Vous êtes sur la page 1sur 6

ASM

Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi sistem


kerja sales di cabang, dealers dan grosir, inventory stock, piutang serta strategi marketing
yang akurat dan efektif untuk mencapai target sales perusahaan
No

Uraian

Merencanakan implementasi strategi sales perusahaan secara tepat


sesuai strategi bisnis perusahaan
2
Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas sales di
cabang-cabang, dealers dan grosir secara berkala untuk memastikan
pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan
3
Memonitor inventory stock di setiap cabang secara berkala sesuai
kebutuhan pasar di setiap area cabang dan sesuai kapasitas cabang
4
Mengevaluasi dan menganalisa pasar secara periodik untuk
memberikan masukan dalam penyusunan strategi merketing yang
tepat dan efektif
5
Mengarahkan fungsi dan kinerja sales national untuk dapat
berkoordinasi dengan cabang-cabang atau depo
6
Melakukan riset dan survey terhadap pasar serta analisa produk untuk
pengembangan produk dan penentuan harga (pricing)
7
Berkoordinasi dengan cabang untuk implementasi strategi pemasaran
dan pencapaian target
8
Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian
target sales perusahaan
H : Harian, M : Mingguan, B : Bulanan, T : Tahunan
Financial
: 1. Area Pemasaran
2. Pengeluaran
3. Biaya Operasional
4. Income
5. Revenue
6. Sales Turn Over
7. Penggunaan Aset : Set Komputer
Non Financial
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.

Skala Waktu
H/M/B/T
T/B
B/M
B/M
B
B/M
B
B/M
Sewaktu-waktu

1. Atasan Langsung : General Manager


2. Atasan Tidak Langsung : Direktur Utama
3. Bawahan Langsung : Spv. National Sales, jumlah : 1
Menentukan harga bersama General Manager sesuai dengan hasil analisa pasar dan
kekuatan produk
Menangani masalah strategis dalam permasalahan piutang
Menerapkan analisa dan pengembangan produk
Usia (Minimum)
: 30 tahun
Pendidikan (Minimum)
: S1 Jurusan : Manajemen
Pengalaman Kerja
:
5 tahun di bidang yang sama
(Minimum)
Keahlian Khusus
:
Teknis
: Presentasi, Komunikasi

Produk

Manejerial

5. Karakteristik

6. Syarat Khusus Lainnya

Dasar Keuangan, bisnis dan marketing


Product knowledge secara luas
Produk Marketing
Planing & Organizing
Analytical Thinking, Problem Solving, Team building
Supel, komunikatif / networking
Kreatif, berwawasan luas
Inisiatif

4 Tahap Kepemimpinan yang wajib


diketahui oleh semua Pemimpin
Leadership is an Action not Position, Bos is Always Right, Leader vs Manager, dll.
Kata-kata tersebut tidak jarang mewarnai Wall-wall Facebook, Twitter ataupun Medsos
teman-teman kita sehari-hari. tidak jarang banyak teman-teman yang pasang status-status
seperti diatas ketika sedang Galau kepada Bos nya di kantor ataupun galau terhadap para
pemimpin organisasinya.
Teman-teman sekalian, bagi Anda para profesional, pemilik bisnis dan juga para pemimpin
Organisasi yang pernah atau sedang mengelola sebuah team pasti bisa sedikit memaklumi
jika ada status-status galau yang mengkritik kepemimpinan seseorang, karena bagi mereka
yang pernah memimpin pasti semua mengakui bahwa memimpin itu memang bukanlah
perkara gampang dan betul betul butuh kemampuan yang berbeda untuk mencapai level
seorang Pemimpin yang baik.
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa orang banyak sekali mengkomplain
atasannya? atau mengapa dikantor-kantor sering kita temui bahwa orang banyak merasa tidak
nyaman ketika dipimpin oleh seseorang?, dan bagaimana seharusnya pemimpin
memperlakukan teamnya ?.
Dari sudut pandang seorang anak buah, Saya melihat bahwa sebetulnya tugas seorang
pemimpin bukanlah Menyenangkan anak Buahnya sendiri, namun lebih dari itu bahwa
seorang pemimpin mengemban tugas jauh lebih besar yaitu mencapai tujuan organisasinya
dengan baik dan juga tidak pernah ada yang jelas mengatakan bahwa tujuan tersebut harus
dicapai dengan syarat sang anak buah harus juga nyaman. itulah realitasnya.
Namun demikian di sisi lain, banyak juga diantara kita yang memang belum benar benar
memahami dan memaknai dengan baik hakekat bagaimana menjadi pemimpin ataupun
bagaimana memilih pemimpin yang benar. dalam sebuah organisasi perusahaan misalnya.
Hanya karena pernah menjadi Salesman dengan penjualan terbaik maka lalu diangkatlah sang
salesman menjadi Manager, tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya. padahal menjadi
Salesman dengan penjualan tertinggi dan menjadi Sales Manager adalah hal yang benar-benar

