Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pencernaan: HIL
Oleh: Iwan Sain, S.Kp, M.Kes
1. Konsep Medis
A. Pengertian
Hernia Ingunalis Lateral adalah hernia yang melalui alunus ingunalis
intermus/lateralis menyelusuri kanalis ingunalis dan keluar dari rongga perut
melalui analus ingunalis ekserna/medilis (Mansjoer A, 2000).
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Saluran gantrointestinal (gastointestinal tractus), juga disebut
saluran digestik (digestive tract) adalah sebuah saluran berotot yang
memanjang mulai dari mulut sampa ke anus. Pada prinsipnya fungsi utama
sistem gastrointestinal (GI) adalah mensuplai nutrisi ke sel-sel tubuh yang
diperoleh melalui proses Ingestion yang terjadi pada saat mulai intake
makanan masuk kedalam mulut, Digestion dimana peristiwa mencerna
makanan dimulai dalam lambung dan usus halus dan Absorption yang
terjadi terutama dalam usus halus dan juga dalam usus besar. Proses
eliminasi adalah pengeluaran sisa-sisa hasil pencernaan.
Sistem GI (Digestive System) terdiri dari saluran GI dan organ
beserta kelenjar yang terkati dengan pencernaan yaitu mulut, esofagus,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sedangkan organ-organ
yang berhubungan adalah hati, pankreas, dan kandung empedu.
7
Created By Iwan Sain, S.Kp, M.Kes
fungsi-fungsi
GI
seperti
intake
diet,
mengkonsumsi
saraf
menerima darah
Esofagus
Esofasgus
belakang
Lambung
Lambung terletak di bagian kuadran kiri atas dari abdomen dan
mempunyai kapasitas kira-kira 1500 mL. Terdapat 3 bagian utama yaitu
fundus, badan dan antrum. Pylorus adalah bagian kecil dari antrum
Fungsi lambung adalah :
1. Mencerna makanan secara mekanikal.
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 3000
mL gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu
mukus, HCL (hydrochloric acid), pensinogen, dan air. Hormon gastrik
yang disekresi langsung masuk kedalam aliran darah.
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein
dirobah menjadi polipeptida
4. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,
alkohol, glukosa, dan beberapa obat.
5. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung
oleh HCL.
6. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)
kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum,
akan terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.
d.
Usus Halus
Panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2.5 cm. Berentang
dari sphincter pylorus ke katup ileocecal. Usus halus dibagi dalam
duodenum, jejenum, dan ileum. Duodenum panjangnya 25 cm, jejenum 2.5
m dan ileum 3.5 m.
Bagian mukosa dan submukosa yang disebut villi yang dapat
meningkatkan area permukaan usus guna memungkinkan absorpsi
maksimal. Setiap villus dikelilingi oleh jaringan kapiler dan pembuluh
limfe yang disebut Lacteal. Lacteal akan mengabsorpsi lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak.jaringan kapiler akan mengabsorpsi nutrisi yang
lain dan air.
Fungsi usus halus adalah :
1. Sekresi mukus. Sel-sel goblet dan kelenjar mukosa duodenum akan
mensekresi mukus guna melindungi mukosa usus.
2. Mensekresi enzim. Sel-sel mikrovilli (brush border cell) mensekresi
sucrase, maltase, lactase dan enterokinase yang bekerja pada disakarida
guna membentuk monosakarida yaitu peptidase yang bekerja pada
polipeptida, dan enterokinase yang mengaktifkan trypsinogen dari
pankreas.
3. Mensekresi hormon. Sel-sel endokrin mensekresi cholecystokinin,
secretin, dan enterogastrone yang mengontrol sekresi empedu, pancreatic
juice, dan gastric juice.
4. Mencerna secara kimiawi. Enzim dari pankreas dan empedu dari hati
masuk kedalam duodenum. Pencernaan secara kimiawi terutama terjadi
dalam jejenum yang siap untuk diabsorpsi kedalam kapiler darah dan
lacteal dari villi. Karbohidrat oleh enzim amilase (berasal dari saliva dan
pankreas) menjadi disakarida (sukrosa, maltosa dan laktosa), yang oleh
sucrase, maltase dan lactase menjadi monosakarida (fruktosa, glucosa,
dan galaktosa). Protein, oleh enzim pepsin (dari lambung) dan trypsin
(dari pankreas) menjadi peptida, yang oleh peptidase (dari usus halus)
menjadi asam amino.Lemak, oleh empedu diemulsikan, dan selanjutnya
oleh lipase menjadi monogliserida dan asalm lemak bebas.
5. Absorpsi. Nutrisi dan air akan bergerak dari lumen usu kedalam kapiler
darah dan lacteal dari villi.
