Vous êtes sur la page 1sur 6

STANDAR 2

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN


DAN PENJAMINAN MUTU
2.1 Sistem Tata Pamong
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama,
serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam
program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan
tegaknya aturan, etika dosen, etika peserta didik, etika karyawan, sistem penghargaan dan
sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium,
dan studio). Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil serta lingkungan
eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan,
disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur
yang jelas.
Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program studi untuk
memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Uraikan pula tugas dari seluruh fungsionaris dalam
organisasi program studi.
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf adalah salah satu program studi
di antara berbagai Program Studi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Di tingkat Fakultas, Program Studi ini dikoordinasi oleh suatu struktur di bawah Dekan yaitu
TKP PPDS yang membantu Pimpinan Fakultas dalam penyelenggaraan Program
Pendidikan Dokter Spesialis.
Di lingkup internal KPS dan SPS bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan
penyelengaraan program studi.
.
Ketua Program Studi (KPS) dan Sekretaris Program Studi (SPS)
KPS
KPS adalah staf pengajar berpangkat sekurang-kurangnya Lektor Kepala dengan
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidang kependidikan dan diterima oleh seluruh
staf pengajar
KPS tidak merangkap sebagai Ketua Jurusan atau Ketua Bagian
KPS diusulkan oleh Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf dengan memperhatikan pendapat
para staf pengajar kepada Dekan FK. Pengangkatannya ditetapkan dengan SK Rektor
atas usulan Dekan.
KPS secara administrative bertanggung jawab kepada Dekan melalui Ketua Bagian
SPS
SPS adalah staf pengajar berpangkat sekurang-kurangnya Lektor, membantu KPS dalam
mengelola penyelenggaraaan pendidikan PPDS
SPS diusulkan oleh KPS kepada Dekan melalui Ketua Bagian dan dikukuhkan serta
diangkat dengan SK Rektor

Ruang lingkup tugas KPS dan SPS


KPS dan SPS bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan penyelenggaraan Program
Studi dengan :
- Merencanakan pelaksanaan program pendidikan sesuai dengan kurikulum yang
dijabarkan dalam Buku Panduan Akademik.
- Menyelenggarakan seleksi akademik calon peserta program dengan melibatkan staf
pengajar terkait.
- Dengan persetujuan Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf, melaporkan hasil seleksi dan
mengembalikan peserta yang ditolak kepada fakultas.
- Menggunakan seluruh perangkat keras dan perangkat lunak pendidikan yang
tersedia untuk proses pendidikan, bekerjasama dengan seluruh staf pengajar yang
ada.
- Menyelenggarakan penilaian terhadap peserta program terus menerus secara
objektif dengan melibatkan semua staf pengajar, serta melaksanakan teguran,
peringatan atau sanksi kepada peserta program yang bermasalah.
- Menyusun rencana anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
pada pimpinan fakultas.
- Melaksanakan tugas administrasi pendidikan.
- Membuat laporan mengenai :
a. Calon peserta yang diterima dari seluruh pelamar
b. Kemajuan tahap pendidikan termasuk kegagalan/penundaan
c. Penghentian pendidikan (drop out). Hasil keputusan rapat staf penilai oleh KPS
selambat-lambatnya dalam 1 minggu sudah dilaporkan kepada TKP-PPDS
disertai data pendukung (berita acara)
d. Penyelesaian pendidikan (wisudawan).
e. Mengatur dan melaporkan kepada ketua TKP-PPDS proses alih program studi,
sesuai yang berlaku di bagian maupun syarat-syarat yang ditentukan kolegium
f. Daftar staf pengajar resmi
g.Daftar unit-unit kerja yang digunakan di RS Pendidikan utama,RS Jejaring
Pendidikan Kedokteran dll.
2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi
anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan,
peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan
dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi.
Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam
organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin
kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Seorang Ketua Program Studi (KPS) hendaknya memiliki kualifikasi yang baik dalam hal
tingkat pendidikan, kompetensi profesi Dokter Spesialis Saraf dan publikasi.

2.2.1 Jelaskan tingkat pendidikan KPS Pendidikan Dokter Spesialis Saraf


Nama KPS
: DR.dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes, Sp.S(K)
NIP
: 196607201995121001
Jabatan Akademik
: Lektor Kepala
Pangkat/Gol
: Pembina Tk 1/ IVb
Jabatan
: Ketua Program Studi Bagian/ SMF Ilmu Penyakit
Saraf FK UNDIP/ RSUP Dr. Kariadi Semarang
Riwayat Pekerjaan
:
2007 sekarang : Dosen Neurologi di FK UNDIP
Riwayat Pendidikan
:
1989
: Lulus Sarjana Kedokteran FK UNDIP
1992
: Lulus Dokter Umum FK UNDIP
2001
: Lulus S2 Magister Ilmu Biomedik (konsentrasi Imunnologi) Pasca Sarjana
UNDIP
2007
: Lulus Dokter Spesialis Saraf FK UNDIP Semarang
2013
: Lulus Program Doktor Ilmu Kedokteran / Kesehatan (S3) Pasca Sarjana
UNDIP
2014
: Konsultan Bidang Nyeri