berbeda. Ketika menjadi Salesman, kita hanya memikirkan dan mengelola pelanggan kita.
namun ketika menjadi Manager maka kita tidak lagi menngelola pelanggan secara langsung,
melainkan juga mengelola orang-orang di team kita. Dan itu benar-benar hal yang berbeda.
Contoh lain yang biasa juga terjadi misalnya di bidang Akunting. hanya karena seseorang
sangat rajin, dan cermat dalam mengelola report keuangan maka tiba-tiba orang tersebut bisa
ditunjuk sebagai Manager tanpa mempertimbangkan hal-hal lainnya. Dan hal-hal semacam
inilah yang kemudian sering memunculkan masalah kepemimpinan di kemudian hari.
Bagi Anda yang sedang, sudah ataupun sedang ngebet jadi Pemimpin, saya akan
sharingkan 4 tahap kepemimpinan yang saya yakin sangat penting dan harus Anda kuasai
sebelum Anda menjadi Pemimpin Sesungguhnya. ke-4 tahap ini adalah- tahap-tahap yang
Wajib anda kuasai secara berurutan tanpa mengusasi tahap pertama, mustahil anda bisa
menguasai tahap yang kedua, begitupun seterusnya.
Berikut adalah ke-4 tahap tersebut :
1. Memimpin diri Sendiri.
Nah, tahap pertama ini sangatlah simple tapi pasti banyak orang lupa dan tidak menyadari,
bahwa jika Anda belum bisa memimpin diri sendiri, maka bermimpi lah untuk menjadi
pemimpin. Hal ini menjadi sangat penting dan mendasar. Banyak dari kita sangat Pandai
berbicara dan meletupkan Ide, namun ketika kita sedang sendiri, seringkali kita malah
dipimpin oleh kemalasan kita, kecerobohan kita dan ketidak pedulian kita. ironis bukan?.
Contoh paling konkret sebagai pengingat bagaimana memimpin diri sendiri adalah ketika kita
sudah benar-benar menentukan Komitmen terhadap diri sendiri. Nilai Komitmen terhadap
diri sendiri adalah sama dengan peraturan dalam organisasi, jika seseorang melanggarnya
maka harus ada konsekuensinya. Namun demikian celakanya kita seringkali lalai dalam hal
ini.
Contoh paling sederhana adalah sebagai berikut: Kita berjanji kepada diri kita sendiri bahwa
mulai besok kita akan olah raga pagi rutin demi menjaga kebugaran tubuh. Hari
pertama,kedua ketiga mungkin tidak masalah. namun memasuki hari ke delapan maka rasa
malas menyelimuti diri kita untuk beranjak dari tempat tidur padahal kita sudah terbangun,
dan berbagai alasan di dalam hati mulai membantu kemalasan kita untuk melanggar
komitmen. akhirmya kita tidak jadi berolahraga. nah inilah yang saya katakan sebagai kita
dipimpin oleh kemalasan kita, sehingga kita melanggar komitmen tadi, dan ini sama artinya
bahwa kita belum mampu memimpin diri kita sendiri.
Gagal dalam memimpin diri sendiri masih lebih enak daripada gagal menjadi pemimpin
sesungguhnya, karna paling tidak ketika kita gagal dalam memimpin diri sendiri, orang lain
tidak akan ada yang mengkomplain diri kita hehehe.
2. Memimpin orang lain
Poin Kedua setelah Anda mampu memimpin diri Anda sendiri adalah bagaimana caranya

