Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
KONSEP TEORITIS
A. DEFINISI
dan
ditentukan
sesuai
jenis
dan
luasnya
(Brunner
tidak
tahan
terhadap
trauma
langsung
ketika
tangan
MANIFESTASI KLINIS :
Pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi penuh pada
ujung distal falang.
Ujung distal falang selalu dalam posisi fleksi pada sendi
interfalang distal dan terdapat hematoma pada dorsum sendi
tersebut.
DIAGNOSIS :
Dalam banyak kasus, dokter akan menganjurkan foto rontgen
agar dapat mengetahui adanya fraktur utama dan sendi-sendi
yang malalignment.
PENATALAKSANAAN :
Dilakukan imobilisasi menggunakan gips atau metal splinting
dengan posisi ujung jari hiperekstensi pada sendi interfalang
distal sedangkan sendi interfalang proksimal dalam posisi
sedikit fleksi (Mallet splint).
2. BOXER FRACTURE (STREET FIGHTERS FRACTURE)
Boxer fracture (street fighters fracture) merupakan fraktur
kolum metakarpal V, dan posisi kaput metakarpal angulasi ke
volar/palmar. Terjadi pada keadaan tidak tahan terhadap
trauma langsung ketika tangan mengepal.
MANIFESTASI KLINIS :
Terdapat bengkak, perubahan warna kulit dan disertai memar
disekitar tempat
yang terluka. Ketika mengepal, jari yang patah akan lebih
bengkok kearah ibu jari, terdapat misalignment.
DIAGNOSIS :
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa posisi jari dan
kondisi kulit.
Pemeriksaan bisa mencakup beberapa berbagai tes gerakan
dan penilaian rasa di jari. Ini akan memastikan bahwa tidak
tertutup
dengan
cara
membuat
sendi
3. FRACTURE BENNET
Fraktur Bennet merupakan fraktur dislokasi basis metakarpal I.
MANIFESTASI KLINIS :
Tampak pembengkakan di daerah karpometakarpal (CMC) I,
nyeri tekan, dan
sakit ketika digerakkan.
DIAGNOSIS :
Seorang dokter harus mengkonsulkannya secepat mungkin.
Pembengkakan yang berkelanjutan dapat membuat tulang
lebih sulit untuk diluruskan kembali. Pengobatan tertunda akan
membuat fraktur jauh lebih sulit untuk diobati dan dapat
menyebabkan
hasil
yang
buruk.
Padded
splint
dapat
dari
mengambil
alignment.
riwayat
Dokter
medis,
akan
dan
memeriksa
memerintahkan
cedera,
untuk
F. KOMPLIKASI
1. Mal union
II.
keperawatan
adalah
penerapan
pemecahan
masalah
klien,
merencanakan
secara
sistematis
dan
mengidentifikasi,
mengenali
masalah-masalah,
kebutuhan
Pengumpulan Data.
Meliputi
1.
Identitas Klien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pekerjaan, kebangsaan,
suku, pendidikan, no register, diagnosa medis.
2.
Keluhan Utama
Biasanya klien dengan fraktur akan mengalami nyeri
saat
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang.
sebelumnya
pembedahan
dan
perbaikan
ada
dan
tidaknya
pernah
klien
menderita
mengalami
osteoporosis
sebelumnya.
Kebiasaan
defekasi,
miksi
dan
dikarenakan
defekasi
sehari-hari,
imubilisasi,
fases
kesulitan
warna
waktu
kuning
dan
pola
seksual
dan
reproduksi,
jika
klien
belum
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan Umum
Meliputi keadaan sakit pasien, tingkat kesadaran dan tandatanda vital
b.
c.
warna
rambut,
mudah
rontok,
kebersihan
kepala,
pemeriksaan
visus,
adanya
massa
pada
telinga,
e.
Pemeriksaan Kardiovaskuler.
g.
h.
i.
j.
tidaknya
hemiplegi,
pavaplegi
dan bagaimana
reflek
patellanya.
b.
Analisa Data
Analisa
data
adalah
kemampuan
meningkatkan
data
dan
Diagnosa Keperawatan
Tahap
akhir
keperawatan.
dari
pengkajian
Diagnosa
adalah
keperawatan
merumuskan
merupakan
diagnosa
pernyatan
2.
