Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MCHC 28%, LED 33 mm/jam, Ca 8,3 mg/dL. SI 10 g/L, TIBC 136 g/L, Ferritin
62,64 ng/mL, albumin 2,4 g/dL. Gambaran darah tepi menunjukkan
gambaran anemia defisiensi besi disertai trombositosis reaktif. Pada EKG
didapati sinus takikardi, iskemik inferior dan anteroseptal. Pada ronsen dada
didapati gambaran TB milier. Hasil urin rutin dan feses rutin darah samar
tidak ada kelainan. Sputum BTA 1 dan 2 memiliki hasil 1+. Hasil FNAB KGB
colli bilateral didapati limfadenitis kronis spesifik lazimnya ec TB. Pada hasil
pemeriksaan patologi anatomi biopsi eksisi dari luka di dada tengah os
didapati hasil radang kronik spesifik granulomatous menyokong suatu
skrofuloderma regio sternalis. Pasien kemudian diberikan terapi standar TB
paru dan ekstra paru yaitu OAT kategori 1, sulfas ferrosus 3x200mg, vitamin
B1, B6, dan B12 1x1, prednison 3-2-2 tablet selama 2 minggu kemudian
diturunkan secara bertahap.
Kesimpulan: Tuberkulosis diseminata memerlukan diagnosis menyeluruh,
penatalaksanaan yang tepat, edukasi yang baik bagi penderita dan keluarga,
dan follow-up berkelanjutan sehingga kejadian mortalitas pada pasien dapat
dihindari.
Kata kunci: tuberkulosis, tb diseminata, anemia penyakit kronik, anemia
defisiensi besi.