Anda memimpin orang lain, yang di maksud memimpin orang lain disini sebetulnya lebih
kepada kemampuan anda dalam mepengaruhi atau memberikan pengaruh kepada orang lain
untuk melakukan apa yang kita perintahkan, atau menyetujui apa yang kita usulkan.
Bagi para Pria terutama yang sudah menikah, excercise yang bagus adalah bagaimana anda
dapat memimpin pasangan Anda, bagaimana Anda sebagai laki-laki dapat mempengaruhi dan
meyakinkan pasangan Anda untuk menerima pendapat Anda dan memintamya untuk
melakukan apa yang kita perintahkan.
Atau dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita bisa meyakinkan orang lain baik itu teman
sejawat, atasan atu juga pelanggan kita maka kita sudah bisa dikatakan memimpin orang lain,
kemampuan kita dalam memberikanpengaruh kepada orang lain sangat menentukan disini.
Untuk dapat melakukan hal ini, Anda Wajib punya mental pemenang, apa itu? yaitu suatu
sikap percaya terhadap diri sendiri yang kuat baik dalam perkataan, perbuatam maupun sikap
yang ditunjukan kepada orang lain bahwa Anda adalah orang yang mampu mempengaruhi
dan berpengaruh terhadap orang lain.
Untuk dapat memiliki mental pemenang tentunya perlu di latih dan di biasakan, salah satu
caranya adalah dengan selalu berani mengemukakan pendapat dan mempertahankannya di
hadapan orang lain, terutama orang-orang yang ingin kita pipmpin.
3. Memimpin Team
Apa bedanya memimpin Team dengan memimpin orang lain?, memimpin team berarti
memimpin sekelompok orang atau memimpin orang lain lebih dari satu orang.yang pasti
berbeda dengan poin kedua diatas memimpin orang lain.
Nah di poin ini tantangannya lebih menarik lagi, karena kita akan berhadapan dengan lebih
dari satu orang, dan tentunya punya latar belakang dan kepentingan yang berbeda-beda.
dalam hal ini tentunya Mental pemenang Anda harus lebih juara dan kuat lagi, selain itu
memimpin banyak kepala juga berarti ada tanggung jawab yang lebih besar karena
berhubungan dengan orang-orang yang lebih banyak.
Kemampuan Anda dalam menilai dan menyimpulkan tiap-tiap individu juga menjadi sangat
penting, karena ini berhubungan langsung dengan cara anda berhadapan dan melakukan
pendekatan kepada anggota team anda masing-masing. disinilah faktor kepemimpinan
seungguhnya mulai di uji, mulai dari cara kita menilai tiap-tiap Anggota team kita,
bagaimana kita bersikap, merumuskan tujuan/visi, melakukan perencanaan, mengarahkan,
meyakinkan sampai dengan bagaimana kita mencontohkan dan bertanggung jawab atas
semua keputusan kita. Semua faktor-faktor tersebut diatas akan sangat menentukan kualitas
kepemimpinan kita.
4. Memimpin Organisasi
Nah, tahapan ini adalah tahapan yang tertinggi dalam kepemimpinan, yaitu memimpin
Organisasi. sebetulnya ketika Anda sudah sampai tahap ketiga yaitu memimpin sebuah Team

