Vous êtes sur la page 1sur 5

Angina tidak stabil

Definisi
Angina pectoris tidak stabil adalah merupakan kombinasi angina classic dan angina
variant dan di jumpai pada individu dengan penyakit arteri koroner yang memburuk
Etiologi

Ruptur/hancurnya plak

Thrombosis dan agregasi trombosit

Vasospasme atau pembuluh darah yang berkontraksi hingga lumennya kecil.

Erosi pada plak tanpa rupture

Penggunaan obat obatan yang dapat meningkatkan kebutuhan 0

Merokok

Sering mengkonsumsi makan berlemak tinggi

Dm

hipertensi

klasifikasi
Pada tahun 1989 Braunwald menganjurkan dibuat klasifikasi berdasarkan beratnya
serangan angina :

Klasifikasi berdasarkan beratnya angina :


Angina Pertama Kali
Angina timbul pada saat aktifitas fisik.Baru pertama kali dialami oleh penderita
dalam periode 1 bulan terakhir,dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup
sering,lebih dari 3 kali per hari.

Angina Progresif
Penderita sebelumnya menderita angina pectoris stabil. Angina timbul saat aktifitas
fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir,yaitu menjadi lebih sering,lebih
berat,lebih lama,timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak
hilang dengan cara yang biasa dilakukan.
Angina waktu istirahat
Angina

timbul

tanpa didahului

aktifitas fisik ataupun

dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2


sedikitnya

hal-hal yang

miokard. Lama angina

15 menit.

Manifestasi klinis
Nyeri dada meliputi :
A. Rasa sesak di sekitar dada
B. Rasa tertekan di dalam dada
C. Dada terasa berat dan terikat
D. Perasaan seperti dipelintir
E. Perasaan kencang yang membuat sulit bernapas
F. Nyeri tajam seperti pisau dan munculnya seperti tusukan
G. Nyeri berjalan cepat melintang dada
H. Nyeri bertahan sepanjang hari,bahkan ketika beristirahat
Beratnya intensitas nyeri dada menurut Canadian Cardioaskular Society adalah:
1) Kelas I
Dimana aktivitas sehari-hari,seperti jalan kaki,berkebun,naik tangga 1-2 lantai dan
lain-lain tidak menimbulkan nyeri dada,tetapi baru timbul pada latihan yang
berat,berjalan cepat,dan berlari
2) Kelas II

Dimana aktivitas sehari-hari agak terbatas,misalnya timbul akibat melakuakn aktivitas


yang lebih berat.
3) Kelas III
Dimana aktivitas sehari-hari nyata terbatas,bahkan bila naik satu atau dua tangga.
4) Kelas IV
Nyeri dapat timbul bahkan saat istirahat sekalipun.
Penegakan diagnosis
Untuk membedakan Angina Pektoris stabil dan tak stabil dilihat dari awitan nyeri
dadanya, sedangkan untuk untuk penyebab nyeri dipertimbangkan apakah berasal dari
jantung ( akibat iskemi miokard) atau akibat kondisi di luar jantung ( emoboli paru,
refluks esofageal, di seksi Arta, pleuritis, atau penyakit pernafasan lain).

Pemeriksaan EKG
Biasanya perubahan ekg berupa depresi atau elevasi segmen ST ( keadaan
klinik nya gawat dan perlu penanganan secara intensif di rumah sakit )
Cardiac marker
Pada pemeriksaan laboratorium penanda paling penting adalah troponin T
atau I, dan CK-MB. Dianggap terjadi mionekrosis apabila troponin positif
dalam sejak awitan 24 jam dan menetap hingga 2 minggu. CK-MB berguna
untuk menunjukkan proses infak yang meningkat dalam beberapa jam dan
kembali normal dalam 48 jam. Di sini tidak ada kenaikan enzim seperti pada

infark miokard
Ekokardiografi
Ekokardiografi bermanfaat untuk memperlihatkan ada tidaknya stenosis aorta
atau kardiomipati hipertrofi yang terjadi pada pasien dengan murmur sistolik.
Selidiki juga dapat memperlihatkan luasnya iskemia bila dilakukan
pemeriksaan saat nyeri dada sedang berlangsung

Tatalaksana

Tindakan umum : bed rest,oksigen pemberian morfin atau petidin ( untuk mengurangi
rasa sakit) pada pasien nyeri dada walau sudah di berikan nitrogliserin ( u/
vasodilasator) observasi dengan pantauan EKG. Dan jika :
1. Keluhan sakit menetap > 48 jam lakukan angiografi koroner
2.

sakit menghilang di pertimangkan angio grafi koroner secara efektif


Pengobatan awal nya dengan : nitrat + antagonis kalsium (vasodilatasi) mengurangi
preload dan afterload dan spasme
Obat yang di pakai :

Ca- Antagonis
Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi
serangan pada beberapa bentuk angina.
Cara kerjanya :

A. Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh darah


arteri koroner
B. Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard
C. Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan
afterload
D. Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan
kontraktilitis sehingga mengurangi kebutuhan O2.

Beta Bloker
Beta-blocker memperlambat denyut jantung dan menurunkan kekuatan
kontraksi otot jantung, sehingga mengurangi tekanan pada jantung. Obat-obatan
seperti diltiazem, nifedipin, atau verapamil

Non farmako :

Pembedahan :

1. coronary angioplasty ( kateter balon yg menekan penumpukan plak pada dinding


arteri koroner dan meningkatkan diameter arteri)
2.

Bypass grafting arteri koroner (CABG)

3.

pembedahan laser ( untuk membubarkan plak)

4. Atherectomy ( u/ menghapus plak di artery)


Prognosis
Umumnya hidup bertahun tahun dengan keterbatasan aktifitas Pasien dengan
penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortalitas 50% dalam
lima tahun.

Vous aimerez peut-être aussi