2.2.2Struktur organisasi PSDSS

2.2.3Jelaskan pola kepemimpinan dalam PS Pendidikan Dokter Spesialis Saraf yang


mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, organisasi,dan

publik.
KPS diusulkan oleh Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf dengan memperhatikan
pendapat para staf pengajar kepada Dekan FK, pengangkatannya ditetapkan
dengan SK Rektor atas usulan Dekan, KPS secara administratif bertanggung
jawab kepada Dekan melalui Ketua Bagian.
KPS dalam mewujudkan visi dan misi Program Studi bertanggung jawab atas
pengelolaan kegiatan penyelenggaraan Program Studi. Dengan melaksanakan
pendidikan yang profesional, penelitian dan publikasi profesional, pelayanan
kesehatan dengan standar sesuai, dan menyelenggarakan evaluasi reguler
bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan penyelenggaraan Program Studi
Fakultas Kedokteran UNDIP melalui KPS bekerjasama dengan Rumah Sakit
Jejaring Pendidikan Kesehatan (RSJPK) untuk menunjang terlaksananya
pendidikan sesuai standar yang disyaratkan yang mana akan terus ditambah
sesuai kebutuhan untuk mencapai kompetensi di bawah payung kerjasama
dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Yang mana sebelumnya
di lakukan visitasi dan visitasi dilakukan secara berkala guna evaluasi. RSJPK
yang saat ini dipergunakan PPDS I Ilmu Penyakit Saraf adalah :RSJPK yang saat
ini dipergunakan PPDS I Ilmu Penyakit Saraf adalah :
a) RSUP. Kota Semarang
b) RSUD. Dr. Adhiyatma Semarang
c) RSUD. Kayen Pati
d) RSUD. Rembang
e) RSUD. Purwokerto
Selain itu dilakukan ke visitasi ke Rumah Sakit dimana ditempatkan PPDS Tubel
Depkes.
2.3. jelaskan tentang sistem pengelolaan program studi serta dokumen pendukungnya.
PPDS diselenggarakan oleh Fakultas. Di tingkat Fakultas, Program Studi dikoordinasi oleh
suatu struktur di bawah Dekan yaitu Pembantu Dekan I, termasuk di dalamnya Ketua
Program Studi (KPS) dan Sekretaris Program Studi (SPS) dengan syarat prasyarat dan
ruang lingkup kerja berdasarkan buku Panduan Akademik PPDS I.P Saraf Bab V halaman
60-61.

2.4 Penjaminan Mutu.


Jelaskan pelaksanaan penjaminan mutu pada program studi, yang mencakup ketersediaan
dokumen.
Disusunnya (1) Kebijakan penjaminan mutu sesuai dokumen sistem penjaminan mutu
internal Universitas Diponegoro. (2) Terdapatnya umpan balik dan tindak lanjut dari dosen,
peserta didik, alumni dan pengguna lulusan; antara lain hasil evaluasi tindakan maupun
ilmu sesuai panduan Manual Prosedur, dan disusunnya strategi pencapaian kompetensi
berdasarkan Panduan Akademik halaman 11-53 yang dievaluasi melalui buku Log dan
Evaluasi yang dimiliki masing-masing peserta PPDS.

2.5 Umpan Balik.


Apakah program studi telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran berdasar
umpan balik dari dosen, peserta didik, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan
dan persepsi mereka? Ya
Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.
Umpan Balik dari
(1)

Isi Umpan Balik


(2)

Tindak Lanjut
(3)

Dosen

Dosen wali bersama residen


mendiskusikan dan mengambil
keputusan
rencana
penyelesaian masalah

Peserta didik

Residen mengisi log book dan


setiap akhir semester residen
melaporkan log book yang
telah terisi lengkap disertai
buku laporan hasil evaluasi
mahasiswa kepada tim KPS
untuk diverifikasi dan dievaluasi
adanya pertemuan seluruh
alumni dokter saraf UNDIP dan
pembentukan
struktur
organisasi alumni

Dosen
wali
mengawasi
perkembangan
penyelesaian
masalah akademi keresiden
dan melaporkannya kepada tim
KPS
Tim KPS melakukan analisis
kemajuan
dan
identifikasi
problem
kegiatan
belajar
residen dan mengirimkan hasil
evaluasinya kepada dosen wali

Alumni

Pengguna lulusan

Kinerja lulusan dokter saraf


UNDIP di RS tempat bekerja

Diselenggarakan
Pendidikan
Dokter Berkelanjutan seperti
Continue Medical Education
tiap tahun dan pertemuan
alumni
Mengirimkan kuisioner ke RS
tempat lulusan bekerja

2.6 Keberlanjutan.
Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan program studi ini, khususnya dalam hal
berikut.
a. Ketua dan Sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro serta tim KPS berfungsi dalam mekanisme peninjauan ulang secara
berkala untuk memperbarui struktur dan fungsi program studi sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan.
b. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro memberikan pembekalan penguasaan bahasa asing, aplikasi
teknologi terkini, adanya akses jurnal, pelatihan peningkatan kepribadian dan adanya
pendidikan keberlanjutan secara berkala.
c. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro melakukan upaya untuk melaksanakan kerjasama dengan
beberapa Rumah Sakit dengan mengirim peserta PPDS I I P Saraf secara berkala.

Vous aimerez peut-être aussi