dengan baik, harusnya Anda sudah bisa dan cakap dalam memimpin organisasi, namun
demikian realitanya tetap saja banyak yang gagal dalam memimpin organisasi walaupun
dirinya sudah sukses dalam memimpin sebuah team.
Apa yang salah sesungguhnya?, sebetulnya kesalahannya sangat simple yaitu pada perspektif
dalam memandang Organisasi yang di samakan dengan team. banyak orang mengira hal
tersebut adalah sama padahal jelas-jelas dua hal yang berbeda.
Mari saya beri contoh di kehidupan nyata. seseorang sebelumnya cukup sukses dalam
memimpin departemen Marketing kemudian di promosi menjadi GM yang membawahi
berbagai departemen baik dari Dept. Marketing, Sales, Acounting dan Logistik. Karena
merasa sebelumnya cukup mampu membawahi teamnya di Dept Marketing dengan banyak
Ide-ide yang menumbuhkan penjualan yang tinggi, maka ketika menjadi GM, dirinya berfikir
bahwa dengan Ide-ide kreatif yang terus ditumbuhkan di semua Departemen maka
organisasi akan berjalan dengan baik, dirinya lupa bahwa ada dept Akunting yang memang
harus tetap di jalur yang semestinya sebagai bagian dari kontrol organisasi, dan ini kemudian
memunculkan benturan-benturan yang tidak semestinya.
Selain kesalahan dalam perspektif pandangan, hal lain yang perlu diperhatikan oleh dalam
memimpin organisasi juga adalah faktor-faktor kepentingan dalam organisasi itu sendiri.
dalam organisasi biasanya terdiri dari sekelompok bagian organisasi-organisasi kecil atau
team-team didalamnya yang mana pemimpin Organisasi memiliki tugas untuk melakukan
sinkronisasi dari team-team tersebut untuk mencapai tujuan organisasinya.
Tantangan lain dalam memimpin organisasi yang perlu Anda ketahui juga adalah dalam hal
tatanan sistem dan peraturan yang berlaku. dua hal ini jugamenjadi tantangan tersendiri
dalam tahap kepemimpinan ini. yaitu bagaimana seorang Pemimpin organisasi dapat
membuat, menentukan sistem dan peraturan dalam oragnisasinya, yang mana sistem dan
peraturan ini merupakan tools yang sangat penting dalam menjalankan roda organisasi.
Ke empat tahapan diatas adalah tahapan-tahapan yang Wajib Anda pahami dan kuasai jika
anda benar- benar ingin menjadi pemimpin yang baik. Uraian yang singkat tersebut diatas
memang akan menjadi lebih dalam lagi jika ingin kita jabarkan lebih detail. namun
percayalah bahwa satu-satumya jalan untuk dapat menjadi pemimpin yang baik sesuai
dengan keempat tahapan tersebut hanyalah dengan jalan berlatih, berlatih dan berlatih.
So Sudah sampai tahap manakah Kepemimpinan Anda saat ini? dan apa saja yang harus
Anda Improve?

Perbedaan antara sales dan marketing


25 Juli, 2008

Apa bedanya menjual dan memasarkan? Pengertian kedua istilah itu memang suka rancu.
Apalagi perusahaan pada umumnya lebih suka memakai marketing executive ketimbang

salesman untuk tenaga penjualannya. Alasannya, salesman berkonotasi negatif di benak


konsumen ketimbang marketing executive yang kedengarannya lebih mentereng.
Padahal peran sales sama pentingnya dengan marketing. Memang keduanya sama-sama
jualan. Perbedaannya, adalah sales benar-benar berjualan dalam arti yang sebenarnya yakni
mendatangkan uang. Sales berusaha membuat transaksi: memindahkan uang dari kantong
konsumen masuk ke kas perusahaan. Key Performance Indicator (KPI) utamanya adalah
target penjualan.
Sementara itu pengertian jualan di marketing lebih pada meraih perhatian, pikiran dan hati
konsumen sehingga mereka mau membeli produk kita. Bukan hanya berkeinginan membeli
tetapi juga menjadi konsumen yang loyal. Jadi, kalau di sales kita berusaha memenangkan
kantong konsumen, di marketing kita berusaha memenangkan persepsi konsumen.
Hubungan Sales dan Marketing
Sales baru bekerja setelah produk sudah tersedia sedangkan marketing sudah sibuk jauh hari
sebelum produk diluncurkan. Adalah marketing yang merancang strategi produk melalui apa
yang kita kenal dengan Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP). STP itu lalu
diwujudkan dalam marketing mix yang terdiri dari Product, Price, Place dan Promotion (4P).
Setelah strategi marketing selesai dirumuskan, produk sudah jelas STP-nya, barulah sales
bekerja. Jadi marketing ada di tingkat pemikiran sedangkan sales pada level pelaksanaan. Jika
pemikirannya betul, maka pelaksanannya pun betul.
Ibarat di dunia militer, marketing adalah saat dimana rencana penyerbuan disusun. Di mana
lokasi musuh, berapa kekuatannya, berapa banyak logistik yang harus disiapkan dan
bagaimana cara menjangkau lokasi. Jika strategi benar, eksekusinya benar.
Dengan demikian salesman tahu harus fokus ke konsumen yang seperti apa ketika menjual
produk, tidak asal ketemu orang, langsung menawarkan produk. Salesman juga tahu harus
ngomong apa ke konsumen, apa yang membedakan produknya dengan kompetitor. Salesman
know what to expect sehingga mereka bisa lebih efektif.
Secara singkat marketing is the brain sedangkan sales is the muscle.
Masih banyak perbedaan sales dan marketing, silakan menambahkan sendiri sesuai dengan
pikiran atau pengalaman Anda.

Vous aimerez peut-être aussi