4 x44 du an fau wi u + (infu — 2] Infu + 2)) + 176 ea xa nhet4-2 2vx+442h c a “Wave to] Integral fungsi Siklometri, fungsi Transenden, fungsi Hiperbolik dan invers fungsi Hiperbolik diperoleh dari turunan fungsi-fungsi tersebut yang sudah dibahas pada pokok bahasan Turunan. f. Strategi Pengintegralan Menyelesaikan soal integral tidak semudah menyelesaikan soal diferensial. Bila rumus dasar (baku) integral telah dikuasai, tapi masih belum dapat juga menyelesaikan soal itu, dapat dicoba langk#h-langkah berikut, 1. Sedethanakan integran bila mungkin Contoh . Jvxd+Vxjdx akan lebih mudah diselesaikan bila ditulis Jovx +x)dx # [isinx +e0sx)?dx = (sin? x +2cosxsinx +cos? x)dx = [(1+2sincosx)dx = Jax + 2 sin xdi(sin x) 2. Cari substitusi yang jelas Contoh [x? cos(x? +4)dx lebih mudah diselesaikan bila ditulis +4 4 Joos(x? + 4)d(x3 +4) yang diperoleh dengan substitusi u = 3. Bedakan integran menurut bentuknya: fungsi trigonometri, fungsi rasional, integral parsial, ataukah bentuk radikal (bentuk yang diperoleh dari substitusi trigonometti dan substitusi yang merasionalkan). Kemudian lakukan tindakan (langkeh-langkah) seperti yang dijelaskan pada penyelesaian masing-masing bentuk integral tersebut. Latihan 7 cosx pirensts 7. ; Fsint ir 2, Join? xcos? xdx 8. fliex=x?ax 9. 10. foren? edo Il tH aa 6, pI 1p, pint yy sinx. x? TUJUAN INSTRUKSIONAL kan mata kuliah ini (pada akhir semester 1), mahasiswa Setelah_menyele: mempunyai pemahaman konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam |, integral) beserta teorema dan sifat-sifat Kalkulus (limit, kekontinuan, diferensial serata teknik-teknik penting didalamnya, Khusus Setelah mengikuti kuliah ini (pada akhir pertemuan ke 25), mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian integral tentu, dan hubungsnnya dengan integral tak tentu dengan teorema dasar kalulus, serta menyelesaikan soal-soal integral tentu. Selain itu, juga mampu menggunakan integral tak tentu untuk menghitung lvas daerah, menghitung volume benda putar, menghitung panjang busur suatu kurva, menghitung luas permukaan benda putac, 178 8. INTEGRAL TENTU DAN PENGGUNAANNYA Konsep integral tentu diperkenalkan sebagai limit dari jumlah Riemann sebagai perumuman dari proses perhitungan luas daerah tertutup pada bidang datar. Perhitungan integral tentu dilakukan dengan memanfaatkan hasil pethitungan integral tak tentu Kaitan integral tentu dan tak tentu dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus. Dalam geometri, integral tentu digunakan untuk menghitung luas daerah, volume benda, panjang busur, dan Iuas permukaan benda putar 8.1 Integral Tentu Perhatikan Gambar 1, yang mempetlihatkan luas bidang datar D yang dibatasi grafik fungsi f, garis x =a, garis x=b dan sumbu x dengan f(x) 20, x [a,b]. Daerah D dapat dinyatakan dengan D= (x, yasxsbj0syst(x)} Untuk menentukan Iuas daerah D, ditakukan langkah-langkah sebagai berikut: yf) = seb Gambar | Gambar 2 tik, 1. Interval tutup [a,b] dibagi dalam n subinterval yang sama panjang, dengan ti partisinya adalah {X1, X2, XX}, dengan a= xp co (banyaknya subinterval tak hingga). Hal ini sama saja bita[P| +0 fadi L = tim 3° ax;f(e) =, im Saniflo) noe Plo} (Jika limit ini ada, fungsi f dikatakan ter tegralkan Riemann pada interval [a,b] dan 6 a ditulis [f(x)dx =, lim >> Ax;f(c;)) a fo Definisi 7.2. » Integral tentu dari fungsi pada interval [a,b] ditulis [f(x)dx didefinisikan dengan bd n ffoodx "| fn ¥.4x;F(6;), bila limit ini ada Pio: 7 isl Dalam penulisan ¢ dan 8: limit jumlah Riemann dari f pada [a,b] untuk [P| > 0 adalah L, dan ditulis ie DMAxife)) Jike pooet We >038>0 > [P| <8=]) Axif(c;) ~ L 9. Jika ms f(x) SM untuk x €[a,b], maka