Vous êtes sur la page 1sur 10

NAMA : RAFKY AULYA

NIM

: 1208597

PRODI: D3 Akuntansi

Profil PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk.


ATRIA Inspiring Living ( d/h S.B. Furniture) adalah merk dagang dari PT. Catur Sentosa
Berhasil (d/h PT. Catur Shaw Brother) yang juga merupakan salah satu anak perusahaan dari PT.
Catur Sentosa Adiprana, Tbk.Berdiri pada tahun 2009, kami berjuang untuk memberikan
furniture dengan kulitas terbaik dan desain yang terbaru serta mengutamakan pelayanan kepada
seluruh pelanggan.Pada tahun 2009, kami mendirikan 5 showrooms, 4 di Jabodetabek dan 1 di
Denpasar (Bali), dengan luas areal lebih dari 1.000 m2 untuk setiap showroomnya. Ditahun
2010, kami mendirikan 1 butik showroom di Mall Central Park. Dengan berkembangnya
perusahaan, PT. Catur Sentosa Berhasil ingin menjadi pemimpin pasar dalam bisnis furniture di
Indonesia.PT. Catur Sentosa Berhasil bekerjasama dengan workshop dalam negeri, yaitu PT.
Mitra Graha Selaras yang bergerak di bidang furniture dengan material kayu solid dan memiliki
beberapa pilihan dalam proses finishing, seperti melamin, PU dan cat water base. Kerjasama ini
dilakukan untuk melayani permintaan pasar dalam hal produk custom dan pesanan khusus.PT.
Mitra Graha Selaras berdiri pada tahun 1984 dan telah mengekspor berbagai produk ke Jepang.
Dengan bantuan dari PT. Mitra Graha Selaras, PT. Catur Sentosa Berhasil berharap dapat
menyediakan produk furniture lengkap untuk pasar di Indonesia.
Sekilas Sejarah Para Pemegang Saham
PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (www.csahome.com)
PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk memulai usahanya dari sebuah toko cat di Jalan Gajah Mada
No. 56, Jakarta Barat, dengan nama Toko Tjat Sentosa pada tahun 1966.Tahun 1970, Toko
Tjat Sentosa pindah ke lokasi yang lebih besar, dimana saat ini telah menjadi kantor pusat.
Dengan perpindahan ini telah membuka kesempatan dan memulai pengembangan bisnis ke
bahan bangunan dari hanya menjual sampai marketing dan distribusi. Dengan perkembangan
yang cukup pesat, perusahaan memerlukan strategi baru dalam pengaturannya. Maka berdirilah
PT. Catur Sentosa Adiprana (CSAP) pada Desember 1983. Toko Tjat Sentosa berubah menjadi
perusahaan distribusi cat dan bahan bangunan dengan didukung sistem pengelolaan yang
baik.Tahun 1997, CSAP menjadi pelopor ritel supermarket bahan bagunan dengan mengenalkan
Mitra10 di Indonesia, tahun 2007 CSAP telah masuk dalam bursa saham Indonesia dan menjadi

perusahaan terbuka.Dengan perkembangan yang terus menerus, CSAP menjadi distributor bahan
bangunan terbesar di Indonesia dengan 4.000 pekerja dan mendistribusikan lebih dari 400 merek
serta 3.000 produk di seluruh Indonesia.
1. Data Penjualan, Harga dan Biaya
PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk adalah perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang
furnitur. Dalam hal ini hanya satu jenis produk yang akan dianalisis, yaitu
kursi
pimpinan. Data penjualan 11 tahun terakhir perusahaan ini ditampilkan
dalam
tabel berikut.