6. Aktifitas motorik. Mencampur, kontraksi dan peristaltik. Gerakan
mencampur disebabkan oleh kontraksi serabut otot sirkuler pada usus
menyebabkan chyme kontak dengan villi untuk diabsorpsi. Peristaltik
akan mendorong chyme melalui saluran dengan rata-rata 1 2 cm per
menit. Chyme tinggal dalam usus halus selama 3-10 jam, dan zat sisa
akan bergerak kedalam usus besar.
Stimulasi oleh sistem simpatis akan menghambat motilitas dan
aktifitas sekresi usus halus. Sistem parasimpatis terutama saraf vagus(N
X) akan meningkatkan tonus otot intestinal, motilitas, dan proses
pencernaan.
e.
Hati
Adalah organ terbesar yang terdapat dalam rongga abdomen, yang
pada orang dewasa kira-kira seberat 1,37 kg. Letaknya pada hipokondria
kanan dan area hipogastik. Unit fungsional dari hati disebut lobulus yang
mengandung hepatosit (sel hati) yang ada disekitar vena sentral hati. Kapiler
(sinusoid) berlokasi diantara hepatosit dan bersama dengan sel Kuffer yang
mempunyai fungsi pagosit (mengeluarkan bakteri dan toksin dari tubuh).
Saluran empedu interlobaris membentuk kapiler empedu (canaliculi). Sel
hepatik akan mensekresi empedu kedalam canaliculi.
Sistem sirlulasi portal (enterohepatic) membawa darah yang
berasal dari lambung, usus, limfa, dan pankreas. Darah masuk kedalam hati
melalui vena portal..
Fungsi :
Menghasilkan , menyimpan dan mentransfortasi serta ekresi
sejumlah substan/zat yang diperlukan dalam :
1. Metabolisme karbohidrat yaitu mengkonversi glucose menjadi glycogen
(glygenesis),
2. Metabolisma protein yaitu sintesa asam amino nonessential, sintesa
plasma protein, sintesa faktor-faktor pembekuan, dan mem urea dari
NH3
3. Metabolisme
lemak
yaitu
mensintesa
lipoprotein,
memecahkan
Usus Besar
Usus besar dimulai dari katup ileocecal ke anus dan rata-rata
panjangnya 1,5 m. Usus halkus terbagi kedalam cecum, colon, dan rectum.
Vermiform appendix berada pada bagian distal dari cecum. Colon terbagi
menjadi colon ascending, colon transversal, colon descending, dan
bagian sigmoid. Bagian akhir dari usus besar adalah rectum dan anus.
Sphincter internal dan eksternal pada anus berfungsi untuk mengontrol
pembukaan anus.
Fungsi utama usus besar adalah :
1. Sebagai aktifitas motorik. Gerakan mengayun dan peristaltik akan
menggerakkan zat sisa menuju kebagian distal.
2. Sekresi. Pada umunya memproduksi mukus yang melindungi mukosas
akan tidak mengalami injury, melunakkan feces yang memungkinkan
bergerak dengan lancar kearah pelepasan dan menghambat pengaruh
10
11
12
13
3) Anoreksia
4) Muat muntah
5) Distensi abdomen
6) Tak ada peristaltic Usus.
7) Dehidrasi
8) Jika saluran usus mengalami isekemik atau gangren akan
mengakibatkan syok, deman, tak ada bising usus, dan asidosis
metabolik
b) Pasca Operasi
1) Nyeri abdominal, tiba-tiba hilang dan nyeri pada perforasi
diikuti dengan peningkatan nyeri menyebar
2) Posisi miring dengan lutut fleksi memberikan rasa nyaman
yang maksimal.
3) Distensi abdomen secara progrersif.
4) Muntah (mungkin terjadi setelah serangan nyeri).
5) Diare atau konstipasi.
6) Penurunan atau hilangnya bising usus.
7) Demam.
8) Takipnea.
9) Pucat atau kemerahan.
10) Peka rangsang.
11) Gelisah dan dehidrasi (Tucker, 1999)
14
Post operasi
Luka terbuka
Perubahan status
kesehatan
Port D Entry
Resiko infeksi
Stressor pada
klien
Koping tak
efektif
Kecemasan
Perawatan di rumah
Persepsi nyeri
Kerusakan Jaringan
Kurangnya informasi
Kurang pengetahuan
aktivitas dibatasi
gerakan terbatas
Penatalaksanaan di
rumah
15
c. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang lazim dijumpai pada klien dengan
gangguan sistem pencernaan: Hernia inguinalis lateralis adalah:
1. Ansietas berhubungan dengan pengetahuan tentang kejadian
preoperasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek
pembedahan.