m(b-a) < Jrooax (F(x;)- F(x; = tim Sate )Ax; = lim F(b)— Fla) b Menurut definisi f(x) dx = F(b)— F(a) q 2. Jika x dan x +h berada dalam (a,b), maka xeh x xh xh F(x+h) F(x) = Fron fre t)dt = Fron Jrow- Joe Foxth)- Foo j [tes untuk h #0 h Misalkan h > 0. Karena f kontinu pada [x,x +h], maka terdapat u dan v dalam {x.x + h]sedemikian schingga f(u)=m dan f(v)=M, dengan m dan M berturut- turut adalah nilai minimum dan maksimum f pada [x,x +h] Dengan menggunakan sifat integral tentu xeh xh met Jreod em es ty x dan vx, karena u dan v terletak antara x dan xh. Sehingge fim f(u)= lim F(u)= FO) dan im, £69) = im £6) = F(3) wx boo vox Menurut teorema apit 6x) < tim FOANAFOD 664) os jim LXFM=FO) _ 69 ho 10h 3 2 P()=M) Dengan notasi Leibniz dapat ditulis A fro = F(x) Contoh 1 ae sectdt * dx Langkah pertama misalkan x4 dx? = Geox" )ax3 a af Sehingga evn ffs . 2 4 Os 2. ffGo) dx dengan ref pees 6 JFooax= froods+ [foo ex sj vi x \ 3. freosxdx 9. foosn/2x=Idx % x 2 oe 4. fx? 5ex 10, 2 k {_cOSx i m 5 jw i. Fasinjoe 3Nsin2 x k 9 1 6. fllevedx 12. [vxyl+xvxex ° 6 1 \ 13. Tunjukkan [fC x)dx = ffoodx 0 o 185 14. Jika f kontinu pada interval [1,00] dan f(x) = tentukan f'(x) dan Whe ° rd) 15. Jika a dan b adalah Konstanta positif, tunjukkan 1 1 fat -x)Pdx = fxPa = x)"dx 4 6 4 2 16. Sika Fkontinu dan ff(x)dx=10, tentukan [F(2x) dx 0 o 9 3 17. Sika fkontinu dan ff(x) dx = 4, tentukan fafox?ydx ° 0 8.2 Penerapan Integral Tentu a, Menentukan Luas Daerah Seperti yang telah dibahas pada sub pokok bahesan 8.1, penggunaan integral tentu untuk menentukan luas daerah di bidang dinyatakan dalam definisi berikut Definisi 7.3 Misalkan D deerah yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu [a,b] dengan f(x)>0 pada [a,b], garis x =a, garis x =b dan sumbu x. Daerah D dapat ditulis D = {(x,y) a Sx <0 dari luas persegi panjang yang menghampiri, yaitu lim >o[f(c; aed} = 9(c;) dx; 186, Reaaker A Contoh 1. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh parabola Gambar 3 pity Litas A, daerah yang dibatasi oleh kurva = g(x), garisx=a, x=b de- ngan f dan g kontinu dan f(x) 2 g(x) ¥x dalam [a,b] adalah ° A= [(F@)-a0o}x x? dan y=2x—x? Penyelesaian. Soal ini tidak menyebutkan bates bawah dan batas atas. Batas bawah dan batas atas ditentukan oleh titik potong kedua parabola itu, yaitu (0,0) dan (1,1), 2. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh garis y Penyclesaian. Gambar 4 Perhatikan Gambar 4, f(x) 2 g(x)Vx pada [0,1], sehingga flex-x2)—x 4 1 = J@x-2x?)ax = é I dan parabola y? =2x +6 Perhatikan Gambar 5, _ pengintegralan tethadap y jauh lebih mudah dibandingkan pengintegralan terhadap x. Titik potong kedua kurva menghasilkan titik potong (1,-2) dan (5,4). 4 Sehingga luas daerah yang dicari adalah L = florn-o? -6)/2}4y =18 2 187 . Menentukan Volume Da Latihan Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh L. y=x? 43; yox; x= x? ~4x; y=2x Jika daerah D={(x,y):aSx 00) (Gambar 12a dan 12b) Misalkan P)-(x,,y,), maka jarak antara P;,, dan P; adalah PraaPil=vexi- 1)? = VOR)? + Cy)? Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk turunan pada interval (x..%.), WP #Qi- terdupat bilangan xj sedemikian sehingga F(x) = FOG. -1) = P05} OR) =H) © AY; = POR DAN, 192 Gambar 120 Bila persamaan terakhir disubstitusi dalam |P,P,_\| dihasitkan Poanl= lax)? yy? = lax? +e) a0? = AX) i+(rosyp Panjang eksak busur P,P, dirumuskan dengan 8 a tim D)P,-1P |= tim ax; f+ £206, =f 1+ (Oo Pdx noes nett Definisi 7.6 Bila " kontinu pada (a,b), maka panjang busur kurva y=f(x), a 0 dari jumlah Riemann Y>2nF (xj Ax; Yl + of ial sebag Jadi luas permukean yang diperoleh akibat perputaran y= f(x), aS x

Vous aimerez peut-être aussi