Unit penjualan dan harga


Tahun 1999 - 2008
(000)
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Total

Unit Penjualan
150
155
165
160
155
165
170
165
170
175
180
1.810

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Harga
2.675,00
2.750,00
2.850,00
3.200,00
4.350,00
4.450,00
4.550,00
4.650,00
4.650,00
5.250,00
5.500,00

Dari tabel di atas diketahui bahwa setiap tahun penjualannya mengalami


kenaikan, kenaikan dari 1999 hingga 2000 naik 5000 unit. Dari 2000 hingga
2001 naik 10000 unit. Begitu juga dari 2001 hingga 2002 kenaikan berkisar
5000 unit. Kenaikan dari tahun ke tahun terjadi karena jumlah permintaan
dipengaruhi oleh penampilan dan disain modelnya. Jadi kenaikan rata-rata,
jika
pada 1999 dijadikan dasar adalah 130.000 unit dibagi 10 sama dengan
13.000 unit.

2. Estimasi Penjualan Pada 2010


Dalam melakukan estimasi penjualan untuk 2010, data yang digunakan
adalah data historis, yaitu data yang tertera dalam tabel 1, dengan menggunakan
metode forecasting yaitu metode least square method dengan sistim manual.

PT. Catur Sentosa Adiprana


Perhitungan least square, estimasi penjualan
Tahun
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
TOTAL

Y (000)
150
155
165
160
155
165
170
165
170
175
180
1.810

X
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
0

X2
25
16
9
4
1
0
1
4
9
16
25
110

xy
-750
-620
-495
-320
-155
0
170
320
510
700
900
260

Dari tabel 2 dimasukan ke dalam rumus :


Y = a + b(x)
a = Y / n
b = XY/X2
Dari tabel 2 tersebut dapat diketahui : Y = 1.810, X2 = 110 dan XY =
260, maka : a = 1.810 / 11 = 165, b = 260 / 110 = 2,36 dari hasil ini dimasukan

dalam persamaan garis lurus yaitu Y = a + b(X).


Y2010 = 165 + 2,36 (6)
Y2010 = 179,16 dibulatkan menjadi 179, dalam ribuan menjadi 179.000
unit. Komposisi penjualan tahun 2010 pada PT Texco diatur sebagai berikut.
Triwulan 1 = 25%, triwulan 2 = 25%, triwulan 3 = 20% dan triwulan 4 = 30%.
Komposisi ini diatur sedemikan rupa, sehingga kebijakan persediaan dapat
dilakukan sesuai dengan permintaan.
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penjualan untuk 2010 dan sesuai
dengan komposisi persentase penjualan adalah sebagai berikut: Triwulan 1 =
25% X 179.000 unit = 44.750 unit, triwulan 2 = 44.750 unit, triwulan 3 = 35.800
unit dan triwulan 4 = 53.700 unit. Penjualan pada triwulan 3 adalah penjualan
yang paling tinggi. Hal ini dilakukan karena kebiasaan, pada setiap triwulan
terakhir permintaan kursi pimpinan akan meningkat. Daerah pemasaran pun
diasumsikan tidak terfokus

3. Harga Jual yang Direncanakan Pada 2010


Dalam menyusun anggaran penjualan, setelah estimasi penjualan
ditetapkan, maka, selanjutnya adalah menetapkan harga jual untuk 2010.
Dalam kasus ini, PT. Catur Sentosa Adiprana menetapkan harga jualnya dengan
menggunakan
teknik forecasting, yaitu menggunakan metode yang sama (least square atau
metode kuadrat terkecil). Untuk melakukan estimasi harga jual pada 2010 akan
digunakan data historis harga jual dari 1999 sampai dengan 2009.
Analisis Anggaran Komprehensif pada Perusahaan Manufaktur
PT. Catur Sentosa Adiprana
Perhitungan least square, estimasi harga jual
Tahun

Y ( Rp.000)

X2

Xy

1999
2.675
-5
2000
2.750
-4
2001
2.850
-3
2002
3.200
-2
2003
4.350
-1
2004
4.450
0
2005
4.450
1
2006
4.650
2
2007
4.650
3
2008
5.250
4
2009
5.500
5
Total
44.875
0
Hasil perhitungan dari tabel 3 dapat diketahui :

25
16
9
4
1
0
1
4
9
16
25
110

-13.375
-11.000
-8.550
-6.400
-4.350
0
4.450
9.300
13.950
21.000
27.500
32.625

Y = 44.875,
X2 = 110
dan XY = 32.625.
jadi a = 44.875 / 11 = 4.080
dan b = 32.625 / 110 = 291.
Kemudian kita masukan dalam persamaan garis lurus yaitu
Y = a + b (X) . Jadi
Y = 4.080 + 291 (X).
Y 2010 = 4.080 + 291 (6) = 5.826
maka, harga jual untuk 2010 diketahui
sebesar Rp. 5.826.000,00 per unit, dibandingkan dengan harga tahun 2009
sebesar Rp. 5.500.000,00 naik sebesar 6%.