2. Nyeri berhubungan dengan pembedahan.
3. Resiko
tinggi
terhadap
kerusakan
terhadap
komplikasi
16
INTERVENSI
RASIONAL
1. Jelaskan apa yang terjadi Pengetahuan tentang apa yang
selama periode praoperasi diperkirakan
dan
pasca
persiapan
operasi, mengurangi
kulit,
membantu
ansietas
dan
pemulihan.
konstan
informasikan
pasien
dan
pasien untuk :
a. Nafas dalam
b. Berbalik
c. Turun
dari
tempat
tidur
d. Membabat
bagian
ada,
program
untuk
gunakanlah
audiovisual
membedakan
khusus.
3. Biarkan pasien dan orang Dengan
mengungkapkan
tentang masalah
dan
memungkinkan
perawatan
untuk
kekeliruan
17
pernyataan
tentang
Aktivitas
untuk
memastikan
siap
secara
5. Tegaskan
telah
tersebut
mengurangi
resiko
Pengulangan-pengulangan
tersebut
mendorong
untuk
belajar.
2. Nyeri berhubungan dengan pembedahan
Tujuan : pasien tidak merasa takut, postur tubuh rileks, tidak mengeluh
nyeri atau nyeri berkurang .
INTERNVENSI
1. Pantau :
RASIONAL
kemajuan
mengenal
atau
indikasi
penyimpangan
c. Tingkat kesadaran
2. Berikan obat analgetik jika Pasien yang paling dapat menilai
18
dibutuhkan
dan
evaluasi intensitas
sesuai
pengalaman
subyektif.
ringan-analgetik
oral-oral non-narkotik.
b. Nyeri
sedang-analgetik
hebat-analgetik
narkotik
secara
parenteral.
3. Memberitahu dokter jika Ini merupakan indikasi bahwa
nyeri bertambah buruk atau perlu analgesik yang lebih besar
tidak ada respons terhadap bila mulai ada komplikasi.
analgetik
yang
sampai
diberikan
pemberian
obat
selanjutnya.
4. Memberitahukan dokter efek
yang
merugikan
analgesik
narkotik
dari
dan
nalokson
hci(narcan) iv sesuai
pesanan.
3) berikan separuh dosis
19
obat
dengan
gagal
ginjal,
mudah
terkena
efek
Anjurkan
masukan yang
menggunakan
analgetik
untuk
mengeluarkan
urine
walaupun
dengan
mengedan
yang
menyertai
distensi
suprapubis.
posisi
Tinggikan mengurangi
yang
terasa mencegah
penekanan
otot-otot
dan
tegang
20
tidur
untuk
menurunkan
Pakai
kompres
es
atau Panas
melemaskan
otot
dan
Ajarkan
bernafas
pasien
berirama
sedang
nyeri.
Paling
baik
lain
meringankan
intervensi.
.8. Berikan istirahat sampai Istirahat
nyeri
hilang.
menurunkan
Kurangi pengeluaran
energi.
Jaga
kehangatan pada
pasien
dengan
merasa
hebat
dan
pasien
dingin.
rangsangan
kuat,
terjadi
nyeri
selimut menyebabkan
ekstra.
perifer
panas
Biasanya
lingkungan
memperhebat
yang
persepsi
pasien.
21
mengganti verban.
jahitan.
melindunginya.
Beritahu dokter.
4.
Berikan
perawatan
Infeksi
luka
adalah
penyebab
22
INTERVENSI
RASIONAL
23
diperlukan.
Berikan
Membiarkan
pasien
pasien
dengan
melaksanakan sktivitas.
3. Instruksikan pasien adaptasi Untuk
diperlukan
mendorong
kemandirian
dan
tugas
Berikan
berlanjut
yang
pujian
sulit.
untuk
keberhasilan tersebut.
6.
Resiko
penatalaksanaan
tinggi
pemeliharaan
di
terhadap
rumah
kerusakan
berhubungan
dengan
tertulis
mudah
tentang terlupakan
24
merawat
luka
penggantian
verban
dilakukan
di
Tekankan
jika mengembangkan
perlu dengan
keyakinannya
perawatan
diri.
rumah. memungkinkan
Juga
perawat
keterampilan
diperlukan
bantuan.
di
rumah pemulangan
pasien
berfungsi
memadai
memberikan
diperlukan.
untuk
penyembuhan
atau
antibiotik
untuk
mengatur rehabilitasi.
memerlukan
tidak
bantuan
mempunyai
pasien
memberitahu
terjadi
kemerahan,
dokter
infeksi
nyeri
untuk Diperlukan
drainase, demam.
5. Pastikan pasien mempunyai Persediaan
penting
untuk
pemulangan
25
berhubungan
pasien.
dengan
Analgetik
memberi
6. Instruksikan
agar
kenyamanan
dan
26
27