3.
Aktual
resiko
tinggi
terjadinya
keperawatan
(Nursing
Care
Plan)
yang
merupakan
tahap
Diagnosa I
Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) yang berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan.
Tujuan : Nyeri berkurang / hilang setelah diberikan tindakan asuhan
keperawatan.
Kriteria Hasil : Klien tidak mengeluh nyeri, klien tampak rileks, mampu
berpartisipasi dalam aktivitas istirahat dan tidur, klien
mampu melakukan teknik relaksasi.
Rencana Tindakan :
Beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab
nyeri.
serta respon verbal dan non verbal pada klien yang mengisyaratkan
nyeri.
R/ Mengevaluasi tingkat nyeri klien dapat mendeteksi gejala dini
yang
timbul
sehingga
perawat
dapat
memilih
tindakan
dan
dapat
menurunkan
tekanan
lokal
dan
immobilisasi
bedrest
karena
adanya
R/
2.
Diagnosa Keperawatan II
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan immobilitas.
Tujuan : Klien dapat melakukan aktivitas secara bertahap.
Kriteria Hasil : Klien dapat bergerak secara maksimal, klien dapat
mempertahankan fungsi tubuh secara maksimal, klien
dapat menambahkan kekuatan / fungsi dari pada
bagian tubuh yang berpengaruh (fraktur).
Rencana Tindakan :
Observasi keterbatasan gerak klien dan catat respon klien
terhadap immobilisasi.
R/ Dengan observasi dapat diketahui seberapa jauh tingkat
perubahan fisik klien (keterbatasan gerak) dan bagaimana
respon / persepsi klien tentang gambaran dirinya.
Anjurkan klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas dan
latihan ROM.
R/
R/
dangan
ahli
terapi
fisik
spesialis,
rehabilitasi.
R/ Konsultasi dengan ahli terapi / spesialis rehabilitasi dapat
menciptakan program aktivitas dan latihan individu.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan
validasi,
rencana
keperawatan,
mendokumentasikan
b.
tidak
teratasi,
jika
klien
tidak
mampu
sama
sekali
DAFTAR PUSTAKA
1. Amin Huda Nurarif, S.Kep.Ns, dkk, 2015, NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association) NIC-NOC
2. Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah, EGC,
Jakarta.
3. Grace, Pierce & Neil Borley. 2007. At A Glance: Ilmu Bedah, edisi III.
Erlangga, Jakarta
4. Mansjoer, Arief ,2000, Kapita Selekta Kedokteran.edisi II, Aeschepalus,
Jakarta
5. Rasad, Sjahriar. 2008. Radiologi Diagnostik, edisi II, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
6. Susan Martin Tucker, dkk, 1995, Standart Keperawatan Pasien, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
7. Nasrul Effendi, 1995, Pengatar Proses Keperawatan, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
PATHWAY
F. tertutup
Fraktur terbuka
Bengkak tekanan
Pembuluh
meningkat
darah, syaraf jaringan
Kontak dengan
lunak rusak
lingkungan
Gx neuro
luar vaskuler
Iskemia
Kontraktur
Nyeri
Resiko infeksi
Lemak keluar ke pembuluh darah
Imobilisasi
BAB III
KESIMPULAN
Fraktur Metakarpal adalah fraktur yang terjadi pada ujung jari karena trauma
pada
sendi interfalang, atau terjadi pada metacarpal karena karena tidak tahan
terhadap trauma
langsung ketika tangan mengepal dan dislokasi basis metacarpal I.
Ada 3 jenis fraktur metacarpal, yaitu :
1. Baseball Finger (Mallet Finger), fraktur dari basis falang distal pada
insersio dari
tendon ekstensor
2. Boxer Fracture (Street Fighters Fracture), fraktur kolum metakarpal V, dan
posisi
kaput metakarpal angulasi ke volar/palmar.
3. Bennett Fracture, fraktur dislokasi basis metakarpal I.
Proses penyembuhan pada fraktur tulang ada 4, yaitu :
of 16