4. Menyusun Anggaran Penjualan 2010


Anggaran penjualan merupakan rencana yang disusun secara sistematis
tentang jumlah barang yang dijual, harga jual yang ditetapkan dan daerah
pemasaran tertentu pada masa mendatang. Dalam hal ini, daerah pemasaran
tidak terfokus pada satu daerah pemasaran saja. Untuk kasus ini jumlah
penjualan yang direncanakan untuk 2010 adalah sebesar 179.000 unit dengan

harga yang telah ditetapkan sesuai dengan hasil estimasi, Rp. 5.826.000,00 per
unit.

PT. Catur Sentosa Adiprana


Anggaran penjualan tahun 2010
Periode/Komposi
si
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Total

1
2
3
4

25%
25%
20%
30%

Rencana
Penjualan
179.000 unit
44.750
44.750
35.800
53.700
179.000

Harga /Unit
(Rp 000)

Total Penjualan
(Rp 0000)

5.826
5.826
5.826
5.826
5.826

260.713,5
260.714,5
208.570,8
312.856,2
1.042.854

Pada tabel 4 dapat dianalisis total penjualan dari triwulan ke triwulan.


Penjualan triwulan 1 sebesar Rp. 2.607.135.000,00,
sedangkan triwulan 2 sebesar Rp. 2.607.135.000,00
sama karena perusahaan menetapkan komposisi
yang sama pada triwulan 1 dan triwulan 2 tersebut.
Triwulan 3 sebesar Rp.2.085.708.000,00,
sedangkan triwulan 4 Rp.3.128.562.000,00
komposisi persentase penjualan triwulan 4 adalah tertinggi yaitu 30%, karena pada
triwulan 4 ini permintaan pelanggan produk kursi pimpinan adalah yang
tertinggi. Alasannya, banyak kantor-kantor pemerintah melakukan penggantian

5. Anggaran Biaya Bahan Mentah


Anggaran biaya bahan mentah merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan mentah. Biaya bahan mentah terdiri dari biaya bahan mentah

langsung dan bahan mentah tidak langsung. Biaya bahan mentah tidak langsung
masuk dalam anggaran biaya overhead pabrik.
a. Anggaran Bahan Mentah Langsung
Anggaran bahan langsung adalah anggaran bahan yang secara langsung
mempengaruhi proses produksi dan dapat diidentifikasi dalam hasil produksi.
Bahan langsung yang digunakan dalam produk kursi pimpinan antara lain
busa super, kulit, besi vernikel dan roda putar. Untuk satu unit kursi pimpinan
menggunakan (standard usages rate) busa super 3 meter, kulit 5 meter, besi
vernikel 2 meter, dan roda putar 4 buah.
Anggaran bahan langsung terdiri dari anggaran kebutuhan bahan,
pembelian bahan dan biaya bahan. Untuk menyusun anggaran bahan langsung,
yang harus diketahui terlebih dahulu adalah jumlah persediaan bahan langsung,
baik persediaan awal maupun akhir. Persediaan awal dan akhir dari bahan
langsung pada PT Texco diketahui sebagai berikut. Persediaan awal busa super
1200 meter, kulit 800 meter, besi vernikel 1.350 meter, dan roda putar sebanyak
850 buah.
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Anggaran kebutuhan bahan mentah baik kuantitas maupun kualitas
bahan yang digunakan pada periode yang akan datang, merupakan rencana
Analisis Anggaran Komprehensif pada Perusahaan Manufaktur
yang disusun secara sistematis tentang jumlah bahan langsung yang dibutuhkan
untuk memproduksi produk jadi. Untuk mengetahui jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan pada waktu yang akan datang, dapat dilihat pada tabel 6 berikut
ini:

PT. Catur Sentosa Adiprana


Anggaran kebutuhan bahan mentah langsung tahun 2010
Bursa super
(lembar)
Periode

Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Total

1
2
3
4

Anggaran
produksi

SUR

44.700
44.700
44.700
44.850
178.950

3
3
3
3
3

Kulit
(meter)

JMLH
Kebutu
han
134.100
134.100
134.100
134.550
536.850

SUR

5
5
5
5
5

JMLH
Kebutu
han
223.500
223.500
223.500
224.250
894.750

PT. Catur Sentosa Adiprana


Anggaran kebutuhan bahan mentah langsung tahun 2010
Besi Vernikel
Periode

Triwulan
Triwulan
Triwulan
Triwulan
Total

1
2
3
4

Anggaran
produksi

SUR

44.700
44.700
44.700
44.850
178.950

2
2
2
2
2

JMLH
Kebutu
han
(meter)
89.400
89.400
89.400
89.700
357.900

Roda Puter

SUR

4
4
4
4
4

buah
buah
buah
buah
buah

JMLH
Kebutu
han
(buah)
178.800
178.800
178.800
179.400
715.800

2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


Anggaran pembelian bahan mentah merupakan jumlah bahan yang
akan dibeli pada waktu mendatang. Yang termasuk dalam pembelian bahan

mentah adalah jumlah, kualitas dan jenis bahan yang akan dibeli, sedang dalam
menyusun anggaran pembelian bahan mentah, perusahaan terlebih dahulu
menetapkan rencana persediaan bahan mentah, baik persediaan awal maupun
akhir bahan mentah tersebut. Dalam menyusun anggaran pembelian bahan
mentah perusahaan telah menentukan kebijakan persediaan bahan sebagai
berikut.
PT. Catur Sentosa Adiprana
Persediaan bahan mentah langsung
Jenis Bahan Mentah
Bursa Super
Kulit
Besi Vernikel
Roda Puter

Persedian Awal
50.000 lembar
75.000 meter
140.000 meter
150.000 buah

Persedian Akhir
45.000 lembar
75.000 meter
35.000 meter
125.000 buah

PT. Catur Sentosa Adiprana


Anggaran pembelian bahan mentah langsung
Keterangan
Kebutuhan
Persedian
Akhir
Persedian
Awal
Pembelian

Bursa Super
(meter)
536.850
45.000

Kulit
(meter)
894.750
75.000

Besi Vernikel
(meter)
357.900
35.000

Roda Puter
(buah)
715.800
125.000

581.850
50.000

969.750
100.000

392.900
40.000

840.800
150.000

531.850

869.750

352.900

690.800

3. Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung


Anggaran biaya bahan mentah langsung dilakukan apabila anggaran
pembeliannya sudah disusun. Untuk menyusun anggaran biaya bahan mentah
langsung, anggaran pembelian dikalikan dengan harga per meter atau per buah
dari masing-masing jenis bahan mentah langsung. Harga masing-masing bahan
mentah sudah ditetapkan oleh perusahaan, antara lain: busa super per lembarnya

Rp. 35.000,00, kulit per meternya Rp. 25.000,00, besi vernikel Rp. 15.000,00
per meter, dan roda putar Rp. 10.000,00 per buah. Untuk anggaran biaya bahan
mentah langsung dapat disusun sebagai berikut :

PT. Catur Sentosa Adiprana


Anggaran biaya bahan mentah langsung tahun 2010
Jenis bahan

Rencana
Pembelian
(Lbr/meter/buah)

Harga
Satuan
(Rp)

Bursa Super
Kulit
Besi Vernikel
Roda Puter

531.850
869.750
352.900
690.800

35.000,00
25.000,00
15.000,00
10.000,00
52.560,000

Total Biaya
Bahan Mentah
langsung
(jutaan rupiah)
18.614.750
21.743.750
5.293.500
6.908.000
Total

Vous aimerez peut-être aussi